Follow IG aku juga😘 aisyah_az77124
DALAM TAHAP REVISI🙏
Tania harus merasakan pahit dalam rumah tangga nya, sebab ia bukan lah istri yang di inginkan oleh Niko.
Tania menikah dengan Niko, karena harus menggantikan sang Adik yg kabur dari pernikahan nya.
"Apa kau pikir aku mau menikah dengganmu? Kalau bukan karena Ayah dan Ibu, aku tak akan mau menikah dengan pria kejam sepertimu?" ucap Tania lantang
JANGAN LUPA LIKE FOLLOW DAN KOMEN NYA GUYS😘😘DAN BACA SEMUA KARYA OTHOR😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak di Undang
Happy Reading😘😘
Budayakan like sebelum baca ya👍🌷❤
Menjadi janda bukanlah sebuah kemauan dan juga sebuah pilihan. Tapi menjadi janda, adalah sebuah takdir yg sudah di gariskan oleh sang pencipta.
Selera apapun kita berusaha kuat dan tegars serta sabar. Jika takdir kita harus menjadi janda, maka tak akan bisa di ubah.
Semua wanita tentu tak mau jika menjadi seorang janda. Apalagi janda di kalangan masyarakat adalah status yg meresahakan dan hina.
Masih banyak yg mengjudge status janda. Jika janda itu pelakor, genit, matre, pake guna guna, penggoda dan masih banyak lagi.
Tapi sebenar nya tak semua janda itu seperti yg selama ini orang pikir dan duga.
Hari ini Tania sudah siap dengan deres tanpa lengan di balut bleazer abu abu. Tania akan pergi ke restoran seperti biasanya.
"Wi, Lo gak bareng gw aja nih?" tanya Tania pada Juwi yg sedang asik memakan kentang goreng nya.
Juwi menggeleng cepat.
"No! Lo duluan aja. Nanti gw nyusul." Juwi berbicara tanpa melihat ke arah Tania.
Mendengar jawaban Juwi, Tania pun melangkah keluar rumah dan masuk kedalam mobil nya.
🌹
🌹
🌹
"Bagaimana resto, rame?" tanya Tania pada bagian kasir, saat dia baru sampai di resto nya.
"Alhamdulillah, rame buk!"jawab karyawan tersebut.
Tania mengangguk lalu melangkah masuk kedalam ruangan nya. Saat masuk Tania melihat ada seikat mawar merah di meja kerja nya.
Dia menatap bingung pada bunga itu, lalu mengambil nya dan melihat kertas terselip di antara tangkai bunga.
"Siapa yg ngirim bunga ini?" bingung Tania sambil membuka kertas tersebut
Dear my quuen. Maaf aku gak bisa jemput kamu pagi ini, maaf juga seharian ini kita gak bisa bertemu. Soalnya aku ada kerjaan di luar kota yg tak bisa ku tinggal.
Aku janji, besok kita akan bertemu lagi. I LOVE YOU my quuen. Jangan lupa, jaga diri dan bibir kamu ya! Jangan sampai ada yg merasakan manisnya?
Pulang nanti, aku akan melahap habis bibir manismu?
Dari pangeran kudamu❤❤
Tania tersenyum saat membaca surat itu. ternyata bunga mawar merah itu dari calon suaminya.
Tania mencium harum bunga tersebut. Kemudian mencium surat cinta dari Lian.
"I Love You To my Prince.." gumam Tania sambil tersenyum.
Tak dia sangka jika Lian cukup romantis dalam hal cinta. Tadinya Tania pikir Lian tipekal cowo kaku dan dingin. Sehingga dia tak peka pada pasangan nya.
Namun ternyata Tania salah. Lian bahkan saat ini membuat nya berbunga bunga. Bagaimana tidak. Dia menuliskan sebuah surat yg romantis, dan juga seikat mawar merah nan indah.
"Dasar jomblo karat, emang nya siapa yg mau nyium aku kalau bukan kamu? Jauh aja, pesan nya jaga bibir?" kekeh Tania saat melihat poto Lian di ponsel nya.
🌹
🌹
🌹
Seharian ini Tania di dalam ruang kerja nya terus. Ia sedang sibuk mengecek pemasukan bukan ini, di bantu juga sama Juwi.
"Tan, makan yuk!" ajak Juwi sebab jam sudah menunjukan pukul 13.00 dan Juwi sudah lapar.
Tania tak tega melihat sahabat nya kelaparan, akhirnya mereka pun makan di luar.
Sebenarnya Tania ingin makan di ruangan nya saja. Namun Juwi mengajak Tania makan di luar, sebab Juwi bilang bisa sambil melihat para pengunjung resto.
Setelah memesan makan siang, Juwi dan Tania pun duduk di salah satu meja dekat kolam ikan yg ada air mancur nya.
"Mba Tania, Mba Juwi, silahkan di makana!" ucap salah 1 karyawan Tania.
"Makasih ya!" ucap Tania sambil mulai memakan makan siang nya
"Tania..." panggil seseorang saat Tania sedang menyiapkan nasi ke mulut ny, begitu pun dengan Juwi.
Kedua wanita itu menoleh ke belakang, dan ternyata yg memanggil Tania adalah Niko.
'Kenapa dia ada di sini?' batin Tania heran saat melihat keberadaan Niko.
"Eum, Mas Niko ngapain di sini?" tanya Tania tanpa mau berbasa basi.
Rasa tak nyaman seketika terasa begitu saja. apalagi Niko duduk di sebelah Tania tanpa di suruh.
Tania menjadi gugup saat Niko tiba tiba duduk di samping nya. Dia melirik ke arah Juwi yg sedang mendelik tajam pada Niko. namun Niko tak memperdulikan nya, sebab ia tak mengenal Juwi.
Memang selama ini Niko tak tahu jika Tania mempunyai seorang sahabat.
"Kamu lagi makan?" tanya Niko pada Tania.
"Bukan! Tapi lagi berak? Udah tau lagi makan, pake nanya lagi?" sewot Juwi dengan nada yg begitu ketus.
Tania melipat bibir nya kedalam, Menahan Tawa yg akan meledak. Dia benar benar ingin terbahak saat mendengar ucapan Juwi tadi.
Memang terkesan jorok, tapi bagi Tania sangat lucu.
Sedangkan Niko, malah Memasang wajah dingin dan tak suka ke arah Juwi. Dia tak suka ada orang yg ikut campur.
"Saya nanya Tania, bukan kamu!" kesal Niko
Juwi tersenyum miring mendengar ucapan pria egois nan jahat di hadapan nya. Lalu Juwi membalas tatapan dingin itu dengan sebuah pelototan mata yg lebar, sehingga membuat mata Juwi seakan mau keluar.
Bersambung......