Rindu Dan Luka

Rindu Dan Luka

Prolog

Lampu ruang operasi sudah padam. Beberapa tenaga kesehatan yang baru saja menangani operasi itu pun keluar dari ruangan itu.

Seorang perempuan paruh baya itu sedikit berlari menghampiri dokter yang mengoperasi putranya di dalam sana. Dan seorang laki-laki menyusul di belakangnya.

"Operasi berjalan lancar. Kita tunggu pasien siuman untuk beberapa jam ke depan!", kata dokter.

Perempuan paruh baya yang bernama Kanaya itu akhirnya bisa bernapas lega. Tapi kelegaan itu tak berlangsung lama . Ia mengingat bahwa di balik penyelamatan sang putra ada sosok laki-laki yang memberikan pertolongan dengan syarat yang cukup berat untuk seorang Naya.

"Alhamdulillah!", kata sosok laki-laki yang bersama Kanaya yang tak lain Krisna.

Beberapa saat kemudian, putra Kanaya di bawa ke ruang rawat. Naya dan Krisna bisa menemani anak remaja yang sudah melalui proses operasinya dengan cukup berat.

Bagaimana tidak? Luka di belakang kepalanya cukup serius hingga harus di operasi.

"Kamu mau makan apa Nay? Sejak El di bawa ke rumah sakit, kamu belum terisi makanan apa pun!", ujar Krisna.

"Aku akan makan setelah Shakiel siuman, mas!", jawab Naya. Krisna duduk di samping Kanaya.

''Kamu jangan sampai mengabaikan kesehatan kamu sendiri Nay. El butuh kamu, kalau kamu sampai sakit bagaimana dengan El?", tanya Krisna berusaha membujuk Naya.

Akhirnya Kanaya pun setuju untuk makan ,ia akan memakan apa pun yang Krisna bawa ke dalam kamar El.

💕💕💕💕💕💕

Gadis berparas cantik berusia hampir enam belas tahun itu sedang berbalas chat dengan seseorang.

"Serius amat sih Ya!", salah seorang gadis berseragam putih abu itu menyenggol bahu gadis yang sibuk dengan ponselnya.

"Serius lah...!", jawabnya.

"Eh...Ghalia binti Ahmad Salim. Kamu teh lagi kasmaran apa gimana? Baca chat sampai senyum-senyum gitu. Obatnya habis?", sindir teman yang lain.

"Enak aja! Aku lagu chating sama kak Diaz!", sahut Lia. Sontak teman-temannya berteriak histeris.

Sejak Diaz menjadi motivator di acara seminar yayasan sekolah Lia, banyak kaum hawa yang tergila-gila padanya.

Bukan hanya wajah yang tampan, Diaz juga tampak ramah terhadap siapa pun. Dan keberuntungan berada di pihak Lia yang dapat privilege karena mengenal Diaz via orang dalam 🤭

"Kok bisa sih? Bagi juga nomornya dong?!", kata temannya.

"Buat apa? Nggak-nggak! Nanti kamu teh chating ganjen lagi. Kak Diaz itu calon suami idaman tahu ngga! Udah kasep, selain pengusaha dia juga ngajar di pesantren. Uuuh...gemes jadi pengen cepet di halalin!", kata Ghalia.

"Huuuuhhh!!!", teman-temannya menyoraki Ghalia yang membahas hal random seperti itu. Jika Lia tipikal gadis yang periang dan mudah bergaul, berbeda dengan Galih sang kembaran.

Galih tak pandai membangun pertemanan baru. Tapi jika sudah akrab, dia akan menganggap orang itu lebih dari sekedar teman.

"Cita-cita mu kan, nikah muda? Tapi katanya pengen kuliah jurusan pertanian biar bisa nerusin usaha abahmu?!"

"Emang kalo udah nikah ngga boleh kuliah? Boleh dong!", sahut Lia.

"Kita belom punya KTP, ngga usah aneh-aneh deh?!", kata teman Lia yang lain.

