NovelToon NovelToon
Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / spiritual / Reinkarnasi
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jindael

Seorang gadis penulis muda bernama Nabila Adidaya Ningrum yang mengalami gangguan di setiap menulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut ia pergi mencari tempat sepi nan hening yang tak lain adalah kuburan di belakang rumahnya.
Sementara di satu sisi seseorang laki-laki bernama Demian Putra Wijaya harus mengalami nasib buruk karena meninggal di usia mudanya. Demian sendiri sebelumnya adalah seorang penulis jenius yang cukup terkenal di masa mudanya. Setelah meninggal ia merasa kesepian karena keluarganya tak pernah mengunjunginya. Ia juga tak begitu akrab dengan penghuni yang lainnya dan sebab itu mereka menganggapnya sebagai arwah yang sombong. Darah Nabila mendadak menetes ke nisan milik Demian dan menyebabkan arwahnya bisa terlihat. Mulai dari situlah Demian ingin membantu Nabila dan mencari tahu penyebab dirinya meninggal. Akankah ada kisah cinta timbul diantara mereka? Ikuti kisah mereka selengkapnya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jindael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 "Permintaan Maaf"

Nabila tengah bersiap untuk pergi pagi ini. Demian juga sudah bersamanya sekarang. Gadis dan Arwah Tampan itu terlihat sedikit canggung malu-malu akibat kejadian yang lalu. Kejadian dimana Nabila mendapatkan first kiss- nya dari sesosok arwah yang selalu bersamanya.

Hari bahagia juga tengah dirasakan oleh sesosok arwah tersebut. Hari yang dinanti untuk bertemu dengan salah satu keluarga yang ia rindukan. Ia bahkan sedikit merubah gaya rambutnya agar ayahnya senang. Nabila hanya tertawa karena percuma bergaya ayahnya tak akan melihatnya. Sesosok arwah bernama Demian ini seketika menekuk mukanya kembali.

"Sudah ceria lah, aku bercanda tadi, kamu cukup tampan kok," bujuknya sambil memuji.

Demian terkejut dan langsung menatapnya. Selintas senyuman malu tersematkan di sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di penjara sana. Seseorang pria cukup tua sedang meratapi nasibnya. Ia merasa menyesal karena telah menuruti perintah Rangga untuk menutupi kematian putranya. Pria satu ini menayangkan apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu itu

Flashback

Saat Demian di temukan tergeletak di meja depan layar komputer apartemennya, ayah Demian datang dan melihat hal tersebut. Reaksi pria ini sangat panik lantaran anaknya tak sadarkan diri. Di saat mengecek ia dikejutkan dengan kedatangan polisi di tempat tersebut dan membuatnya menjadi tersangka pembunuhan.

Rangga yang waktu itu datang bersama polisi pura-pura terkejut dengan apa yang terjadi pada temannya. Ia seketika langsung menunjuk pria tua di depannya seolah dialah yang melakukan kejahatan itu. Padahal Jaya, ayah Demian baru saja tiba untuk mengecek keadaan putranya yang sudah lama meninggalkan rumahnya itu.

"Om Jaya apa yang telah om lakukan pada temanku? Om mencelakai putra om sendiri?" tanya Rangga yang menuduh.

"Aku tidak melakukannya. Aku juga terkejut mendapati putraku sudah seperti ini. Kenapa kamu menuduhku, Nak Rangga?" sangkalnya sambil bertanya balik padanya.

Sedikit senyuman licik tersematkan dari pria yang lebih muda darinya itu.

Rangga hanya terdiam saat beberapa polisi membawanya dari sana.

Kembali ke tahun sekarang. Jaya merasa kesal setelah mengingat kejadian itu. Ia yakin jika putranya telah dicelakai oleh temannya sendiri.

"Harusnya dia lah yang berada di sini!" sesalnya sambil menekan jeruji besi di depannya.

Di saat orang tua ini mengamuk, tiba-tiba seorang petugas membuka pintu sel miliknya. Petugas tersebut memanggil dirinya untuk datang bersamanya. Jaya sedikit malas dan enggan menemuinya karena itu pasti orang jahat itu. Dengan berjalan menunduk, pria tua itu akhirnya sampai di ruangan pertemuan.

"Pak Jaya!" Panggil Nabila langsung berdiri.

Seketika pria tua itu yang mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang. Raut wajahnya menjadi bingung lantaran yang datang adalah seorang gadis cantik yang tak di kenalnya.

"Anda siapa ya?" tanya pria yang sudah berumur itu.

"S-saya Nabila putri Adidaya teman SD bapak dan sekaligus teman dari putra bapak," jawab Nabila memberitahu.

"Kamu anak Adidaya?" Jaya menfokuskan pandangannya.

"Iya Pak, aku mendengar itu dari ibu saya Dinda," jawab Nabila mengiyakan.

