NovelToon NovelToon
Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

Legenda Penguasa Dewa Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Novel

Season 1: Perjalanan Menggetarkan Langit
Sebelum membaca novel ini, silahkan baca season 1 terlebih dahulu.
*********
Erlang Shen tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda. Berkali-kali ia berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi tidak berhasil. Tak punya cara lain, Erlang Shen memutuskan untuk menjelajahi dimensi tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8 Kegelapan Kedua

Erlang Gao menjentikkan jari dan tak lama kemudian, siluet seorang pemuda bertopeng muncul di hadapan mereka. Dialah Erlang Xiang yang merupakan kegelapan kedua.

"Kita semua keturunan dari Dewa Shen Shang Jiu yang mewariskan lingkaran kegelapan. Dua dari 10 anak yang dilahirkan mewarisi kegelapan, sementara 8 lainnya mewarisi lingkaran cahaya.

"Jika dibiarkan terus menerus, maka Erlang Xiang akan menjadi-jadi. Dia akan menciptakan gerhana abadi yang mustahil untuk dihilangkan," jelas Erlang Gao.

"Sudahi basa-basimu itu. Katakan saja tujuanmu itu!" pinta Erlang Shen.

"Erlang Xiang berencana menutup portal penghubung antar alam atas dengan alam berikutnya. Tujuannya ke alam atas ini adalah mencari sang Kaisar Langit," jelas Erlang Gao.

"Kalau dia bisa menutup portal lakukan saja. Aku sudah bosan berurusan dengan keluargaku sendiri. Kalau dia macam-macam maka aku akan menjadi malaikat Kematiannya." Erlang Shen menimpali.

"Tapi kakak tidak bisa membunuh Yun Feng! Kalau mereka berdua bergabung maka alam semesta akan tamat," jelas Erlang Gao.

"Memang benar, tapi aku bisa menghancurkan kekuatannya." Erlang Shen menimpali.

"Satu lagi, katakan pada ibu untuk menarik kembali prajurit bertopeng itu. Keberadaannya hanya membuat kekacauan." Erlang Shen langsung menghilang tanpa mengatakan kata-kata perpisahan. Erlang Gao sendiri tak menyangka kalau kakaknya terkesan tak menyukainya.

"Apakah dia mengetahui sesuatu yang tak kuketahui?" tanya Erlang Gao.

********

"Sepertinya kau tidak suka dengan adikmu itu," ucap Zi Yue.

"Dia terlalu fokus kepada Erlang Xiang hingga dia tidak menyadari bahwa dirinya adalah matahari. Dialah gerbang kegelapan yang sesungguhnya," jelas Erlang Shen.

"Lalu, kenapa kau tidak memberitahunya?" tanya Zi Yue.

"Tidak mungkin aku memberitahunya. Kegelapan sudah merasukinya. Tinggal menunggu waktu maka kegelapan akan pecah. Sepertinya aku harus bertarung dengan adikku untuk kedua kalinya," jelas Erlang Shen.

Jedaaarrrrr

Petir menyambar di langit dan cahaya matahari tiba-tiba saja tertutupi sesuatu. Seiring dengan terjadinya gerhana secara tiba-tiba itu, Erlang Xiang juga muncul di sana. Kemunculannya membuat orang-orang mati satu persatu.

"Sepertinya kau mulai mencari masalah." Erlang Shen terbang ke langit kemudian mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Cahaya itu mengembalikan jiwa dari orang-orang yang mati karena kekuatan Erlang Xiang.

"Kekuatanmu adalah gabungan dari 8 naga. Jadi, aku tidak perlu mencari 7 orang lainnya. Cukup menangkapmu saja, maka kekuatanku tidak akan terkalahkan," jelasnya.

"Sebelum itu terjadi, aku akan membunuhmu lebih dulu." Erlang Shen menimpali Mendengar itu, Erlang Xiang tertawa lepas. Tawanya itu membuat petir menyambar tanpa henti.

Swuuuussss

Sebelum tawanya berhenti sebuah tombak sudah menempel di tubuhnya. Saat itu juga, tawa Erlang Xiang terhenti.

Swuuuussss

Tiba-tiba saja cahaya menarik Erlang Xiang menjauh. Saat cahaya itu menghilang, terlihatlah sosok pemuda tampan yang berdiri di belakang Erlang Xiang. Dia adalah Erlang Gao.

"Kau terlalu naif! Kau pikir dengan menyelamatkannya dia akan berterima kasih? Itu tidak akan terjadi. Kau adalah matahari, dan gerhana terjadi karena matahari tertutupi. Jadi, menjauhlah dari sana sebelum kau menyesal," ucap Erlang Shen.

"Sepertinya aku salah menilaimu kau tidak lebih dari seorang pembunuh yang haus darah. Untuk memenuhi niat membunuhmu, kau rela menghabisi adikmu sendiri," jelas Erlang Gao.

"Kau masih beruntung karena yang kau temui itu aku. Kalau kau berte …. "

"Kalau kau bertemu denganku, maka kau akan mati tanpa jiwa yang tersisa." Yun Feng keluar dari pusaran ruang. Tatapan yang tajam diarahkan kepada kedua adiknya itu.

"Bagaimana kau ada di sini?" tanya Erlang Gao.

"Bisa dibilang kami itu satu jiwa dua tubuh. Satu mata, satu telinga. Jadi, kemanapun aku pergi, dia bisa datang kapan saja," jelas Erlang Shen.

