Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12
Dengan setengah ber lari, Galaxy, mengayun kan langkah kaki nya, saat pria itu menuruni anak tangga. Elena, sudah mengenal baik ke dua orang tua Galaxy, jadi wanita itu sudah ter biasa datang ke rumah nya.
Sempat memaling kan penglihatan nya ke arah ruang kerja, dengan langkah kaki yang terus, Galaxy ayunkan menuju pintu utama.
Telah berada di luar, Galaxy mendapati Elena kekasih nya, yang tengah memaksa masuk, namun dihalangi oleh dua penjaga.
"Lepas kan dia!" Galaxy bersuara dengan tegas, dan kembali melanjutkan langkah kaki itu.
"Gala!" gumam Elena.
"Kalian, pergilah!" titah Galaxy, pada ke dua orang penjaga, yang langsung di laksanakan oleh ke dua nya.
Setelah berlalu nya, ke dua orang penjaga itu dari depan gerbang, Galaxy segera menarik tangan Elena, dan membawa nya men jauh dari gerbang utama. Dan, tentu saja yang pria itu lakukan, seketika membangunkan rasa penasaran Elena.
"Kenapa, Gal? Bukan kah, ke dua orang tua lo, sudah mengetahui tentang hubungan kita?" tanya Elena, dengan kini menunjukkan wajah penasaran nya.
Pias, dan juga gugup, seketika memenuhi wajah Galaxy, saat mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Elena. Tenggorokan nya terasa tercekat, Galaxy seperti kehilangan kata-kata untuk menyambut pertanyaan yang Elena layang kan.
"Gala--, kenapa lo diam aja?" tanya Elena, dengan memberikan tatapan penuh selidik nya, pada Galaxy.
"Ini sudah, malam, Elen--nggak baik, dengan omongan tetangga." ucap Galaxy.
Hanya membisu, setelah mendengar apa yang baru saja terucap dari bibir Galaxy, sebab wanita muda itu, merasa ada yang aneh dengan ke kasih nya. Tak ingin panjang lebar, Elena memutus kan untuk pulang.
"Kalau begitu, lo, antarin, gue!" ucap Elena.
"Gue, nggak bisa!" Galaxy menjawab dengan cepat. Mana mungkin dia mengantar ke kasih nya itu, sebab saat ini, Senja sedang terbaring sakit.
"Kenapa, nggak bisa?! Terus, gue pulang nya, sama siapa?" tanya Elena, dengan nada suara nya yang ter dengar kesal.
"Gue, akan minta sopir, ngantarin, lo." ucap Galaxy.
Elena tak puas dengan jawaban Galaxy, namun, Dina tidak memiliki pilihan lain, selain mengiyakan keputusan Galaxy.
*****
Beberapa menit kemudian.
Setelah Elena pulang, Galaxy kembali masuk. Pria itu ter melihat uring-uringan, dengan raut wajah nya yang tampak tidak bersemangat, saat mengayun kan langkah kaki nya.
"Galaxy---," panggil Mama Lani tiba-tiba, yang seketika menghentikan langkah kaki lelaki tampan itu.
Memalingkan pandangan nya pada asal suara, Galaxy mendapati kedatangan sang mama. "Kamu, dari mana saja?!" tanya Lani.
"Aku, dari depan, Maa--." Galaxy ber suara dengan malas, saat menyambut pertanyaan yang sang Mama layang kan.
Raut wajah Mama Lani berubah seketika, setelah mendengar jawaban dari bibir putra nya, "Kamu, kenapa meninggalkan, Senja sendirian di kamar?! Bukan kah kamu pun melihat sendiri, bagaimana ke adaan nya saat ini!" tanya Mama Lani, dengan nada suara nya yang terdengar kesal.
Lelah hati, dan juga raga, itu lah yang Galaxy rasa kan saat ini. Terjebak dalam situasi yang membuat nya sulit untuk ke luar, membuat Galaxy frustasi. Hingga, saat mendengar kata-kata yang baru saja terucap dari bibir mama nya, membuat Galaxy seketika merasa kesal.
"Maa, Bisakah Mama tidak menuntut, Gala?! Bukan kah, Mama dan Papa, yang menginginkan pernikahan ini?! Hidup, Gala sudah kacau, Maal'
Raut wajah, Mama Lani berubah seketika, setelah mendengar ucapan putra nya, "Menuntut, bagai mana, Gala?! Senja, adalah istri mu! Bukan kah dia memang tanggung jawab, mu!" ucap Lani.
Kata-kata yang baru saja terucap dari bibir mama nya, membuat Galaxy merasa semakin muak. Dia merasa ke dua orang tua nya begitu egois, hanya memikir kan kebahagian mereka, tanpa memikir kan keinginan nya. Apa lagi, dia sangat mencintai Elena.