Sebelumnya Nabila telah bertanya tentang Jaya yang ternyata adalah teman sekolah dasar ayahnya. Jaya mendengarnya sedikit terkejut melihat mata gadis itu seperti teman saat sekolah dasarnya dulu.

"Kamu bilang juga teman dari putra saya? Demian maksudnya?" tanya Jaya memastikan kembali.

"Iya Pak, dia juga datang bersama saya," jawabnya.

"Hah, tapi anak saya telah meninggal beberapa tahun yang lalu?" Jaya sedikit bingung dengan jawaban gadis itu.

"Saya tahu Pak, tapi percaya tak percaya anak bapak sedang berada di sini bersama saya," jelasnya.

"Di mana dia? Tolong katakan padanya aku sangat menyesal hari itu. Aku seharusnya menyerahkan bukti kejahatannya saja sebelum aku di penjara," ucap jaya yang langsung berdiri sambil mencari-cari.

"Hah maksud bapak apa?" tanya Nabila penasaran.

"Jadi....,"(Flashback)

Dulu sebelum Jaya benar-benar menyerahkan dirinya ke polisi. ia datang ke apartemen anak lagi untuk memeriksa sebenarnya apa yang terjadi pada putranya. Ia terkejut saat menemukan bungkus bubuk sianida di dapurnya. Itu membuat dia yakin jika anaknya telah terkena racun bubuk itu. Ia pergi ke komputer sang anak untuk mengamankan tulisannya itu. Tepat salinan catatan putranya selesai di masukkan kedalam flashdisk miliknya, disaat itu juga Rangga datang dan memergoki dirinya. Dengan cepat pria tua ini menyembunyikan barang kecil miliknya itu.

"Apa yang kau lakukan di tempatku?"

"Kau telah meracuni putraku," tuduh Jaya langsung menunjuk pemuda di depannya.

"Ah rupanya kau sudah tahu ya," ucap si pemuda sambil menatap langit-langit.

"Dengar ya pak tua, aku meracuni putramu agar dia tak menghalangi jalanku," imbuhnya sambil berjalan mendekat.

"Kau benar-benar teman yang buruk. Itu sebabnya aku tak pernah mengizinkan putraku berteman denganmu," ucap Jaya padanya dengan marah.

"Tapi sangat disayangkan putra tercintamu lebih memilihku. Aku sudah mengatakan pada dokter jika putramu meninggal karena gagal jantung agar kau lebih menyesal lagi karena putramu meninggal seperti istrimu. Ha-ha-ha." Pungkasnya yang tertawa diakhir.

Pria tua itu hanya terdiam menahan amarahnya. "Aku cukup baik bukan, jadi menurut lah dan serahkan dirimu ke polisi," lanjut Rangga sambil menepuk pipi si pria tua itu.

"Baiklah aku akan menyerahkan diriku dengan satu syarat. Aku akan mengantarkan putraku dulu untuk beristirahat di kampung halamanku," ucap Jaya akhirnya mengalah.

"Ok ok dan asal setelah itu kau serahkan dirimu," katanya menyetujui.

Jaya terpaksa mengiyakannya. Walau sebenarnya hatinya sangat tak ingin menuruti permintaan pria licik didepannya itu. Ia lakukan itu semua demi putranya.

"Kenapa bapak memilih memakannya di Desaku?" selidik Nabila lagi.

"Karena aku tak ingin berita kematiannya menyebar dan tahu jika ayahnya lah yang membunuhnya. Rangga cukup berbaik hati karena ia tak mengatakan anakku di bunuh melainkan terkena gagal jantung. Maaf kan ayah dan tentang bukumu aku telah mencetaknya tanpa nama. Ku taruh itu di perpustakaan kota ini untuk mengamankannya," jelasnya.

"Jadi benar ayahku yang sudah mencetaknya, terima kasih Yah dan maafkan aku juga karena tak pernah menurut padamu sehingga aku terjebak dengan teman seperti dia dan sangat disayangkan ia berhasil menemukan itu," ucap Demian sedikit sedih di sana.

"Pak, putra bapak juga meminta maaf pada Anda kerena semasa hidupnya tak menurut pada bapak dan putra bapak sangat berterima kasih pada Anda karena telah menceritakan bukunya walau ujungnya Rangga berhasil menemukannya." Nabila memberitahu semua perkataan Demian padanya.

"Kau mengenalnya juga?" Jaya terkejut kembali ketika gadis di hadapannya mengenalnya juga.

"Iya Pak dia menjadi rekan penulis ku di kantor dan aku datang ke sini untuk mengatakan jika semuanya sudah selesai, kejahatannya telah terungkap dan ia sedang berada di rumah sakit sekarang akibat terjatuh saat mencelakai saya," jawab Nabila menjelaskan.

"Sungguh? Syukurlah saya merasa senang mendengarnya. Apa aku bisa bebas sekarang?" Jaya yang mendengarnya cukup lega.

Nabila mengangguk saat dirinya bertanya tentang kebebasan hidupnya. "Iya Pak, saya sudah mencabut tuntutan Bapak."

