NovelToon NovelToon
Penyesalan Balas Dendam

Penyesalan Balas Dendam

Status: tamat
Genre:CEO / Balas dendam. / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Tamat
Popularitas:14.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Malam itu di sebuah ruang VIP karaoke, seorang CEO perusahaan besar sekaligus pemilik tempat hiburan malam, merenggut kesucian Nisa dalam keadaan mabuk.

"Sakit Andreassss,,,,!!" Teriak Nisa.
Pikirannya kalut dengan kejadian mengenaskan yang sedang menimpanya.

"Hentikan.!! Kau ib liss.!! Lepaskan aku.!!"

Nisa begitu frustasi dengan kejadian itu. Kebencian dan rasa sakitnya pada Andreas, membuat Nisa bertekad untuk membalas dendam pada laki - laki yang telah merenggut paksa kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Nisa keluar dari walk in closet setelah menyiapkan baju ganti untuk Andreas. Dan sekarang dia duduk di sisi ranjang, menunggu Andreas selesai mandi sembari mengirimkan pesan pada Mella untuk mengajaknya bertemu makan siang bersama.

Selain ingin menghilangkan rasa bosan karna pastinya akan sendiri lagi di apartemen saat Andreas bekerja, Nisa juga ingin menanyakan sesuatu pada sahabatnya itu.

Nisa lalu meletakkan ponselnya di atas nakas. Dia sudah mendapatkan balasan pesan dari Mella yang setuju untuk bertemu besok.

Sementara itu, Andreas keluar dari kamar mandi dengan rambut sedikit berantakan dan basah.

Namun hal itu justru membuat Andreas terlihat sangat seksi, apalagi hanya berbalut handuk di pinggang dan membiarkan tubuh bagian atasnya terbuka dengan otot-otot yang tercekat di sana.

Nisa melihatnya dari kejauhan, dia mengalihkan pandangan saat Andreas menoleh ke arahnya.

Laki-laki itu mengukir senyum tipis pada Nisa sebelum masuk ke walk in closet untuk memakai baju.

"Kamu belum mengantuk.?" Tanya Andreas saat dia kembali setelah memakai baju.

Dia menghampiri Nisa yang masih saja menunggunya.

"Aku akan tidur sebentar lagi." Jawab Nisa. Tangannya meraih cangkir di atas nakas, lalu menyodorkannya pada Andreas.

"Minum dulu, nanti keburu dingin." Katanya lembut.

Andreas mengambil cangkir yang berisi teh dari tangan Nisa. Beberapa saat terdiam sambil menatap cangkir di tangannya dan menatap Nisa bergantian.

"Makasih." Andreas lalu meneguk perlahan teh itu hingga habis dan meletakkan cangkirnya di atas nakas.

Sebelumnya dia tak pernah mendapatkan perhatian dan perlakuan seperti ini dari siapapun, jadi begitu mendapatkannya dari Nisa, dia merasakan ada perasaan yang sulit di jelaskan saat semua kebutuhannya di siapkan oleh Nisa. Termasuk kegiatan yang dilakukan Nisa dengan mencium tangan Andreas saat laki-laki itu akan berangkat dan pulang kerja.

"Apa besok aku boleh pergi.?" Tanya Nisa.

"Aku ingin makan siang bersama Mella."

Nisa meminta ijin. Terlepas seperti apa niatnya menerima Andreas sebagai suaminya, Nisa merasa jika dia harus tetap menjalankan perannya sebagai istri yang baik untuk Andreas.

"Tentu saja. Lagipula aku nggak akan menjadikan kamu seperti burung yang di kurung dalam sangkar." Jawab Andreas. Tangannya mengusap lembut pucuk kepala Nisa.

"Makasih,," Nisa tersenyum manis.

"Sudah malam, sebaiknya kita tidur." Ajak Andreas, lalu naik ke atas ranjang, begitu juga dengan Nisa.

Keduanya tidur bersebelahan tanpa ada jarak. Andreas bahkan mendekap tubuh Nisa dengan posisi saling berhadapan namun tak bisa menatap wajah Nisa, karna wajah Nisa tepat di depan dadanya.

"Selama belasan tahun aku merasa hidup seorang diri. Mengurus semua keperluan sendiri, memendam rasa sakit seorang diri, dan tidur sendiri. Tapi sekarang bisa tidur berdua."

Awalnya Andreas bercerita dengan nada bicara yang mendramatisir keadaan menjadi sendu, tapi kemudian terkekeh kecil di akhir kalimat.

