NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:576.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Kamu tidak akan percaya

Ansel melangkahkan kakinya keluar dari Panti Asuhan itu dengan rahang mengeras. Ternyata dia di bohongi habis habisan oleh wanita yang di kenalnya sebagai Hafshah. Ya Tuhan!

"Tenanglah, yang penting sekarang kita sudah mengetahui kebenarannya" ucap Drabia mengelus lembut punggung telapak Ansel yang di pegangnya dari tadi.

Ansel bukan hanya marah pada orang orang yang sudah bekerja sama membohonginya. Tapi Ansel juga marah pada dirinya yang begitu bodoh. Tapi beruntungnya ketahuan sebelum Ansel menukahi Hafshah. Sebelum sempat membelikan rumah dan mobil mewah pada Hafshah sebagai hadiah pernikahan.

Ansel menarik Drabia dengan cepat ke dalam pelukannya, lalu menangis terisak. Ansel menyesali perbuatannya yang menyakiti Drabia.

"Drabia" tangis Ansel, Hanya karna masalah kesucian, Ansel menghina istrinya.Tapi lihatlah, saat dia menghina istrinya, ada laki laki lain yang mengaguminya.

"Itu sebabnya aku kekeh mempertahankan pernikahan kita Ansel. Aku mencurigai Hafshah. Aku seperti mengenalnya. Aku ingin mengatakannya, tapi kamu tidak akan percaya sama aku" ucap Drabia mengusap usap punggung Ansel dari belakang.

Ansel pun semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh Drabia.

"Aku gak bisa napas Ansel" Drabia meronta di pelukan Ansel.

"Maaf sayang" Ansel melepas pelukannya lalu menghapus air matanya." Ayo kita pulang" ajaknya membuka pintu di sampingnya lalu masuk.

"Pulang aja sendiri" ketus Drabia melihat Ansel membuka pintu untuknya sendiri, meninggalkan Drabia di luar mobil.

Ansel tersenyum dan kembali ke luar mobil, lantas mengantar Drabia ke arah pintu penumpang depan. Membukakan pintu untuk Drabia. Ansel kembali masuk ke dalam mobil dan langsung melajukannya meninggalkan Panti.

"Kita mau kemana?" tanya Drabia melihat jalan yang mereka lewati bukan jalan pulang ke rumah.

"Sebentar lagi magrib, kita cari masjid" jawab Ansel tanpa melihat ke arah Drabia.

Drabia mengangguk kecil dan ber Oh saja.

Sampai di masjid tempat tujuan, Ansel menurunkan laju kenderaannya saat akan membelok masuk ke halaman masjid. Setelah memarkirkannya dengan sempurna, mereka sama sama turun. Ansel mendekati Drabia, menarik tangan wanitanya itu ke arah TPA di samping masjid.

"Aku pertama bertemu Hafshah di sini" ucap Ansel. Drabia hanya diam memandang wajah Ansel dari samping." Aku ingin bertanya pada pengurus TPA ini, kenapa Hafshah bisa mengajar mengaji di sini?. Sekarang aku gak yakin kalau dia benaran mengajar di sini" ujar Ansel lagi.

Ansel penasaran apa benar Hafshah guru mengaji, megingat Hafshah adalah suruhan Kevin.

Ansel pun menjumpai seorang pria pengurus TPA itu. Tadi Ansel sudah menghubungi pria yang nampak sudah banyak ubanan itu, untuk mengajaknya bertemu.

"Assalamuakaikum Pak!" sapa Ansel ramah dan menyalam si Bapak itu.

"Walaikum salam, ayo silahkan masuk, kita bicara di dalam" balas si Bapak itu tak kalah ramahnya. Dia sudah mengenal Ansel yang beberapa Bulan ini sering memberi bantuan pada anak anak mengaji di sana.

Ansel dan Drabia pun masuk, mendudukkan tubuh mereka di atas tikar yang tersedia.

"Pak Ansel ingin membicarakan soal apa?, sepertinya serius" tanya si Bapak itu dengan suara yang terdengar adem dan bersahabat.

"Apa Bapak mengenal baik dengan Hafshah?, guru mengaji di sini?."

Si Bapak itu langsung mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Ansel."Di sini tidak ada guru mengajar yang bernama Hafshah Pak Ansel" jawabnya bingung.

"Wanita yang kemarin Pak, waktu saya mengantar buku buku, dia di sini. Memakai gamis berwarna pink muda" jelas Ansel.

"Loh! bukankah dia karyawanmu?, Katanya begitu. Dia di perintahkan bosnya untuk mencari tempat penyalurah bantuan" jelas si Bapak itu.

"Astagfirullohal 'azim" gumam Ansel mungusap wajahnya.

"Emang ada apa Pak Ansel?" tanya si Bapak itu.

"Wanita itu sudah melalukan kebohongan besar terhadap suami saya Pak" Drabia yang menjawab.

"Asyagfirulloh!" gumam si Bapak itu." kebohongan seperti apa kalau boleh Bapak tau?."

"Dia mengaku guru mengaji di sini. Wanita itu adalah suruhan seseorang untuk merebut suami saya dari saya Pak. Dia menaklukkan suami saya dengan menyamar menjadi wanita yang soleha, padahal wanita itu ternyata..." Drabia tidak melanjutkan kalimatnya untuk mengatakan Hafshah ternyata wanita tidak benar.

