NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Ditukar

Pengantin Yang Ditukar

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:410.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Linka tidak menyangka jika pernikahannya dengan kekasihnya Dilan yang awalnya sudah direncanakan matang harus berakhir dengan kepedihan. Ia terima harus terima nasibnya untuk menikah dengan pria tua karena menggantikan sepupunya Tiara yang menolak perjodohan itu.



Yang lebih menyakitkan lagi yaitu sepupunya memaksa ibunya untuk menikahinya dengan mempelai pengantin pria yang merupakan calon suaminya Linka.


"Aku tidak akan menikahi pria tua yang ayah jodohkan padaku," tolak Tiara.


"Tapi, pria itu adalah lelaki kaya yang akan membuat hidupmu bahagia. Lagipula ia tidak akan hidup lama dan kau hanya mengambil semua warisan yang ditinggalkannya," ucap nyonya Widia.



"Bagaimana kelanjutan cerita ini. Apakah Linka harus menerima pengantin pria yang merupakan calon suami sepupunya ataukah ia harus kabur dari pernikahan itu?"


"Ikuti ceritanya sampai habis...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Makin Keki

Edgar dan Linka menyelesaikan makanan mereka lebih cepat karena sudah banyak pelanggan lain yang antri untuk mendapatkan tempat duduk.

Edgar merasa sangat puas karena bakso rekomendasi istrinya terbilang sangat luar biasa rasanya. Keringat tampak membanjiri wajahnya Edgar hingga sang istri mengusap lembut keringat itu dengan tisu yang ia bawa sendiri di dalam tasnya.

"Kamu makan sambalnya kebanyakan, hubby. Lihatlah...! Matamu sampai merah begitu." Terkekeh ringan menatap bibir suaminya yang juga ikut memerah.

"Sambalnya pedasnya bikin nagih, sayang. Tidak apa. Aku sudah terbiasa makan pedas," ucap Edgar meneguk minuman jus mangga kesukaannya.

"Baiklah. Aku ke kasir dulu."

Linka membayar tagihan makanan mereka namun sang kasir malah menagihnya lebih besar dari makanan yang mereka pesan. Karena sudah tahu harga bakso dan minuman mereka berapa, Linka tidak terima dipatok harga begitu besar oleh sang kasir.

"Kenapa totalnya segitu banyak?" tanya Linka yang takut pelayan salah mencatat pesanan mereka.

"Maaf mbak. Tadi ada dua orang wanita yang beda usia katanya makanan mereka akan dibayar oleh anda," ucap sang kasir baru dipahami oleh Linka.

"Astaghfirullah. Rupanya masih manfaatin aku juga itu dua ular betina," batin Linka lalu pura-pura lupa.

"Oh iya. Saya lupa kalau teman saya minta ditraktir hari ini karena dia ulang tahun," bohong Linka menutupi kesalnya.

"Lho...! Bukankah yang seharusnya yang ulang tahun yang traktir?" tanya sang kasir dengan polosnya.

"Harusnya begitu mbak. Yah sudahlah tidak apa. Lebih banyak amal untuk orang yang membutuhkan akan lebih banyak mendapatkan pahalanya," ucap Linka seraya mengambil kembalian uangnya dari sang kasir.

"Aamiin. Terimakasih mbak. Selamat datang kembali," ucap sang kasir ramah.

Edgar sudah mengambil mobilnya di tempat parkir lalu menjemput istrinya yang menunggu di depan kedai bakso. Begitu Linka masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobilnya, Edgar segera meninggalkan kedai bakso itu yang makin ramai pengunjungnya.

Tidak jauh dari jarak mobil mereka dengan milik Tiara yang sedari tadi mengikuti mobil Edgar. Seorang mafia seperti Edgar yang mengetahui gerak gerik musuh mulai mengamati mobil dibelakangnya melalui kaca spion.

"Sayang. Sepertinya ada yang mengikuti mobil kita. Apakah kamu kenal mobil itu?" tanya Edgar membuat Linka menengok ke belakang dan iapun menarik sudut bibirnya.

"Itu mobil sepupuku. Mau apa dia mengikuti kita?" geram Linka.

"Bagaimana mereka bisa tahu mobil ini ada kamu di dalamnya, sayang?" tanya Edgar bingung.

"Karena Tiara dan Tante Widia ikut makan bakso bersama kita tadi."

"Oh...! Jadi itu sebabnya kamu pindah duduk di sebelahku karena sudah melihat mereka?" tanya Edgar merasa lucu dengan sikap istrinya.

