NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Tak terasa tiga hari sudah Annisa menjaga kakeknya di rumah sakit,dan tiga hari itu juga ia hampir setiap hari bertemu dengan seseorang yang terlihat begitu baik dan perhatian padanya,hanya hari ini ia tidak melihat pria itu sejak setelah sholat subuh tadi,dan Annisa juga pulang ke pondok sejak pagi tadi, setelah makan siang ia baru kembali ke rumah sakit, ustadz Zain sudah mengatur jadwal mereka untuk bergantian.

" Nisa...hari ini Habib akan di pindahkan ke ruangan VIP, keadaan habib sudah mulai membaik kata mereka" ucap Zain saat Annisa tiba di rumah sakit bersama Ana.

" Kapan dokter bilang ke ustad?"

" Tadi pagi saat dokter yang menangani habib melakukan visit".

" Alhamdulillah....kalau di ruangan kita akan lebih nyaman".

" Kalian ga harus tiap hari mondar-mandir,bisa bawa keperluan untuk dua atau tiga hari,biar saya yang mondar-mandir ke pondok, karena saya sekalian ke kampus"

Annisa dan Ana mengangguk mengiyakan saran ustadz Zain,ana adalah santri yang sudah lulus Madrasah Aliyah dan memutuskan mondok, karena perekonomian keluarganya tidak mencukupi jika ia melanjutkan ke perguruan tinggi,ana Masi memiliki dua orang adik yang juga masih bersekolah.

" Kamu tidak ada jadwal kuliah ca?" tanya ana.

" Kan Ica kuliah nya online kak"

" Oh iya saya lupa, ustadz Zain jadi ngajar di madrasah ibtidaiyah dekat pondok?" tanya Ana pada ustadz Zain setelah berbicara dengan Annisa.

" Insyaallah... Minggu depan baru akan di mulai"

" Ustadz Zain dapat tawaran nazar di MI itu?" tanya Annisa.

" Iya,guru lama pensiun bulan depan dan mereka kekurangan tenaga pengajar, kebetulan guru itu kenal dengan Abah,jadi beliau merekomendasikan saya pada pihak sekolah sebagai pengganti beliau "

" Alhamdulillah...semoga aja cepat ada pengangkatan dan bisa berkesempatan menjadi tenaga pengajar tetap " ucap Annisa dan Ana tulus.

" Tapi gaji pertama nya Ica mau di traktir ya" canda Annisa.

" Emang mau apa?" tanya ustadz Zain.

" Makan aja,apa aja boleh" jawab Annisa santai.

" Oh..ok,"

ketiga orang itu tertawa kecil seraya menikmati cemilan yang sempat di buat oleh Ana di pondok tadi, Annisa dan yang lainnya mengobrol ringan sekedar mengakrabkan diri mereka,kini habib Muhammad sudah berada di ruangan rawat vip.

Seperti biasa,di jam tiga sore ustadz Zain akan meninggalkan Annisa dan Ana,ia memang mengambil jadwal kuliah sore, program magister nya hanya tinggal satu setengah tahun lagi,dan ia akan mendapatkan gelar S2, dengan prodi ilmu Al-Qur'an.

" Kak..mau sholat duluan atau Ica yang duluan?"tanya Annisa pada Ana

" Kakak lagi datang tamu bulanan Ca,pagi tadi"

" Oh.. kalau gitu Ica shalat sekarang ya,udah lumayan sepi deh kayaknya, kalau tadi pasti rame banget " di waktu Zuhur, Asha dan Magrib jamaah di mushalla rumah sakit itu memang selalu ramai, karena para tenaga medis yang masih berada di rumah sakit,maka itu Annisa memilih mengulurkan waktunya sepuluh atau lima belas menit agar sedikit lebih tenang.

" Iya, hati-hati di godain lagi" ledek Ana, yang memang tau bahwa selama berada di rumah sakit Annisa sangat sering di gombalin para lawan jenis, yang terkadang terang-terangan meminta kenalan dan no kontak nya.

