"Aku dibenci nggak mati, kamu gak suka aku juga nggak tutup usia, selagi rasa nggak suka dan bencimu tidak menutup pintu rezekiku, aku tidak perduli." celetuk Joanna Eden dengan tatapan santai seolah tanpa beban dosa.
Awal mulanya dia masuk kedalam dunia mafia hanya karena sebuah misi pertolongan dengan membantu kakaknya Jordan Eden yang berprofesi sebagai anggota Kepolisian untuk melakukan tipu daya agar bisa meringkus seorang Bos Mafia, tapi siapa sangka hal itu justru membuat Joanna terjerumus dalam gelombang asmara, lalu bagaimanakah kisah cinta Joanna? akankah dia bahagia atau nyawa yang akan jadi taruhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Pupus
Seorang Bos Mafia pun, pada awal mulanya terlahir sebagai makhluk suci tanpa noda, walaupun mungkin dia terlahir dari sebuah kesalahan sekalipun, namun pada hakikatnya dia belum menjadi seorang pendosa, hingga akhirnya pahit dan getirnya kehidupan muka bumi ini, mampu mengubah karakter dan sifat pribadi masing-masing.
"Anna, tolong katakan yang sejujurnya, ada apa dengan semua ini?" Kekuatan Jay yang biasanya tidak pernah limit, kini mulai melemah, apalagi kedua kakinya terluka saat dia mencoba melawan petugas tadi.
"Maaf Ay, eh.. Jay." Anna merasa malu sendiri saat tanpa sadar memanggil dengan nama panggilan sayang seperti biasanya.
"Sayang, bukannya kita sudah berjanji akan menikah? Kita akan bertemu dengan Abangmu untuk meminta restu bukan, kenapa jadi seperti ini?" Jay masih ingin mempercayai Anna sekali lagi, dia masih sangat berharap bahwa Anna tidak sungguh-sungguh terlibat dalam misi penangkapan dirinya.
"Aku tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan gadis itu, karena tempatmu adalah didalam Jeruji Besi, bukan di kursi Pelaminan bersama Anna, paham kamu!" Jordan tersenyum miring saat melihat wajah Jay yang kusut seperti ini, padahal biasanya mafia yang satu ini adalah sosok yang tamak dan sombong, tidak pernah mau kalah walaupun sebenarnya dia salah.
"Cuih, aku tidak butuh komentarmu!" Jay meludah sambil memalingkan wajahnya, karena memang dia tidak perduli dengan siapapun kecuali Anna.
"Hei, berani-beraninya kamu menyepelekan aku, apa kamu tidak tahu siapa aku, hah?" Emosi Jordan mulai naik, namun dia masih bisa kembali mengontrol diri, karena dia masih bertugas.
"Siapa pun kamu aku tidak mau tahu!" Ujar Jay kembali.
"Wahahaha, Anna jelaskan padanya siapa aku ini!" Suara tawa Jordan sedikit menggelegar, antara kesal tapi kasihan juga, karrna dia tidak menyangka kalau mafia juga punya sisi kelemahan.
"Sudahlah, kalian selesaikan saja prosesnya dan cepat obati luka dikakinya, jangan pernah kalian menyakitinya lagi." Anna lebih mengkhawatirkan tenang kesehatan Jay saat ini, apalagi cairan merah dikaki Jay masih terus menetes.
"Okey, kalau kamu tidak mau jujur padanya, biar aku jelaskan siapa aku yang sebenarnya." Jordan mulai membenahi bajunya dan sengaja memperlihatkan nama dibajunya.
"Cukup Bang!" Anna sudah tidak tega berlama-lama melihat Jay dalam keadaan seperti itu, apalagi kedua kaki Jay sudah bermandikan cairan kental berwarna merah itu.
"Aku adalah Jordan, saudara kandung dari gadis pujaannmu yang bernama Anna itu, dan satu yang perlu kamu ingat, jangan terlalu jauh main hati dengannya, karena aku tidak akan pernah menikahkan adikku dengan seorang penjahat sepertimu, paham kamu!"
Duar
Kenyatan demi kenyataan yang begitu menyakitkan seolah datang silih berganti, semua yang Jay prediksikan tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan sebelumnya.
Awalnya anak buah Jay sudah beberapa kali menawarkan diri untuk menyelidiki tentang identitas Anna lebih mendetail, karena mereka merasa sejak kedatangan Anna, mereka sering berurusan dengan anggota kepolisian.
Namun Jay selalu saja menolaknya, karena rasa sayangnya yang begitu besar terhadap Anna, dia berpikir akan menerima Anna apapun identitas aslinya nanti, walau dia tidak pernah menyangka jika Anna adalah saudara kandung dari seorang anggota kepolisian.
"ARGH, SH!!T."
Untuk kali pertama didalam perjalanan karir dan cintanya Jay merasa terbodohi, hanya karena rasa sayangnya terhadap seorang wanita yang begitu besar, dan kini dia sadar bahwa dirinya sudah dibutakan oleh cinta.
