NovelToon NovelToon
How To Say " I Love You"

How To Say " I Love You"

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Romansa / Office Romance
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: malisanovena

Rena adalah gadis yatim piatu yang bekerja keras untuk membangun karirnya di kota dan selama berjuang untuk membangun karir dan hidup nyaman nyatanya banyak tantangan yang terjadi, dan akhirnya Rena bertemu dengan Sean malaikat maut dan malaikat pelindung Allan. selama ini Rena tidak mengetahui kalau dia berteman dengan dua malaikat yang hidup seperti manusia dan mereka sedang berusaha untuk kembali ke dunianya. apakah akan ada cinta yang bersemi dan siapakah yang akan dipilih Rena menjadi malaikat pelindungnya?


Silahkan dibaca, dilike, comment and support ya.
terima kasih

Tolong dibaca dan like juga novel lainku ya.🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malisanovena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 27

Rena menghela nafas dan beristirahat di rooftop untuk menenangkan dirinya.

"Untuk apa aku menghindarinya? Aku minum kan sendiri dan tidak memintanya untuk mengantarku." ucap Rena

"Iya, tapi kalo kamu diculik atau diganggu orang jahat gimana?" tanya Sean tiba-tiba

Rena terkejut dengan kehadirannya tiba-tiba lalu segera bangkit berdiri dan menjatuhkan minumannya.

"Lihat, betapa cerobohnya dirimu. kalo aku tidak datang waktu itu apakah kamu akan masih disini?" tanya Sean

"Hmm, kamu ini mengingatkan atau menyindirku?? Aku kan tidak minta untuk diantar." ucap Rena kesal

"Baiklah.. Lain kali akan kubiarkan." ucap Sean lalu pergi

"Wah.. Benar-benar menyebalkan. Iyaa.. Tidak usah pedulikan!! Menjagaku, disisinya?? Hah? Omong kosong!!" ucap Rena kesal

Sean hanya diam dan kembali ke ruangannya.

"Ada apa dengan nyamuk itu? Kenapa dia kesal sekali? dia yang minta untuk membiarkannya. Kenapa dia semakin marah? Ah, sudahlah.. Terserah." ucap Sean

Sepulang kantor..

"Ren, aku duluan ya.. Di luar hujan, kamu bawa payung gak?" tanya Anna

"Sepertinya aku bawa. ya sudah, hati-hati, Ann." jawab Rena

Rena segera menyelesaikan pekerjaannya lalu mematikan laptopnya dan bersiap untuk pulang.

"Tunggu.. Kamu mau pulang?" tanya Sean

"Iya, ada apa pak?" tanya Rena datar

"Tidak apa-apa." jawab Sean

"Baiklah, kalo gitu saya pulang duluan pak." ucap Rena lalu pergi ke arah lift

Lift terbuka dan Rena masuk ke dalam lift. Ketika lift sampai di lantai lobby dan pintu terbuka, Rena terlihat terkejut karena melihat James berjalan ke arah lift, dengan cepat Rena memencet tombol lantai 10, dan lift sampai dan pintu terbuka Rena langsung segera keluar dan lagi Rena terkejut karena Sean berdiri di depan pintu lift.

"Kenapa kembali lagi?" tanya Sean

"Oh, tidak saya lupa sesuatu tapi sudah ingat pak." ucap Rena

Sean mengangkat alisnya dan melihat ada yang aneh dengan Rena. Sean segera masuk ke dalam lift. di dalam lift Rena tampak gelisah seperti habis melihat sesuatu. Pintu lift terbuka dan Rena berpindah tempat berdiri di belakang Sean. Karena Rena terlalu gugup Sean memegang tangan Rena lalu segera menghilang dari dalam lift.

"Sudah aman." ucap Sean

"Kita.. Kita di.. Lho ini kan, apartment pak Sean." ucap Rena

"Iya, tempat ini yang kupikirkan makanya kita ada disini." ucap Sean

Rena terdiam dan bingung harus berkata apa lagi.

"Oh iya, kamu mau minum apa?" tanya Sean

"Minuman dingin saja.. Eh tidak, saya mau pulang saja pak." ucap Rena

Sean berjalan ke arah kulkas lalu memberikan sebotol air mineral.

"Duduk dan minumlah dulu, aku akan mengantarmu pulang." ucap Sean lalu pergi ke kamarnya

Rena menurut dan duduk di sofa panjang yang sangat empuk dan meminum air yang diberikan Sean.

"Sudah siap?" tanya Sean

"Ng? Iya..." jawab Rena

"Ya sudah, ayo berangkat." ucap Sean

Tiba-tiba Sean berhenti di depan pintu dan menghela nafas.

