 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25- mencari pelaku sendiri
Bab 25- el atau Alaska?
setelah menjenguk rayya dari rumah sakit karina di antar pulang Alaska.
"Alaska suka jajan cilok ga?"
"ga" satu kata keluar dari mulut Alaska.
"bisa berhenti dulu ga tempat jual cilok?" pintah karina.
Alaska memberhentikan motor nya ke penjualan kaki lima.
karina segera turun dari motor sport milik Alaska lalu ia berjalan menuju penjualan cilok.
"bang beli cilok nya 20 ribu di buat dua ya"
"siap neng" abang tukang cilok nya segera menyiapkan pesanan karina.
karina mengajak Alaska duduk di salah satu kursi.
"dulu gua sering jajan cilok sama el tau"
Alaska menatap ke arah karina.
"oh" jawab Alaska dengan nada ketus.
"el itu orang nya baik banget" lanjut karina.
Alaska tak menggubris ucapan karina yang membuat karina sedikit kesal karna tak di dengar.
abang tukang cilok datang dengan membawa nampan berisi cilok pesanan karina.
"nih neng pesanan nya" abang tukang cilok itu meletakkan pesanan karina di atas meja.
"makasih ya bang"
abang tukang cilok itu tersenyum lalu berjalan balik meninggalkan mereka.
karina menyodorkan satu mangkok ke arah Alaska.
Alaska hanya melihat cilok itu tanpa menyentuh nya.
"lo kenapa ngga di makan?"
"gua ga terbiasa makan makanan gini"
"nih cobain dulu baru kalo ngga enak gausah di makan" karina menyuapi Alaska.
Alaska membuka mulut nya lalu mengunyah cilok itu.
ia tertegun dengan rasa cilok yang sangat enak.
"enak?" tanya karina.
"ga" bohong Alaska.
"yaudah kalo ga suka biar gua aja yang ngabisin cilok nya" karina ingin mengambil mangkok cilok Alaska.
namun Alaska menahan nya.
"loh kenapa? katanya ga suka?"
"gua laper" Alaska sedikit memelan kan suara nya karna malu.
karina tertawa kecil melihatnya.
Alaska segera memakan cilok itu dengan lahap.
"el juga dulu gitu awal awal nya ga mau tapi lama lama doyan" ucap karina.
Alaska yang mendengar karina menyebut nama el memberhentikan makan nya.
"lo kenapa sih sebut sebut el mulu suka lo sama dia?" kesal Alaska yang menaiki nada bicara nya.
membuat karina terdiam .
Alaska pergi begitu saja meninggalkan karina yang terdiam.
lalu ia melajukan motor nya pergi begitu saja.
karina yang takut segera membayar makanan yang ia pesan lalu berjalan pergi.
ia ingin menghubungi supir nya namun batre hp nya lowbat.
karina melihat ke arah jam tangan nya yang menuju kan pukul 22.00 ia trus berjalan tanpa tau jalan pulang nya.
"gua harus gimana ni" gumam karina yang ke takutan.
tiba tiba saja cuaca mendung.
karina yang tak tahu jalan pulang segera berlari berharap ia menemui seseorang yang bisa menolong nya.
hujan turun dengan lebat petir mulai menyambar membuat karina ketakutan ia berteduh di sebuah toko yang sepi.
"ayah karina takut petir" karina menangis ketakutan mendengar suara petir.
karina terduduk sambil memeluk lutut nya.
ia tak menyangka Alaska meninggalkan nya sendirian.
"Alaska jahat" ucap karina yang tengah menangis bersama hujan.
ia melihat jam tangan nya menunjukkan pukul 23.00 membuat karina semakin khawatir karna mulai sepi.
mau tidak mau karina harus berjalan mencari arah pulang karna tidak mungkin ia hanya terdiam sambil menunggu hujan reda.
karina trus berjalan dengan tubuh yang bergetar serta wajah yang pucat.
"karin? lo kenapa di sini?" tanya seseorang yang mengendarai motor sport nya.
karina menoleh ke pengendara motor itu.
"el tolong antar karina pulang" karina menangis ketakutan.
el turun dari motor nya lalu berjalan menuju karina.
ia memberikan jaket nya untuk menghangatkan tubuh karina.
"ayok naik biar gua antar lo pulang"
karina segera naik ke atas motor el.
el melakukan motor nya menuju rumah karina.
"lo kenapa bisa kayak gini rin?"
"Alaska tiba tiba ninggalin gua"
"bajingan tu cowok" umpat el
karina mengigil karna kedinginan el segera melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah karina.
sesampainya di rumah karina el segera membawa masuk karina ke dalam rumah.
"makasih ya el udah nolongin gua"
"iya sama sama kalo gitu gua balik dulu ya" el yang ingin balik di tahan karina.
