Erland Putra, seorang petarung handal, dia menjadi korban penculikan saat dirinya masih bayi dan mendapatkan kekerasan dari orang tua angkatnya. Padahal dia anak dari seorang mafia.
Setelah dewasa dia malah mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya.
Sebuah pertemuan tidak sengaja mempertemukan dirinya dengan seorang gadis di masa lalu, gadis yang pernah dia tolong saat gadis itu di culik oleh ayah angkatnya. Gadis itu bernama Eliana, seorang CEO cantik yang sangat angkuh.
Karena Eliana mengetahui Erland adalah orang yang menolongnya dulu, membuat dia terobsesi ingin memiliki Erland. Padahal Eliana akan membenci Erland jika dia tahu siapa Erland sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Plakkk...
Tuan Mario menampar wajah Black. Dia sangat emosi karena Black tidak berhasil melenyapkan Erland. Apalagi Black terlambat memberitahunya setelah Erland dan Eliana sah menjadi suami istri.
"Bodoh sekali kamu. Cuma melenyapkan satu orang saja kamu gak becus."
Black mengepalkan tangannya, menahan amarah atas perlakuan Tuan Mario padanya, "Maaf, Tuan. Dia sangat kuat sekali."
Tuan Mario menghela nafas, bagaimanapun juga Black pernah berhasil menjalankan tugasnya, hanya kali ini dia gagal.
"Untuk sementara, kamu jangan beraksi dulu. Biarkan dulu mereka lengah."
"Baik, Tuan."
...****************...
Sebagai karyawan di Alaska Corp, tentu saja Chelsea di undang untuk menghadiri pernikahan Eliana dan Erland. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa ternyata hari ini Erland akan resmi menjadi suami orang, atasannya sendiri.
"Wah lihat, suami Nona Direktur sangat tampan sekali ya." kata salah satu rekan kerjanya Chelsea.
"Hmm... aku dengar sih katanya suami Nona El bukan berasal dari keluarga kaya, tapi kok bisa ya Nona Eliana mau menikah dengan pria itu?" kata rekan kerja Chelsea yang satu lagi.
"Mungkin karena Nona El terpikat dengan ketampanannya kali ya. Aku aja yang baru lihat, langsung terpesona."
"Nah iya kayaknya gitu ya, sayangnya sudah menjadi suami orang hehe..."
Kedua rekan kerja Chelsea terus saja membicarakan mantan kekasihnya itu, mereka sama sekali tidak menyadari kalau saat ini Chelsea hatinya seperti sedang terbakar, begitu terasa sangat panas. Dia tidak sanggup jika harus bersalaman dengan Erland.
"Tiba-tiba kepalaku terasa sangat pusing. Gak apa-apa kan aku pulang duluan." Chelsea berpamitan kepada kedua rekan kerjanya.
"Lah kok gitu sih, kita belum bersalaman lho dengan suaminya Nona Eliana." kata salah satu rekan kerjanya.
"Gak apa-apa kok, kepala aku benar-benar pusing." Setelah berkata begitu, Chelsea segera keluar dari hotel mewah itu, dia tidak sanggup menahan tangisnya, rasanya sangat tidak rela jika melihat Erland menjadi milik orang lain.
Sementara itu Juan terpaksa datang. Dia bersalaman dengan Eliana, gadis yang sangat dia cintai. "Selamat ya El."
Eliana hanya tersenyum dan menganggukan kepala.
Lalu Juan menatap Erland dengan tatapan menusuk, dia tidak berkata apa-apa pada Erland, hanya menatapnya dengan penuh rasa kebencian. Juan bisa bersikap tenang karena dia yakin Eliana dan Erland hanya menjalin pernikahan kontrak saja.
"Bukannya dia anak Mario?" tanya Erland pada Eliana, setelah Juan pergi.
"Ya." jawab Eliana, singkat.
"Sepertinya dia menyukaimu?"
"Aku tau. Tapi aku tidak ingin menjalin hubungan dengan anak dari Mario."
"Berarti kalau dia bukan anak dari Mario kamu mau?"
Eliana menghela nafas mendengar pertanyaan dari Erland, "Entah lah, mungkin setidaknya aku bisa sedikit mempertimbangkannya karena dia begitu perhatian padaku."
"Apa kamu pernah jatuh cinta?" tanya Erland.
"Tidak. Aku hanya bisa membuat orang jatuh cinta padaku, makanya persiapkan hatimu" Eliana memperingati Erland dengan penuh rasa percaya diri.
Erland tersenyum geli, "Aku bukan tipe pria yang gampang jatuh cinta. Apalagi pada gadis angkuh sepertimu."
"Kita lihat saja nanti!" Eliana mengedipkan matanya sambil tersenyum manis.
Erland menelan salivanya, dia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mengapa dia harus selalu tersenyum seperti itu?
Lalu Tuan Mario datang bersama dengan nyonya Vera, Tuan Mario berpura-pura ramah kepada mereka.
Tuan Mario menatap dengan tajam pada Erland saat bersalaman dengannya, begitu juga Erland, Erland sangat mencurigai orang yang semalam menyerangnya adalah suruhan dari Tuan Mario. Erland tidak bercerita pada Eliana kau dia tidak memiliki bukti bahwa orang itu titahan dari Tuan Mario atau bukan.
"Selamat ya sayang, semoga pernikahan kalian langgeng ya. Jangan lupa main ke rumah tahte ya," nyonya Vera memeluk Eliana.
Eliana membalas pelukan Nyonya Vera, "Ya tante, terimakasih."
Lalu nyonya Vera bersalaman dengan Erland, dia tersenyum ramah pada Erland, Erland pun membalas senyuman Nyonya Vera.
Mengapa hatiku bergetar melihat pemuda ini? Kata hati nyonya Vera. Seakan ada rasa penasaran dibenaknya tentang Erland.