NovelToon NovelToon
Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:48.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Usir dia dari rumahku! Aku tidak ingin melihatnya ada di sini!"

"Tidak, jangan usir aku, aku mohon!"

Agatha menangis saat tangannya ditarik keras oleh dua orang bodyguard yang bekerja pada Louis Fernando, seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di kotanya.

Agatha difitnah oleh mertuanya telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain teman dari Louis sendiri.

Setelah keluar dari kediaman suaminya, Agatha hidup terlunta-lunta di luar dengan keadaannya yang tengah berbadan dua. Hidupnya sangat miris tanpa ada keluarga yang mempedulikannya, pada dasarnya Agatha memang dibesarkan di panti asuhan, dia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Lima tahun kemudian, Agatha kembali dengan keadaan yang berbeda, dia memiliki dua anak kembar yang sangat pintar dan sangat menyayanginya.

Mungkinkah Agatha akan menyembunyikan identitas si kembar dari suaminya?

Atau mungkin dia akan kembali setelah si kembar mengetahui bahwa Louis adalah Ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Macam Jelangkung

Pertanyaan Louis selalu menghantui pikirannya. Setiap aktivitas yang dilakukannya, tak membuatnya nyaman. Bahkan pagi itu Agatha gagal membuat telur mata sapi karena gosong. Berulang kali sampai empat telur tak jadi mata sapi, seberapa susahnya membuat telur mata sapi hingga tak enak dimakan.

"Sarapan sudah siap. Ayo kalian sarapan dulu. Ini mommy udah siapin."

Kedua bocah kembar itu langsung duduk di atas tikar plastik yang digelar oleh Agatha. Mereka menunggu Agatha menyiapkan nasi beserta lauknya.

Bola mata mereka seakan hendak loncat ketika mendapati lauk yang ditaruh di atas piring. Ingin tertawa tapi mereka tahan dan memutuskan untuk bertanya pada ibunya.

"Mommy, bisa dijelaskan ini lauk apa?" tanya Kenzo.

Telunjuk Kenzo mengarah pada lauk di atas piring dengan warnanya kecoklatan.

Agatha menyengir kuda. Ia sendiri agak risih menyajikannya, tapi mau bagaimana lagi, telur persediaannya sudah habis, itupun sisa membuat kue waktu si kembar ulang tahun.

"Emm, itu telur mata sapi sayang," jawab Agatha pelan.

Ia yakin pasti kedua bocah itu bakalan mogok makan karena tak sesuai dengan harapannya.

"Hah, telur mata sapi? Kok coklat? Bukannya telur mata sapi itu bulat, kuning di bagian tengahnya, kayak mommy yang biasanya buat. Kenapa sekarang jadi beda warna, terus kenapa semuanya? Mommy ini gimana sih, apa enak dimakan ini? Aku yakin rasanya pasti pahit."

Kenzo mendumel. Selera makannya jadi hilang. Padahal perutnya sudah menahan lapar semalaman, pas hendak sarapan, lauknya tak membuatnya selera makan.

Kenzie yang masih penasaran dengan rasanya, ia pun mencemol sedikit lalu mengunyahnya. Anak itu langsung menyengir dan memuntahkannya.

"Cuih, pait. Ini bukan telur, tapi obat. Obat biar nggak digigit nyamuk. Pait banget, sumpah."

Agatha menyengir kuda. Merasa bersalah karena tak bisa membuat anaknya nyaman saat makan.

Hendak memasak lagi, tapi sudah tak ada bahan yang hendak dimasak. Dia masih menunggu sisa gajian untuk membeli kebutuhan pokok.

"Maaf sayang, tadi apinya kebesaran, jadi gosong deh," jawab Agatha.

Sebenarnya bukan karena apinya kebesaran, tapi karena ia terlalu kepikiran dengan ucapan Louis mengenai anak-anaknya, Louis mulai sadar dan berpikir kalau si kembar memang anaknya.

"Kenapa apinya harus besar? Kenapa semuanya gosong. Mommy ini pandai kalau disuruh bikin alasan. Kalau gini kita nggak jadi makan. Kita mau berangkat sekolah aja, nanti beli roti buat sarapan."

Si kembar memutuskan untuk mogok makan. Tak suka mereka makan dengan makanan yang tak layak. Lebih baik menahan lapar dari pada makan makanan gosong yang rasanya seperti obat sakit kepala.

"Sayang, jangan gitu ya? Kalian harus tetap makan. Nggak apa-apa pahit sedikit, daripada nanti lapar. Nanti setelah mommy pulang kerja, nanti kita belanja."

Agatha tak tega melihat anaknya mogok makan gara-gara kecerobohannya. Jika sampai si kembar sakit perut gara-gara telat makan, dia sendiri yang akan kelabakan.

Dia berusaha keras untuk membujuk kedua anaknya agar tetap makan, walaupun makanannya kurang enak.

"Enggak ah, aku nggak mau makan. Mommy aja makan sendiri. Aku mau minum air putih aja," balas Kenzie.

"Iya aku juga," sambung Kenzo.

Di saat so kembar beranjak, tiba-tiba pintunya diketuk dari luar.

Agatha menoleh ke arah pintunya yang masih tertutup. Sepagi itu sudah ada orang yang bertamu. Dia berharap ada orang yang memberikan rezeki padanya.

"Siapa pagi-pagi begini sudah bertamu. Apakah ada orang yang ingin menyuruh mommy buat kue lagi?" Kenzie menggumam.

