Victoriya sungguh sangat tidak menyangka bahwa ia adalah anak dari konglomerat di negara ini. kehidupannya yang sedari kecil sangat menyeramkan dan menyedihkan kini ia rasa akan segera berubah.
akan tetapi sepertinya itu hanyalah angan angan dia saja, saat di antara tengah tengah keluarga kandungnya itu, masih ada seorang Puteri yang bernama Aurora yang sangat keluarganya sayangi, dan sebaliknya keluarganya malah menganggap nya seolah olah dirinya adalah seorang penjahat yang harus di jauhi
segala cara sudah Victorya lakukan, dengan harapan bahwa keluarga nya akan berpaling kepadanya dan melupakan anak palsu mereka, akan tetapi semua usahanya ternyata sia sia. dan pada saat Victorya berada di titik lelah nya, akhirnya Victorya memilih untuk mundur dan merelakan semuanya.
lantas, bagaimanakah kelanjutan hidup Victorya? penasaran?yuk simak kelanjutan ceritanya 👉🏼
Happy Reading Guys!
||follow instagram author:@babynativ3__
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Cowok gila
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA
...****************...
Happy Reading Guyss ❤️
Episode Sebelumnya
"Terimakasih atas bantuannya, lain kali kalo ga ikhlas bantuin orang sebaiknya sekalian ga usah aja" Ucap Victorya yang akhirnya buka suara setelah mangkuk Sotonya sudah bersih
"dan Lo ke sini mau duduk kan? Kalo mau duduk ya tinggal duduk aja, jangan recokin orang lain apalagi ga kenal"lanjut Victorya dengan dingin, akan tetapi sikap yang di tunjukkan oleh Victorya tadi hanya di respon dengan senyum gemas oleh pria di depan nya itu.
"galak banget, lagi ngode minta kenalan ini maksudnya?"goda nya yang membuat Victorya merasa mual sekaligus jengah
"eits, mau kemana?',tanya nya yang menghalang-halangi jalan Victorya yang hendak pergi
"Nama gue Geovano, Lo bisa panggil gue Vano"ucap nya yang memperkenalkan diri dan hendak berjabat tangan dengan Victorya
"gue ga nanya"jawab ketus Victorya yang langsung pergi dengan sedikit menyenggol bahu Vano
"aww"ucap pelan Vano yang berniat meledek Victorya yang menyenggol nya akan tetapi tidak terasa sakit sama sekali
"Lo cantik banget! siap siap biar gue yang ngejar Lo!"teriak Geovano yang tersenyum cerah dan membuat seisi kantin terpekik kaget dengan pernyataan Geovano yang seorang Playboy di sekolah ini
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
Setelah dari kantin tadi, Victorya kini memilih untuk masuk ke dalam Perpustakaan sekolah, karena ia pikir dengan sedikit membaca buku mungkin saja otak nya nanti terasa lebih lega dan tidak memiliki semua masalah yang tengah berkecamuk di otak nya itu
Di sepanjang banyak nya buku yang berjejer rapi di rak tersebut, Victorya masih bingung untuk memilih buku yang mana yang terlihat menarik untuk di baca nya. hingga setelah beberapa saat mengitari tak tersebut, dirinya lebih memilih untuk mengambil buku soal soal pelajaran yang bisa ia pelajari untuk latihan menghadapi Ujian semester Minggu depan
Setelah mengambil buku tersebut, Victorya pun duduk di bangku bundar yang terlihat kosong. ia terus membaca dengan seksama, dan juga mencoba mencari jawaban nya di halaman lainnya
"kayak nya gue butuh buku buku kayak gini deh, lumayan kan buat belajar di rumah? Secara sebentar lagi juga ujian"gumam Victorya
"Vi... Kenapa beg0 banget sih??? kenapa ga belajar dari jauh jauh hari?! ini ujian udah tinggal seminggu, apa nutut belajar nya?"tanya nya pada diri nya sendiri
"okey ga papa, gue yakin pasti nutut! its okay, pulang sekolah nanti gue ke toko buku aja"lanjutnya yang masih setia untuk berbicara sendiri, lalu ia juga melanjutkan acara belajar nya itu
"Daripada ngobrol sendirian, mending ngobrol sama gue aja ga sih?"ucap seseorang yang tiba tiba saja menarik kursi dan duduk tepat di hadapan Victorya
"hallo? Lo liat gue kan?"tanya orang tersebut sembari melambaikan tangan nya di depan wajah Victorya
"Ada apa?"tanya Victorya dengan nada datar nya
"dari informasi yang gue dapat, setiap Lo ngobrol sama Andreas dan juga Raymond, cara ngomong Lo ga pernah ketus. Terus kenapa kalo sama gue ga pernah adem ya?"tanya orang itu kembali
"Geovano? Itu nama lo kan?"tanya Victorya tenang, dan pertanyaan tersebut di angguki dengan tenang juga oleh Geovano sendiri
"sebenar nya apa tujuan Lo terus terusan nempelin gue kayak gini?"tanya Victorya yang membuat dahi Geovano mengerut saat mendengar nya
"Emm tertarik"jawab Geovano santay
"Dalam Hal?"tanya Victorya tak mengerti, kenapa pria di belakang nya ini malah tertarik padanya?
