My Sexy Maid

My Sexy Maid

Uang Belanja

" Mas..sarapan lah dulu!"

Ucap Sumirah lembut sambil tangan nya meletakkan makanan pagi di meja ketika Suaminya telah rapih berpakaian kantor. Hendra hanya melirik sarapan untuk nya terlihat makanan yang di sediakan istrinya hanya nasi putih dan telor ceplok di taburi kecap dan bawang goreng. Ia sangat tidak berselera dengan Sarapan yang di sediakan oleh Istrinya.

" Maaf mas..aku hanya membuat sarapan ini saja sebab bahan persediaan di kulkas sudah habis."

Hendrawan hanya diam menatap dingin pada istrinya, lalu mengambil secangkir kopi yang sudah hangat itu dan di minum nya.

" Phuuftt.." Hendra menyembur nya.

" Kenapa pahit kau tidak bisa membuat kopi dan lihat ini! encer kopi nya."

Hendrawan protes karena kopi buatan istrinya sangat tidak nikmat di lidah nya.

Sumirah dengan ragu dan takut menjawab protes suaminya.

" Ma-maaf Mas..stok gula dan kopi memang sudah habis itu pun aku membuat nya yang tinggal sisa sedikit."

" Hhem..memang nya duit nya yang aku kasih kemanakan? masa cuma gula dan kopi saja kamu sampai sampai tidak bisa membelinya.."

" Ta- tapi..uang yang mas kasih hanya cukup untuk belanja masakan hari hari saja juga susu buat Intan, Mas."

" Hehh..memang kamu nya saja yang gak bisa atur duit, alasan uang yang aku kasih gak cukup..!"

" Tapi Mas..memang tidak cukup!"

" Alahhhhh..sudah lah, aku pergi kerja dulu!"

Saat Hendrawan mulai melangkah pergi, Sumirah teringat bahwa uang belanja harian belum di kasih nya sudah 3 hari ini oleh Hendra.

" Mass..tunggu!"

" Apalagi?" Ucap Hendra sedikit kencang lalu berbalik menghadap Sumirah.

Sumirah buru buru mendekati Hendra yang sudah berada di teras.

" Mas..kau pun belum memberikan uang belanja sudah 3 hari ini, bagaimana aku mau masak buat kita juga untuk intan?"

" Huhh.." Hendra mendengus kesal.

Hendra lalu mengeluarkan dompet nya yang terlihat tebal oleh Sumirah, Sumirah cukup tercengang mendapati lembaran uang 100 ribu dan 50 ribu dalam dompet suami nya, hati Sumirah cukup sedikit senang Hendra bisa memberi uang belanja yang banyak tapi itu hanya duga yang salah oleh Sumirah Hendra cuma mengeluarkan uang 50 ribu untuk belanja.

" Ini cukup untuk kalian berdua makan."

" Mas..apa kau tidak salah..?" Menatap uang yang di terima dari Hendra.

" Aku yang bekerja jadi tidak usah mengatur!"

" Iya aku tahu, tapi..susu intan sudah habis stok bahan bahan pun sudah menipis.."

" Heh..kamu belanja sayur saja nanti aku yang belanja bahan bahan, pulang kerja."

" Ya sudah kalau begitu..tapi Mas pulang jangan malam malam, kasihan Intan susu nya sudah menipis."

Hendra seperti tidak menghiraukan permintaan Sumirah yang masih bicara, ia hanya melangkah mendekati mobil inventaris kantor nya. Sumirah yang masih berdiri menatapi punggung suaminya sampai masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesin mobil lalu melajukan mobil keluar dari pekarangan rumah kontrakan sejak Sumirah di boyong oleh suami nya selepas hari pernikahan mereka. Keluarga itu sudah 5 tahun tinggal di rumah kontrakan.

Setelah mobil itu menghilang dari pandangan, Sumirah pun masuk seperti biasa ia akan melakukan tugas aktifitasnya sebagai Ibu rumah tangga memasak, bebenah dan memandikan Intan yang masih tertidur di kamar yang terpisah oleh kamar khusus suami istri itu.