"Terima kasih Nak, akhirnya aku bisa melihat putraku kembali," ucapnya lega.

"Ayah, seandainya aku bisa muncul seperti dulu, ingin rasanya aku memelukmu," ucap lirih si arwah tampan sedikit meneteskan air matanya.

"Jika begitu, aku tunggu bapak di luar," ujar Nabila padanya.

Jaya mengangguk-angguk senang. Ia tak percaya hari baik akan datang padanya juga. Pria tua ini ingin rasanya menemui putranya di pemakaman desa sekalian berterima kasih pada Adidaya, temannya, karena telah mempunyai putri yang sangat baik dan cantik.

Nabila telah menunggu di luar lapas bersama Demian. Ia tertawa saat melihat arwah tampan itu tak henti-hentinya mengintip ke dalam untuk menunggu sang ayah.

"Kamu tak sabar kah?" goda Nabila padanya.

"Tentu saja Nabila, aku ingin segera memeluk ayahku," jawabnya yang masih terus mengintip.

"Peluklah nanti!" suruh Nabila padanya. Tak lama yang ditunggu akhirnya muncul. "Ah itu dia," celetuk Nabila langsung memberitahu.

"Nak Nabila, sekali lagi terima kasih," ucap Jaya lagi.

"Iya Pak sama-sama. Oh iya ini tentang putra bapak, ia saat ini sedang tak sabar ingin memeluk mu," balasnya sambil memberitahukan keinginan putranya.

"Dia masih disini?" Nabila mengangguk tersenyum. "Bagaimana caranya, saya tak bisa melihatnya?" Jaya sedikit tak mengerti walau ingin rasanya ia memeluk sang putra saat ini.

"Bapak rasakan saja kehadirannya dan rentangkan tangan bapak juga," jawab Nabila sambil memberikan kode izin pada si arwah tampan.

Perlahan Demian melangkah maju untuk memeluk sang ayah. Jaya terdiam sejenak sebelum pada akhirnya dia berhasil merasakan ada seseorang memeluknya.

Nabila sangat lega dan senang melihatnya. Akhirnya semuanya selesai. Sekarang yang harus ia fokuskan adalah menyelesaikan tulisannya untuk meraih impiannya.

Bersambung.....❤️👻❤️

1
Ney maniez
iya lahh pastii cemburu,,, rasa itu blm hilangggg🤭🤭
Marlina Bachtiar 🎀
Nabila pasti terpesona jg tuh tp malu 🤭🤣
Marlina Bachtiar 🎀
Fokus Billa malah ke Demian 🤣🤣
Marlina Bachtiar 🎀
Kesempatan nih buat Demian 🤭
Marlina Bachtiar 🎀
Rezeki tuh 🤣🤣🤣
Marlina Bachtiar 🎀
Ternyata saingan Demian juniornya 🤣
❤️⃟Wᵃf🎀⃟мυᷫмᷤυɴ
wkwkwk keren ka itu hehe
Ney maniez
nabila jgn dkt2 ma cwo yaaaa,,,
ad yg kebakaran jenggot🤭🤭😂😂
Ney maniez
makanya,,, gercep deketin nabila nya,,
cemburu kn ad yg deketin nabila🤭🤭
Ney maniez
cat atau Chat🤭
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: wah apa ya 🤔gas tengok lagi 🏃🏃
total 1 replies
Maldini
untung ad nabila🤗🤗
Maldini
kasian pe gk ad yg ngurusin,,, kuburan ny
gaby
Aq baru gabung ka, awal yg bagus & ga ada typo. Jumlah narasi & percakapan jg seimbang, jd ga bikin sakit mata. Tp aq liat jumlah up ny, kekurangan novel ini kayanya cuma masalah update nya aja yg ga rutin tiap hari. Coba kalo rutin, jadi pembaca pada ga nabung mbacanya karena males nungguin update, pas giliran up cm 1bab doang. Harusnya kalo ga tiap hr up, misalkan tiap 3hr skali upnya, mestinya pas gikiran up langsung 4-5bab. Itung2 nutupin hari2 yg no update
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: Iya ka. Terima kasih banyak ya ka atas sarannya 🙏
total 1 replies
Maldini
hadirr nyimak c nabila🙏🤗
Ney maniez
nnt jg ingt yaaa sm demian
Ney maniez
wahhh jodoh othor yg nentuin🤭🤭
Marlina Bachtiar 🎀
waduh, Demian bakalan cemburu nih 🤭
Ney maniez
nabila ny gk inget ma demian🥺🥺
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: iya kan ingatannya di hapus dulu tapi nanti dikit-dikit ingatan kembali kok
total 1 replies
Ney maniez
ayoo demian kejarrrr lg nabila nya,,, jgn kasih kendorrrr,,, jgn smpe ad yg deketinnn
Ney maniez
senenggg nya🥰😍😍🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!