Pernikahan Semalam

Hampir lima jam mereka semua dalam harap-harap cemas, lampu nya tadi nya merah kini telah mati, menandakan operasi telah selesai. Mereka semua langsung berdiri dari posisi duduk nya mendekat ke pintu ruang operasi.

‘’Gimana dok, Bunda baik-baik aja kan..??’’ tanya Ruqayyah dengan wajah khawatir saat sang dokter baru keluar dari ruangan, sang dokter pun membuka masker nya.

‘’Alhamdulillah semua berjalan lancar, berkat 3 malaikat kecil Bu Ratih, semangat nya dan juga doa kalian..’’ jawab sang dokter sambil mengusap kepala Ayunda

‘’Alhamdulillah…’’ ucap syukur mereka

‘’Sebentar lagi Bunda akan di pindah ke ruang rawat, cantik bisa istirahat dulu tunggu bunda di ruang rawat..’’ ujar sang dokter kepada Ayunda

‘’makasih om dokter udah selamatkan Bunda…’’ ujar Ayunda

‘’Bukan om dokter yang menyelamatkan, tapi Allah dan berkat doa kesayangan bunda juga’’

‘’Tapi tetap Allah menolong bunda melalu kerja keras dokter dan team medis lain nya, kami ucapkan terima kasih…’’ ujar Ruqayyah

🍂

Bunda sudah berada di ruang rawat, tapi masih belum siuman, alat bantu medis juga masih terpasang. Tiga putri nya itu berada di kamar sang bunda, sedangkan Abidzar menunggu di luar.

‘’Kak, kak Abi masih di luar, kenapa gak kakak temui dulu..’’ ujar Aqila

‘’Qila gak tahu apa yang terjadi antara kakak dan kak Abi , tapi kehadiran nya membuat kita semua lebih merasa di lindungi kak, ada sosok laki-laki yang bisa menghibur dan memberikan kita semangat, bahkan Ayunda bisa tertawa walau hanya sejenak..’’ tambah Aqila

‘’ya udah kakak keluar dulu ya..’’ ujar Ruqayyah sambil menuju ke depan pintu lalu di bukanya pintu kamar rawat sang Bunda

Ceklek

Abidzar pun berdiri saat mendengar pintu terbuka.

‘’Gimana kondisi Bunda..??’’ tanya Abidzar saat tahu Ruqayyah lah yang keluar

‘’Masih belum sadar, sebelum nya saya mau bilang makasih pada Pak Abidzar sudah meluangkan waktu menemani kami, tapi saya rasa sudah cukup, saya bisa mengurus semua nya..’’

‘’kenapa?? Apa karna saya jadi kamu mengusir saya? bagaimana jika Luqman yang ada disini..??’’ tanya Abidzar

‘’saya pun akan mengucapkan terima kasih dan meminta nya pulang..’’ Jawab Ruqayyah

‘’Saya gak akan pulang..’’ balas Abidzar

‘’Pak, tolong jangan keras kepala, apa kata mereka jika bapak di sini?? ‘’

‘’saya tinggal bilang lagi nemenin istri…’’ jawab Abidzar tanpa beban

‘’Pak… tolong... perjanjian kita hanya satu malam, semua sudah berakhir..’’

‘’Saya tidak akan pernah mengakhiri nya, kamu Istri Saya…’’ balas Abidzar dengan penuh penekanan

‘’terserah pak Abidzar aja, saya gak peduli..’’

“Ruqayyah , seperti arti dalam nama nya Wanita yang Lembut, Agung dan Hebat..’’

“ sedangkan Zakira, yang artinya Dia yang selalu mengingat Allah..’’

‘’Nama yang penuh makna, Almarhum Ayah pasti mempunyai banyak doa dan harapan dalam nama itu, dan terbukti, kamu menjadi Wanita yang selalu nampak kuat tapi tetap penuh kelembutan, itulah kehebatan kamu, dan kamu tak pernah meninggalkan Allah…’’

Ruqayyah yang tadi nya sudah membalikan badan dan akan meninggalkan Abidzar kembali melihat ke arah Abidzar

‘’Saya tahu tujuan pernikahan kita awal nya cukup tidak masuk akal, tapi izinkan saya untuk tetap berada di sisi kamu, menjadi pelindung untuk kalian..’’

Ruqayyah harus bagaiman, haruskan dia memeluk Abidzar, menerima permintaan Abidzar..??

‘’Terserah pak Abidzar mau ngomong apa… saya permisi..’’ balas ruqayyah

"dan satu lagi, saya gak butuh belas kasihan..." tambah Ruqayyah

Ruqayyah langsung kembali masuk, di tutup nya pintu lalu di sandarkan tubuh nya di dinding.