Intan masih tertidur di tengok nya kamar Intan lebih dulu. Nampak tidak terganggu anak yang berumur 3 tahun itu sangat lelap tidur nya. Sumirah lalu pergi kebelakang mengambil keranjang berisi pakaian kotor suami nya, Pakaian Intan juga daster daster milik nya.

Sumirah menuangkan air kedalam ember dan mesin cuci dengan sabun deterjen. Satu jam mencuci Pakaian yang sudah bersih itu di keringkan dan di jemur. Cuaca hari ini sangat cerah pakaian pakaian itu menurut Sumirah hanya di jemur beberapa jam saja pasti akan cepat mengering. Setelah menjemur terdengar suara Intan merengek memanggil manggil Sumirah.

" Mama..mama..!"

Sumirah buru buru mendekati Intan yang sudah turun dari ranjang tempat tidur.

" Iya Nak, Mama di sini Mama baru selesai mencuci." Jawab nya seraya mengangkat tubuh Intan yang terlihat montok lalu mengendong Intan.

Sumirah lalu memangku Intan di meja makan, ia akan memberi air putih untuk Intan karena belum bisa memberi susu botol mengingat susu formula Intan hanya cukup untuk dua kali minum saja. Sumirah harus menunggu suami nya yang pulang dan membawa susu Intan di beli di supermarket.

" Intan minum air putih saja dulu yah! nanti sore dan malam baru Mama buat kan susu botol untuk Intan."

Anak itu yang belum mengerti apa apa hanya mengangguk saja.

" Anak pintar." Sumirah berkata sambil membelai wajah dan mencium pipi Intan yang tembem, sangat menggemaskan.

Intan meneguk air putih itu segelas, rupanya Anak itu kehausan, Sampai menimbulkan keringat di kening nya. udara dalam rumah mulai terasa panas karena waktu sudah menunjukan pukul pukul 8.30 pagi.

***Hai hai..ini novel ku yang terbaru semoga readers suka dengan karya ku.👍❤️

Apa kabar kalian jangan lupa kasih like komen dan hadiah biar author semangat berkarya.

Ini kisah tentang wanita kuat, kuat karena anak dan untuk masa depan anak nya dan bangkit dari penderitaan Sumirah karena suami nya yang kejam dan pengkhianat itu.

Kebahagiaan Sumirah akhir nya ada di tangan Erlando Wijaya berstatus duda anak satu. Erlando seorang guru di sebuah sekolah ternama dan termahal di kota B tak hanya gelar nya sebagai guru SMA tapi ia juga seorang CEO di perusahan. Ia memimpin perusahaan Kakek nya. Erlando anak pertama dan yang kedua adik nya seorang model yang tinggal di Inggris Bernama Morrasita Wijaya . Orang tua Erlando menetap di kota B. yang memiliki sekolah swasta tempat Erlando mengajar. Ibu nya Erlando bernama Friska dan Ayah nya pengelola sekolah juga pengusaha, namun hanya sambilan saja mengingat Perusahaan telah di pimpin oleh Erlando. Ayah nya hanya memantau perusahaan bila putra nya menghadapi kendala, Damian Wijaya, akan turun tangan membantu Erlando.

So guys ..Happy reading Ok***!

