Pengantin Yang Ditukar
Menjelang hari pernikahannya dengan sang kekasih, gadis cantik bernama lengkap Hazley Linka Faransyah begitu bahagia. Ia mempersiapkan diri dengan gaun pengantin rancangannya sendiri karena dirinya adalah seorang desainer mode.
Linka yang tinggal dengan pamannya yang merupakan adik kandung ayahnya. Kedua orangtuanya Linka begitu dirinya disapa telah meninggal dunia ketika usianya menginjak sepuluh tahun.
Ia harus tumbuh bersama kakak sepupunya Tiara yang selalu iri padanya. Dari segi wajah dan fisik, kecantikan Linka jauh diatas Tiara yang hanya memiliki kecantikan standar. Beruntungnya Tiara seorang putri konglomerat hingga wajah dan tubuhnya terawat dengan baik.
Walaupun begitu keduanya kompak menggelar pernikahan mereka di bulan yang sama. Sebagai gadis yatim piatu, Linka tidak menuntut pada pamannya untuk menggelar pernikahannya dengan mewah walaupun harta yang dikelola oleh pamannya itu adalah milik ayah kandungnya.
Walaupun begitu pamannya tetap menjaga Linka dan menawarkan apa saja yang menjadi haknya Linka.
"Apakah kamu ingin bulan madu ke luar negri, sayang?" tanya pamannya saat Linka duduk bersantai dengan keluarga itu.
"Tidak paman. Butik ku saat ini sangat sibuk karena banyak pesanan pelanggan yang belum aku kerjakan," tolak Linka.
"Papi. Kapan aku bisa bertemu dengan calon suamiku?" tanya Tiara yang mau menikah namun sampai saat ini ia belum tahu seperti apa tampang calon suaminya.
"Nanti saja kalau kamu ingin bertemu dengan calon suamimu saat kita akan makan malam bersama dengan keluarganya tuan Aslan," Jelas tuan Alfiansyah.
"Kenapa harus nanti, papa? Aku bahkan tidak tahu seperti apa wajah calon suamiku. Seperti beli kucing dalam karung saja," gerutu Tiara.
"Baiklah. Itu bisa diatur. Yang penting persiapkan dirimu untuk menikah dengan tuan Aslan," ucap tuan Alfiansyah lalu bangkit berdiri menuju kamarnya.
Sekarang tinggal nyonya Widia dan kedua putrinya Tiara dan Linka.
Tiara terlihat ngambek karena sangat penasaran seperti apa wajahnya tuan Aslan.
"Mami. Aku tidak akan menikah sebelum melihat wajah calon suamiku. Mereka datang meminang ku saat aku masih di luar negri," keluh Tiara.
"Tunggu saja Minggu depan Tiara. Jangan terlalu memaksakan diri karena selama ini tuan Aslan tidak pernah menunjukkan wajahnya di ruang publik. Setiap kali ada pertemuan dengan klien, hanya asistennya saja yang mewakili dirinya," ucap nyonya Widia.
"Kenapa bisa begitu Tante?" tanya Linka penasaran.
"Saking kayanya, ia begitu takut ada orang yang diam-diam membunuhnya. Makanya dia tidak lagi pernah muncul di publik apalagi berpikir untuk menikah. Itulah sebabnya pamanmu menjodohkan dia dengan Tiara.
Dan dia setuju karena selama ini tuan Aslan sudah kenal baik pamanmu dan juga almarhum ayahmu, Linka," ucap nyonya Widia.
"Begitukah ceritanya?" sentak Linka cukup peduli dengan tuan Aslan.
"Iya sayang. Seperti itu cerita yang Tante dengar dari pamanmu. Makanya pernikahan Tiara akan berlangsung tertutup dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat saja," jelas nyonya Widia.
Linka akhirnya pamit ingin ke suatu tempat yang tidak ia sebutkan pada tante dan kakak sepupunya. Sementara Tiara memilih kembali ke kamarnya dengan perasaan dongkol.
Kali ini Linka pergi seorang diri tanpa didampingi oleh sang kekasih. Ia ingin ziarah ke makam kedua orangtuanya sebelum melangsungkan pernikahannya nanti.
Di pemakaman itu, Linka menangis seperti anak kecil sepuluh tahun yang lalu. Kedua orangtuanya mengalami kecelakaan lalu lintas saat keduanya baru pulang merayakan anniversary ke 11 tahun. Saat itu Linka tidak ikut serta. Ia menginap di rumah neneknya dari pihak ibu.
Sayangnya karena neneknya merasa sangat terpukul dengan kematian putrinya, neneknya akhirnya jatuh sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Akhirnya Linka dirawat oleh paman dan bibinya.
"Ayah. Linka sebentar lagi akan menikah dan wali nikahnya Linka adalah paman. Saat yang seharusnya Linka bahagia bersama kalian tapi nasib berkata lain," Linka tidak bisa meneruskan kalimatnya karena rongga dadanya terasa sangat sesak.
Tidak jauh dari ia duduk ada seorang pria yang memperhatikannya sambil merekamnya dengan kamera ponselnya. Diam-diam pria tampan itu mengagumi kecantikan Linka yang menurutnya sangat sempurna sebagai wanita asia.