"Iya. Seperti itulah," ucap Linka jengah.

"Kenapa tidak ajak sekalian duduk makan bersama kita tadi, sayang?" ledek Edgar.

"Untuk apa? Melihat wajah mereka saja aku sudah mual, apa lagi untuk duduk bersama," ketus Linka karena ocehan suaminya sangat membuatnya makin kesal.

"Biar mereka tahu seberapa bahagianya kamu saat ini bersamaku. Aku ingin melihat ekspresi wajah putus asa mereka melihat orang yang ingin mereka singkirkan justru sedang menikmati hasil dari buah kesabarannya kini.

Intinya, jika kamu membenci musuhmu, carilah sesuatu yang musuhmu tidak suka melihatnya yaitu kebahagiaanmu," nasehat Edgar, baru membuat Linka paham maksud dari perkataan suaminya tadi.

Linka manggut-manggut dan berencana ingin mengaplikasikan nasehat suaminya sekarang.

"Sepertinya belum terlambat untuk membuat musuh kita jera, hubby. Biarlah mereka mengikuti mobil kita sampai ke istana kita. Aku ingin mereka melihat istanaku dari suamiku sebagai hadiah pernikahanku.

Bagaimana nanti ekspresi wajah bodohnya Tiara saat melihat reaksi aku," ucap Linka saat mendapatkan ide cemerlang untuk membuat musuhnya makin keki padanya.

"Nah begitu, baru istriku." Mengacak rambutnya Linka penuh sayang.

"Musuh itu tidak perlu dibalas dengan kekerasan apalagi musuhmu itu datang dari kalangan kaum kamu sendiri. Cukup mencari kelemahannya dengan begitu mudah mengaduk emosinya," lanjut Edgar memprovokasi istrinya agar tampil anggun untuk melihat musuhnya takluk tampak terhina.

"Kami menamakannya dengan balas dendam malu-malu," sambung Edgar mengusap paha Linka yang menyimak nasehat suaminya.

"Alhamdulillah. Sekarang aku makin percaya diri setelah mendapatkan spirit dari suamiku. Aku tidak sabar ingin melihat Tiara dan Tante Widia menjadi insomnia setelah melihat aksi kita selanjutnya," sambut Linka Lega.

"Kamu perlu orang kuat di belakangmu. Jika mereka berbuat berlebihan menyakitimu, aku tidak akan tinggal diam. Bukan penjara lagi tempat mereka kembali, tapi kuburan," ucap Edgar yang tidak ingin melihat istrinya sampai disakiti secara fisik oleh kedua wanita beda usia itu.

"Terimakasih hubby. Ku harap jangan berlebihan seperti itu. Aku tidak menikah dengan seorang pembunuh, bukan?" nasehat Linka yang tidak mau keturunannya akan memiliki ayah seorang pembunuh walaupun jalur pekerjaan Edgar bersinggungan dengan hal itu.

"Hmm...!"

Mobil tiba di depan semua istana megah di mana pintu pagar dibuka secara otomatis. Pintu pagar sengaja dibuat tetap terbuka agar Tiara dan ibunya melihat bagaimana kemewahan mansion itu memanjakan mata mereka dan akan berubah panas dihati mereka.

Tiara menepikan mobilnya dan turun buru-buru dari mobil ingin melihat keadaan di dalam sana. Sementara nyonya Widia, ia malah terang-terangan mendatangi Linka dengan penuh amarah melewati putrinya yang berjalan mengendap-endap seperti maling.

"Mami. Mami...! Mam...! Hei...! Kenapa mama lancang sekali masuk ke rumah orang?" geram Tiara mengejar langkah ibunya yang berjalan cepat menghampiri Linka yang baru saja turun dari mobilnya.

Kebetulan mansion itu belum ada satpamnya. Hanya ada dua orang pelayan di dalamnya yang mengurus kebersihan mansion tersebut dan akan melayani dua majikan mereka.

"Heii....Linka....!" pekik nyonya Widia hendak menampar pipi Linka yang juga begitu terkejut melihat kedatangan tantenya tiba-tiba.

"Tante....?!" sentak Linka syok.

Tangan itu belum sempat mendarat ke pipi Linka karena Edgar lebih dulu menangkap pergelangan tangan nyonya Widia.

"Apa yang ingin kamu lakukan pada istriku, hmmm?" Mencengkram kuat pergelangan tangan nyonya Widia seakan tulang tua itu akan remuk.

"Akkkkk...! Lepaskan tanganku...!" pekik nyonya Widia merasa sangat kesakitan.