"lo mau balik hujan hujanan?"
"iya lagian gua juga bawa motor"
karina berjalan masuk kamar lalu mengambil sebuah mantel hujan berwarna biru ke el.
"nih pakek biar ga kehujanan"
el segera mengambil mantel hujan itu lalu memakai nya.
"makasih ya kalo gitu gua balik dulu ya" pamit el berjalan meninggalkan karina.
"hati hati" ucap karina yang melambaikan tangan.
el segera melajukan motor nya pergi dari rumah karina.
****
pukul 06.00 karina segera bangun dan berangkat ke sekolah.
sesampainya sekolah ia trus berjalan menuju kelas.
ia melihat anggota geng blackwood yang tengah berkumpul.
Alaska melihat ke arah karina yang trus berjalan tanpa menghiraukan nya.
"kenapa cuman lo lihatin? samperin dong biar lakik" celetuk arga.
Alaska yang mendapat usulan segera menyamperin karina.
karina menatap tajam ke arah Alaska.
"lo mau apa lagi? ga puas buat gua sengsara? atau lo mau buat gua mati baru lo puas?" ucap karina dengan nada yang tinggi.
Alaska tertegun melihat karina yang jauh berbeda dari biasanya.
"maaf gua semalam ga bermaksud ninggalin lo-"
belum saja Alaska menjelas kan pembicaraan karina memotong pembicaraan.
"halah lo itu emang cowok bajingan yang pernah gua temui gua harap gua ga bertemu sama lo sedetik pun" setelah mengucapkan kata tersebut karina berjalan pergi meninggalkan Alaska.
Alaska merasa aneh melihat sifat karina yang jauh berbeda dari biasanya.
"wih wih gila seorang Alaska di bentak cewek? gila sih ini berita new" teriak heboh velix .
"berisik lo" Alaska berjalan pergi meninggalkan teman teman nya.
****
"urusan kita belum selesai jalang" seorang siswa menarik rambut vasha dengan kuat.
"aw sakit rin lepasin gua, g-gua minta maaf" vasha berusaha melepaskan jambakan karina.
"KASIH TAU GUA SIAPA YANG NUSUK GUA" teriak marah karina ia mencekik vasha hingga wajah vasha memerah.
"g-gua ga tau siapa t-tapi dia selalu menyebut d-diri nya grens" ucap vasha yang mulai kehabisan oksigen.
karina sedikit melonggarkan cekikan nya.
"grens?"
"i-iya"
"dimana gua bisa bertemu dia?"
"lo bisa bertemu dia di perpustakaan jam 22.00 malam" jelas vasha.
"gua gamau tau lo harus buat gua ketemu sama yang nama nya grens itu" karina mengancam dengan menjambak rambut vasha.
membuat vasha ketakutan dan menyetujui nya.
"kalo lo ngehianat gua pasti in hidup lo sengsara" karina berjalan pergi meninggalkan vasha yang tengah terduduk lemas.
"gua ga butuh orang buat nyelesain masalah" gumam karina.
ia trus melanjutkan perjalanan menuju satu target nya yang tak lain sahabat lama nya.
"hai giselle" sapa karina yang tersenyum Devil.
giselle yang mendapat sapaan dari karina langsung memucat.
"a-ada apa?"
"gada apa apa gua cuman mau lihat orang yang nge hianati karina"
"maaf"
"maaf? kenapa minta maaf? emang lagi lebaran ya?" karina tertawa aneh membuat giselle ketakutan.
"mimik lo lucu banget kayak orang ketakutan" ucap karina.
"gua mau pergi" giselle berjalan pergi meninggalkan karina yang tengah menatap nya dengan tatapan aneh.
"huh dasar jalang lihat aja pembalasan gua" karina berjalan pergi menuju kelas dengan tersenyum senyum aneh.
banyak siswa siswi yang menatap heran ke karina.
"mata lo pengen gua congkel" karina berjalan ke arah salah satu yang ia kenal.
"lo mulai sok jago karna dekat sama Alaska" ucap siswi itu.
karina tertawa keras membuat siswa siswi merasa aneh.
setelah tertawa karina menatap tajam ke arah Nadine.
lalu ia berjalan mendekat karina menampar keras pipi Nadine hingga memerah.
banyak yang kaget melihat aksi karina yang jauh berbeda dari biasanya.
karina menampar Nadine lalu mem pelintir tangan nya hingga Nadine meringis kesakitan.
"aw lepas gua " rintih Nadine.
karina hanya tertawa melihat ekspresi wajah kesakitan Nadine.
"ini belum apa apa gua bakal buat lebih parah dari ini" bisik karina lalu menendang tepat di perut Nadine.
Nadine meringis kesakitan semua orang ter pelongok melihat tingkah karina yang berani melawan Nadine.