Episodes
1 Uang Belanja
2 Pulang Larut Malam
3 Bau Bawang
4 200 Ratus Ribu
5 Tisu dan Sapu Tangan
6 Guru Bahasa Inggris
7 Aku Muak
8 Cabai Rawit
9 Sindiran Mirah
10 Tidak Bermoral Dan Etika
11 Pertandingan Basket
12 Merasakan Perih Yang Luar Biasa.
13 Seperti Orang Sunat
14 Pura Pura Tidur
15 Antrian di Apotik
16 Wanita Bersuami
17 Terbayang Sumirah
18 Tidak Pulang
19 Mendatangi Pabrik
20 Sumirah Pingsan
21 Sadar Dari Pingsan
22 Aksi Sumirah
23 Pesan Sumirah
24 Mengecek Saldo
25 Pesan Online
26 Bertemu Teman Lama
27 Menemui Ibu Friska
28 Sarapan Bersama
29 Harum Nasi Goreng
30 Sarapan Nasi Goreng
31 Ratna Yang Malas
32 Rumah Yang Berantakan
33 Nyeri di perut
34 Panen Buah Dan Sayur
35 Sumirah Gugup
36 Terkejut
37 Tidak Pernah
38 Selalu Menatap
39 Jatuh Dari Tangga
40 Pijatan Erland
41 Ingin Berdekatan
42 Mencari Sewa Tempat Tinggal
43 Suka Dengan Mirah
44 Ibu Ibu Ngegosip
45 Ibu Ibu Ngegosip 2
46 Rasa Tidak Rela
47 Minta Di Puaskan
48 Ratna Memohon
49 Sudah Basi
50 Bubur Ayam Dan Karedok
51 Sarapan Bubur Berdua
52 Betis Yang Indah
53 Takut Khilaf
54 Ke Gep
55 Khawatir
56 Makin Sexy
57 Nampak Bodoh
58 Rencana Perjodohan Erland.
59 Erland Menolak
60 Bertemu Mirah di Mal
61 Hinaan Dan Celaan di Mal
62 Menyejukkan Hati
63 Arjuna Belanja Sayur
64 Terjawab Penasaran Erland
65 Aku Mau Dia, Ya Allah.
66 Menolak Secara Halus
67 Mulai Ketergantungan
68 Draft
69 Lancang Kamu Ya!"
70 Ucapan Kebiasaan Mirah
71 Tidak Peduli
72 Draft
73 Malu Meminta Mirah kembali
74 Kritis
75 Menutup Mata
76 Tidak Percaya
77 Draft
78 Pernah Melihat
79 Pelukan Tiba Tiba
80 Risih Dengan Tatapan Erland
81 Mengajari Mirah
82 Merasakan Halusnya kulit wajah Mirah.
83 Tidak Mau Bermimpi
84 Tanggung Jawab
85 Memggantung
86 Kabar Bahagia
87 Ingin Berdekatan
88 Accident Di Restoran
89 Erland Berubah
90 Kabar Tunangan
91 Duduk Sendirian
92 Tidak Peduli Sarah
93 Benar Benar Menuruti
94 Suatu Kebetulan
95 Kencan Ganda
96 Cium Paksa.
97 Keteguhan Mirah
98 Bunga yang Hilang
99 Kangen Dengan Mu
100 Kau Istimewa
101 Tidak Bisa Menikahi Sarah
102 Terkesan Wanita Panggilan
103 Uang Kompensasi.
104 Please Ya Allah
105 Jualan Pakaian
106 Membohongi
107 Kecelakaan Di Tol
108 Rasa Sesak Di Dada Friska
109 Pijatan Friska
110 Apa Yang Kau Dapatkan?
111 Pagi Yang Cerah
112 Selamat Pagi Tuan
113 Ijinkan Saya Membantu Nyonya.
114 Pulanglah
115 Jadwal Erland
116 Senyum Manis Mirah
117 Debaran Jantung Mirah
118 Perbekalan
119 Menuju Rumah sakit
120 Pemandangan Di Balik Kamar
121 Tidak Menganggap Murahan
122 Sugar Daddy
123 Membalas Dengan Tubuh
124 Putus Asa.
125 Mimpi Buruk 2
126 Draft 3
127 Draft 4
128 Karya Baru
129 Minta Nomor Endang
130 Mirah Wanita Membawa Perubahan
131 Ketahuan
132 Kembali ke Tanah Air
133 Dambaan Erland Terwujud
134 Layani Aku
135 Masih Tunangan
136 Tidak Mengerti Perasaan Ku
137 Sarah Dan Erland Harus Menikah
138 Ambil Alih
139 Mahar
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Uang Belanja