"Ya Allah serius amat, aku bercanda kali. Percaya aja!", kata Lia terkekeh.

Dia memang sedang chat dengan Diaz tapi hanya membahas beberapa hal umum. Suara bel berdering nyaring, anak-anak yang beristirahat kini harus kembali ke kelas mereka masing-masing.

💕💕💕💕💕💕

Shakiel membuka matanya perlahan. Sudah lima jam pasca operasi anak remaja itu tak sadarkan diri.

"El...!", Naya langsung menghampiri sang putra yang sudah membuka matanya.

"El...sayang...alhamdulillah kamu udah sadar nak?!", kata Naya. E mengerjap pelan.

"Anda siapa?", tanya El.

"El...ini bunda sayang!", kata Naya terisak pelan.

"Bunda ?", El membeo. Naya mengangguk cepat.

"Iya sayang, bunda kamu nak!", kata Naya. Krisna yang cukup merasa heran dengan pertanyaan El berinisiatif mencari dokter untuk memeriksa kondisi El.

"Kenapa dengan anak saya dok?", tanya Naya.

"Pasien mengalami amnesia. Amnesia ini bisa sementara atau bahkan bisa lupa dalam jangka waktu panjang. Saran saya, biarkan pasien mengingat dengan sendirinya. Karena jika di paksa ,takut akan menggangu otaknya. Sebaiknya anda menstimulasi untuk mengingatkan pasien dengan hal-hal yang lebih ringan untuk memancing daya ingatnya."

"Baik dok, terimakasih!", kata Naya. Shakiel menatap kosong langit-langit kamarnya itu. Naya dan Krisan memilih duduk di sofa yang tak jauh dari brankar Shakiel.

"Nay!"

"Tolong jangan bahas mas!", kata Naya.

"Tapi aku juga ingin mendampingi kamu sampai El pulih seperti sebelumnya. Bagaimana bisa aku selalu bersama kalian kalau di antara kita tidak ada hubungan. Kamu tahu maksud ku, Kanaya!", kata Krisna.

El menoleh pada dua orang dewasa yang sedang mengobrol itu. Tapi mulutnya terdiam.

Kanaya tertunduk lesu.

Syarat yang Krisna ajukan cukup berat. Ia berjanji akan menolong El asalkan Kanaya bersedia menikah dengannya. Dan sekarang, Krisna menagih janjinya.

Meski tidak harus hari itu juga keduanya menikah, setidaknya Krisna mendapatkan kepastian dari Naya pasca perceraiannya denah papanya El.

"Baiklah, aku bersedia mas. Tapi ...tunggu masa Iddah ku berakhir!", kata Naya. Krisna pun tersenyum dan mengangguk.

Jam sudah menunjukkan hampir jam sepuluh malam. Naya sudah tidur di atas brankar yang ada di samping El. Sedangkan Krisna tidur sambil duduk diantara El dan Kanaya.

El membuka matanya. Ia menoleh pada dua sosok dewasa yang terlihat lelah tersebut.

Lalu setelah memastikan dua orang dewasa itu tidur, tangan El terulur untuk mengambil ponsel di atas nakas.

Ia menghubungi salah satu sahabatnya yang ia percaya. El hanya ingin tahu kabar dari orang-orang yang kelak akan ia rindukan di masa yang akan datang.

Jadi, El tidak amnesia??? Awalnya ia, tapi hanya sementara! Kini ingatannya sudah kembali.

Krisna menyadari aktivitas El. Ia pun membuka matanya dan membuat El terkejut.

Lelaki dewasa itu duduk memunggungi Naya.

"Ada yang ingin kamu katakan pada saya Shakiel Albiruni ?", tanya Krisna. El yang sepertinya mengetahui jika Krisna tahu kondisinya yang sudah mengingat semuanya memilih mengangguk.

"El...maafkan saya jika saya menolong kamu dengan pamrih! Saya ikhlas memberikan darah kamu demi Tuhan, Shakiel. Tapi...saya memberikan syarat itu bukan semata-mata karena terobsesi sama bunda kamu."