"Kurasa yang datang orang lagi minta sumbangan. Atau orang sebelah situ yang suka minta gula sama mommy. Dasar kebiasaan, orang kok sukanya minta-minta."

Kenzo cukup kesal dengan tetangganya yang hampir setiap hari meminta gula, ataupun kopi. Sudah menjadi langganan, karena ibunya terlalu baik dan mudah dimanfaatkan.

"Jangan suudzon mulu. Tunggu di sini sebentar, mommy mau lihat dulu siapa yang datang. Semoga saja ada orang yang ngasih rezeki. Siapa tau aja mommy diminta untuk buatin kue sama tetangga."

Agatha langsung bergegas menuju pintu dan membukanya. Bola matanya seketika terbelalak lebar saat mendapati pria berbadan kekar dengan memakai pakaian formal dan membawa memegang paperbag.

Agatha langsung memasang muka jutek, harapannya tak sesuai dengan keinginannya.

"Ngapain kamu datang ke sini? Pagi-pagi udah main ke rumah orang. Urusan kita itu di kantor, bukan di rumah."

Agatha tak suka Louis mulai mengusik ketenangannya bersama si kembar.

Dugaannya terlalu kuat, ia yakin Louis tak berhenti untuk tidak mengganggunya.

"Pertemuan kita nggak harus di kantor saja kan, di tempat tidur  pun jadi."

Pria itu malah meledeknya. Tatapannya terlalu dalam hingga membuat Agatha salah tingkah.

Si kembar yang ada di dalam, mereka penasaran dengan sosok yang mengetuk pintunya. Mereka pun memutuskan untuk melihatnya, karena sang ibu tak kunjung masuk ke dalam rumah.

"Mommy, siapa yang datang?"

Kenzo dan Kenzie membelalakkan tatapannya saat mendapati om baik hati yang selalu menjajakannya.

Mereka langsung berlari untuk memberikan sambutan hangat pada Louis.

"Om datang. Kenapa Om datang pagi-pagi sekali? Apa om mau mengajak kami jalan-jalan?" tanya Kenzo.

Seketika Agatha memelototi anak-anaknya. Kehadiran Louis malah membuat anaknya melupakan tata tertib yang diajarkannya. Sekolah jadi teledor, bahkan saat TPQ mereka juga jadi malas-malasan.

Louis benar-benar membawa dampak buruk untuk si kembar, ia tak akan melepaskan si kembar untuknya.

"Nggak ada kata main. Kalian harus rajin sekolah, nggak boleh bolos. Kalau sore kalian juga punya kegiatan TPQ, jangan banyak alasan. Mommy paling nggak suka sama anak yang bandel dan melanggar peraturan yang mommy buat. Jangan buat mommy kesel sama kalian. Apakah kalian nggak ngelihat, bagaimana mommy membesarkan kalian? Mommy ingin kalian bisa hidup sukses kedepannya, sekolah yang pinter, jangan main terus."

Langsung saja Agatha mengoceh seperti burung cendet yang siap diadu.

Si kembar hanya menyengir kuda mendapatkan omelan darinya. Sedangkan Louis menanggapinya terlalu berlebihan.

"Kau itu udah macam burung siap aduan saja. Mengoceh sampai urat di lehermu terlihat menonjol. Apa tak malu sepagi ini sudah mengoceh? Didengar tetangga nggak baik. Kayak orang kelaparan saja."

Tatapan kesal Agatha beralih pada pria yang masih berstatus sebagai suaminya.

Sebenernya ia tak kesal pada anak-anaknya, ia hanya tak suka si kembar terlalu dekat dengan orang yang tidak mengakuinya sebagai anak.

Hatinya teramat sedih. Seharusnya si kembar bisa menikmati kehidupan layak hidup bersama orang tuanya dengan lengkap, tapi karena keegoisan Louis yang selalu percaya pada aduan orang tuanya membuatnya sangat jengkel.

"Heh! Semua itu gara-gara kamu! Kamu itu udah kayak jelangkung aja, datang tak diundang, pulang tak diantar. Sebenarnya apa sih, tujuanmu mendekati anak-anakku?"

1
Sunarti Narti
lanjut
Yurniati
tetap update terus thorr
Yurniati
boleh juga kepercayaan diri nada tuan Lois, semangat terus
ardiana dili
lanjut
Nur Adam
lnju
Sunarti Narti
terlalu lama up
Erna Risky
bagus alur ceritanya
Erna Risky
wajahnya saja mereka mirip kok gak ngerasa sich lois , JD CEO kok bodoh banget ,punya duit punya asisten kok gak minta nyelidiki dulu klau penasaran. trs itu rahasia ibukny kok gak terbongkar2
nadira ST
noh dadimu masih hidup goblok lagi
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
di hujat anak sendiri apa rasanya lois,sebagai bapak masih menyangkal itu anak sendir seorang pria dewasa,tak merasakan jiwa kebapak,an
Jengendah Aja Dech
❤️
ardiana dili
lanjut
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
Al^Grizzly🐨: yang di fitnah ibu tirinya..dan kedapatan photo itu hasil editan.
total 1 replies
Hendro 212
louis tolol
Allisa Khorunnanda
Kecewa
Nadyne
jahat sekali si Louis.....
ih ih ih...... bakalan nyesel sampai ke ubun2 kalau tau si kembar anaknya dan Agatha ngak bersalah .
ardiana dili
lanjut
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
apa yang akan terjadi selanjutnya dengan si kembar,,,,,🤭👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!