"Jadi pupuskan harapanmu untuk menikahi adikku sekarang juga dan jalani hukumanmu dengan baik dan benar, jangan pernah bermimpi untuk hal-hal yang mustahil!"
Jay mulai mengisyaratkan kepada dua rekan yang lainnya untuk membantu dirinya membawa Jay ke Kantor polisi, karena kedua kakinya yang terluka karena tembakan.
"ABANG CUKUP!"
Bukan hanya Jay, jauh didalam lubuk hatinya, Anna pun terluka melihat keadaan Jay saat ini, padahal Jay selalu melindunginya bahkan selalu mengabulkan semua keinginannya, namun pada akhirnya Anna lah yang menjadi penyebab luka hati dan luka fisik pada diri Jay.
"Dia harus tahu Dek, biar angan-angannya tidak terlalu ketinggian, kasihan kan nanti jatuh pula dia saat ada pesawat terbang yang lewat." Untuk menetralkan rasa kesalnya terhadap Jay, dia sengaja membuat lelucon asal saja.
"Anna, izinkan aku bertanya satu hal denganmu?" Jay bahkan tidak memperdulikan rasa nyeri dikedua kakinya, karena rasa sakit itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan rasa sakit dihatinya karena terkuaknya identitas Anna yang sebenarnya.
"Jay, aku tahu aku salah, tolong maafkan aku, tapi sekarang tolong jangan melawan petugas, biar kakimu cepat diobati, okey?" Anna ingin sekali mendekat kearah Jay, namun Ghavin selalu mencegahnya, bahkan merangkul pundaknya dengan erat, agar selalu berdiri disampingnya.
"Anna, apa kamu pernah tulus kepadaku?" Pertanyaan itu benar-benar menganjal dipikiran Jay saat ini, padahal dia mengira Anna punya rasa yang sama sepertinya.
"Tulus atau pun tidak, itu tidak akan mengubah apapun, hal yang terbaik dan yang ingin aku lakukan kepadamu semata-mata hanya karena aku ingin kamu menghentikan semua kejahatan yang pernah kamu dan anak buahmu lakukan." Anna tidak mau memberikan seutas harapan palsu, karena dia belum tahu tentang apa skenario Tuhan selanjutnya.
"Anna, aku memang seorang Pendosa, aku memang seorang penjahat, tetapi kamu sengaja menggunakan kepercayaanku dan ketulusan hatiku hanya untuk menipu diriku, bukankah itu juga dosa?"
"Hmm, benar sekali, aku pun harus menerima akibatnya, bahkan jika bukan sekarang mungkin nanti, atau bahkan selama sisa hidupku."
Karena saat ini pun Anna sudah tersiksa batin, apalagi saat membayangkan Jay akan kembali menjadi asing, arogan dan kasar seperti dulu lagi, sedangkan Anna baru saja menemukan sebuah kenyamanan dan kehangatan dari sosok Jay, bahkan ia sudah menjatuhkan hatinya kepada pria dihadapannya ini, sejatuh-jatuhnya dan tidak tahu kapan akan bisa bangkit kembali.
"Kenapa tidak kau bunuh saja aku Anna, apa kamu tidak tahu, sebesar apa rasaku terhadapmu, hah?" Jerit Jay yang ingin mendekat, namun apa daya, kedua tangannya sudah terikat bahkan kedua kakinya seolah kebas tak terasa.
"Maafkan aku Jay, aku---" Anna hanya bisa berulang kali meminta maaf, walau dia sadar jika kata maaf saja memang tidak akan pernah cukup untuk mengobati luka hati Jay yang kini merasa terkhianati oleh semua kebohongannya.
"AKU TIDAK BUTUH KATA MAAFMU ANNA!" Jerit Jay dengan suaranya yang menggelegar disana.
"Hei, jangan pernah kamu membentak adikku!" Teriak Jordan yang langsung melepas tubuh Jay dari pegangannya, sehingga Jay kembali ambruk diatas Lantai.
"Abang, sudahlah! Disini aku memang salah." Ucap Anna yang tidak mau berdebat lagi.
"Komandan, sepertinya aku harus menjaga Anna disini." Dan Jay, semakin curiga bahkan terselip rasa takut jika Anna benar-benar menyukai mafia itu.
"Hmm, akan aku urus dia, kamu jaga adikmu saja dulu." Kini Ghavin mengambil alih, karena memang ini tugas utamanya.
"Siap Komandan."
"ANNA!" Teriak Jay sambil mengulurkan tangannya kearah Anna saat tubuhnya ditarik keluar dari sana.
Namun tak ada sambutan dari Anna atau bahkan kata-kata terakhir yang terucap dari mulut Anna, hingga akhirnya sosok Anna jauh dari kedua pandangan Jay.
Dan kini, janji hanya tinggal janji, pernikahan indah nan romantis yang Jay harapkan, hanya tinggal sebuah kenangan dan angan-angan yang seolah tidak akan pernah tersampaikan.
semangat berkarya thor...
ditunggu karya selanjutnya
yaaaa aammpuunnnnn...
kocak abiz mereka itu...
btwxakhirnya up date...
mkasi byak ya aa kaakkkk
❤❤❤❤