NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 32

Pintu masuk wilayah rakyat dan bangsawan Starcerst dihiasi banyak sekali lampion berbentuk anak panah. Pilar bulan besar yang menjulang tinggi dengan desain arsitektur yang rumit dan elegan, membuat Naya takjub melihat keindahannya. Naya, Abya, Defendora, dan Seren melewati gerbang yang indah itu, mereka masuk ke kawasan wilayah rakyat bangsawan yang ramai penduduk. Kawasan ini dihiasi oleh bendera-bendera kecil berwarna-warni yang digantung melintang di atas jalan. Rumah- rumah di tempat ini memiliki atap yang curam dan jendela-jendela kecil yang dihiasi dengan tanaman hijau, beberapa bangunan memiliki balkon kecil yang dipenuhi dengan bunga-bunga. Disana, terdapat beberapa kios atau toko kecil yang menjual berbagai barang, dengan lampu-lampu yang menggantung di atasnya. Mata Naya berbinar ketika melihat ke sekitarnya, sosok kecil itu tiba-tiba ditabrak oleh anak kecil saat asik memandangi indahnya tempat ini. Anak kecil itu terus berlari ke depan, tak memedulikan siapa yang ia tabrak. Naya penasaran, perempuan kecil itu mengikuti anak-anak itu dari belakang, ia berlari, meninggalkan tiga makhluk yang pergi bersamanya. Abya, Defendora, dan Seren mengerjar Naya yang asik dengan dunianya.

Anak-anak kecil yang menabrak Naya sebelumnya, masuk ke kerumunan orang-orang dewasa yang menari dan bernyanyi, Naya mengikuti tindakan anak kecil itu hingga ia sampai di depan kerumunan. Mata Naya semakin berbinar ketika melihat sebuah tiang batu yang dihiasi dengan pita-pita berwarna-warni yang menjuntai ke bawah, tiang itu dikelilingi oleh orang dewasa dan anak- anak yang menari sambil memegang pita-pita warna-warni itu.

Nafas Abya, Defendora dan Seren tak stabil. mereka melihat ke sekitar kerumunan, tapi tak menemukan sosok perempuan kecil yang sedang memakai gaun berwarna biru dengan motif kotak-kotak dan kerah bajunya yang berwarna putih. Abya menghela nafasnya, lalu melihat ke Seren dan Defendora.

“Kalian, tolong bantu aku,” pinta Abya. Lelaki kecil itu tak bisa terus berlama-lama di sekitar sini, ia harus pergi ke rumah jual barang agar ia mendapatkan sedikit uang. Dua dakinis itu mengerutkan keningnya. “Aku janji, akan membelikan kalian banyak sekali kristal.”

...###...

“HEI KALIAN ORANG-ORANG YANG ADA DISINI!!” Abya berteriak pada orang-orang yang ada di bawahnya, lelaki kecil itu terbang di udara bersama Seren dan Defendora. Naya dan orang yang ada di sekitarnya mendongak. Mereka melihat sosok anak kecil dengan pakaian atasan berwana putih berlengan panjang yang dihiasi motif bulan dan ornament berwarna biru. Celananya berwarna hitam panjang, hiasan emas terdapat di bagian atas dekat pinggang kurusnya. jubah panjang berwarna biru dengan motif bintang, bulan, dan ornamen emas sosok itu berkibar karena terkena angin. “PERKENALKAN, AKU ABYA, SANG PENJELAJAH. TUJUANKU KEMARI ADALAH INGIN MENUNJUKKAN SESUATU YANG SPESIAL PADA KALIAN SEMUA.”

Semua orang yang ada di bawah Abya saling pandang, sebagian dari mereka mengedikkan bahu, dan sebagian lagi penasaran akan sesuatu yang spesial itu. Naya mengerutkan kening karena perilaku temannya yang sulit ditebak.

“SAKSIKANLAH.” Orang-orang yang ada di bawah Abya dikelilingi oleh sinar, lalu ikut melayang, menyusul Abya yang sudah ada di udara. “Melalui ketinggian ini, kalian akan mengagumi kami.”

Abya menjentikkan jarinya, membuat Seren dan Defendora berputar di langit, Langit siang yang kebiruan berubah menjadi gelap dan penuh bintang karena ulah mereka. Gerakan tangan seren yang halus membuatnya mengeluarkan cahaya kebiruan. Bintang itu merentangkan jarinya, cahaya kebiruan itu mengapung di tangannya. Cahaya itu menyebar menjadi air, mereka bergerak cepat ke arah penonton, lalu memutari mereka. Orang-orang yang ada di dekat Naya menyentuh air itu, membuat air itu meledak dan berubah menjadi gelembung. Mata para penonton berbinar. Abya tersenyum puas. Lelaki kecil itu melihat ke Naya yang sedang kagum.

“Para hadirin sekalian!” ucap Abya dengan suara yang agak ditinggikan. Para penonton melihat ke lelaki berbaju pesulap itu. Abya menunjuk ke anak perempuan yang sedang memakai gaun berwarna biru dengan motif kotak-kotak. “Saya menginginkan dia untuk pertunjukan kami selanjutnya, bisakah kalian membawa perempuan kecil itu kepadaku?”

Seorang pria dewasa yang kekar mengangkat Naya dari belakang, membuat Naya meronta-ronta. Pria itu mengayunkan Naya, lalu melemparkannya ke Abya. Perempuan kecil itu terjatuh ke awan putih sihir milik Abya yang dikhususkan untuk dirinya mendarat. “Aku sudah membawanya kepadamu, jadi tunjukkanlah kemampuanmu lagi untuk kami!” ucap pria itu yang direspon dengan tatapan tajam Abya.