"Aku seperti bayangan yang mengikutinya setiap saat." Yun Feng menimpali. Erlang Shen yang tidak suka dengan kata-kata itu lantas memukul kepala kembarannya itu.

"Tidak ada istilah bayangan. Kau bukan bayangan," ucap Erlang Shen.

"Ya, maaf!" Yun Feng meminta maaf sembari memegang kepalanya yang tiba-tiba saja bertambah satu.

"Mau kita apakah dua bocah itu?" tanya Yun Feng.

"Kau mengalihkan perhatikanku, Yun Feng! Lihat saja dia sudah dipengaruhi." Erlang Shen menunjuk Erlang Xiang yang sudah diselimuti kegelapan.

"Aku tidak tahu mengapa ibu terlalu menyayangimu. Mungkin dia tidak tahu kalau anak kesayangannya itu seorang pembunuh." Erlang Xiang berbicara dengan amarah yang meledak-ledak. Matanya berubah merah dan auranya tiba-tiba saja berubah mencekam.

"Kalaupun aku harus membunuh kalian untuk mencegah kerusakan akan kulakukan itu." Erlang Shen menimpali.

"Berbicara kepada orang sepertinya sia-sia saja." Yun Feng mengeluarkan tombaknya dan bersiap untuk menyerang.

Erlang Shen mendongak dan menatap hari yang tertutup sempurna. Ia mengeluarkan naga putih yang sangat besar dan mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Sebelum naga cahaya itu dilepaskan ke langit, Erlang Gao muncul dan menghadangnya.

Erlang Shen mengabaikan Erlang Gao. Meski tak ingin menyerang atau membunuh adiknya, tapi nyawa miliaran akan terancam jika dia membiarkan matahari tertutupi.

Erlang Shen memalingkan wajahnya lalu melepaskan naga cahaya yang ia buat. Naga cahaya itu melesat dengan cepat menuju ke langit menghancurkan kegelapan yang berada di depannya.

"Apakah kau rela membunuh adikmu sendiri?" tanya Erlang Gao.

"Nyawa miliaran orang jauh lebih penting daripada nyawa satu orang yang sangat berharga bagiku tapi tak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk," jelas Erlang Shen. Ia tak ingin menunjukkan belas kasihannya meski suatu hari nanti dia akan dihukum oleh ibunya sendiri.

"Kenapa aku harus berhadapan dengan adikku sendiri? Apa yang harus kukatakan kepada ibuku nanti?" tanya Erlang Shen dalam hati. Yun Feng yang mengerti apa yang rasakan Erlang Shen langsung menghampiri kakaknya itu.

"Kau tidak berniat mengesampingkan tugasmu, kan? Kau adalah kaisar langit dan kehidupan miliaran orang ada di tanganmu. Mereka tidak akan bisa mengembalikan cahaya matahari," jelas Yun Feng.

"Aku juga tidak tega menghabisi adikku sendiri, tapi mau bagaimana lagi? Mustahil untuk menyadarkan mereka," jelas Yun Feng.

"Kenapa berhenti? Apakah kau takut membunuhku? Apakah kau takut dengan ibu?" Erlang Gao memprovokasi Erlang Shen dengan pertanyaannya. Erlang Shen benar-benar dilema. Jika dia membunuh adiknya, sudah pasti ibunya akan sedih.

"Mungkin ibu akan sedih kalau aku membunuh kalian, tapi dia akan kecewa kalau aku tidak menyelamatkan nyawa para penghuni alam atas." Erlang Shen membuat segel tangan dengan sangat cepat. Naga yang melayang di udara tiba-tiba saja bertambah besar.

"Kalau kau mengakhiri gerhana itu, maka nyawanya juga akan melayang. Keputusan ada di tanganmu," ucap Erlang Xiang.

"Ibu, maafkan aku, tapi aku harus menyelamatkan orang-orang di alam ini." Erlang Shen menatap kebawah dan perlahan-lahan semua tanaman mati. Satu persatu, orang-orang mulai sekarat dan kesulitan untuk bernafas.

"Aku harus melakukannya." Erlang Shen kembali membuat segel tangan lalu naga cahaya berubah menjadi puluhan naga kecil yang melesat ke langit dengan sangat cepat.

"Dasar bodoh! Kau lebih memilih sampah rendahan itu dibandingkan dengan adikmu sendiri? Memangnya kau mau ibu sedih?" tanya Erlang Xiang.

"Nyawa orang-orang di sini jauh lebih penting. Tidak peduli mau dia jahat atau tidak, iblis atau bukan, semuanya berhak untuk hidup. Kalian saja yang cari mati." Erlang Shen menimpali. Meski terlihat tak peduli dengan nyawa Erlang Gao, tapi itu untuk menutupi kesedihannya dan kebingungannya sendiri.

"Tidak bisa! Aku tidak akan memilih salah satunya." Erlang Shen membuat segel tangan dengan sangat cepat. Detik berikutnya, kekuatan jiwa yang sangat kuat menembak ke langit dan menyatu dengan puluhan naga cahaya.

1
Rinaldi Sigar
lanjut
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Rinaldi Sigar
lanjut
Glastor Roy
update ya tor
Glastor Roy
up
Rinaldi Sigar
lnjut
Rinaldi Sigar
lanjut
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Rinaldi Sigar
lanjut
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Rinaldi Sigar
lanjut
Glastor Roy
Napa satu2 terus up ya min
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Rinaldi Sigar
lnjut
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
update ya min
Glastor Roy
up next tor yg banyak
Glastor Roy
up
Rinaldi Sigar
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!