Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.
Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.
Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.
Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan
“Ada apa ketua Shilin? Kenapa wajahmu jadi serius?" tanya Wei Heng yang sejak tadi memperhatikan wajah Shilin.
“Aku hanya membawa 3 jagoan Tingkat Alam puncak 3, dan 6 jagoan Tingkat Alam Puncak 2. Sisanya aku tinggalkan di sakte. Aku hawatir ini tidak cukup untuk melenyapkan Bukit Halilintar,"
“Kamu tidak perlu hawatir. Kita sekarang membawa 20 jagoan Tingkat Alam. 10 diantaranya adalah jagoan Tingkat Alam puncak 3. Jadi kita pasti menang," kata Peiyu meyakinkan.
“Itu benar ketua Shilin. Menurut informasi Bukit Halilintar hanya memiliki 10 jagoan saja Tingkat Alam, lima diantaranya adalah jagoan Tingkat Alam puncak 3. Jadi mudah untuk menghancurkannya bukan!"
Kemudian Wei Heng menghentikan semua rombongannya, dia melihat di atas tembok pembatas. Banyak orang yang memegang panah, dan mulai terdengar suara genderang dari atas pembatas.
Peiyu juga melihat ke atas tembok. Dia melihat seorang bejalan, orang itu adalah musuh lamanya Kang Jian.
“Dengarkan semua....! Cari seorang bocah kecil di dalam, dilengannya ada sebuah gelang emas permata, dan bocah tersebut memakai jubah putih bergaris hijau di lengannya, habisi bocah itu dan ambil gelangnya dan bawa kemari! Mengerti?"
“Mengerti ketua..!” jawab mereka serempak.
“Bagus...! Sekarang Seranngg...!"
Mereka yang ada dibarisan depan segera maju, mereka membawa tameng dan tombak, sedangkan di belakang kelompok pemanah juga mulai menembakkan anak panahnya.
Kang Jian yang berada di atas tembok juga mendengar seruan Shilin. “pertempuran sudah dimulai..!" kata Kang Jian dia juga segera memerintahkan semua murid ahli pemanah untuk bertahan.
“Buat formasi pertahanan, dan tembakkan panah ke arah pemanah musuh,"
Mereka segera menembakkan anak panah ke arah pemanah musuh. Satu persatu pihak musuh berguguran karna anak panah, begitu juga dengan murid-murid dari Bukit Halilintar.
“Saudara Chunying aku ingin kamu memastikan keselamatan anak anak," Kang Jian jelas hawatir karena target utama mereka adalah Ho Chen.
“Saudara Jian tidak perlu khawatir, mereka sekarang dijaga oleh saudari Ming Mei dan beberapa jagoan dari sakte menengah,"
Dalam segi pertempuran jelas pihak Shilin lebih unggul karena musuh memiliki hampir 300.000 pasukan yang semuanya adalah pendekar.
Sedangkan di pihak Kang Jian hanya 150.000.Namun ini wilayahnya mereka, mereka memiliki banyak perangkap yang sudah disiapkan dari dulu.
Secara pelahan-lahan pihak Shilin berhasil menembus pertahanan, pintu masuk juga berhasil didobrak, dan pertempuran di dalam ikut meledak.
Para jagoan dari Shilin yang melihat pintu terbuka segera maju dan membawa pasukan gelombang kedua.
***
Di dalam ruangan, para anggota ketua sakte berkumpul. Mereka tidak langsung ikut menyerang. Mereka akan muncul jika para jagoan Shilin berhasil memasuki ruangan.
Ho Chen dan anak anak lainnya juga dijaga oleh beberapa jagoan. Terlihat mereka semua gugup dan gemetar ketika mendengar suara pedang yang berbenturan.
“Saudara Chen apa kamu tidak takut?" suara Qiao Lin terdengar disamping Ho Chen.
Dari semua anak anak yang ada, hanya Ho Chen dan Qiao Lin yang tidak terlihat takut.
Ho Chen hanya tersenyum, tentu dia juga takut namun tetap berusaha tenang. “Nona Lin sendiri sepertinya juga tidak takut bukan?" Ho Chen balik bertanya.
Qiao Lin hanya menggelengkan kepala. “Aku yakin kakek akan mengalahkan mereka," Qiao Lin berkata polos.
Ho Chen menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tidak lama pintu masuk mulai didobrak dari luar. Terlihat puluhan orang memasuki ruangan, dan ada satu orang dengan kekuatan tingkat Alam puncak 2.