Seren berbisik ke Defendora. “Dari tatapannya, dia pasti marah karena perempuannya diperlakukan seperti itu.” Defendora menganggukkan kepalanya, setuju dengan perkataan bintang kecil itu.

Abya menatap Naya yang duduk di awan, anak kecil itu memelototkan matanya karena tidak terima keasikannya melihat gelembung digangu oleh temannya. Abya memutar bola matanya malas, lelaki kecil itu menggerakkan jari dan tangganya, ia menggunakan Bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan Naya saat ini. ‘Ini semua terjadi karena kau tiba- tiba berlari dan menghilang.’ Itulah Bahasa isyarat yang ia sampaikan ke Naya.

‘Setidaknya, jangan sampai aku dilempar oleh pria asing karena ulahmu.’ Naya juga melakukan hal yang dilakukan Abya.

Abya kembali melihat ke kerumunan yang sedang berteriak padanya untuk melanjutkan sihir kembali. Abya menunjuk ke bawah, ia menggerakkan awan-awan putih yang seperti kapas. Awan-awan itu mengepung kerumunan itu. ‘Akan kuturuti keinginan bodoh kalian,’ batin Abya yang diakhiri senyuman tipis.

Seekor kupu-kupu api menghampiri Naya, hewan itu mendarat di hidung Naya, lalu membawanya ke tanah melalui asap api yang ada padanya. Tak lama kemudian, kerumunan yang sebelumnya bersama Naya tiba di tanah bersama kabut putih. Orang-orang itu kebingungan, sebagian dari mereka menggaruk tengkuk yang tidak gatal, dan sebagian lagi melihat ke sekeliling dengan bingung. Saat ini lah, Abya memegang tangan Naya, lalu membawanya keluar dari kerumunan itu. Pakaian yang Abya kenakan berubah, ia kembali memakai pakaian saat sebelum ia datang ke dunia ini.

Ke-empat sosok itu tiba di depan toko jual beli barang dengan nafas yang terengah-engah. Abya mendudukkan dirinya di lantai batu, ia benar-benar kelelahan saat ini. Seseorang dari dalam toko membuka pintu kayu rumah jual-beli itu. Sosok itu memakai overall dress yang t-shirtnya berwarna cokelat tua dan rok serta tali bahunya berwana cream. Perempuan tinggi yang berdiri di pintu kayu itu memiliki rambut berwarna merah muda seperti mawar. Sosok itu mengerjap-erjapkan mata buttercreamnya. Abya bangkit dari duduknya, lalu berdeham.

“Apakah toko ini masih buka, nona?” tanya Abya yang dijawab anggukan oleh perempuan itu. “Kalau begitu, bolehkah kami masuk?”

Perempuan itu membuka pintu kayu dengan lebar, ia mengizinkan empat sosok itu untuk masuk ke dalam. Abya dan Naya berterimakasih padanya. Di meja penjualan, terdapat seorang pria tua berjanggut sedang meneliti permata kebiruan dengan lensa pembesarnya.

Pria itu terjatuh dari kursinya, karena terkejut melihat dua dakinis berada di tokonya. Abya dan Naya melangkah cepat ke meja itu. mereka melihat lelaki itu menggelengkan kepalanya karena pusing setelah kepala nya menyentuh lantai keramik.

Sosok itu kembali duduk di kursinya, ia kembali bersikap profesional. Pria tua itu tersenyum bisnis ke arah dua anak kecil itu, membuat Naya meringis melihatnya. “Apa yang ingin kalian jual anak-anak kecil?” tanyanya dengan lembut.

“Kami ingin menjual ini.” Abya meletakkan kantong berwarna cream tua yang diikat dengan tali di meja penjualan, seseorang tak bisa melihat isi dari kantong itu karena diikat dengan ketat. Si pria tua mengangkat kantung itu, lalu membuka ikatannya. Kantung itu memancarkan sinar, membuat pria itu menutup matanya sementara. Di kantung itu, terdapat banyak sekali Kristal mana yang bersinar. Si pria mengambil salah satu Kristal, lalu mengeceknya dengan lensa pembesar.

“Aku tak percaya anak kecil seperti kalian bisa memiliki barang mahal ini, apalagi Kristal ini memiliki jumlah yang sangat banyak.” Pria itu masi memeriksa Kristal itu dengan lensanya.

“Jadi, berapa jumlah uang yang bisa kau berikan kepada kami?”

“40 juta gold, itu jumlah yang setimpal untuk Kristal kalian.” Pria itu meletakkan Kristal yang ia cek di mejanya. Ia menopang dagunya sambil menatap Abya dengan serius.

“Baiklah aku terima jumlah itu.”

“Pilihan yang bagus.” Pria itu menjentikkan jarinya, lalu mengambil uang miliknya yang terletak di laci mejanya. “Tapi, apa kau tidak berniat menjual dakinismu juga?”

“Dakinismu?” gumam Seren. Semua mata melihat ke arahnya karena dirinya. “APA MAKSUDNYA ITU?!” Bentaknya. Bintang kecil itu membuat semua orang yang ada disini menutup telinganya karena suara sumbang miliknya. Seren menarik kerah baju pria tua itu, membuatnya sedikit sulit bernafas. Rumah kayu itu sedikit mengeluarkan sinar karena ulah kekuatan Seren yang keluar dari dirinya. Semua orang yang ada di luar rumah itu melihat dengan bingung, namun mereka semua kembali melangkah ke tempat yang ingin mereka tuju beberapa detik kemudian.

1
apayaaaa
bagus bet, seruu fantasi nya
ajab_alit: makasih atas komentarnya kakak
total 1 replies
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!