"Subahanalloh!" gumam si Bapak itu lagi." Jujur Bapak tidak mengenal wanita itu. Dia datang ke sini jika Pak Ansel akan datang ke sini. Yang jelas, dia bukan guru mengaji di sini" jelas si Bapak itu.

Ansel menghela napasnya, sudah jelas, Hafshah menipunya.

Selesai menunaikan shalat magrib di masjid itu. Ansel pun melajukan kenderaannya meninggalkan masjid, dan kembali memarkirkannya di depan sebuah tempat makan.

"Ayo turun, aku tau kamu lapar" ujar Ansel membuka pintu si sampingnya.

Drabia pun turun, mengikuti langkah Ansel masuk ke sebuah restoran cepat saji.

"Ansel!" panggil Drabia menarik tangan Ansel.

Ansel menghentikan langkahnya," ada apa?" tanyanya.

Drabia menunjuk ke arah salah satu meja di dalam restoran tersebut. Ansel pun langsung mengikuti arah yang di tunjuk Drabia. Ansel terdiam, melihat wanita yang sangat di kenalnya makan berdua dengan seorang pria yang sangat di kenalnya juga. Irham dan Hafshah.

meski Hafshah tidak mamakai hijab, dengan make up tebal, rambut ikal dan pirang di gerai dan dengan pakaian pas body berukuran kecil, Ansel masih bisa mengenali wanita itu. Dari penampilannya, jelas sekali wanita itu, wanita tidak beres.

"Apa kamu ingin menyamparinya?" tanya Drabia.

Ansel menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin ribut dan akan menjadi pusat perhatian pengunjung. Ansel lebih memilih menghubungi Dafa, untuk membereskan kedua orang itu.

"Ayo kita sembunyi" Ansel menarik Drabia keluar dari dalam restoran. Bersembunyi mengawasi kedua penipu itu.

"Sepertinya mereka akan pergi" ujar Drabia yang bersembunyi di balik mobil yang terparkir di depan restoran.

"Ayo masuk ke dalam mobil, kita ikuti saja mereka." Ansel menarik tangan Drabia masuk kembali ke dalam mobil, mengabaikan rasa lapar mereka untuk sementara.

"Kenapa kamu gak samparin mereka, kamu pukul kepalanya dua dua" ujar Drabia mengompori Ansel.

"Kemarin kenapa kamu gak memukul kepalanya, malah mau di paksa minum" balas Ansel.

"Ck!" Drabia berdecak." Aku cewek, jelas aku gak bisa lawan dua orang. Kalau hanya Hafshah, ah! Riska aja, aku masih bisa menunbangkannya."

"Mereka sudah akan pergi" Ansel pun melajukan kenderaannya mengikuti kenderaan Hafshah dan Irham.

"Mau kemana mereka?" tanya Drabia melihat jalan yang di lalui kenderaan di depan mereka menuju jalan yang sunyi.

"Gak tau" jawab Ansel

Mobil Hafshah dan Irham berhenti di pinggil jalan. Ansel pun menghentikan laju kenderaannya. Sepertinya Hafshah mengetahui kalau kenderaannya di ikuti.

Dan benar saja, Hafshah keluar dari dalam mobil, melangkahkan kakinya ke arah mobil Ansel.

Buar buar buar!

"Keluar!" seru Hafshah memukul mukul pintu mobil Ansel dengan kasar.

"Wih! bringas juga tuh calon istri idamanmu" cibir Drabia lalu berdecak decak.

Ansel mendengus lalu membuka pintu di sampingnya, dan langsung mendorong tubuh Hafshah supaya menjauh dari mobilnya.

"Assalamu alaikum Hafshah" sapa Ansel tersenyum manis pada Hafshah.

Hafshah terdiam, dia tidak tau jika yang di dalam mobil yang mengikutinya adalah Ansel. Sebab dia tidak mengenali mobil itu. Hafshah lupa jika orang kaya mobinya banyak.

"A-a-ansel" gugub Hafshah.

*Bersambung

1
Khusnul Khotimah
makanya,,,,,,,hijab itu perintah ,,,,,bukan pribadi,,,,,jadi TDK semua yg Islam dan melaksanakan kewajiban rukun Islam itu pasti pribadinya bagus,,,,,prilaku tetep tergantung individu masing org,,,,paham goblok,,,,makan tuh jilbab sholehah
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
Maurid Tambunan
drabia bodoh langsng mau rujuk aja
Maurid Tambunan
bagus drabia beri hukuman buat ansel
Vwxyzz: 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
total 1 replies
Maurid Tambunan
semangat darbia
Maurid Tambunan
tinggalkan saya ansel, darbia
Sofia Gisheilla
semoga drabia tidak rujuk
Beauty JK
😍
@¢ᖱ'D⃤ re
Luar biasa
Icha Cute: makasih
total 1 replies
@¢ᖱ'D⃤ re
keren ka ku pikir datar aja gk taunya kejutan banyak bombastis... kusuka 😍😍😍😍
Soraya
mampir thor
Icha Cute: silahkan. makasih sudah mampir. semoga terhibur dengan karya otor
total 1 replies
MFay
Ansel, sdh lepaskan saja biar kamu tau bahagia mu tidak harus menoreh luka pada org lain termasuk istri yg tdk kamu cintai 😢
£rvina
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,,, party nya
Didah Rosidah
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!