NovelToon NovelToon
Cinta Itu Luka

Cinta Itu Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / bapak rumah tangga
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

"aku minta cerai!"

kalimat keramat dalam rumah tangga itu akhirnya keluar dari mulut Nayla. keputusannya yang dia ambil sudah bulat untuk bercerai dari laki-laki yang sudah hidup bersamanya selama sembilan tahun lamanya.

Rizky, suami Nayla bersikeras tidak ingin berpisah dengan sang istri dan mengatas namakan putri mereka bahwa dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

akankah Rizky benar-benar menepati janjinya? atau itu hanya semata-mata agar tidak berpisah dengan wanita yang dia cintai dan juga putri semata wayang mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu ibu Baskara

Nayla mencari baju yang cocok untuk makan malam bersama dengan keluarga Baskara. Dia mengenakan sebuah gaun terusan di bawah lutut, dia juga memakai sedikit riasan agar wajahnya tidak terlihat pucat.

Tidak lama kemudian, Baskara menjemput Nayla di rumah orang tuanya. Lelaki yang berprofesi sebagai pengacara itu mematung saat melihat seorang wanita muda yang sangat cantik yang berbalik menatapnya.

"Wow ..." bisik Baskara.

"Bagaimana? Apa terlalu berlebihan?" tanya Nayla yang tidak percaya diri.

"Perfect Nay, kamu cantik sekali," sahut lelaki yang masih terpana dengan kecantikan sang kekasih.

Seorang lelaki muncul dari dalam rumah dan berhadapan dengan Baskara. Ibu satu anak itu mengenalkan Baskara kepada adik kandungnya yang bernama Satria. Kedua lelaki bertubuh kekar itu saling berjabat tangan.

"Jangan sakiti wanita itu atau kau akan berhadapan denganku," bisik Satria yang bermaksud bercanda.

Baskara tertawa saat wanita yang dia cintai itu memukul punggung sang adik. Baskara berpamitan dengan semuanya dan tidak lupa dia juga meminta izin kepada orang tua Nayla untuk membawa putrinya sebentar.

Dalam perjalanan ke rumah, Nayla sangat gugup. Wanita muda itu terlihat sangat gelisah. Lelaki yang sedang mengamudikan mobilnya menyadari kegelisahan wanita di sampingnya. Dia meraih tangan kanan Nayla dan menggenggamnya.

"Tidak akan terjadi apa-apa," ucap Baskara mencoba untuk menenangkan kekasih hatinya itu.

Nayla hanya tersenyum dan merasa sedikit lega. Namun, jantungnya terus berdetak lebih kencang karena harus bertemu dengan ibu kandung Baskara. Dia membandingkan kegelisahan ini dengan saat pertama bertemu dengan keluarga Rizky.

Dulu dia tidak pernah takut karena statusnya yang memang belum pernah menikah, berbeda dengan sekarang yang statusnya adalah seorang janda dengan satu anak. Dia takut ibu Baskara tidak menyukainya karena hal itu, terlebih Baskara berasal dari keluarga yang berada sejak dulu.

Setibanya di rumah Baskara, lelaki itu turun dan membukakan pintu mobil untuk Nayla. Mereka berdua melangkah bersama dan di sambut oleh adik perempuan Baskara. Jiya mempersilakan Nayla untuk masuk dan duduk sembari menunggu sang ibu untuk keluar dari kamarnya.

"Ma ... Mas Baskara sama Mbak Nayla sudah datang," ucap Jiya membuka pintu kamar sang ibu di lantai satu.

Wanita paruh baya itu melangkah keluar dan menghampiri tamu mereka. Dia melihat Nayla yang bangkit berdiri untuk berkenalan dengannya, begitu juga Baskara yang bangkit berdiri di antara mereka berdua.

"Ma, ini Nayla ... Nayla ini Mama aku," ucap Baskara.

"Halo Tante, apa kabar?" ucap Nayla seraya meraih tangan kanan wanita paruh baya itu.

Nayla mencium punggung tangan ibu kekasihnya. Sofia hanya tersenyum tipis menatap wanita muda itu dari atas sampai bawah, lalu mempersilakan Nayla untuk langsung ke meja makan. Baskara mempersilakan kekasihnya untuk berjalan terlebih dahulu.

Mereka berempat duduk di meja makan dengan Sofia yang ada di tengah-tengah dan Jiya berada di sebelah kiri ibunya, sedangkan Baskara dan Nayla berada di sebelah kanan. Mereka berempat makan dan sesekali bercanda, yang paling aktif berbicara malam itu adalah Jiya. Wanita muda itu berusaha untuk mencairkan suasana karena sang itu terus menatap Nayla dengan tatapan intimidasi.

"Nayla, apa pekerjaanmu?" tanya Sofia menyela obrolan Jiya dengan sang kakak.

"Saya seorang supervisor di perusahaan manufaktur, Tante," sahut wanita muda itu mencoba untuk tenang.

"Aku dengar, kamu seorang janda bukan?" tanya Sofia tanpa berbasa-basi.

"Iya, aku punya seorang putri bernama Kiara yang berumur empat tahun," sahut Nayla dengan tersenyum.

Sofia hanya menganggukkan kepalanya saja. Wanita paruh baya itu tidak mengucapkan sepatah kata lagi, dia mencoba untuk menikmati makan malamnya. Sesekali Nayla melirik lelaki yang duduk di samping kirinya. Dia tersenyum mencoba untuk menenangkan Nayla agar tidak tersinggung dengan ucapan sang ibu.

