NovelToon NovelToon
Puncak Pesona

Puncak Pesona

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Murni / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Di SMA Gemilang, geng syantik cemas dengan kedatangan Alya, siswi pindahan dari desa yang cantik alami. Ketakutan akan kehilangan perhatian Andre, kapten tim basket, mereka merancang rencana untuk menjatuhkannya. Alya harus memilih antara Andre, Bimo si pekerja keras, dan teman sekelasnya yang dijodohkan.

Menjadi cewek tegas, bukan berarti mudah menentukan pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni Sekolah Gemilang

Bab 32

Di sisi lain, Alya juga merasa lega bisa berkomunikasi dengan Bimo, meskipun jarang. Dia menyadari bahwa Bimo masih peduli padanya dan itu memberinya kekuatan untuk menghadapi hari-harinya. Namun, Alya tetap fokus pada keluarganya dan berusaha menjaga kebahagiaan rumah tangganya dengan Faris.

Suatu hari, Alya menerima pesan dari Bimo, mengajaknya untuk bertemu sekedar minum kopi sambil weekend, bareng Lita. Bimo juga menawarkan jika Faris iku tidak apa-apa. Namun, dengan halus Alya menolak, sebab week adalah waktunya dengan keluarga. Bimo mengerti keadaan Alya sekarang, dia begitu memaklumi.

Di suatu hari, Alya meminta izin pada Faris untuk menghadiri acara reuni sekolah yang akan diadakan minggu depan. Alya tahu bahwa reuni sekolah terkadang bisa menjadi malapetaka bagi pasangan, jadi dia meminta agar Faris ikut menemaninya. Faris, dengan senyum hangat dan penuh kepercayaan, menyetujui permintaan istrinya.

Satu minggu kemudian, acara reuni tiba. Faris dan Alya tiba di tempat reuni, sebuah restoran mewah dengan taman yang indah di tengah kota. Suasana reuni penuh dengan canda tawa dan kehangatan saat teman-teman lama saling bertemu kembali setelah bertahun-tahun.

Ketika Faris dan Alya masuk, semua mata tertuju pada mereka. Alya, yang dulu siswi pindahan dari kampung dan telah menjadi primadona dengan pesonanya yang luar biasa. Saat ini dia tampil memukau dengan gaun elegan, rambutnya terurai indah, dan senyum yang selalu menawan. Faris, dengan penampilan rapi dan karisma seorang pengusaha sukses, tampak serasi di sampingnya.

“Eh, itu Alya, ya?” bisik seorang teman lama.

“Iya, dia sekarang jadi pengacara terkenal. Sering muncul di TV, lho!” sahut yang lain dengan kagum.

Alya dan Faris berjalan masuk ke dalam restoran, disambut oleh senyum dan sapaan hangat dari teman-teman lamanya. Banyak yang terkejut melihat transformasi Alya dari siswi pindahan yang pendiam menjadi wanita yang begitu sukses dan karismatik. Benar-benar sudah seperti orang kota dan wanita yang modern.

“Alya! Lama nggak ketemu!” sapa Dani, salah satu teman sekelas mereka dulu, dengan antusias.

“Hai, Dani! Gimana kabarmu?” jawab Alya dengan senyum tulus.

“Baik, baik. Kamu hebat banget ya sekarang,” kata Dani sambil melirik Faris.

“Terima kasih, kamu terlalu berlebihan. Oh ya, kenalin ini suamiku, Faris,” kata Alya memperkenalkan Faris.

“Senang bertemu denganmu, Faris,” kata Dani sambil menjabat tangan Faris.

Faris tersenyum ramah dan mengangguk. “Senang bertemu denganmu juga, Dani.”

Mereka bergerak ke arah meja prasmanan, mengambil beberapa makanan dan minuman. Faris menggandeng tangan Alya dengan santai, membuat semua orang iri dengan kemesraan mereka.

“Eh, kamu inget nggak waktu Alya baru pindah? Kita semua kaget karena dia langsung jadi favorit guru,” kata Tio sambil tertawa.

“Ya ampun, iya! Dan sekarang lihat dia, tambah cantik dan sukses,” kata Tina sambil melirik Alya yang sedang berbincang dengan Faris.

Alya dan Faris terus berbaur dengan teman-teman lama, saling bertukar cerita dan tawa. Suasana reuni semakin hangat dengan musik nostalgia yang mengalun pelan di latar belakang. Alya merasa sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan teman-teman lamanya dan berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya.

Faris pun tampak menikmati acara tersebut, meskipun dia bukan alumni sekolah itu. Dia mendengarkan cerita-cerita kocak dari masa sekolah Alya dan sesekali mencuri pandang ke arah istrinya, merasa bangga dengan semua pencapaian dan kepribadian Alya yang luar biasa.

