NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Pilihan Ayah 33

"Ra.."

"Apa Mas?" tanya Rara sembari memiringkan kepalanya, meneliti ekspresi suaminya.

"Ra.." dan Riko malah ketagihan dengan sikap manis istrinya.

"Apa Mas?" tanya Rara lagi.

"Ra.."

"Mas kalau cuman mau manggil doang tapi enggak mau ngulangin doanya ya udah, aku mau tidur lagi aja. Aku ngantuk." ancam Rara yang langsung berbalik badan namun tiba-tiba digendong oleh Riko dari belakang.

"Mas!" teriak Rara sebagai respon kagetnya.

"Apa?" Riko mencium hidung mancung Rara, "katanya ngantuk kan? Saya gendong biar cepat nyampai kasur."

"Halah alasan! Padahal udah di depan kasur lho dari tadi, cuman jarak dua langkah. Mas aja yang modus."

"Kamu suka enggak kalau saya modus?" tanya Riko sembari menatap mata Rara, yang membuat Rara tidak menyadari jika guling yang berada di tengah kasur sudah dibuang Riko ke bawah.

"Enggak."

"Malam ini saya mau tidur sambil meluk kamu. Boleh ya?" tanya Riko yang langsung memakai selimut untuknya dan Rara yang kepalanya berada di lengannya.

"Kebiasaan." protes Rara namun tidak menolak pelukan sang suami, yang membuat Riko tersenyum sembari mengusap kepala Rara, dan sedetik kemudian mengecupnya.

"I love you, istriku." gumam Riko pelan, yang membuat hati Rara berdesir mendengarnya namun pura-pura langsung tertidur.

"Hm? Masa langsung tidur?" gumam Riko saat melihat napas Rara sudah teratur.

"Masa iya cepet banget?" gumam Riko lagi, namun akhirnya merebahkan kepalanya sembari memeluk istrinya.

Sebelum bisa memejamkan matanya, laki-laki itu memikirkan kenapa istrinya yang baru seminggu ditinggal ke Surabaya bisa sedikit berubah mau membuka diri padanya?

Apakah sudah timbul rasa di hati Rara untuknya? Atau ada hal lain yang mendasari perubahan sikap Rara padanya?

***

Suara adzan subuh yang berkumandang membangunkan Riko yang baru saja terlelap dalam tidurnya.

Saat hendak bangun, ia tersenyum saat sadar jika Rara masih tertidur dalam pelukannya.

"Ra.." panggil Riko sembari mengusap pipi istrinya.

"Ra.." panggil Riko lagi yang membuat Rara bangun, tapi masih memejamkan matanya, "Apa, Yah? Rara baru tidur jam setengah dua tadi lho, masih ngantuk Rara tuh."

"Udah waktunya subuh." Riko berbisik tepat di telinga istrinya yang membuat Rara mengangguk, tapi masih memejamkan matanya, "Iya, Yah. Subuh kan setengah lima, jadi Rara baru tidur tiga jam kan? Sepuluh menit lagi ya. Please!"

Riko yang mendengar jika Rara masih mengira jika ia Ayahnya pun akhirnya mendekap kembali tubuh Rara kemudian mencium bibirnya dengan lembut dan menuntut yang membuat Rara seketika membuka mata dan memundurkan wajahnya.

"Mas! Ngapain sih?" protes Rara dengan mengusap bibirnya.

Riko yang melihat reaksi Rara hanya terdiam sembari menatap istrinya.

"Ini tuh masih pagi, Mas. Aku bangun aja belum. Masa udah ngajak ciuman. Emangnya enggak takut bau iler?" tanya Rara lagi beruntun sembari membuka kasar selimutnya yang membuat Riko menghela napasnya.

"Saya cuma mau membangunkan kamu, Ra. Dan dengan cara seperti itu kamu menyadari kalau yang membangunkan kamu itu saya. Bukannya Ayah. Maaf." balas Riko yang kemudian turun dari ranjang untuk mengambil wudhu sebelum melakukan sholat subuh.

Rara yang sedang marah karena takut di bibirnya ada iler hanya menganggap perkataan Riko angin lalu dan akhirnya mengikuti Riko untuk membersihkan diri sebelum mengambil wudhu.

"Kita sholatnya berjamaah ya." ujar Riko yang dijawab anggukan malas oleh Rara yang baru saja memasuki kamar mandi bergantian dengan Riko.

Riko yang sangat menginginkan bisa beribadah bersama istrinya pun mempersiapkan sajadah dan mukena istrinya kemudian duduk di atas sajadah sembari berdzikir untuk menunggu istrinya.

"Sudah?" tanya Riko saat Rara sudah memakai mukenanya.

Dengan wajah yang ditekuk, Rara mengangguk tanpa suara yang membuat Riko langsung berdiri guna melakukan ibadah sholat subuh bersama.

"Alhamdulillah." gumam Riko saat selesai sholat, kemudian menoleh ke belakang memberikan tangannya untuk dicium oleh Rara.

Dengan malas dan gerakan lamban, Rara pun mengambil tangan Riko lalu menciumnya sekilas kemudian melepasnya lalu buru-buru berdiri dan melepas mukena sebelum Riko melakukan adegan cium kening seperti bayangannya.

Dan tanpa memperdulikan Riko yang kini menatapnya, Rara kembali naik ke ranjang untuk melanjutkan tidurnya.

Riko pun menghela napas pelan, sepertinya ia salah langkah tadi.

***

"Pagi, Yah, Bun." sapa Rara sembari mencium pipi Ayah dan Bundanya.

"Pagi, sayang." balas Ayah dan Bunda sembari tersenyum melihat wajah cerah Rara.