Sofia menyelesaikan makanannya, tiba-tiba wanita paruh baya itu berdiri lalu meninggalkan meja makan tanpa sepatah kata apapun. Mereka bertiga melihat hal itu, Baskara dan Jiya merasa tidak enak dengan tamu mereka.

Nayla hanya menundukkan kepalanya saja, dia merasa ibu kekasihnya tidak menyukainya karena dia adalah seorang janda. Ibu satu anak itu hanya tersenyum masam saat kedua orang di meja makan menatapnya dengan tatapan sedih, lebih tepatnya kasihan kepadanya.

Baskara bangkit berdiri dan hendak menghampiri sang ibu, tapi Nayla langsung memegang tangan lelaki itu, Baskara menatap kekasihnya yang menggelengkan kepalanya seakan mengatakan tidak, jangan lakukan itu.

"Aku baik-baik saja," ucap Nayla yang masih memegang tangan kekasihnya.

"Aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja," sahut Baskara.

Tidak lama kemudian, Sofia muncul dari kamarnya dan mengundang Nayla untuk berbicara empat mata dengannya. Wanita muda itu mengangguk dan mengikuti langkah kaki ibu kekasihnya itu. Mereka duduk di sebuah bangku yang ada di kamar yang pernah Nayla pakai untuk tidur beberapa hari yang lalu.

"Nayla, aku harap kau tidak salah paham denganku, tapi aku ingin yang terbaik untuk Baskara," ucap Sofia.

"Tante, aku tidak mengerti," sahut Nayla yang tidak paham dengan kata-kata wanita paruh baya itu.

"Aku ingin hubungan kalian berakhir malam ini juga." Sofia menatap Nayla dan berharap wanita muda yang duduk di seberangnya itu menuruti perintahnya.

Baskara dan Jiya menunggu di ruang tamu, lelaki itu tidak bisa tenang karena kedua wanita yang berharga dalam hidupnya sedang berbicara di dalam sana, lelaki itu tahu persis sikap sang ibu dan dia takut Nayla akan tersinggung dengan ucapan ibundanya tercinta.

Satu jam lebih mereka berada di dalam, Baskara mencoba untuk menguping pembicaraan mereka tapi tidak terdengar apa-apa. Melihat sang kakak yang terlihat cemas membuat Jiya kesal karena Baskara terus berjalan mondar-mandir di depannya.

"Mas, tenang dulu!" ucap Jiya kepada sang kakak.

"Bagaimana mungkin aku bisa tenang," sahut Baskara dengan cepat.

Nayla keluar dari kamar sang ibu dengan mata sembab. Baskara bisa menebak apa yang sudah terjadi di dalam. Dia menatap penuh tanda tanya besar kepada wanita muda yang masih berusaha untuk tersenyum kepadanya.

"Kiara sudah mencariku, sebaiknya aku pulang sekarang," ucap Nayla.

"Aku antar kamu pulang," sahut Baskara.

"Baskara ..." panggil Sofia dari depan pintu kamarnya seolah tidak ingin sang putra mengantarkan pulang kekasihnya itu.

Nayla memilih pulang dengan naik taxi, walaupun Baskara dan Jiya ingin mengantarkan dia pulang, Nayla tetap menolaknya karena tidak ingin mereka menjadi anak yang durhaka karena menantang orang tuanya.

Wanita muda itu melangkah keluar, dia berjalan untuk mendapatkan taxi di malam yang dingin itu. Setelah mendapatkan taxi, dia masuk ke dalam taxi itu dan menangis. Rasanya tidak mungkin dia pulang dengan keadaan seperti ini. Dia menyuruh supir taxi itu untuk mengantarkan ke tepi sungai tempat dimana dulu Baskara membawanya.

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nayla dan Baskara nikah juga...
Yunerty Blessa
sedihnya kehilangan anak yang di sayang 😭
Yunerty Blessa
kasian Kiara meninggal disebabkan kejahatan Rizky 😭😠😠😠😠😠
Yunerty Blessa
tega nya hati mu Rizky membunuh anak kandung mu sendiri kerana cemburu Kiara dekat dengan Baskara 😠😠😠😠
Yunerty Blessa
jangan bilang kau pembunuh nya Rizky 😠😠
Yunerty Blessa
semoga saja bukan Rizky yang membunuh anaknya kerana iri hati sebab dekat dengan Baskara.....
Yunerty Blessa
kurang ajar keluarga Rizky 😠 pergi jalan tidak bawa Kiara... sekurangnya bangun kan Kiara 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
kayak nya mau di pukul ni kepala Sofia biar bisa menurut perkataan Baskara
Yunerty Blessa
nah gitu saling menguatkan.....
Yunerty Blessa
gila sekali ni Sofia ..atau kah ada maksud tertentu
Yunerty Blessa
Baskara perjuangan cinta kalian
Yunerty Blessa
jangan cepat putus semangat Nayla... berjuang bersama dengan Baskara....
Yunerty Blessa
sedihnya.... percayalah Nayla kalau kalian berjodoh pasti akan bersama juga..
Yunerty Blessa
daripada kau Sofia sudah 2 kali nikah.... pernah juga jadi janda 😏
Yunerty Blessa
tampar balik Nayla
Yunerty Blessa
kalau memang Baskara mencintai Nayla maka jangan mudah goyah dengan apa yang dikatakan oleh mama mu
Yunerty Blessa
mantap Baskara minta Nayla sebagai wanita mu.....
Yunerty Blessa
makin seru
Yunerty Blessa
sabar Nayla...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!