Saat obrolan semakin seru, banyak kenangan lama yang diungkit kembali, membuat suasana semakin hangat dan penuh tawa. Alya merasa bersyukur memiliki teman-teman yang peduli dan suami yang selalu mendukungnya. Reuni sekolah itu menjadi momen yang tak akan terlupakan bagi Alya dan Faris, serta teman-teman lama mereka.

Ketika mereka semakin jauh membaur, akhirnya bertemu Arga sang ketua kelas dahulu dan panitia reuni saat ini. Lita juga ada di sampingnya. Alya juga disambut dengan antusias oleh banyak teman lamanya yang lain. “Alya! Aku nggak percaya ini kamu!” teriak salah satu teman, mendekat untuk memberi pelukan hangat. Alya tersenyum lebar, menjawab sambutan dengan ramah. “Senang sekali bisa bertemu lagi setelah sekian lama.”

Faris berdiri di samping Alya, merasa bangga melihat betapa akrab dan dihargainya istrinya di antara teman-teman sekolahnya. “Kamu tidak percaya betapa bangganya aku,” kata Faris dengan nada penuh kebanggaan saat melihat Alya dikelilingi teman-temannya.

“Alya! Faris! Senang banget kalian datang,” kata Lita sambil memeluk Alya. “Kalian keliatan keren banget malam ini.”

“Terima kasih, Lita,” jawab Alya, “Kamu juga luar biasa. Btw kamu jadi panitia juga?"

Lita kurang paham maksud Alya, tapi saat melihat bola mata dan gerak tangan Alya yang mengartikan ruangan ini, Lita paham. "Oh, enggak kok. Aku gak jadi panitia."

Lita paham jika Alya menebak seperti itu, mungkin karena melihat dirinya berasa di samping Arga terlihat sibuk. Padahal ada sesuatu yang belum banyak orang tahu tentang Arga dan Lita.

Arga juga menyapa kedatangan sepasang pengantin baru, “Alya, Faris, ini benar-benar kejutan. Lama nggak ketemu. Gimana kabarnya?” tanya Arga sambil berjabat tangan dengan Faris dan memberi pelukan hangat pada Alya.

Ya, terakhir Arga komunikasi dan bertemu Alya hanya saat pernikahan mereka saja. Tak pernah ada pertemuan atau komunikasi via ponsel.

“Aku baik, Arga. Terima kasih sudah mengundang kami. Senang sekali bisa hadir di sini,” kata Alya.

Arga tersenyum dan membalas, “Sama-sama. Kita semua pasti rindu masa-masa sekolah dulu.”

Di tengah-tengah suasana hangat tersebut, Rina akhirnya tiba. Dengan penampilan yang terawat dan anggun, dia melangkah masuk dengan kepala tegak. Rina menyapa beberapa orang dengan senyum yang terlihat sopan, meski ada kilatan ketidakpuasan yang samar di matanya saat melihat Alya.

Saat Rina mendekati kelompok Alya dan Lita, dia memberikan salam singkat pada semuanya. “Halo, Alya dan ...?"

"Faris, suamiku," lanjut Alya.

"Oh ini, suami mu?" Rina tidak tahu tentang Faris, karena tidak hadir dalam pernikahan Alya. “Senang melihat kalian di sini," lanjut Rina.

Alya membalas sapaan dengan ramah, begitu pun dengan Faris. Setelah itu Rina pamit dari sana dengan sesaat menoleh memerhatikan Faris. Alya tidak suka dengan gelagat Rina. Alya yang mengetahui itu, langsung mempererat pegangan tangannya pada lengan Faris.

Suasana di sekitar mereka tetap ceria, dengan percakapan dan tawa yang mengisi ruangan. Faris, yang memahami betapa pentingnya momen ini bagi Alya, tetap berada di sampingnya, menikmati kebersamaan dan menjalin koneksi dengan teman-teman Alya yang lama tidak bertemu.

***

Sementara di sisi lain, Bimo sedang duduk di meja makan, memikirkan bagaimana caranya agar Arini merasa nyaman selama acara reuni, dia belum mengajak Arini sebenarnya. Dia tahu Arini pasti berharap untuk ikut, tetapi juga khawatir jika menghadapi situasi canggung.

Akhirnya, Bimo memutuskan untuk mengirim pesan ke Arini. Dia mengetik dengan hati-hati:

Bersambung....

1
Sodikin Jin
hmmmm...kak, saya lebih suka, cerita tentang kultifasi. 🙏
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tapi sayang, sepertinya tidak dilanjutkan. Jika ingin audionya dilanjut, harus banyak yang beri saran langsung pada pihak Mangatoon
Sodikin Jin: tidak apa kak... saya tunggu setiap audio kakak tentang kultifasi.
total 3 replies
Kamaya
kenapa ya, geng cewek ky gini merasa harus memiliki cowok populer di sekolahny. pdhal aslinya dia gak dilirik samsek ma tuh cowok. tapi ttp aja mngklaim jgn direbut org lain. hm.,..
Kamaya
Pasti jodoh Alya cowok. Iya kan tor? 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!