El memandangi wajah Krisna yang gagah tersebut.

"Saya sungguh-sungguh mencintai bunda kamu. Saya ingin menikahi bunda kamu setelah melewati masa iddahnya. Dan saya harap kamu menerima saya untuk menjadi suami bunda kamu."

Shakiel masih bergeming.

"Saya memang tidak bisa berjanji untuk selalu memberikan kebahagiaan untuk bunda kamu. Tapi saya akan usahakan itu, asal bunda kamu bahagia."

Akhirnya El mengangguk.

"Kamu memang bukan darah daging saya, tapi saja janji akan memperlakukan kamu, menyayangi kamu sepenuh hati saya El."

"Terima kasih!", kata El. Krisna meraih El dalam dekapannya.

Setelah itu, ia menguraikan pelukannya.

"Mungkin...ini terdengar begitu jahat El! Tapi, saya ingin kamu hidup dengan identitas baru. Bantu bunda kamu untuk melupakan kesakitan di masa lalunya. Tolong....tetap lah berpura-pura amnesia!"

Shakiel terkejut mendengarnya. Tapi setelah itu ia pun mengangguk pelan.

"Tanpa om minta, saya akan melakukannya. Demi bunda! Tolong jangan pernah sedikit pun menyakiti bunda ku!", kata El. Krisna tersenyum dan mengangguk.

"Setelah keluar dari sini, kita ke Bali. Ke kampung halaman saya. Dan....berusaha lah memanggil saya dengan sebutan ayah setelah kami menikah nanti. Dan...mungkin saya akan mengubah panggilan kamu, tanpa merubah identitas kamu El!", kata Krisna panjang lebar.

Shakiel pun hanya mampu mengangguk pelan. Ia harap keputusan yang ia ambil tidak lah salah!

💕💕💕💕💕

🤭🤭🤭

Kisah El dkk berlanjut BESTie 🙏🙏🙏

semoga tulisan receh ini di minati. Dan jangan lupa tinggalkan jejak komen saran dan like nya.

Seandainya memang tulisan ini buruk, please lewati aja ngga usah di kasih rate bintang satu.

Terimakasih banyak2

Love sekebon.....💕💕💕💕💕💕💕💕

Terpopuler

Comments

Ares Kancel

Ares Kancel

saya mau main slot yg paling memuaskan untuk hasil gacor nya ucapan yg muliahhhh

2024-07-19

0

Ares Kancel

Ares Kancel

siapop

2024-07-19

0

yukmier

yukmier

hadiirr

2024-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 01
3 Bab 02
4 Bab 03
5 Bab 04
6 Bab 05
7 Bab 06
8 Bab 07
9 Bab 08
10 Bab 09
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Bab 125
127 Bab 126
128 Bab 127
129 Bab 128
130 Bab 129
131 Bab 130
132 Bab 131
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 Bab 135
137 Bab 136
138 Bab 137
139 Bab 138
140 Bab 139
141 Bab 140
142 Bab 141
143 Bab 142
144 Bab 143
145 Bab 144
146 Bab 145
147 Bab 146
148 Bab 147
149 Bab 148
150 Bab 149
151 Bab 150
152 Bab 151
153 Bab 152
154 Bab 153
155 Bab 154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 166
167 Bab 165
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Prolog
2
Bab 01
3
Bab 02
4
Bab 03
5
Bab 04
6
Bab 05
7
Bab 06
8
Bab 07
9
Bab 08
10
Bab 09
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Bab 125
127
Bab 126
128
Bab 127
129
Bab 128
130
Bab 129
131
Bab 130
132
Bab 131
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
Bab 135
137
Bab 136
138
Bab 137
139
Bab 138
140
Bab 139
141
Bab 140
142
Bab 141
143
Bab 142
144
Bab 143
145
Bab 144
146
Bab 145
147
Bab 146
148
Bab 147
149
Bab 148
150
Bab 149
151
Bab 150
152
Bab 151
153
Bab 152
154
Bab 153
155
Bab 154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 166
167
Bab 165
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!