"Riko?" Ayah Burhan dan Bunda Citra pura-pura kaget di depan Rara saat melihat Riko di samping putrinya.

"Iya Yah, Bun." balas Riko sembari tersenyum.

"Lho? Kapan nyampai? Kok Bunda enggak tau?" Bunda Citra berdrama.

"Iya. Ayah juga enggak tau, Bun. Kapan kamu nyampai, Riko? Kenapa enggak ijin ke Ayah kalau mau pulang? Kerjaan gimana?" tanya Ayah Burhan beruntun yang membuat Rara menghela napasnya.

"Mas Riko baru aja nyampai tadi pagi, Yah, Bun. Kasih napas dulu dong, masa langsung kayak gitu nanyanya sih, Yah." bela Rara yang membuat Bunda Citra menunduk sembari tersenyum, namun berusaha menetralkan ekspresinya.

"Tadi pagi? Jam berapa, Riko?" tanya Bunda Citra pada menantunya.

"Jam satu, Bun. Sengaja, bikin kejutan buat Rara." balas Riko sembari menarik bahu Rara agar merapat padanya karena sang istri yang membelanya walaupun mereka masih dalam mode kurang bersahabat.

"Ooh." Ayah Burhan melempar kode mata pada Bunda Citra sembari tersenyum.

"Ngapain Ayah dan Bunda senyum-senyum?" tanya Rara sembari melepas tangan Riko dari bahunya, lalu menarik kursi untuk bergabung sarapan bersama.

"Enggak." Ayah dan Bunda kompak menjawab disertai gelengan kepala.

"Enggak apa? Enggak usah mikir yang aneh-aneh ya, Yah, Bun." Rara menatap kedua orang tuanya bergantian yang akhirnya membuat Bunda Citra dan Ayah Burhan tertawa.

"Kamu ini kenapa sih, Baby? Ada apa? Yang aneh itu apa? Pikiran kamu aja yang kejauhan, Sayang. Ayah dan Bunda enggak mikir aneh-aneh kok. Ya kan, Bun?" Ayah Burhan meminta persetujuan istrinya yang dijawab acungan jempol oleh Bunda Citra.

"Au ah! Ayah sama Bunda enggak jelas banget." gerutu Rara sembari memasukkan sendok berisi nasi goreng ke dalam mulutnya dengan kasar.

"Ra.." tegur Riko yang membuat Rara menoleh sadis padanya.

"Apa?" tanyanya sewot.

"Pelan-pelan makannya. Nanti kalau tersedak." ujar lembut Riko menatap istrinya.

"Kan kalau tersedak, ada kamu yang mengambilkan aku minum, Mas." bantah Rara yang membuat Ayah Burhan menggelengkan kepalanya.

"Sayang--"

"Stop deh! Ayah sarapan aja. Ini urusan Rara." Potong Rara sengit yang membuat Riko menghela napasnya.

"Istighfar, Ra." Bunda Citra menghela napasnya. "Kamu ngapain anak Bunda Riko kenapa pagi-pagi gini jadi garang banget?"

"Riko--"

"Enggak usah dijawab, Mas. Ayah dan Bunda lagi seneng main petak umpet sama aku kok."

"Baby--"

Rara mengangkat tangannya ke atas guna memotong perkataan Ayahnya, "Rara mau lanjut sarapan dulu, Yah. Daripada nanti kalau enggak dihabiskan mubazir kan?"

"Kejutan kamu bikin bete anak Ayah, Riko. Nanti siang kamu kembali saja ke Surabaya." ancam Ayah Burhan sembari menatap menantunya.

"Kok Ayah gitu? Kan nanti malam pesta ulang tahun, Rara. Masa Mas Riko enggak hadir?" protes Rara yang membuat Ayah Burhan meliriknya.

"Daripada bikin kamu jadi badmood. Ayah bisa kok nemenin kamu make up, lalu ganti baju dan masuk ke ballroom hotel di mana Ayah dan Bunda mempersiapkan semuanya, baby."

"Tapi, Yah. Rara bete kan bukan gara-gara--" perkataan Rara dipotong oleh Ayah Burhan yang membuat Riko memberikan wajah memelas pada istrinya.

"Ayah enggak terima alasan apapun, Baby. Riko harus kembali ke Surabaya secepatnya, karena Ayah tidak mau kamu uring-uringan enggak jelas kayak gini." Ayah Burhan menatap putrinya, "kamu masih ingat penawaran Ayah kemarin siang kan? Itu masih berlaku, dan jawabannya bisa kamu berikan nanti malam. Jadi, lebih baik kalian enggak usah terlalu dekat dulu."

"Penawaran? Penawaran apa?" gumam Riko begitu pelannya yang ternyata didengar oleh Ayah Burhan.

"Kamu bisa tanya ke Rara nanti setelah sarapan karena satu jam lagi keberangkatanmu ke Surabaya, Riko. Lebih cepat lebih baik. Dan Saya sudah pesankan buat kamu tiket tercepat siang ini." Ayah Burhan melirik putrinya saat berkata pada Riko.

"Ayah enggak asik ih! Nanti kalau temen sama kolega Ayah nanya Mas Riko gimana?" Rara masih membuka penawaran yang dijawab gelengan kepala oleh Ayah Burhan.

"Bukankah kemarin siang Ayah udah cerita panjang kali lebar sama kamu, Sayang? Kamu enggak lupa kan tentang resiko yang nanti Ayah tanggung karena keegoisan Ayah sama kamu?" tekan Ayah Burhan yang membuat Rara menoleh pada suami yang sejak tadi subuh ia diamkan karena lancang menciumnya yang belum bangun padahal itu haknya.

Bersambung...

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!