"Siapa menyuruh kalian masuk ke sini? Apakah istriku mengundang kalian ke sini?" mempelitir tangan nyonya Widia yang makin merasa sangat kesakitan membuat Linka melihatnya sangat ngilu.

"Aku hanya ingin memberikan pelajaran pada istrimu yang sangat munafik dan kurangajar ini. Gara-gara dia, rumah tanggaku hancur berantakan. Aku diceraikan oleh suamiku karena mulutnya menyimpan bisa mematikan. Aku hidup terlunta-lunta saat ini tanpa ada nafkah lahir dari mantan suamiku.

Dia harus menerima pembalasan dariku," ucap nyonya Widia untuk memfitnah Linka di depan suaminya agar Edgar membenci Linka karena perbuatannya Linka memisahkan hubungan suami istri itu.

"Nyonya. Dia melakukan itu karena nyonya sendiri yang mengajarinya bagaimana caranya bertahan hidup dan tetap survive ditengah intimidasi kalian yang terus menerus menghukum dirinya. Bukankah apa yang dia lakukan sesuai dengan hukum alam? Siapa yang menanam maka dia yang akan menuai hasilnya.

Sayangnya yang kau tanam itu, hasilnya yang kau tuai semuanya busuk termasuk putrimu itu." Mendorong tubuh nyonya Widia yang langsung ditangkap oleh Tiara.

"Mamiii.....!" pekik Tiara memeluk tubuh ibunya yang meringis kesakitan.

"Keluar dari sini atau kalian ingin anjing peliharaanku yang mengusir kalian dari sinj?" gertak Edgar membuat nyonya Widia dan Tiara makin pucat dan segera meninggalkan halaman mansion mewah itu saat mendengar gonggongan anjing dari balik taman.

Linka menatap wajah suaminya yang masih menyimpan amarah pada kedua tamu tak di undang itu.

"Apakah kamu memelihara anjing di rumah kita, hubby?" tanya Linka yang sangat takut bersentuhan dengan anjing.

"Menurutmu..?" menggendong tubuh istrinya membawa masuk ke dalam rumah mereka yang sudah di bukakan pintu oleh kedua orang pelayan yang pura-pura tidak melihat keromantisan pasangan pengantin baru itu.

1
Juan Sastra
gitu toh thorr,, ini baru di mulai kisah yg sebenarnya
Juan Sastra
kenapa jalan ceritanya jadi berliku,, buknnya aslan pemeran utama
Juan Sastra
ternyata salah duga aku, aku pikir tuan aslan mencari mempelai untuk anaknya ternyata memang untuknya yg masih benar benar lajang
Juan Sastra
hah menangislah kau nanti dilan sdh kismin bertambah kismin, dan linka sdh sejak awal kaya dan semakin bertambah kaya..
Juan Sastra
untuk dilan syukur,, dan benarkan kata tiara kamu hanya mau uang dan kedudukan
Juan Sastra
inilah awal kehancuran kalian
Juan Sastra
jika umur tuan aslan kisaran 40 thn lalu tiara kisaran 25,,pertanyaannya umur berapa tuan aslan punya anak ? , umur 15 thn kah ??
Edy Sulaiman
nampaknya Dilan mau cari penyakit nich...
Edy Sulaiman
bisa juga tuh anak presiden tersentuh hukum, kalu dinegara sono hhh hitut nya aja yg ke bau an bisa dihukum...hhh
Edy Sulaiman
ada ya!" putri presiden bernama Nina ?. presiden RI yg ke brapa thor,?...
Edy Sulaiman
koq jadi begini thor jalan ceritanya, tdk sesuai dgn imajinasi aku...
Edy Sulaiman
akankah Edgar jadian sama Linka..!:??..
Edy Sulaiman
Bu Widia penyesalan selalu datangya trlambat ..
Edy Sulaiman
Tiara yg kau gapai bukanya sorga namun Neraka perkawinan mu, kau kira madu yg kau minum ternyata racun yg kau teguk...hhh
Edy Sulaiman
he...he..Dilan menyangka dia dpt kakap namun ikan Teri yg dimakan nya...hhh...
Edy Sulaiman
mantap Dilan dpt yg seken...hhhh
Edy Sulaiman
koq segitunya ada gk nich cerita ini di alam nyata..hhh, bisa2nya nih yg tulis cerita..
Edy Sulaiman
cobs mmpir dulu ah..!'
Kiki Chairani
terimakasih thor
Ririn Endang S
Klo ada noveĺ terbaru jangan lupa notifnya ya thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!