My Sexy Maid

Ratna baru tiba, dilihat mobil Hendra sudah berada di halaman. Ratna melangkah cepat masuk kedalam rumah. Sampai di kamar Hendra sudah tertidur.

" Dia sudah tidur, padahal aku lapar ck!"

Ratna kemudian membangunkan Hendra, ia ingin meminta Hendra membelikan makanan.

" Mas bangun!"

Hendra nampak sangat nyenyak tidurnya, Ratna tidak peduli Hendra yang tidur sangat nyenyak tetap di bangunkan nya.

" Mas.."

" Mas Hendra bangun, aku lapar!"

Hendra pun terbangun walau matanya terasa lengket untuk di buka, ia langsung sadar Ratna sedang duduk di tepi ranjang.

" Sayang..kau darimana?"

" Aku habis jalan jalan sama teman!" balasnya santai.

Hendra lalu bangun dan duduk sandaran pada headboard.

" Kenapa tidak bilang pada Mas?"

" Aku lupa Mas..maaf yaa!"

Hendra mengangguk tapi tiba tiba rasa di perutnya kembali keroncongan.

" Sayang Mas lapar, kamu tidak masak?"

" Apa masak?"

" Hhm.." Hendra mengangguk.

" Aduh Mas..tidak sempat aku masak, Mas beli aja deh makanan diuar, aku juga lapar."

Hendra melihat jam di dinding kamar sudah pukul 1.

" Tapi sayang ini sudah malam, cari di mana malam malam begini?"

" Ya ampun Mas, di depan perumahan kan banyak..ayo dong! kita makan di luar aja!"

Hendra mengangguk ia tidak bisa menolak permintaan istri nya, ia pun menuruti saja.

" Mas cuci muka dulu ya!"

" Nah gitu dong..!"

Ratna tersenyum menatap punggung Hendra menuju kamar mandi, dalam hatinya mana mau dirinya masak bisa rusak semua perawatan kuku tangan dan kakinya, karena tadi siang selain jalan ke mal makan dan berbelanja ia juga ke salon melakukan perawatan rambut dan meni pedi bersama teman temannya.

Malam itu Hendra dan Ratna mencari makan, di dalam mobil tiba tiba saja perut Hendra terasa tidak nyaman ia merasakan perih di lambungnya.

" Sshh..duh.."

" Kenapa Mas?"

" Sepertinya lambung Mas sakit!" Hendra meringis sambil memegang perutnya.

" Yaelah Mas..masa gitu aja sakit perutnya!"

" Hhmm.." Hendra menarik nafas, sakit di lambung nya semakin jadi.

" Kita cari yang dekat dekat saja kalau gitu!"

" Ya sudah Mas."

Mobil berhenti di pinggir jalan, banyak penjual di sepanjang pinggiran jalan. Hendra masih merasakan perih di lambungnya, rasa lapar sudah terganti tidak nafsu makan. Hendra meminta Ratna biar Ratna saja yang turun karena ia sudah tidak kuat menahan sakit di perut nya.

" Sayang kau yang turun ya! Mas enggak kuat jalan, perut Mas sakit banget..!"

Ratna memutar bola matanya rasanya ia malas untuk turun, karena jalanan becek sehabis hujan sore tadi. Ratna terpaksa turun dari mobil.

" Ck..becek Mas jalanan.."

" Tapi Mas gak kuat jalan..ayo doong!'

" Iya iya..!"

Hendra tersenyum sambil meringis sakit, tangannya masih memegang perut dalam mobil ia ingat obat lambung yang di sediakan dikotak obat di rumah. 15 menit Ratna sudah kembali dengan dua bungkus nasi uduk di tenteng nya.

" Ayo Mas..aku sudah lapar."

Mobil pun melaju kembali menuju pulang, sampai di rumah Hendra mencari obat lambungnya di kotak obat, setelah minum obat Hendra duduk dikursi meja makan. Nasi uduk itu masih terbungkus rupanya Ratna hanya menyiapkan untuk dirinya saja.

" Punya Mas kok gak sekalian di siapin?"

Ratna yang duduk sambil menikmati nasi uduk terlihat sangat lahap makannya. Mulutnya terisi penuh mengunyah tanpa menghiraukan Hendra. Makanan dalam mulutnya di telan lalu minum air di gelas nya sebelum menjawab.

" Aduuh Mas aku udah lapar banget nih, Mas ambil piring sendiri aja..jangan manja!"

Hendra terpaksa beranjak dari kursi, rasa nyeri dilambungnya mulai berkurang, ia pun bisa melangkah kedapur untuk mengambil piring dan sendok.

Hendra mulai menikmati makan malam yang sudah kelewat itu, Ratna setelah menghabiskan nasi uduk kemudian teringat untuk meminta mobil baru yang dia bicarakan siang tadi.

" Mas.."

" Hem.."

" Kapan dong Mas beli mobil baru buat aku?" Ucapnya dengan manja yang di buat buat.

Hendra di pikirannya menimbang nimbang untuk beli mobil baru, apa dirinya mampu membeli mobil, mengingat cicilan nya pasti besar, bukan karena itu juga ia harus menyimpan uang untuk membayar kontrakan rumah yang dia tempati bersama Ratna.

" Nanti Mas cari cari jenis mobil yang cocok buat kamu, Mas bisa beli mobil yang second kalau beli yang baru Mas harus pertimbangkan mengingat bulan depan Mas harus bayar kontrakan rumah ini."

" Apa..? jadi rumah ini, Mas hanya ngontrak?" Ratna terkejut mendengar nya.

" Iya sayang..lagian Mas juga sudah betah ngontrak rumah ini selain strategis jarang ada macet juga ga terlalu jauh ke kantor Mas."

" Yaelah..kirain rumah sendiri, nyesel gue nikah sama elu." Ucapnya dalam hati.

Ratna cemberut tapi kemudian pikirannya kembali untuk meminta beli mobil, tak apalah tinggal di rumah kontrakan yang penting punya mobil.

" Ya gak apa sih Mas rumah ngontrak, tapi yang penting punya mobil, iya gak?"

Hendra mengangguk senyum. lalu meneruskan makannya kembali.

" Jadi kapan dong Mas, beli mobil buat aku? aku capek tau Mas kesana kemari naik ojek naik Taxi."

" Tenang aja sayang, hari Sabtu Mas libur kita cari mobil bekas saja!"

" Yahh..kok mobil bekas sih, Mas?"

" Walau bekas tapi Mas akan cari yang bagus buat kamu, gimana?"

" Ya udah deh..!" balas nya cemberut.

Hendra tersenyum gemas melihat mimik wajah Ratna yang cemberut tapi malah semakin cantik

" Kamu kalau cemberut gitu malah makin cantik lho!"

" Uhh gombal!"

" Hehehe.."