Wanita mana yang hati nya tidak menghangat, arti dari nama nya di rangkai dengan sangat Indah, pria itu pun menyampaikan niat untuk menjaga nya, tapi kenapa rasa hangat itu bercampur luka, perih rasa nya.

Berdosakah dia telah melakukan hal ini kepada seorang pria yang jelas-jelas masih berstatus suami nya??

‘’Kakak kenapa..? sakit..??’’ tanya Aqila yang melihat wajah pucat Ruqayyah

‘’ gak papa dek, Lelah aja..’’ jawab Ruqayyah menguatkan diri nya sambil mengambil posisi duduk di sofa.

‘’Kak Abi..??’’ tanya Aqila, karna saat ini Ayunda sedang terlelap

‘’Gak tahu, masih di luar mungkin…’’ jawab Ruqayyah

Ini bukan kakak nya yang bersikap demikian dengan orang lain, tapi Aqila tak berani bertanya lebih jauh.

🍂

Tiga hari sudah berlalu, bunda pun mulai pulih, Ruqayyah dan Aqila bergantian menjaga Bunda, karna bagaimanapun D’Zakira Bakery tak bisa dia abaikan begitu saja.

Abidzar selalu menyempatkan untuk melihat kondisi Ruqayyah saat di rumah sakit, tapi ruqayyah masih lebih memilih diam, Abidzar kadang lebih sering ngobrol dengan Ayunda, dan sebenar nya tampa Ruqayyah tahu Abidzar sudah bertemu dengan Bunda melalu Ayunda saat Ruqayyah tidak berada di rumah sakit.

Sejauh ini Abidzar masih memperkenalkan diri nya sebagai teman dan rekan kerja Ruqayyah, dia tidak bisa memberitahukan semua nya tiba-tiba ditambah kondisi Bunda saat ini.

Sore ini tampa di sengaja Luqman yang mengetahui bahwa Bunda sudah di operasi pun berkunjung ke rumah sakit, dan Ruqayyah tak sengaja berpapasan dengan Luqman, mereka pun bersama menuju kamar rawat bunda.

Menemui bunda, menanyakan kesehatan Bunda , masih sebatas itu. Dan saat Ruqayyah mengantar Luqman keluar ruangan karna Luqman juga baru pulang dinas dan harus segera kembali kerumah, tampa sengaja Abidzar melihat itu, melihat Ruqayyah dan Luqman nampak akrab.

Bahkan Ruqayyah terlihat sangat nyaman, senyum pun terpancar dari bibir Ruqayyah, berbeda saat berbicara dengan diri nya, Ruqayyah terkesan dingin bahkan enggan untuk melihatnya.

Abidzar pun mempercepat langkah nya, menghampiri mereka.

‘’udah sampai kenapa gak bilang ke gue..??’’ tanya Abidzar tiba-tiba membuat mereka cukup kaget

‘’Lo disini..?? ngapain..??’’ tanya Luqman balik

‘’nemuin istri dan mertua gue lah..’’ jawab Abidzar, namun sayang itu hanya di dalam hati saja.

‘’ada urusan sama Bu Ruqayyah…’’ sambil melihat Ruqayyah dengan tatapan tajam

‘’ini bukan jam kerja Bii…’’ balas Luqman

‘’lo juga ini bukan jam kerja..’’ balas Abidzar

‘’yeee, gue mah sebagai teman, bukan rekan kerja..’’ balas Luqman

‘’udah selesai kan..?? ya udah buruan pulang’’ ujar Abidzar

‘’aneh lo, udah kayak suami Ruqayyah aja..’’

“Em_’’

‘’mau pulang kan, Ruqayyah antar ke depan..’’ potong Ruqayyah

‘’gak perlu lah, kasian Bunda sendirian, Aqila dan Ayunda kan juga udah pulang..’’ balas Luqman

‘’lo mau balik gak..??’’ tanya Luqman

‘’gue bisa balik sendiri, lagian gue juga baru datang, dan apa yang mau gue bahas juga belum gue bahas..’’

‘’Ay.. jangan kaget sama sikap kaku plus dingin pak Bos ini ya…’’ ujar Luqman

Ruqayyah hanya bisa mengangguk ambil sedikit tersenyum getir.

Tak terbayangkan bagaimana jika Luqman tahu status nya dan sang bos saat ini.

🍂🍂🍂

Info UP bisa Follow IG kak Ajeng ya.. @cerita_ajengkirana

Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran