NovelToon NovelToon
Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Preman / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: ilham risa

Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saga Diserang Preman

Saga terus berlari kencang membelah jalan raya yang masih terlihat ramai, sambil terus menenteng plastik kresek berisikan satu bungkus nasi goreng di sebelah tangannya.

Semua yang ada di hadapannya dia lewati dengan begitu cepat, bahkan becekan yang ada di pinggir jalan raya juga di babat habis oleh Saga tanpa rasa jijik dan takut kotor.

Dan setibanya di lorong pertokoan, Saga memutuskan untuk berbelok arah ke tempat itu, tanpa terasa kedua langkah kakinya sudah berlari begitu jauh, dan saat ini Saga sudah tiba di pertokoan yang terlihat sepi dan tidak terpakai lagi.

Lalu di ujung jalan sana ada sekumpulan perumahan kumuh yang bertengger di pinggir kali, melihat perumahan kumuh itu entah mengapa membuat Saga ingin sekali tinggal di tempat seperti itu.

"Apa aku tinggal di sana saja? Aku tidak mempunyai uang, dan aku muak dengan kehidupan para orang kaya yang ternyata sangat memiliki tipu muslihat, lebih baik aku tinggal di tempat kumuh asalkan aku bisa bahagia." gumam Saga di dalam hatinya.

Tatapan mata Saga terus menatap ke arah perumahan kumuh tersebut, jaraknya masih terbilang cukup jauh, tapi Saga sudah bisa melihat sosok dari rumah itu yang tampak samar samar dengan cahaya lampu dan rembulan yang menyinari.

Dan di saat dia sedang melamun, tiba tiba saja terdengar suara tawa yang muncul mengejutkan Saga. Ternyata suara tawa itu berasal dari ketiga preman yang berhasil menemukan keberadaannya.

"Hahahhaa...! Ternyata kau di sini bocah sialan! Sekarang kau sudah tertangkap dan tidak bisa kabur lagi." ucap pria itu memperlihatkan wajah yang begitu bengis.

Saga yang melihat wajah tersebut tidak merasa takut sedikitpun. Mulai hari ini dia sudah bertekad untuk menjadi pemuda remaja yang kuat dan tahan banting. Jangankan tiga preman, bahkan 10 preman pun akan Saga layani dengan senang hati.

"Cih! Dasar para preman bayaran. Kalian pasti datang menyerangku karena sudah dibayar oleh nenek lampir bernama Marisa bukan!" tebak Saga membuat mereka tersenyum menyeringai.

"Oh, ternyata kau sudah tahu ya. Baguslah kalau kau sudah tahu, itu artinya kami tidak perlu repot-repot lagi menjelaskan padamu, kalau nyonya Marisa menginginkan kematianmu malam ini juga."

"Apa! Kematianku kau bilang? Cih, jangan pernah bermimpi para preman jelek." ejek Saga membuat ketiga preman itu menjadi semakin marah.

"Kurang ajar! Lancang sekali mulutmu itu anak sialan! Kau memang pantas untuk dihabisi!" teriak salah satu dari mereka dan langsung menyerang Saga.

Saga yang melihat serangan tersebut segera menyambutnya dan melakukan perlawanan, bahkan setiap tendangan yang preman itu arahkan untuknya berhasil Saga balas menggunakan pukulan telak yang dia layangkan tepat di wajah pria itu.

Bukkk... Bukkk...

"Aarrgghh...!"

Melihat kemahiran bertempur yang Saga miliki, tentu saja berhasil membuat ketiga preman itu menjadi terkejut. Di dalam hatinya mereka bergumam, bagaimana mungkin anak ingusan seperti Saga bisa memiliki ilmu beladiri yang cukup mumpuni.

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa dia mengalahkan mu Jek!" omel salah satu preman memasang wajah marah.

"Aku juga tidak tahu. Sepertinya anak ini menguasai ilmu bela diri."

Saga yang mendengar perbincangan dari kedua pria itu hanya tersenyum tipis. Sebenarnya dia memang menguasai ilmu beladiri, terutama ilmu Taekwondo yang dia ikuti secara diam diam di ekskul sekolahnya.

Setiap pulang sekolah ada Ekskul yang diadakan selama satu Minggu tiga kali, dan Saga sudah tiga tahun lamanya mengikuti Ekskul tersebut, sehingga tak aneh kalau dia begitu hebat mengalahkan ketiga preman yang menyerangnya karena dia sudah naik ke level sabuk merah.

"Bagaimana? Apakah kalian masih berani melawanku?" tanya Saga sambil tersenyum mengejek.

"Kurang ajar! Jangan sombong kau bocah tengik! Apa kau kira kami takut melawan mu hah! Kalian berdua, ayo kita serang dia bersama-sama. " jawab preman itu sambil mengajak teman-temannya untuk menyerang Saga.

Lalu mereka bertiga mengeluarkan senjata tajam yang dikeluarkan dari balik punggung masing-masing, setelah itu mereka langsung menyerang Saga dengan sangat membabi buta.

Saga yang mendapat serangan senjata tajam berusaha untuk menghalau nya, dia menahan tangan dari kedua penjahat dengan cara memegangnya kuat.

Setelah itu Saga menendang perut pria itu menggunakan telapak kakinya dengan sangat kuat.

Bukkk...

"Aargghh.. ! "

Selanjutnya Saga mengeluarkan tekhnik tendangan lompat menggunakan sebelah kakinya tepat ke wajah kedua pria itu, hingga lagi lagi mereka pun langsung jatuh tersungkur ke atas tanah becek yang membuat keduanya mengalami kotor dibagian bajunya.

Brukkkk...

Salah satu preman yang melihat kedua temennya sudah tersungkur ke tanah menjadi sangat geram. Lalu dia gantian menyerang Saga dengan mengeluarkan teknik yang dia miliki.

Kali ini serangan yang pria itu layangkan lebih kuat dan lebih gesit dari yang sebelumnya, bahkanSaga berkali-kali hampir saja terkena hunusan senjata tajam yang pria itu layangkan.

Sringg.... sring...

Senjata tajam yang bergerak menembus angin menimbulkan suara yang begitu mengerikan, Saga terus berusaha untuk menghindarinya, namun ketika preman itu berhasil menekan kedua tangan Saga, betapa terkejutnya Saga saat melihat ujung pisau yang berusaha dia tahan sudah hampir mengenai jantungnya.

"Mampus! Kali ini kau tak bisa selamat bocah sialan! " ejek pria itu sambil menekan tangannya yang memegang pisau ke dada Saga. Kedua tangan Saga terus berusaha menahan hunusan pisau tersebut, namun sayangnya kekuatannya kalah jauh melawan pria berusia 35 tahun itu.

Dan di saat jarak dari runcing pisau hampir mengenai dadanya, tiba-tiba saja ada seorang remaja kumuh yang usianya sama seperti Saga berusaha melawan preman yang menyerang Saga menggunakan kayu beroti yang dia bawa.

"Hei kau! Hentikan! "

Bukkkkk....Bukkk...

Remaja itu langsung menyerang tubuh preman dari arah belakang, hingga membuat preman itu menjerit kesakitan dan terpaksa melepaskan cengkramannya di tubuh Saga.

Melihat hal itu, Saga segera melepaskan diri dari preman tersebut, lalu dia secepatnya menendang preman itu menggunakan tendangan pamungkas yang dia miliki.

Bukkk....

"Aargghh...! "

Tubuh sang Preman langsung jatuh ke atas tanah, lalu Saga mengajak remaja gembel yang sudah menolongnya untuk pergi dari tempat itu.

"Ayo kita pergi bro. "

"Hah, baiklah, ayo. " jawab remaja itu sambil tersenyum.

Tak lupa Saga mengambil bungkusan nasi goreng yang ada di atas tanah, bungkusan itu masih terlihat rapi di dalam plastik yang menjadi wadahnya.

Lalu Saga menggandeng sebelah tangan dari remaja yang berdiri di sampingannya, mereka berdua berlari kencang sambil mencari tempat persembunyian yang aman.

"Kita harus segera bersembunyi. " ucap Remaja itu kepada Saga.

"Kau benar, tapi kita mau sembunyi dimana? Aku tidak tahu tempat ini? "

"Aku tahu, ayo ikuti aku. " ajak remaja itu yang langsung diangguki oleh Saga.

Hingga tak lama langkah kaki Saga berhenti di sebuah rumah yang sudah tak layak pakai, lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah itu dengan jantung yang masih berdebar kencang.

"Akhirnya aku selamat. " gumam Saga tersenyum tipis.

Sedangkan para preman merasa sangat marah karena lagi lagi mereka gagal menangkap Saga yang diperintahkan oleh Nyonya Marisa.

1
Ilham Risa
Halo semuanya, gimana ceritanya? seru apa gak? boleh kasih saran dan masukan ya, terimakasih 🙏😍
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, ikuti terus ya kak 😍🙏
total 1 replies
partini
hemmm laki laki bego di kadalin
Ilham Risa: bener banget kak, nanti dia kenak karma nya kak🤣
total 1 replies
partini
biasanya cewek ini cowok yg tertidas ok lanjut baca
Ilham Risa: Terimakasih sudah mampir kak, semoga suka sama cerita saga ya kak🙏😍
total 1 replies
Yunita Arriviani
ceritanya seru
Ilham Risa: Terimakasih banyak, ikuti terus ya kak🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!