Annisa tertawa mendengar ledekan Ana, awal-awalnya ia memang merasa takut dengan kelakuan orang-orang itu,tapi lama kelamaan ia seakan terbiasa,tak terlalu takut lagi,hanya saja ia merasa risih, mungkin karena ia hanya biasa berinteraksi dengan para wanita saja, pria yang sering ia temui hanya sang kakek,Abi Thalib dan sesekali ustadz Zain.

Annisa melaksanakan kewajiban empat rakaat nya seperti biasa,tak lupa beberapa bait doa ia langit kan pada sang maha segalanya,ia juga menyempatkan diri membaca beberapa baris Ayat suci Al-Qur'an.

Setelah selesai, Annisa bergegas meninggalkan mushalla dan kembali ke ruangan sang kakek,namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.

" Annisa..." panggil orang tersebut dengan suara ramah,suara yang sudah beberapa hari sering Annisa dengar, sehingga tak terdengar asing lagi bagi Annisa.

Annisa membalikkan badannya,guna memastikan pendengaran nya,ia tersenyum saat melihat siapa yang memanggilnya " Bang Rizky... Assalamualaikum" sapa Annisa ramah.

" WaalaikumSalam..abis dari mushalla?" tanya Rizky seraya melangkah lebih dekat.

Annisa mengangguk dengan wajah masih menunjukkan senyuman,dan pastinya dengan sedikit menunduk " iya bang,baru pulang dinas atau baru mau berangkat?" Annisa mencoba tetap tak terlihat canggung.

" Baru pulang,ini sekalian jemput mama, kakek kamu bagaimana?" tanya Rizky.

" Alhamdulillah...sudah lebih baik,jam tiga sore tadi di pindahkan ke ruangan itu,jadi mama Abang Udah boleh pulang? Alhamdulillah ya..."

" Iya Alhamdulillah...itu mama, yuk Abang kenalin,siapa tau ketemu di luaran kan udah kenal " telunjuk Rizky menunjuk ke arah seorang wanita paruh baya yang duduk di kursi roda dan sedang menuju ke arah nya dengan di dorong oleh seorang wanita berseragam putih.

" Ma..ini Annisa,cucu habib Muhammad,yang aku ceritain itu" Rizky langsung memperkenalkan siapa gadis di hadapannya pada wanita yang ia panggil mama tersebut.

" Annisa..ini mama Abang" ucap Rizky lagi pada Annisa, membuat Annisa mengangkat wajahnya menatap wanita paruh baya di hadapannya.

Annisa mengangguk sopan di sertai senyuman lembut,tak lupa ia sedikit membungkukkan badannya meraih tangan wanita paruh baya itu dan menyalami nya takzim.

" Annisa Tante.." ucap Annisa sopan seraya bersalaman.

" Kamu cantik sekali sayang " puji mama Rizky.

Annisa tersenyum canggung" terimakasih Tante,Tante lebih cantik" ucap nya, mencoba mengurangi kecanggungan.

" Kamu bisa aja" balas mama nya Rizky, Annisa hanya tersenyum.

" Annisa kami duluan ya, sorry ga bisa ngobrol banyak, Abang masih jam piket,lain waktu kita ketemu lagi,kamu hati-hati ya di sini, banyak buaya"

" Oh i-ya bang...Ica ada temen kok, insyaallah aman, lagian ini tuh rumah sakit bang bukan kebun binatang,mana ada buaya, Tante semoga cepat sehat ya"

" Amin.. terimakasih ya nak atas doanya "

" Sama-sama Tante"

" Ayo ky...permisi nak Annisa.. assalamualaikum "

" WaalaikumSalam... hati-hati tan,bang" ucap Annisa sopan.

Rizky dan mama nya mengangguk seraya tersenyum, mereka melanjutkan perjalanan menuju mobil yang akan mengantarkan mereka ke kediaman mereka.

Sedangkan Annisa memutuskan langsung masuk ke ruangan sang kakek setelah rombongan dari Rizky telah menghilang di belokan rumah sakit.

" kamu ngobrol dengan siapa tadi di depan?" tanya Ana saat Annisa sudah masuk dan duduk di sofa yang tersedia di ruangan tersebut.

