dia tidak sempurn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
00
" Shani pulang," Shani masuk kedalam rumah yang nampak sepi tak ada penghuni itu, " baru pulang dek? udah makan belum? tadi pagi makan apa?" dengan khawatir ibu menyambut putrinya yang baru pulang itu.
" udah Bu tadi pagi sarapan di kantin, siang juga di kantin, sore di kasih cemilan sama agensi malam juga di kasih makan sama Agensi," ibu menghela nafas lega, " kamu udah minum obat?" Shani mengangguk sambil tersenyum.
" tadi pemilik agensi datang dan liat aku yang lemas jadi sama dia di beliin obat dan kool fever, ini masih aku pakai," Shani menunjuk keningnya yang sudah terpasang patch pereda demam itu.
" syukur deh kalau gitu, ibu jadi lega," ibu mengelus kepala putri nya, " ayah mana Bu? aku mau minta maaf sama ayah," Shani menengok ke sana kemari mencari keberadaan sang ayah yang tak terlihat di sekitar ruangan itu.
" ayah ada latihan di hutan sekitar 1 mingguan, " Shani mengangguk, sudah tak kaget lagi bagi Shani jika pulang ke rumah sang ayah atau abangnya tak ada di rumah, " mas juga pergi Bu?"
" mas lagi di barak soalnya dia iseng di rumah ga ngapa ngapain, paling lagi bercanda sama temen temennya," Shani mengangguk paham, " sudah sana istirahat dulu, capek kan,"
" iya Bu, Shani ke kamar ya," Shani mengecup pipi sang bunda lalu pergi ke kamar dan segera bersih bersih, " Asha, menurut kamu aku baca buku dulu ga ya? ini udah jam 1 malam," Shani memeluk boneka beruang berwarna putih itu lalu ia duduk di tengah kasur.
setelah bimbang dengan pilihannya Shani akhirnya memilih untuk istirahat saja karena ia takut jika telat tidur maka besok ia tidak sembuh, se usai berdoa Shani langsung memejamkan matanya dan terlelap.
melupakan kesedihan yang terukir tadi pagi, kini ia sudah kembali ceria lagi setelah drama menangis seorang diri,
tak terasa pagi pun telah tiba, seluruh manusia di paksa untuk beraktivitas kembali, Shani pun bangun dan mulai bersiap untuk pergi ke sekolah dengan seragam putih biru ia kenakan.
masa MPLS masih berjalan dan ini hari terakhir Shani mengenakan seragam putih biru itu sebelum besok ia akan menjadi anak SMA seutuhnya tanpa ada embel embel Calon lagi.
sambil mengenakan seragam Shani hanya melamun entah lah jika sendiri Shani lebih sering melamun terlebih lagi jika ia bosan sudah pasti aktivitas nya akan berubah menjadi melamun.
Shani mengambil tas nya lalu berjalan menuju ruang makan yang di sana sudah terdapat Shaka dan ibu, " ayo sarapan dulu," ibu meletakan semangkuk kecil berisi sereal dan mangkuk sedang berisi bubur.
" ibu bingung mau masak apa jadi ibu suruh mas beli bubur di depan aja," Shani mengangguk lalu duduk di samping shaka yang tengah menyantap makanannya.
Shani menyantap makanan miliknya satu persatu, " Obatnya jangan lupa di minum," ibu meletakan piring kecil berisi obat lalu ibu memegang kening Shani, " udah lumayan turun demamnya, "
Shani hanya sibuk memakan sarapan lalu ia meminum 3 butir obat penurun demam yang biasa di minum orang rumah jika sedang demam, rasanya pahit sekali tetapi katanya semakin pahit obatnya semakin cepat sembuhnya bukan? jadi Shani hanya bisa menelan obat itu agar cepat sembuh dan mengembalikan kepercayaan sang ayah.
......................