"Percuma! Toh, Mama tidak akan pernah mengerti!" hardik Galaxy, dengan nada suara nya yang ter dengar kesal, dan segera ber lalu dari ruangan itu.
"Gal---! Gala!" panggil Mama Lani dengan lantang, namun, Galaxy tak memperdulikan nya, dan terus mengayun kan langkah kaki itu.
Beberapa detik kemudian, Galaxy telah kembali berada di dalam kamar nya. Menutup pintu kamar, ter cetak jelas, wajah frustasi nya. Telah terikat pernikahan dengan Senja, namun, dia telah mencintai wanita lain.
"Ahhh---!" Gala mengacak-ngacak, rambut nya frustasi, meluap kan rasa yang begitu membuncah. Dia, benar-benar muak dengan hidup nya. Mengangkat pandangan nya, dan nampak sedikit kaget, saat mendapati Senja yang telah berada di depan nya.
Gugup, dan juga takut-takut, memenuhi diri Senja. Bagai mana melihat lelaki itu saat ini, Senja yakin, kalau Galaxy tengah emosi.
"Ma---Maaf, kan aku, yang sudah merepotkan kamu hari ini. Tapi, aku janji ke depan nya, itu tidak akan terjadi lagi. Da--Dan boleh kah aku tahu, apa kah kamu melihat kaca mata ku?" tanya Senja dengan takut-takut.
Memaling kan melihat nya ke arah bufet, Galaxy mendapati kaca mata Senja yang ter simpan di atas sana. Segera mengambil nya, dan memberi nya kan, pada Senja, "Ini, kaca mata mu!" ujar Gala dengan sedikit nada tegas, dan segera membawa langkah kaki nya berlalu dari kamar, menuju kamar mandi.
Berlalu nya Gala dari kamar,, turut membawa pandangan Senja yang terus mengikuti langkah kaki Gala, sampai sosok itu benar-benar menghilang dari pandangan nya.
"Seperti nya, dia sedang benar-benar marah. Apa kah karena aku tidur di ranjang nya? Atau-kah, karena aku menggigit tangan nya," gumam Senja, dengan se juta tanda tanya, di dalam diri nya.
Rasa kantuk yang kembali melanda diri Senja, membuat wanita itu ingin segera tidur. Menjelajahi se isi ruangan, Senja mencari tikar yang biasa dia gunakan untuk tidur. Bukan tidak mendapati tikar saja, namun, tas pakaian nya juga tidak ada.
"Di mana tikar, dan tas pakaian ku?" gumam Senja, dengan mencari-cari 2 benda itu.
"Apa, yang kamu lakukan?!" Suara bariton-nan tegas, membuat wajah pias, dan juga nyali Senja menciut.
Senja mem-balikkan tubuh nya. Gugup, dengan wajah nya yang nampak merona, saat mendapati Galaxy yang tengah bertelanjag dada.
Senja menelan susah payah luda nya, dengan wajah nya yang terasa panas. Senja sama sekali tidak menyangka, kalau Galaxy memiliki tubuh yang begitu seksi.
Apa lagi tetesan-tetesan air yang jatuh dari ujung rambut nya, membuat kharisma pria itu kian terpancar. Untuk se-saat, Senja ter pesona, oleh seorang Galaxy Alfadharan.
"Hei Culun!" panggil Galaxy dengan nada suara nya yang tegas, hingga membuat Senja seketika ter sentak, dan wanita itu kembali menyadari kehadiran nya di ruang ganti Galaxy.
"Maaf---A--Aku sedang mencari tas, dan juga tikar. Apa kah kamu melihat nya? Sebab, saat aku bangun, aku tidak mendapati nya di kamar mu." tanya Senja sedikit gugup.
"Pakaian-pakaian mu, aku sudah menyimpan nya di dalam lemari." ucap Galaxy.
"Di dalam lemari?!" sahut Senja, dengan raut wajah nya yang nampak terkejut.
"Iya. Mulai sekarang, pakaian mu, di dalam lemari yang sana. Dan, kamu boleh tidur di sofa panjang itu," sahut Galaxy dengan enteng nya, dan apa yang baru saja pria itu katakan, membuat kaget seketika terlihat dari wajah Senja.
Dia merasa ada yang aneh, dengan Galaxy. Sebab, biasa nya Galaxy akan mem-bully nya, habis-habisan. Namun, kali ini, pria itu tampak bersikap manis pada diri nya.
"Mau, sampai kapan, kamu berada di sana?! Apa kah ini sengaja, kamu ingin sekali mengintip-ku?!" tanya Galaxy dengan nada suara nya yang terdengar emosi.
"Ti--tidak! Kamu salah! Aku akan segera ke luar!" sahut Senja, dan cepat-cepat membawa langkah kaki nya dari dalam ruang ganti.
\*
Bersambung................................