" Dengan bang Rizky,dia bareng dengan mama nya juga, udah boleh pulang katanya, ternyata mama nya bang Rizky itu masih cantik banget loh kak"

" Oh..pak polisi? Anaknya aja cakep gitu,ya kecil kemungkinan kan kalau kedua orang tuanya ga cakep,kan sedikit banyak nya pasti anak akan ngikutin wajah kedua orang tuanya "

" Iya ya, itukan termasuk dalam genetika "

" Heem " angguk Ana menyetujui pendapat Annisa.

****

" Gimana ma? Beneran kan yang aku bilang tentang cucunya habib Muhammad itu?"

" Iya bener banget,tapi lebih baik kalian jangan terlalu dekat,atau kamu jangan dekati dia"

" loh memang nya kenapa ma? Mama ga suka sama Nisa? Apanya yang mama gak suka?"

Ibu dan anak itu sedang berada di dalam mobil,menuju ke kediaman mereka, keduanya duduk bersisian di kursi penumpang bagian belakang, sedangkan sang supir hanya menjadi pendengar.

" mama ga bisa cerita sekarang,suatu saat mama pasti akan cerita ke kamu,mama cuma minta sama kamu,jauhi dia,dia memang cantik,sopan, kelihatan nya juga baik,kalau Sholehah kayak nya udah pasti ia, mengingat dia yang berasal dari keluarga agamis,tapi kamu memang lebih baik tidak terlalu dekat dengan dia"

" Iya ..tapi alasan nya apa ma?,aku butuh alasan yang tepat"

" Maaf mama belum bisa cerita sekarang "

" Kalau gitu maaf juga aku ga bisa berhenti dekati dia"

" Kamu serius suka sama dia, usianya masih terlalu muda ky"

" Cuma beda tujuh tahun juga dan cinta itu Mandang usia"

" Ky...kali ini mama minta tolong,lupain dia"

" Maaf ma kayak nya aku ga bisa,aku udah terlanjur kagum ma sama dia,aku akan terus berusaha sampai aku benar-benar tidak lagi memiliki kesempatan "

Nyonya Rosmawati tak lagi merespon ucapan Rizky,beliau merasa sangat pusing dan takut,apa jadinya kalau sampai suaminya tau putranya tengah mendekati putri dari orang yang sangat ia benci,dan apa jadinya jika sampai Rizky tau wanita yang ingin ia kejar adalah putri dari seseorang yang telah tiada karena perbuatan papa nya.

" Tolong jangan pernah ceritakan apapun tentang gadis itu di depan papa kamu,mama harap kamu tidak membantah yang satu itu" hanya kata itu yang akhirnya mampu nyonya Rosmawati ucapkan pada sang putra.

Meskipun merasa sangat penasaran,tapi Rizky mencoba mengangguk, mengiyakan permintaan sang mama, dalam hati ia akan berusaha untuk mencari tau, alasan sang mama yang begitu melarang nya, mendekati cucu dari habib Muhammad, bukankah tadi ia melihat tatapan kagum dari mata sang mama saat menatap Annisa, Rizky yakin pasti ada sesuatu yang di sembunyikan oleh sang mama.

***

Di lain tempat,di negara yang berbeda.

" Luna...kamu paham ngak sih..? Stop ngikutin aku lun, pekerjaan aku tuh banyak" omel Devano tegas pada wanita yang hampir lima tahun menjadi menjadi kekasih nya itu.

" Karena aku tau kamu sibuk dan ga ada waktu buat kita mee time,makanya aku yang datang untuk mengunjungi kamu Van,aku tuh kangen banget sama kamu,kamu itu pacar aku,tapi udah hampir setengah tahun kita ga pernah ketemu" panjang lebar gadis cantik bernama Aluna itu menerangkan alasan ia mendatangi sang kekasih.