"A..ada apa pak?" tanya Rena

"Mobilku.." ucap Sean

"Iya, ada apa dengan mobilnya?" tanya Rena

"Mobilku tertinggal di kantor." jawab Sean

"Hmm, ya sudah.. Saya naik taksi saja dari sini pak." ucap Rena

"Ok." jawab Sean

Sean lalu membuka pintu dan disusul Rena.

"Pak, tidak perlu mengantar saya sampai ke bawah." ucap Rena

"Gak apa-apa." ucap Sean

Rena hanya menurut dan berpikir kalo Sean akan mengantar sampai lobby apartment. Tapi Sean ikut masuk ke dalam taksi.

"Pak, kenapa ikut?" tanya Rena

"Aku hanya ingin jalan-jalan." jawab Sean

"Hah? Jalan-jalan jam segini? Ada-ada saja." ucap Rena dalam hati

Sean mendengar ucapan Rena tapi tidak menanggapinya. sepanjang perjalanan mereka duduk bersebelahan dan hanya terdiam. tiba-tiba saja hujan turun dan membuat ruangan dalam mobil semakin dingin.

"Wah, hujan turun.. jadi semakin romantis ya nona." ucap pak supir taksi

"Hahaha.. Iya hujan turun dan semakin dingin." ucap Rena

"Ohh.. Nona kedinginan. anak muda, kau tidak peka kekasihmu kedinginan?" ucap pak supir taksi

"Maaf, kami bukan sepasang kekasih pak." ucap Rena berbisik karena Sean sedang tertidur

"Ohh, kalo begitu kalian sedang pendekatan ya.. Semoga lancar ya." ucap pak supir taksi senang

Rena hanya tersenyum dan tidak ingin membahasnya lagi.

"Semoga kalo dirinya tertidur tidak mendengar percakapan aneh ini." ucap Rena dalam hati

"Lagi pula memang ada yang mau denganku? Apa lagi pria berwajah sempurna sepertinya. Itu hanya di negeri dongeng." ucap Rena kembali dalam hati

Taksi berhenti di depan gang rumah Rena dan mereka berdua turun dari taksi itu.

"Semoga hubungannya sukses ya, nona." ucap pak supir taksi lalu pergi

"Hahaha.. pak supir itu bicara apa sih..ada-ada saja." ucap Rena

"Oh iya, terima.. Tu..tunggu, kenapa pak Sean turun juga?" tanya Rena

"Aku hanya ingin memastikan kamu aman, ya sudah.. Aku pulang." ucap Sean lalu pergi menghilang.

Di apartment..

"Ada apa dengan diriku? Kenapa aku memikirkan ucapan nyamuk itu?" ucap Sean

Sean melihat dirinya di depan cermin dan tersenyum..

"Wajahku memang sempurna.. dan, sangat wajar kalo banyak yang menginginkanku." ucap Sean

Sean merebahkan tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya tetapi teringat kalo di tempat tidurnya Rena pernah tidur, teringat saat Sean mencium Rena, dan teringat saat Rena memeluknya.

"Apa-apaan ini!! Jangan-jangan, aku sedang tersesat. Aku harus kembali pada misiku." ucap Sean

Sean segera bangun dari tempat tidur dan keluar dari apartment untuk mencari udara segar.

Di tempat lain..

"Apa yang kau lakukan disini, tuan muda?" sapa seseorang

"Bukan urusanmu, James." ucap Sean

"Hahaha., kenapa tadi kau membawa Rena pergi? padahal aku ingin mengajaknya makan malam." ucap James

"Kau hanya menakutinya, James." ucap Sean

"Ppffhhh... Kau pikir aku akan diam saja melihat wanita cantik diperdaya malaikat maut? Jangan bermimpi, aku akan lebih dulu mengambil jiwanya." ucap James

Sean menarik kerah baju James dan mengangkatnya tinggi dengan tatapannya yang tajam dan memerah Sean mengingatkan James.

"Aku tidak ingin membuat waktuku untuk meladenimu, dan ini adalah peringatanku terakhir.. Jangan mencoba mendekati atau menyakiti Rena, kalo tidak..." ucap Sean terhenti

"Kalo tidak? Apa kau akan memusnahkanku??" tanya James tersenyum remeh

"Tutup mulutmu, dan ingat itu!" ucap Sean lalu menghempaskan James dan pergi

Di apartment..

"Apa yang harus aku lakukan agar James tidak mengganggunya? sudahlah.. aku lelah sekali hari ini." ucap Sean

Drrtttt..drrrttt.. Satu pesan masuk ke ponsel Sean

"Malam pak Sean, terima kasih tadi sudah menolongku. Tanpa aku cerita sepertinya pak Sean tau apa yang aku sedang alami. Pokoknya terima kasih untuk hari ini." isi pesan Rena

"Jam segini belum tidur? Iya sama-sama." isi pesan Sean

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!