Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laura Yang Jahat
"Marco, ayo antar saya pulang!"
Titah Arjuna pada asistennya itu.
"Kenapa tidak pulang sendiri saja pak? Biasanya juga anda pulang sendiri kan?"
Tanya Marco sembari mengerutkan dahinya.
"Saya takut bertemu ibu-ibu tadi lagi, takut dipaksa untuk nikahin anak gadis mereka lagi. Takut gak bisa nolak maksudnya"
Ucap Arjuna sembari tertawa renyah.
"Inget pak! Istri bapak sedang hamil loh di rumah!"
Beritahu Marco dengan raut wajahnya yang menegang.
"Becanda kali Mar, lagi pula cinta saya cuma buat Rinjani seorang"
Kata Arjuna kali ini tulus dari dalam hatinya.
"Ya sudah, mari saya antar pak Arjuna pulang sampai ke rumah"
Akhirnya Marco menuruti permintaan Arjuna.
***
***
Tuut..Tuut...
Sesampainya di rumah Arjuna mencoba menghubungi Rinjani.
"Hallo, assalamualaikum"
Suara lembut Rinjani menjawab panggilan telepon dari Arjuna.
"Waalaikumsalam. Sayang gimana keadaan kamu?"
Tanya Arjuna. Walaupun sekedar perhatian kecil namun cukup membuat Rinjani merasa berarti.
"Aku baik Mas. Tapi Mommy sedang kurang sehat sekarang" Balas Rinjani.
"Mommy sakit apa Rin? Sudah dibawa ke rumah sakit?"
Tanya Arjuna yang mulai merasa cemas dengan keadaan mommynya.
"Belum mas, mommy gak mau di bawa ke rumah sakit"
Ucap Rinjani lirih.
"Memang mommy sakit apa Rin? Bukannya mommy rajin olah raga dan selalu menjaga pola makannya"
Arjuna mulai merasa heran dengan kondisi mom Shana, karna mom Shana termasuk orang yang menjaga pola hidup sehat dan jarang sekali sakit.
"Gak tau tuh. Katanya badannya lemes, bawaannya pengen tidur terus. Tapi mommy makan dengan teratur kok, udah minum obat juga. Bahkan ada ART baru yang di tugaskan khusus untuk merawat mommy"
Rinjani menjelaskan.
"ART baru? Sejak kapan dia kerja di rumah? Kok gak ada yang ngasih tahu aku?"
"Gak lama setelah kamu pergi keluar kota mas, mommy sendiri yang menerima ART itu untuk kerja di rumah ini, tapi...."
Rinjani menggantungkan ucapannya di udara.
"Tapi kenapa sayang?"
"Wanita itu bukan orang yang baik mas" Keluh Rinjani pada suaminya.
"Kamu tahu dari mana Rin kalau dia bukan orang yang baik?" Tanya Arjuna penasaran.
"K-karna wanita itu selingkuhan dari mantan suami aku dulu mas"
Lirih Rinjani. Awalnya Ia ragu untuk mengatakannya pada Arjuna, namun ia tidak ingin menyembunyikan hal sekecil apapun dari suaminya itu.
"Apa! Kenapa orang seperti itu bisa kerja di rumah kita sih Rin? Pokoknya kamu awasi dia ya! Jangan sampai dia bikin ulah di rumah kita!"
"Iya mas." Balas Rinjani sembari menganggukan kepalanya.
Oh ya, kamu kapan pulang?" Ucap Rinjani lagi.
"Sebentar lagi sayang, mungkin beberapa minggu lagi"
"Ok.. hati-hati disana ya mas, jaga kesehatan. Jangan kepincut sama gadis desa loh!"
Ucapan Rinjani berhasil membuat Arjuna tertegun untuk sesaat.
"Wah hebat, apa Rinjani punya indra ke enam ya? kenapa Rinjani bisa tahu kalau aku di paksa menikahi gadis desa di sini?" Batin Arjuna.
"G-gak mungkin sayang, cinta aku cuma buat kamu aja kok Rin" Arjuna meyakinkan Rinjani.
"Iya aku percaya kok sama kamu mas. Udah dulu ya mas, aku mau periksa kondisi mommy sekarang"
"Iya sayang, salam buat mommy ya"
"Iya mas, asalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Tuut!
Setelah menutup panggilan telepon dari Arjuna, Rinjani memutuskan untuk pergi ke kamar mom Shana karna seingatnya dad Alvin akan lembur di kantor malam ini.
Namun baru juga keluar dari kamarnya, manik mata Rinjani menangkap sosok Laura dengan tingkah yang mencurigakan.
Langkahnya mengendap-endap sambil sesekali menengok ke kiri dan ke kanan seperti seorang maling saja.
Tiba-tiba Rinjani ingat akan pesan Arjuna untuk memperhatikan tingkah wanita itu agar tidak membuat ulah di rumah ini.
Selama ini Rinjani memang terlalu acuh akan keberadaan wanita itu di rumah keluarga Bagaskara. Jadi Rinjani akan lebih waspada pada Laura mulai sekarang.
"Apa itu?! Kamu masukan apa ke makanan mommy?"
Hardik Rinjani, saat ia melihat Laura mencampur sesuatu kedalam makanan yang akan diberikan pada mom Shana.
"I-ini obatnya nyonya?" Jawab Laura tergugup.
"Jangan bohong kamu! aku hapal obat apa saja yang biasa di konsumsi mommy setiap harinya" Kata Rinjani lantang.
"Rinjani! sebaiknya kamu jangan ikut campur! ini bukan urusan Kamu!"
Jawab Laura penuh penekanan.
"Jelas ini menjadi urusanku, aku tidak akan membiarkan kamu membuat kekacauan di rumah ini, seperti kamu mengacaukan kehidupan rumah tanggaku dulu!"
Hardik Rinjani dengan mata menatap tajam serta telunjuk yang mengarah kearah Laura.
"Apa tujuan kamu sebenarnya ada di rumah ini Laura? Kamu pasti punya niat jahatkan?"
Tanya Rinjani lagi seraya berjalan mendekati Laura, Rinjani mencoba mengambil bungkus obat yang ada di genggaman wanita itu.
"Jangan Rinjani!"
Laura mulai panik, hingga tanpa sengaja dia mendorong tubuh Rinjani hingga jatuh.
Aaaakkk!
Teriak Rinjani kesakitan saat perutnya membentur ujung meja.
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT