🥈 Juara 2 Super System Season 2
EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORAN!
Seorang pria bernama Ferzo adalah anak miskin yang tinggal di sebuah gubuk milik orang lain, sedangkan kerjanya adalah menjadi pengembala kambing milik majikannya. Di sekolah ia di buli oleh teman sekelasnya, sayangnya ia tak berani melawan dan memilih untuk diam.
Bukan itu saja, saat ia baru saja pulang sekolah, ia langsung di pecat oleh majikannya, karena 5 ekor kambing yang siap jual hilang. Ferzo pun di usir dari tempat tinggalnya yang sudah bertahun-tahun ia tinggali. Dengan berat hati ia pun pergi dari tempat itu.
Keberuntungannya datang, ia mendapatkan sebuah system super canggih yang membantunya memenuhi harapannya. Setelah ia mendapatkan system', ia mengerjakan misi yang sudah di programkan oleh system untuknya.
Ia membangun perusahaannya dari saldo yang ia dapatkan. Meskipun ia sudah kaya, tapi tetap membantu orang yang sudah dan menolong orang yang membut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
"Meong … meong ...." Ferzo terbangun karena suara Comot sangat kencang di telinganya.
"Apa sih?" Ferzo menutup telinganya. Mau tak mau ia harus bangun dan duduk di sisi ranjangnya. Matanya terbelalak melihat kamar barunya yang berubah menjadi tempat pup kedua anabulnya.
"Aaaaaaaa! Kalian! ... ya sudahlah." Ferzo pun pasrah, ia mengeluarkan kedua anabulnya ke luar dari kamar, untung saja punya di lantai bukan di atas kasur.
Ferzo pun mengambil satu bal tissue dan juga mengambil pengepel untuk membersihkan kamarnya.
"Aku sepertinya aku harus panggil orangnya nih buat siapin kamar khusus dua bocil itu," ucap Ferzo.
Setelah selesai, Ferzo melirik jam dinding.
"Apa! Aku bisa terlambat nih." Ferzo mengambil handuknya. karena ada di pintu di kamarnya ia pun masuk ke dalam, benar saja itu adalah kamar mandi dan ia segera mandi.
Ferzo segera memakai seragamnya dan memasukkan buku-buku ke dalam tasnya.
Ferzo tidak lupa memasukkan makanan untuk kedua anabulnya beserta minumnya, masalah dia pup nanti saja urusannya, ia harus berangkat sekolah. Ia memasukkan uang yang ia ambil di system' semalam ke dalam saku.
Ferzo membuka bagasi. "Pake motor aja deh biar bisa nyelip." Ferzo mengeluarkan motornya dan mengstaterkan motornya.
Motor pun meninggalkan rumah dan melaju di jalanan. Untungnya sekolahnya tidak jauh dan ia pun cepat sampai. Baru saja sampai di sekolah, bel tanda masuk sudah berbunyi.
"Aduh mana lapar banget nih belum sarapan," ucap Ferzo memarkirkan motornya. Tapi ia nekat saja ke kantin buat beli roti.
"Berapa ini Bude?" tanya Ferzo buru-buru.
"20 ribu," Jawa pemilik kantin. Ferzo membayarnya, ia mengambil uang di saku celana dan meletakkan di atas meja.
"Terima kasih Bude," ucap Ferzo yang langsung lari terbirit-birit.
[Ding Ding]
[Saldo Anda di kurang 20.000]
[Sisa saldo Anda 34.070.000]
Ferzo pun memakan rotinya sambil berlari, ia segera masuk ke dalam kelas karena wali kelasnya sudah ada di belakangnya tadi.
Ferzo terdiam, karena ia lupa jika tidak membeli minuman. Guru pun masuk kelas.
"Buk, permisi," ucap Ferzo sambil memegang dadanya yang sreg.
"Kamu kenapa?" tanya bu guru menekuk alisnya saat melihat Ferzo seperti tercekik.
"Permisi ke toilet," ucap Ferzo. Ia tak tahan lagi dan langsung berlari ke luar kelas tanpa persetujuan gurunya.
Ia berlari ke kantin dan mengambil satu botol air mineral dan meminumnya.
"Hah! Lega," ucap Ferzo menyeka air di mulutnya.
"Berapa Bude?" tanya Ferzo memperlihatkan air mineralnya.
"5000," jawab Bude. Ferzo jalan mendekat dan mengambil roti lagi.
"Jadi berapa Bude?" tanya lagi sambil mengambil uang di saku.
"10 ribu."
"Terima kasih ya Bude," ucap Ferzo meletakan uang di atas meja, lalu ia pun berlari ke arah kelasnya.
[Ding]
[Saldo Anda di kurang 10.000]
[Sisa saldo Anda 34.060.000]
Ferzo berdiri di depan pintu, terlihat di kelas semuanya tegang. Hawanya terasa beda.
"Masuk kamu," ucap Bu guru dengan wajah yang berubah.
"Iya Buk." angguk Ferzo, Ferzo masuk dan duduk di kursinya lalu memasukkan air mineral itu di dalam lacinya.
Semua di kelas tampak tegang, tidak ada berani bersuara. Bu guru melihat ke arah Ferzo dan menatapnya tajam.
"Jadi Ferzo apa benar kamu mengedarkan barang haram?" tanya bu guru.
"Siapa yang bilang begitu? Jika saya melakukan itu tunjukkan buktinya," jawab Ferzo yakin dan percaya diri.
"Lalu di mana kamu dapat uang beli motor?" tanya Yun tak mau kalah, ia ingin mengusut tuntas kenapa Ferzo bisa punya motor sekarang.