"Apakah itu makam kedua orangtuanya?" tanya pria tampan itu menebak sesuatu.
Tidak lama kemudian, Linka pamit kepada kedua orangtuanya untuk pulang. Pria itu gelagapan sendiri saat mencari Linka sudah tidak ada tempatnya duduk karena ia sempat melamun.
"Ke mana gadis cantik itu?" mengedarkan pandangannya dan melihat hanya sebuah mobil Civic putih meluncur stabil meninggalkan area pemakaman.
...----------------...
Sekitar pukul 7 malam kelurga tuan Alfiansyah duduk di restoran itu menunggu kedatangannya tuan Aslan. Restoran yang sudah disewa oleh tuan Aslan agar hanya dia dan keluarga calon istrinya yang akan makan di tempat itu.
Keluarga tuan Alfiansyah tiba lebih dulu di restoran itu daripada tuan Aslan yang hanya didampingi asisten pribadinya yaitu Asisten Erick.
"Itu dia tuan Aslan," ucap Tuan Alfiansyah seraya berdiri menyambut tuan Aslan yang berjalan menghampiri meja calon keluarga istrinya.
"Mami. Jadi itu tuan Aslan?" syok Tiara sambil mengusap dadanya yang terasa sesak.
"Iya sayang. Itu tuan Aslan," bisik nyonya Widia.
"Bukankah usianya hampir sebaya dengan usianya papi?" keluh Tiara begitu syok melihat tampang calon suaminya yang sudah cukup tua.
"Yang penting dia kaya. Dia yang akan membuat hidupmu sangat bahagia," desis nyonya Widia meyakinkan putrinya.
Tuan Aslan berusia sekitar 40 tahun. Sementara Tiara berusia 25 tahun. Walaupun sudah mendapatkan apapun yang menjadi urusan dunia, hati Tiara sangat sedih mendengar jika dirinya menikah dengan pria tua yang akan ia urus saat menjelang kakek-kakek dengan komplikasi penyakit.
"Selamat malam tuan, nyonya...!" sapa Aslan seraya menyalami tuan Alfiansyah dan nyonya Widia.
"Terimakasih atas kedatangannya tuan Aslan. Kenalkan ini putriku Tiara dan ini keponakanku Linka," ucap tuan Alfiansyah memperkenalkan kedua gadisnya.
"Apakah Tiara ini yang akan menjadi calon istriku?" tanya tuan Aslan yang cukup tampan di usianya yang sudah matang.
"Benar tuan Aslan," timpal nyonya Widia yang begitu binar namun tidak dengan Tiara yang hanya manyun pada calon suaminya.
Sementara Linka bersikap biasa saja seakan tidak peduli dengan apa yang sedang dipikirkan oleh kakak sepupunya Tiara karena ia juga akan menikah dengan kekasihnya yang sebentar lagi akan digelar dalam pekan ini. Makan malam itu terasa hambar bagi Tiara.
Sesekali tuan Aslan melirik Linka yang terlihat sangat berkelas dan kharismatik. Wajahnya cantik sempurna dengan tubuh jenjang ideal. Tuan Aslan mengira wanita yang dijodohkan dengannya adalah Linka karena ia tadi sudah mengamati Linka sebelum masuk ke dalam restoran.
Tiba di mansion Tiara langsung masuk ke kamarnya dan menangis sendirian. Ia tidak sudi menikah dengan pria tua walaupun pria itu sangat kaya. Akhirnya ia berinisiatif untuk membujuk ibunya agar ibunya melakukan sesuatu untuknya.
"Bujuk putrimu untuk menerima perjodohan ini atau dia akan aku kirim ke luar negeri...!" ancam tuan Alfiansyah.
"Bagaimana kalau putri kita menolak untuk menikah dengan tuan Aslan?" cemas nyonya Widia yang merasakan firasat buruk mood putrinya.
"Apakah kamu tidak tahu kalau perusahaan kita sebentar lagi akan bangkrut? Hanya tuan Aslan satu-satunya harapan kita agar perusahaan ini kembali bangkit.
Dan kamu tahu sendiri perusahaan ini adalah milik kakakku yang ia titipkan kepadaku untuk masa depan Linka," geram tuan Alfiansyah.
"Baiklah. Aku akan mencoba untuk membujuk putri kita, sayang. Aku juga tidak mau hidup miskin lagi seperti dulu," ucap nyonya Widia yang pernah merasakan kelaparan saat Tiara masih berusia lima tahun.
Saat itu perusahaan milik ayah kandungnya Linka baru dirintis. Namun disaat perusahaannya sedang berkembang pesat, ia dan istrinya harus tewas.
Tidak lama kemudian, nyonya Widia masuk ke kamar putrinya untuk menenangkan Tiara yang saat ini sedang ngambek. Itu juga atas paksaan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Juan Sastra
jika umur tuan aslan kisaran 40 thn lalu tiara kisaran 25,,pertanyaannya umur berapa tuan aslan punya anak ? , umur 15 thn kah ??
2024-06-08
1
Anita Jenius
Salam kenal kak
2024-04-08
2
Ani Ani
Kau dah ambil Harta orang orang nak belagak
2024-03-11
2