2
Pulang Larut Malam
3
Bau Bawang
4
200 Ratus Ribu
5
Tisu dan Sapu Tangan
6
Guru Bahasa Inggris
7
Aku Muak
8
Cabai Rawit
9
Sindiran Mirah
10
Tidak Bermoral Dan Etika
11
Pertandingan Basket
12
Merasakan Perih Yang Luar Biasa.
13
Seperti Orang Sunat
14
Pura Pura Tidur
15
Antrian di Apotik
16
Wanita Bersuami
17
Terbayang Sumirah
18
Tidak Pulang
19
Mendatangi Pabrik
20
Sumirah Pingsan
21
Sadar Dari Pingsan
22
Aksi Sumirah
23
Pesan Sumirah
24
Mengecek Saldo
25
Pesan Online
26
Bertemu Teman Lama
27
Menemui Ibu Friska
28
Sarapan Bersama
29
Harum Nasi Goreng
30
Sarapan Nasi Goreng
31
Ratna Yang Malas
32
Rumah Yang Berantakan
33
Nyeri di perut
34
Panen Buah Dan Sayur
35
Sumirah Gugup
36
Terkejut
37
Tidak Pernah
38
Selalu Menatap
39
Jatuh Dari Tangga
40
Pijatan Erland
41
Ingin Berdekatan
42
Mencari Sewa Tempat Tinggal
43
Suka Dengan Mirah
44
Ibu Ibu Ngegosip
45
Ibu Ibu Ngegosip 2
46
Rasa Tidak Rela
47
Minta Di Puaskan
48
Ratna Memohon
49
Sudah Basi
50
Bubur Ayam Dan Karedok
51
Sarapan Bubur Berdua
52
Betis Yang Indah
53
Takut Khilaf
54
Ke Gep
55
Khawatir
56
Makin Sexy
57
Nampak Bodoh
58
Rencana Perjodohan Erland.
59
Erland Menolak
60
Bertemu Mirah di Mal
61
Hinaan Dan Celaan di Mal
62
Menyejukkan Hati
63
Arjuna Belanja Sayur
64
Terjawab Penasaran Erland
65
Aku Mau Dia, Ya Allah.
66
Menolak Secara Halus
67
Mulai Ketergantungan
68
Draft
69
Lancang Kamu Ya!"
70
Ucapan Kebiasaan Mirah
71
Tidak Peduli
72
Draft
73
Malu Meminta Mirah kembali
74
Kritis
75
Menutup Mata
76
Tidak Percaya
77
Draft
78
Pernah Melihat
79
Pelukan Tiba Tiba
80
Risih Dengan Tatapan Erland
81
Mengajari Mirah
82
Merasakan Halusnya kulit wajah Mirah.
83
Tidak Mau Bermimpi
84
Tanggung Jawab
85
Memggantung
86
Kabar Bahagia
87
Ingin Berdekatan
88
Accident Di Restoran
89
Erland Berubah
90
Kabar Tunangan
91
Duduk Sendirian
92
Tidak Peduli Sarah
93
Benar Benar Menuruti
94
Suatu Kebetulan
95
Kencan Ganda
96
Cium Paksa.
97
Keteguhan Mirah
98
Bunga yang Hilang
99
Kangen Dengan Mu
100
Kau Istimewa
101
Tidak Bisa Menikahi Sarah
102
Terkesan Wanita Panggilan
103
Uang Kompensasi.
104
Please Ya Allah
105
Jualan Pakaian
106
Membohongi
107
Kecelakaan Di Tol
108
Rasa Sesak Di Dada Friska
109
Pijatan Friska
110
Apa Yang Kau Dapatkan?
111
Pagi Yang Cerah
112
Selamat Pagi Tuan
113
Ijinkan Saya Membantu Nyonya.
114
Pulanglah
115
Jadwal Erland
116
Senyum Manis Mirah
117
Debaran Jantung Mirah
118
Perbekalan
119
Menuju Rumah sakit
120
Pemandangan Di Balik Kamar
121
Tidak Menganggap Murahan
122
Sugar Daddy
123
Membalas Dengan Tubuh
124
Putus Asa.
125
Mimpi Buruk 2
126
Draft 3
127
Draft 4
128
Karya Baru
129
Minta Nomor Endang
130
Mirah Wanita Membawa Perubahan
131
Ketahuan
132
Kembali ke Tanah Air
133
Dambaan Erland Terwujud
134
Layani Aku
135
Masih Tunangan
136
Tidak Mengerti Perasaan Ku
137
Sarah Dan Erland Harus Menikah
138
Ambil Alih
139
Mahar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!