" Minimal kamu telfon aku dulu, jangan langsung ke kantor aku seperti ini"

" Ok..fine...aku salah, Dimata kamu aku memang selalu salah Van,itu karena kamu ga pernah mencintai aku dengan tulus,kamu mencintai aku karena terpaksa, karena rasa ingin balas jasa kakak aku kan " Aluna mengungkapkan kekesalannya dengan mata berkaca-kaca.

" Sorry...oke aku salah, sekarang please kamu tunggu aku di hotel tempat kamu menginap ya,kamu menginap di hotel mana Hem?" biar bagaimanapun Devano tak begitu tega pada Aluna,gadis yang di titipkan padanya oleh seseorang yang telah menyelamatkan nyawanya.

" Aku menginap di hotel ss,kamar no 108"

" Oke nanti setelah pulang kerja aku akan jemput kamu,kita makan malam di restoran temen aku,hari ini grand opening restoran baru nya"

" Kamu serius mau ajak aku?" ini kali pertama Devano mengajak nya ke acara publik seperti itu.

" Hem"

" Oke..aku janji akan tampil cantik,kamu akan bangga pada ku"

" Itu lebih baik " begitu biasa saja respon yang Devan tunjukkan.

Sedangkan Aluna merasa sangat bahagia, karena tidak akan lama lagi hubungan mereka akan go publik, walaupun selama ini memang ada beberapa berita yang memunculkan tentang hubungan asmara dari seorang Devano,tapi belum ada yang tau siapa wanita yang bersama nya,dan malam ini Aluna berjanji akan memperlihatkan wajahnya secara terang-terangan.

1
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,ketemuin Anisa SM Devan donk Thor,,Devan jenguk kakeknya Anisa,,trs ketemu deh
Khoirun Ni'mah
gimana ya kalau rizki tau kalau papanya yang menyebabkan ortu Annisa meninggal secara kan dia polisi,,, apakah dia akan memperkarakan papanya atau diam saja
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy kak,,kayanya iya
Khoirun Ni'mah
sepertinya pemuda tadi anak pembunuh ortu Annisa polisi alif klau g salah
Khoirun Ni'mah
akhirnya tabir kematian ortu Annisa terbongkar siapa pelakunya,,,
Tele Vi
update banyak napa kak, GK sabar sama cerita selanjutnya/Grimace/
Khoirun Ni'mah
dinda adiknya devan bukan si
Catur Wahyuningrum Ningrum
yang banyak kak up ny,,udah g sabar pingin lihat Anisa ketemu sama devan
Catur Wahyuningrum Ningrum
jangan2 lluna mau jebak Devan,,semoga aja Devan g terjebak deh SM luna
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,,semangat💪🏻💪🏻
Khoirun Ni'mah
g sabar Annisa ketemu dg devan,,, penasaran reaksi devan seperti apa setelah mereka bertemu,,, apakah devan tetep melanjutkan pernikahannya apa tidak
Catur Wahyuningrum Ningrum
udah g sabar deh pingin lihat reaksi Dave saat bertemu anisa
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy bikin gemes ya kak,,kenapa g bicara ,,kan jd kesannya kaya bisu beneran
Catur Wahyuningrum Ningrum
karyanya bagus,,alur ceritanya sangat bagus
Khoirun Ni'mah
kok gemes ya lamaa aq,,, kenapa Annisa g bicara sekedar menghargai tamu...
Catur Wahyuningrum Ningrum
siap2 patah hati Ferdy,,kenapa g Devan aja yg jemput,,biar surprise😄
Catur Wahyuningrum Ningrum
semangat kak,suatu saat karya kakak pasti sukses2 semua
Khoirun Ni'mah
pasti nanti ferdi akan syok liat yang jadi istri devan... patah hati deh
Khoirun Ni'mah
loh kok g dipertemukan saat ijab qobul,,, mereka g bisa ketemu dong setelah sah menikah... padahal aq tunggu momen pas devan kaget kalau gadis yang membuat penasaran pas di masjid waktu di kapal
Khoirun Ni'mah
kamu pasti senang deh devan kalau tau siapa yang akan kamu nikahi.. dan untuk ferdi akan patah hati
Catur Wahyuningrum Ningrum: iya betul bgt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!