“Cepat cari anak it....!" Suara orang itu terhenti, matanya melotot tidak percaya akan yang dia lihat. “Ka-kalian!" kini orang tersebut terlihat pucat. Dia melihat hampir 100 orang berada di dalam ruangan. 30 diantaranya memiliki kekuatan Tingkat Alam puncak 3.
Orang tersebut ingin lari keluar dari ruangan, namun biksu Shao Sheng muncul menghadang pintu. “kalian sudah masuk, kenapa sekarang ingin keluar?" Yuen berkata dari belakang dengan nada dingin.
“Sial..! Bagai mana mungkin mereka semua ada di sini?" orang itu berdecak kesal, karena tidak punya pilihan terpaksa dia menyerang biksu Shao Sheng yang ada di depannya, sedangkan puluhan orang yang ikut semua nya dilumpuhkan.
Biksu Shao Sheng dan orang tersebut bertarung di luar. Suara gelombang kejut dan bebagai efek pertarungan mulai terdengar dari Dua jagoan yang bertarung.
Tidak Butuh waktu lama untuk Biksu Shao Sheng mengalah orang itu, dia terbaring tidak berdaya. "Saudara sekalian, sekarang sudah waktunya untuk kita membantu di luar," perkataan biksu Shao sheng disetujui oleh mereka.
“Tapi siapa yang akan menjaga disini?" Yuen segera bertanya. "Biar aku saja yang jaga di sini," Wen Hua segera menjawab. "Baiklah saudara Hua, kami percayaka mereka kepadamu di sini,"
Setelah berkata mereka segera melesat pergi. Sekarang hanya tersisa Ho Chen dan anak anak lainya, Wen Hua dan 4 orang lainnya tetap tinggal untuk menjaga Ho Chen dan Yang lainnya.
***
Pertempuran yang terjadi di luar sangat sengit, sudah banyak korban berjatuhan dari pihak Shilin maupun Kang Jian.
Shilin dan lainnya kaget ketika banyak jagoan yang keluar. Sekitar 18 jagoan Bukit Halilintar yang muncul. Walaupun lebih banyak jagoan yang Shilin bawa, namun informasi terkait tentang berapa banyaknya jagoan tersebut ternyata keliru.
Peiyu bergerak dan membunuh murid murid dari bukit halilintar cukup banyak. “Kenapa kamu tidak mencari lawan yang sebanding?" Kang Jian muncul di depan Peiyu. Kang Jian sejak tadi maju dan terus mencari keberadaan Peiyu dan berhasil menemukannya.
“Sekarang aku akan membuat perhitungan denganmu," Kang Jian berkata dengan suara dingin. "Heh...! Kamu ingin membalas kematian istrimu? Seharusnya kamu tau istrimu mati karna terlalu lemah. Kenapa kamu mencintai wanita lemah yang tidak berguna?" Peiyu berbicara dengan tersenyum mengejek.
“Kau...!" Emosi Kang Jian meledak, matanya memerah. Kang Jian maju mengunakan serangan pukulannya. Sedangkan Peiyu berusaha bertahan. Dia tahu seberapa besar kekuatan Kang Jian, jadi dia tetap berusaha bertahan dari pukulan tersebut.
Kepalan Kang Jian membentuk kilatan cahaya, semakin lama semakin membesar membentuk kepala naga putih yang disertai percikan kilatan petir diseluruh lengannya.
“Tehnik Petir - Pukulan Naga Halilintar,"
Kang Jian mengarahkan pukulannya ke arah Peiyu. Peiyu segera berusaha melawan pukulan tersebut. Dia menggunakan tapak tangannya yang diselimuti asap ungu.
“Tehnik Kabut - Tapak Asap Neraka,"
Jdaaarrr...!"
Pukulan Kang Jian bertemu dengan tapak Peiyu, terlihat petir dan asap menyebar ke berbagai arah, sehingga banyak yang sedang bertempur didekatnya terkena dampak serangan tersebut
Pukulan Kang Jian berhasil membuat Peiyu terpental mundur. Dia memuntahkan dara dari mulut dan terbatuk-batuk. Tangan dan dadanya kesakitan akibat terkena hantaman petir.
Kang Jian pun juga merasakan barat pada lengannya. Saat dia melihat tangannya, ternyata telapak tangannya sudah berubah berwarna ungu.