Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita
Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya
Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya
Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bulan madu 2
Mereka berdua makan dalam diam namun tak mengurangi kemesraan antara mereka berdua, karna Nino sesekali menyuapi Anisa, Anisa pun menurut dia begitu menikmati makanan yang Nino suapkan kemulutnya.
Nino memanggil pelayan, niat hati untuk membayar tapi Nino lupa membawa dompet dan HP nya.
"Sayang aku lupa bawa dompet sama HP," ucap Nino sambil merogoh saku celananya.
"Jadi gimana bayarnya ini mas?" tanya sang pelayan.
"Tunggu sebentar ya mbak, aku balik kekamar dulu, mau ambil dompet, sayang, kamu tunggu di sini sebentar ya, aku segera kembali," ucap Nino lalu segera berdiri.
"Iya mas, aku tunggu di sini."
Nino segera meninggalkan Anisa yang duduk sendiri di restoran, wajah cantik Anisa tidak luput dari pandangan seorang pria yang duduk tidak jauh dari meja Anisa saat ini.
"Sayang dia sudah punya suami, wajahnya selalu mengingatkan ku pada Anita, sepertinya mereka baru menikah," gumam pria itu lirih.
Pria itu menggelengkan kepalanya, dia mencoba mengusir pikiran yang menghinggap di otaknya, Anisa begitu mirip dengan almarhum istrinya, tapi Anisa terlihat lebih muda.
Abi mengusap wajahnya gusar, bayangan sang istri selalu muncul di saat ia melihat Anisa, Abi pernah melihat Anisa di sebuah restoran di jakarta, waktu itu Abi ingin sekali berkenalan dengan Anisa namun Anisa keburu pergi dari restoran, hingga Abi tidak pernah bertemu dengan Anisa.
Namun saat ini ai merasa kecewa karna melihat Anisa dengan seorang pria, dimana keduanya sangat mesra karna terlihat jelas di mata Anisa yang terpancar sebuah kebahagian.
Abian permana, seorang duda tampan yang kini sangat mengagumi kecantikan Anisa, sudah satu tahun di menduda karna di tinggal mati oleh sang istri, karna sebuah kecelakaan, Abi saat itu selalu mengurung diri hingga beberapa bulan, hingga pada ahirnya ia harus turun tangan di tengah ancaman kebangkrutan perusahaan yang ia kelola.
Sejak saat itu Abi kembali menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarganya, di situlah Abi melihat Anisa di restoran, Abi yang saat itu sedang ada pertemuan dengan kolega bisnisnya.
Sejak saat itulah, Abi kembali punya semangat untuk melanjutkan hidup, karna sosok Anisa yang begitu mirip dengan almarhum istrinya, membuat hari2 Abi jadi berwarna, namun Abi seakan kehilangan jejak Anisa, dan dengan segala kekuasaan nya sebagai orang kaya, Abi telah menyuruh orang kepercayaan nya untuk mencari tahu tentang Anisa.
Dan sejak saat itu lah Abi sudah menaruh perasaan terhadap Anisa, namun sampai saat ini Abi belum pernah menampakkan dirinya di hadapan Anisa, dia hanya jatuh cinta dalam diam.
Namun dia harus kecewa karna Anisa sudah punya pasangan hidup.
Abi segera keluar dari restoran saat melihat Nino telah kembali duduk di depan Anisa, Abi tidak mau lama2 memandang Anisa, karna jantungnya berdebar-debar meskipun tidak begitu dekat dengan Anisa.
*****
Setelah selesai membayar, Nino dan Anisa segera meninggalkan restoran, mereka berjalan sambil bergandengan tangan menuju kamar hotel yang mereka tempati, mereka terlihat begitu mesra.
Tanpa terduga, Abi juga ingin masuk kedalam kamar yang ia tempati, namun pandangan nya teralih pada pasangan yang tampak begitu mesra, di mana sang wanita bergelayut manja di lengan pria yang merangkul pinggang nya.
Pemandangan itu membuat Abi merasa sesak, namun Abi sadar bahwasanya dia tak punya hak untuk sakit hati ataupun cemburu, karna sejatinya Abi jatuh cinta dalam diam.
Saat ini Abi sedang memandang Anisa dan Nino yang ingin masuk kedalam kamarnya, kamar Abi bersebelahan dengan kamar Anisa dan Nino.
