Perfect

Perfect

00

" Udah Shani nikah aja," atmosfer di ruangan sempit itu sangat berbeda jauh dari ruangan lainnya, sekumpul orang tengah berkumpul di rumah sederhana milik orang tua dari seorang gadis belia yang usianya baru menginjak 15 tahun,

" Ga, Saya tidak setuju putri saya nikah di usia 15 tahun," perdebatan terjadi antara 2 orang perempuan paruh baya yang memiliki 2 pandangan berbeda, " ya Elah mbak nanti kalau Shani nikah kan suaminya bisa biayain kita,"

" Shani bisa sukses kok bulik," Shania Akasha — gadis desa yang hidupnya selalu di atur oleh bulik nya atau adik perempuan dari sang ibu, " Halah sukses sukses, ga usah mimpi kamu itu cuma gadis desa, udah mendingan kamu nikah sama juragan tanah udah ketahuan hidup kamu akan enak,"

" Shani ga mau Bulik, Shani bakalan sukses kok tapi ga sekarang, Shani harus belajar," gadis itu memegang erat tangan sang ibu, ia tidak ingin menikah karena ia mengejar mimpi nya.

" Kamu berani ya sama Bulik," Shani menunduk ketakutan, " SUDAH!, sudah, Rina sudah cukup kamu maksa anak mbak Sekarang dia sudah punya tujuan hidupnya jangan kamu paksa, saya tidak suka kamu memaksa nya menikah, dia masih punya mimpi, Saya tidak mau putri saya salah langkah seperti kamu, jangan menyuruh putri saya menikah kalau kamu saja tidak bisa membangun rumah tangga dengan benar,"

" Shani masuk kamar, ibu tidak akan pernah membiarkan kamu menikah, kamu masih harus belajar biar tidak bernasib sama seperti Bulik mu," Shani dengan patuh menuruti ucapan sang ibu.

Shani masuk ke kamar sederhananya, " Ayah, mas, cepat pulang Shani tidak sanggup liat ibu sama Bulik bertengkar," tangan mulus itu mengambil sebuah bingkai foto yang terdapat 2 orang laki laki.

yang di ketahui itu adalah foto milik ayah dan Abang gadis itu, mereka tengah mengabdi pada negara dan hidup di hutan belantara, pekerjaan menjadi seorang Tentara Angkatan darat Indonesia membuat mereka berdua jauh dari keluarga.

Shani dan ibu nya terpaksa harus pulang ke desa asal mereka karena tinggal di rumah yang telah di siapkan negara untuk para TNI berkeluarga hanya menambahkan luka bagi mereka yang tidak mengetahui bagaimana kabar kepala keluarga dan putra pertamanya.

Sudah 2 tahun hidup Shani dan ibu nya di desa, berkumpul dengan keluarga yang sangat suka mengatur kehidupan Shani membuat Shani sering menangis pada malam hari, apalagi Bulik nya yang baru saja bercerai dan memutuskan untuk tinggal bersama Shani.

awalnya hidup Shani berjalan baik baik saja tetapi semakin hari Bulik nya terus memaksa Shani untuk mengikuti segala keinginannya salah satunya meminta Shani menikah dengan seorang tuan tanah di desa nya.

tuan tanah yang sudah memiliki 5 istri itu masih suka mencari para gadis desa untuk ia nikahi, ia tertarik pada Shani karena paras cantik dan manis nya membuat tuan tanah ingin sekali menikahi Shani.

Bulik yang mengetahui itu tentu memaksa Shani untuk menikah dengan tuan tanah tersebut, bukan semata mata ingin kebahagiaan keponakannya itu tetapi ia ingin mendapatkan harta dari tuan tanah.

memang selama hidup dengan Shani dan ibu nya segala butuh an pangan tercukupi tetapi bukan Bulik nya Shani namanya jika tidak gila uang dan harta, Bulik yang sedari kecil di manja kedua orang tuanya membuat dia semena mena.

berbeda dengan sang ibu yang dari kecil harus bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan dirinya sendiri tanpa meminta pada orang tuanya, Shani sama persis seperti sang ibu yang penuh berjuang.

oh ya Shani saat ini di kenal sebagai kembang desa, karena ke molek an tubuhnya dan paras yang cantik ia miliki otaknya pun tidak kalah cantik dari wajahnya, kulit putih seputih susu dan wajah cantik tanpa riasan dengan bibir merah muda membuatnya terlihat berbeda dari gadis gadis yang ada di desa itu.

Shani sangat pintar merawat tubuhnya tak lupa ia juga merawat otaknya, Shani sangat suka membaca buku, menari, dan bernyanyi tetapi tidak hanya itu bakat yang gadis itu miliki.

bakat memasak, menjahit, melukis atau menggambar, dan merajut ia dapatkan dari sang ibu yang dulu merupakan pejahit kampung dan sekarang miliki butik di Jakarta, bakat bela diri, berkuda, memanah, dan membenarkan barang barang rusak ia dapatkan dari sang ayah yang juga tak kalah berbakat.

Shani memang sangat suka belajar banyak hal yang tidak ia bisa, akan selalu ada hal baru yang akan ia pelajari, seperti saat ini Shani sangat suka belajar publik speaking yang baik.

di depan kaca kamar nya Shani selalu berucap tak lupa gerakan dan wajahnya ia selalu kondisikan sesuai apa yang ia bahas.

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!