NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#33

Setelah satu malam Velvet menginap di rumah sakit, ia pun diperbolehkan pulang. Sungguh, itu adalah suatu kelegaan bagi Velvet. Ia tak suka berada terlalu lama di rumah sakit, mengingatkannya pada rasa trauma yang dulu membuatnya harus bolak-balik rumah sakit untuk menemui seorang psikiater.

Tak ingin izin terlalu lama juga, pagi ini Velvet telah kembali ke Perusahaan Romano. Untuk menjaga kejadian seperti kemarin tak menimpanya lagi, Velvet membawa bekal makan siang sendiri dan juga minuman sendiri.

Bukan ia tak ingin menghargai pemberian orang lain, tapi ia menjaga dirinya sendiri. Jika sampai Mom Faira tahu bahwa ia masuk rumah sakit karena indikasi keracunan, maka Mom Faira akan langsung mendatanginya. Atau yang paling fatal akan menariknya untuk kembali ke Oslo.

“Pagi, Vel!” sapa Timo yang sudah datang paling pagi.

“Pagi, Tim,” sapa Velvet balik.

Rasa gelisah dan panik yang dialami Velvet sudah berkurang sejak ia masuk ke rumah sakit. Ia mulai curiga bahwa apa yang ia alami berhubungan dengan Perusahaan Romano. Pasti ada seseorang yang tak suka dengannya dan melakukan sesuatu yang jahat.

Velvet duduk di kursinya dan menyalakan komputer miliknya. Ia harus menyelesaikan gambar kerja hotel di Paris yang menjadi bagiannya. Mereka membagi tugas dalam beberapa gambar. Tiap orang memiliki porsinya masing-masing.

“Tim, apakah detail bagian lobby sudah selesai?” tanya Velvet.

“Sudah, tinggal aku rendering saja,” jawab Timo.

“Baiklah. Setelah itu berikan padaku ya, jadi bisa kuselesaikan secepatnya.”

“Okay!” kata Timo dengan ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf O.

Emily yang ternyata juga sudah datang, masuk ke dalam ruangan sambil membawa nampan. Seperti biasa, ia akan membuatkan kopi dan teh untuk seluruh rekan kerjanya. Mereka sangat menyukai Emily karena hal itu.

“Diminum, Kak,” kata Emily sambil meletakkan secangkir teh di meja Velvet.

“Terima kasih, Em,” Velvet tak menolak, tapi ia akan membiarkan teh itu tetap di sana. Ia tak ingin menyakiti hati Emily yang telah membuatkannya.

Tapi, dari mana Emily tahu aku masuk kerja hari ini? Ah mungkin ia hanya membuatkan saja.- batin Velvet yang memang mulai mencurigai setiap orang yang ada di dekatnya. Velvet pun kembali mengerjakan tugas-tugasnya, sementara Emily kadang-kadang mencuri pandang ke arah Velvet.

**

“Jett!” sapa Cord saat sahabatnya itu memasuki ruang kerjanya bersama Dayven.

“Wow, Tuan besar sudah mulai bekerja,” goda Jett.

“Jangan memulai, Jett,” ujar Cord, sementara Day tersenyum saat melihat keduanya.

“Duduklah, apa yang ingin kamu bicarakan sampai-sampai mendatangiku ke sini,” Cord bangkit dari kursinya dan duduk di sofa bersama Jett dan juga Dayven.

Mereka bertiga adalah sahabat dan kuliah master di Universitas yang sama, dan mengambil jurusan yang sama pula. Kedekatan mereka tak perlu diragukan lagi karena mereka sudah berjanji satu sama lain untuk saling mendukung asal hal itu untuk kebaikan mereka masing-masing.

“Apa aku tidak boleh mengunjungi Tuan besar? Aku ingin minta pekerjaan,” kata Jett kembali menggoda dengan kedua alis yang dinaik turunkan.

Cord dan Dayven tertawa, apalagi saat mendengar ucapan Jett yang sudah dipastikan mengada-ada.

“Hei, mengapa kalian menertawakanku? Aku sungguh-sungguh!” ujar Jett. Tiba-tiba saja wajahnya berubah sendu.

“Hei, ada apa denganmu?” tanya Dayven.

Jett menghela nafasnya kasar kemudian menatap kedua sahabatnya, “Aku keluar dari rumah orang tuaku.”

“Mengapa?”

“Mereka akan menjodohkanku dengan putri sahabat mereka dan aku tak mau. Mereka mengatakan bahwa aku tak bisa apa-apa tanpa mereka dan mengharuskanku melakukan keinginan mereka. Kalau tidak …”

“Kalau tidak kamu akan dicoret dari daftar ahli waris dan tidak dianggap anak lagi oleh kedua orang tuamu,” lanjut Cord.

Mata Jett langsung menatap Cord, “dari mana kamu tahu hal itu?”

“Itu sudah banyak di novel-novel. Yakinlah bahwa mereka tak akan melakukannya, lagipula kamu adalah putra mereka satu-satunya. Jika mereka tak menganggapmu anak, lalu siapa lagi?” Ujar Cord menambahkan.

Jett tampak berpikir, “kamu benar juga, tapi aku juga tak bisa terus berada di sana. Aku tak mau terus-menerus mengikuti keinginan mereka, apalagi inj berhubungan dengan masa depanku.”

“Apa kamu masih berharap pada cinta pertamamu?” tanya Dayven.

Jett menghela nafas pelan, “aku tidak tahu di mana dia sekarang.”

Jett pernah menceritakan pada Cord dan Dayven bahwa ia menyukai seorang gadis, tapi gadis itu sudah memiliki kekasih. Itu adalah cinta pertamanya dan ia merasa sulit melupakan. Namun, Jett tak pernah memberitahukan pada Cord dan juga Dayven, siapa nama gadis itu.

“Aku bisa membantumu mencarinya,” kata Cord. Ia yakin Dad Alessandro atau Grandpa Raymond pasti memiliki banyak channel yang bisa mencari tahu keberadaan cinta pertama Jett.

“Jangan. Aku justru takut bertemu dengannya,” kata Jett.

Aku takut ia membenciku. Secara tak langsung aku-lah yang membuat hubungannya dengan Allan berantakan, bahkan ia dicemooh hampir oleh mahasiswa satu universitas karena dianggap simpanan om-om. - batin Jett.

“Bagaimana? Bisakah kamu memberiku pekerjaan?” tanya Jett.

Cord tak memiliki seorang sekretaris. Jadi ia mulai berpikir untuk menempatkan Jett di dekatnya juga. Biarlah Uncle Javer bekerja bersama Dad Alessandro di rumah.

“Bagaimana kalau kamu menjadi sekretarisku saja? Kebetulan aku tak memiliki sekretaris dan aku tak suka sekretaris wanita,” kata Cord.

Mata Jett membulat, begitu juga dengan Dayven. Tapi itu menyatakan bahwa mereka senang dengan keputusan Cord. Mereka akan selalu bersama setiap hari, bahkan bisa pergi bersama jika ada perjalanan bisnis. Memang hubungan mereka sudah terlalu dekat hingga ingin selalu berdekatan satu sama lain.

“Setuju!!” seru Jett dan Dayven bersamaan.

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!