Abi segera masuk kedalam kamarnya, dia tidak mau lama2 melihat kemesraan Anisa dan Nino, hatinya sangat hancur melihat itu semua, padahal Abi belum kenal pada Anisa, tapi rasa cemburu sudah menguasai hati dan pikiran nya saat ini.
******
"Sini sayang," panggil Nino sambil menepuk pahanya agar Anisa duduk di pangkuan nya.
Anisa pun menurut tanpa menolak sedikitpun.
"Malam ini aku dapat jatah gak?" tanya Nino dengan hati2.
"Tadi siang kan udah mas, masak sekarang udah kepengen lagi?"
"Dua ronde aja ya," tawar Nino memelas.
"Mana bisa aku nolak kamu mas, kamu tuh bikin gemes," ucap Anisa sambil menari hidung mancung Nino.
"Jadi dapat jatah nih?" tanya Nino memastikan.
Anisa hanya mengangguk pasrah, toh badan nya sudah terasa baikan, dia sudah gak capek seprti tadi siang lagi.
"Kita mulai sekarang ya sayang," ucap Nino sambil mengangkat tubuh Anisa agar berbaring di atas ranjang.
"Tahun depan aja mas," jawab Anisa sambil terkekeh.
Nino tak lagi perduli dengan ucapan Anisa, dia sibuk membuka baju Anisa dan berlanjut membuka bajunya sendiri.
Nino yang sudah di selimuti kabut gairah segera melancarkan aksinya, Anisa pun kini hanya pasah di bawah kungkungan sang suamì yang selalu menggila saat berhubungan di atas ranjang, Nino tak kenal lelah meskipu tadi siang mereka sudah beberapa kali melakukan nya hingga sore menjelang.
******
Sedangkan di kamar sebelah, Abi tampak gelisah, ia mengusap wajahnya dengan kasar, bayangan Anisa dan Nino bermesraan di dalam kamar menjadi kegelisahan tersendiri bagi Abi saat ini.
Meskipun Abi belum pernah berkenalan dengan Anisa namun sejauh ini, Abi sudah jatuh cinta pada Anisa, rasa kagum yang pertama ia rasakan kini berubah menjadi cinta yang sesungguhnya.
Namun sayang, kini Abi harus kecewa karna Anisa telah memiliki pendamping hidup.
Sedang kan di dalam kamar, Nino dan Anisa saling bergelut dalam indahnya cinta, hingga tanpa terasa sudah hampir tengah malam mereka baru selesai.
"Terima kasih sayang," ucap Nino sambil mencium kening Anisa dengan sayang, Nino menarik selimut dan langsung menutup tubuh mereka yang polos tanpa sehelai benangpun.
Keduanya terlelap setelah menunaikan ibadah malam yang sangat Nino sukai, tentunya.
Pagi pun menjelang, dua pasangan yang masih terlelap, kini mulai mengerjap kan kelopak matanya, kala suara azan subuh mulai berkumandang.
Nino terbangun lebih awal, di pandangnya sang istri yang masih terlelap, di usapnya pipi Anisa dengan lembut, lalu meninggalkan kecupan di kening dan beralih di seluruh wajah Anisa.
Anisa mulai mengeliat, merasakan rasa geli dari ciuman Nino, bolu halus di wajah Nino mampu membuat Anisa terbangun dan meremang seketika.
"Bangun sayang, ayo kita ibadah," ucap Nino berbisik di telingan Anisa.
"Ini udah jam berapa mas?" tanya Anisa dengan suara seraknya, has orang baru bangun tidur.
"Ini masih sabuh sayang," ujar Nino, sambil tangan nya menelusup di dalam selimut, tangan nakal Nino meraba bagian tubuh yang paling sensitif milik Anisa.
Anisa tak mampu berbuat apa2, sentuhan Nino di pagi hari mampu mengalihkan dunianya, Anisa mengerang saat tangan nakal Nino semakin lincah menyentuh bagian tubuh Anisa lainnya.
Tanpa di komando Nino segera memposisikan dirinya di atas tubuh Anisa, Anisa pun tak menolak, toh ini adalah ibadah, menolak akan mendapatkan dosa, dan Anisa tidak mau berdosa.