"Tanpa alasan"jawab Geovano lagi dan lagi yang membuat Victorya semakin mengerut tak mengerti mendengar nya
"ga jelas"ucap sinis Victorya lalu melanjutkan membaca buku nya, sementara Geovano tersenyum senang melihat Victorya yang terlihat kesal itu
"gue denger tadi, Lo abis sekolah mau ke toko buku ya? Gimana kalo bareng aja? Kebetulan gue juga mau beli buku buat ujian Minggu depan"ucap Geovano yang kembali ingin memecah keheningan
"ga perlu, pulang nanti Papa gue jemput"tolak Victorya yang masih tetap Fokus membaca buku nya
"gitu ya?"jawab Geovano yang terlihat lesu
"kalo minta WhatsApp Lo boleh ga? Line? atau Ig?"tanya nya yang kembali bersemangat
"ga punya"jawab Victorya singkat yang lagi dan lagi membuat Geovano memudar kan senyuman nya
"okey gue paham, mungkin sekarang Lo masih malu malu, nanti juga luluh sendiri, secara siapa sih yang bisa menolak pesona se orang Geovano?"ucap nya dengan bangga dan menyugar rambut nya ke belakang sok kegantengan
"Dih, Cowok Gila"gumam Kecil Victorya sembari melirik sinis ke arah Geovano yang terus saja mengembangkan senyum man nya
...----------------...
Setelah hampir seharian penuh berada di sekolah, akhirnya bell pulang pun telah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, dan Victorya baru selesai membereskan barang barang nya, dan saat melihat ke sekeliling nya ternyata kelasnya sudah cukup sepi dan hanya menyisakan beberapa anak saja, sementara di koridor sekolah terlihat sangat ramai dengan para warga sekolah yang berebutan untuk cepat keluar dari gerbang sekolah
Setelah tidak melihat keberadaan Aurora, Victorya pun bergegas untuk keluar dari kelas dan buru buru menuju gerbang sekolah, karena ia takut Papa nya nanti menunggu nya terlalu lama, dan pasti nya kakaknya itu A.k.a Andreas, akan mara marah karena menunggu nya terlalu lama.
Akan tetapi, saat dirinya sudah sampai di gerbang sekolah, ia tak melihat keberadaan Mobil papa nya itu
"apa Papa belum Dateng ya?"pikir nya yang masih berusaha berfikir positif
"terus, Aurora sama Kak Andre nunggu dimana ya?'ucap nya lagi yang celingak celinguk mencari keberadaan seseorang
"ah mungkin masih di dalem kali ya? Masih ada urusan mungkin?, mending gue tunggu di sini aja"ucap Victorya lalu dirinya memilih untuk memainkan Handphone nya untuk mengusir rasa bosan nya
Sudah hampir Tiga puluh menit Victorya menunggu, akan tetapi sampai sekarang masih blum juga ada tanda tanda kemunculan sang papa maupun sang kakak
"nunggu ojol dek?"tanya Satpam yang menghampiri Victorya
"nunggu papa saya pak"jawab Victorya ramah
"Papa?"tanya Satpam tersebut yang seperti ingin memastikan sesuatu
"kamu anak nya Pak Bagaskara Hertly kan?"tanya satpam itu yang di angguki setuju oleh Victorya
"Papa kamu udah pergi dari tadi loh?sama Dek Andre dan dek Aurora "jelas Satpam tersebut yang bagaikan petir yang menyambar tubuh Victorya di siang bolong seperti ini
"su... sudah dari tadi pak?"tanya Victorya dengan nada gugup nya
"iya dek"jawab nya menyetujui
"em... Kalau begitu saya pulang dulu ya pak, makasih udah di kas tau"ucap Victorya yang berpamitan
"ga pesen ojol dek? Ini udah sore banget, langit juga kelihatan nya mendung, takut nya hujan"nasehat Bapak Satpam itu
"iya pak, nanti saya pesen ojol. Sekarang saya mau jalan jalan dikit dulu"ucap Victorya yang tersenyum lembut dengan perhatian kecil yang di berikan oleh Bapak Satpam tersebut
"Yang perhatiin gue orang lain, bukan orang tua gue"batin Victorya yang rasanya ingin sekali menangis
Setelah berpamitan pada Satpam sekolah nya itu, kini Victorya memilih untuk jalan kaki untuk pulang, biarlah jika nanti kakinya akan terluka karna berjalan jauh, sekarang rasa nya ia hanya ingin menghilangkan rasa sakit dan sesak yang menggerogoti relung hati nya saat ini
Dan benar apa kata Satpam tadi, belum lama Victorya berjalan jauh dari sekolah nya, kini hujan turun dengan deras mengguyur ibu kota ini, termasuk Victorya yang masih terus berjalan kaki dengan keadaan melamun, dan menenteng sepatu nya yang ia lepas agar kakinya bisa langsung merasakan sakit dari kerikil yang ada, dan ia harap sakit dari kerikil tersebut dapat mengurangi rasa sakit akan kecemburuan nya terhadap Aurora dan juga keluarga nya itu.
"apa gue pergi aja ya dari rumah?"gumam Victorya yang berjalan lurus di trotoar itu dengan hujan yang semakin lebat
""Atau gue mati aja sekarang juga?"lanjut nya yang menoleh ke arah jalan raya yang terlihat masih sedikit padat walaupun hujan turun dengan deras
Dan entah dorongan setan dari mana, Victorya benar benar melangkah kan kakinya menuju jalan raya tersebut
Sedikit demi sedikit, kini langkah nya semakin dekat dengan arus lalu lintas yang terlihat padat dengan kendaraan bermotor yang melaju agak kencang yang sepertinya ingin segera mencari tempat untuk berteduh
TINNN!
CIITTTTT!
Dukh
................
To Be Continued
Don't Forget to Like Komen and Vote
Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi
See You di Episode selanjutnya ❤️
