Dinikahi Calon Mertuaku

Setelah selesai, aku kembali ditempat tidurku. Saat aku melihat jam ternyata sudah jam 3 pagi. Sebentar lagi masuk waktu subuh.

Aku jadi teringat Arga, bagaimana aku menjelaskannya karena aku tak mungkin terus-terusan sembunyi seperti ini.

Apalagi kata Arga, dia ingin ketemu dengan istriku untuk berkenalan dengannya, agar dia bisa lebih akrab lagi.

Sebenarnya aku tak ingin menunda-nunda untuk memberitahukan Arga karena menurutku lebih cepat lebih baik. Aku malah takut jadi berlarut-larut seperti ini dan malah masalahnya makin runyam.

Tapi jika mengingat jika Arga mempunyai gangguan mental, aku jadi takut sendiri. Memang Arga kelihatannya baik-baik saja seperti orang pada umumnya.

Tapi jika dia tertekan dan stress dia bisa saja tak bisa mengontrol dirinya sendiri dan membuat penyakitnya malah kambuh.

Aku pernah membawanya berobat keluar negeri, semenjak dari situ alhamdulillah keadaannya sudah perlahan membaik.

Tapi kata Maminya, semenjak dia mengetahui jika Airin sudah menikah, Arga menjadi sering berteriak dan sering marah. Bahkan katanya membanting barang yang berada didekatnya dan emosinya susah untuk dikontrol lagi.

Tapi pada saat aku melihatnya dengan Airin, Arga sepertinya biasa saja dan bisa dikatakan dia seperti tidak sakit atau bisa dibilang Arga terlihat seperti baik-baik saja didepan Airin?

Apa Maminya Arga berbohong padaku, tapi untuk apa.?

Tak terasa sudah pagi hari, matahari sudah menerobos kedalam kamarku dan menyilaukan penglihatanku.

"Daddy bangun udah pagi" kata Airin yang terus terusan menepuk pipiku.

Aku sebenarnya sudah bangun dari tadi, tapi aku pura-pura tidur aku menunggu airin membangunkanku.

"Cium dulu, kalau kamu enggak cium, Daddy bakalan gak bangun" kataku sengaja memonyongkan bibirku.

"Ihh Daddy apaan sih," ucapnya yang kelihatan pura pura kesal.

"Cium dulu" ucapku yang mengulang lagi perkataanku. Airin pun menurut dan mencium pipiku dan aku hanya tersenyum🙂

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Arga sekarang sudah berada dikediaman Arya. Tapi ketika menayakan keberadaan Daddy ke Bibi, kata Bibi, Daddy malah belum pulang dari semalam. Terus Daddy kemana batinku.

Aku menyuruh Bibi untuk menyiapkan sarapan untukku karena aku sangat lapar. yah aku menginap dirumah Daddy semalam.

Saat aku balik dari rumah Siska, akupun menuju kesini kerumah Daddy untuk bertemu.

Karena semenjak aku plg, aku belum ketemu juga dengan Daddy. Saat aku menelponnya, ternyata nomornya tidak aktif.

Setelah selesai sarapan aku menuju kehalaman rumah Daddy, untuk mengirup udara yang segar karena aku penasaran dengan istri Daddy aku mulai bertanya kepada Bibi.

Karena setauku, Daddy tak pernah serius dalam menjalin hubungan dengan seseorang.

Bisa dibilang Daddy selalu gonta ganti wanita. Tapi kenapa Daddy tiba-tiba saja menikah. Aku sebenarnya heran, tapi aku bahagia karena ada yang akan menemani Daddy dimasa tuanya nanti.

Saat aku bertanya kepada Bibi soal Mommy baruku,

Bibi mengatakan jika istri Daddy seumuran denganku, pastinya aku langsung syok dong. Apa bisa wanita itu mengimbangi daddy? batinku.

Sebenarnya aku mengiginkan Daddy dan Mami rujuk tapi ternyata diluar dugaanku, Daddy malah sudah menikah lagi dan istrinya jauh dari umur Daddy.

Aku mendoakan kebahagian Daddy, aku bahagia jika Daddy bahagia. kataku yang tersenyum mengingat Daddy.

"Bi kalau Daddy udah pulang, tolong bilang kalau Arga abis dari sini yah Bi?"

"Bilang juga kalau Arga ingin bertemu" ucapku kembali.

"Siap Den" kata Bibi dengan tersenyum.

*********************************

Setelah melakukan ritual pagi didalam hotel bersama Airin. Aku siap-siap untuk kerestoranku. Sementara Airin saat ini sedang mandi dan akan kekampus.

"Daddy mau kemana," kata Airin yang keluar dari kamar mandi.

"Daddy mau kerestoran, apa Airin mau Daddy antar" ucapku yang menawarkannya.

"Enggak usah Dad, Airin berangkat sendiri saja naik taxi" ucapnya sambil memakai pakaiannya dan mengeringkan rambutnya.

"Ia udah, tapi jangan lupa sarapan yah sayang" kataku yang menghampirinya dan mencium keningnya.

"Daddy berangkat dulu"kataku sambil menyodorkan tanganku kearahnya.

Aku memang sebenarnya buru-buru. Tapi jika Airin ingin diantar kekampusnya aku terpaksa menunggunya. Tapi sepertinya Airin tau jika aku sedang buru-buru karena memang Airin memang pengertian dan dewasa.

Malah sebaliknya aku yang sering manja kepadanya. entahlah aku juga bingung kenapa aku jadi seperti itu. Apa itu termasuk puber kedua?ucapku dalam hati.

Aku berangkat dan masuk kedalam mobilku dan menghidupkan mesin mobil. Setelah sampai direstoran aku masuk didalam ruangan kerjaku dan ternyata Bibi menelponku dan mengatakan jika Arga semalam menginap disana dan katanya ingin bertemu denganku.

Abis berbicara dengan Bibi aku melanjutkan pekerjaanku yang menumpuk karena memang sewaktu airin pergi aku tak pernah masuk kerja. Tak terasa sudah siang dan waktunya untuk makan siang.

Aku meminta pegawaiku mengambilkan makanan dan tak lama makanan pun sudah ada dimejaku. Akupun memakannya dengan sangat nikmat tapi setelah makan ada yang mengetok ruanganku.

Tok Tok Tok.

"Ia masuk" ucapku.

"Daddy," ucap seseorang itu yang tersenyum kearahku dan langsung memelukku.

"Arga" kataku yang tersenyum juga dan membalas pelukannya.

"Daddy kemana aja sih"

"Semalam Arga nginep dirumah Daddy tapi Daddy malah enggak ada" ucapnya yang cemberut.

Aku menyuruh Arga untuk duduk disofa karena aku ingin bercerita banyak dengannya karena memang aku lama tak ngobrol seperti ini.

"Maaf sayang Daddy ada keperluan diluar, makanya Daddy tidak pulang kerumah" kataku yang terpaksa berbohong.

Aku larut dalam obrolan bersama anakku serta melepas rindu.

Tapi tiba-tiba saja, ada seseorang yang datang dan berbicara Dengan setengah berteriak.

"DADDY ISTRIMU KANGEN," ucap seseorang itu dengan manja dari arah luar dan langsung memelukku dengan erat.

Aku diam ditempatku. Tiba-tiba tubuhku menjadi beku karena kedatangan Airin yang mendadak. Apa lagi ada Arga disini.

"AIRIN" ucap Arga berteriak

"JANGAN BILANG KALAU KAMU ITU ISTRI DADDY," ujar Arga sambil berteriak dengan sangat keras sampai mukanya kelihatan memerah karena emosi.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Author mengucapkan.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Makasih sudah membaca Karya author yang Amatiran ini.