Nisa menautkan kedua alisnya, mencerna baik-baik kalimat terkahir yang di ucapan Andreas.

Nisa tak bisa mempercayai semua itu lantaran ingat dengan penuturan Mella beberapa minggu yang lalu. Mella mengatakan kalau Andreas sering bermain dengan wanita. Bahkan menurut penuturan Mella, Andreas tidak bermain dengan sembarangan wanita karna memilih bersenang-senang bersama model bahkan artis.

"Benarkah.?" Tanya Nisa tak percaya.

"Tapi aku mendengar rumor kalau kamu,,,

"Suka bermain dan tidur dengan banyak wanita.?" Potong Andreas cepat. Nisa langsung menganggukkan kepala.

"Jadi kamu sudah tau.?"

"Kalau begitu aku nggak akan menutupi apapun darimu.".Andreas lalu melepaskan pelukannya. Dia menarik dagu Nisa agar menatapnya.

"Apa kamu bisa menerima pendosa sepertiku dengan melupakan masa laluku.?" Andreas menatap lekat wajah Nisa. Ada harapan besar dalam sorot matanya. Harapan akan di terima sepenuh hati oleh Nisa meski masa lalunya sangat buruk.

"Aku memutuskan untuk berhenti setelah mengajakmu menikah." Terangnya tanpa ada kebohongan dalam sorot mata Andreas.

"Memang semua itu benar. Tapi hanya sebatas bersenang-senang tanpa ada kegiatan tidur bersama seperti ini."

Andreas menatap dirinya dan juga Nisa yang saat ini sedang berbaring di atas ranjang.

Maksud Andreas adalah tidak ada adegan tidur di atas ranjang yang sama setelah melakukan percintaan. Jadi dia hanya bersenang-senang untuk melampiaskan hasratnya saja pada wanita-wanita itu.

"Aku bisa menerimanya, itu sebabnya aku mau menikah denganmu."

"Masa lalu bukan hal yang perlu di permasalahkan bukan.? Asal kamu benar-benar berhenti." Nisa tersenyum teduh. Dia lalu menghambur ke pelukan Andreas dan membenamkan wajahnya di sana.

Andreas hanya mengangguk sembari membalas pelukan Nisa.

Malam itu di lewatkan begitu saja. Malam kedua setelah menikah, tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.

Karna Andreas sendiri tak meminta haknya. Hal itu justru membuat Nisa merasa lega lantaran dirinya memang belum siap. Meski sebenarnya penasaran kenapa Andreas tak memintanya.

...****...

Bangun lebih awal. Nisa tidak langsung turun dari ranjang. Dia sibuk memandangi wajah Andreas yang masih tertidur pulas. Wajah yang terlihat tegas saat kedua matanya terbuka, kini terlihat sendu saat sedang tertidur.

Entah kenapa Nisa melihat banyak kesedihan si wajah Andreas. Pasti luka batin yang dia dapatkan dari permasalahan kedua orang tuanya begitu membekas di hati.

Cukup lama Nisa memandangi wajah Andreas, dia kemudian beranjak ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Nisa sibuk berkutat di dapur, fokus membuatkan sarapan enak untuk Andreas.

"Apa yang kamu masak.? Dari wanginya sepertinya sangat enak."

Suara serak Andreas membuat Nisa tersentak, apalagi laki-laki itu datang tiba-tiba dan langsung memeluknya dari belakang.

"Andreas,, lain kali jangan seperti ini. Kamu membuatku kaget,," Keluh Nisa dengan nada bicara yang menggemaskan. Dia sampai mencubit pinggang suaminya itu. Dan Andreas hanya terkekeh sambil mengeratkan pelukannya.

1
Asih Akbar
Luar biasa
Julia Juliawati
mampir
Rika
bagus
Anugrah Senjakala
Luar biasa
Fransiska Ida Toruan
Devan kali Thor
nobita
aku mendukung mu Nisa utk balas dendam ke Andreas
nobita
tuh kan Nisa.. kamu punya sahabat baik yg begitu peduli sama kamu
nobita
hmmm awal yg menarik
nobita
menyedihkan sekali masa lalu Nisa
Mei Prw
luar biasa
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺nada Mυɳҽҽყ☪️
Luar biasa
Yuningsih Nining
Lumayan
Yuningsih Nining
Kecewa
Yuningsih Nining
orang satu yng lagi baca / simak ini koq... jadi was² sii ya sm nisa, takut nya si andre bener² ngWujudin kata² nya buat ngancurin nisa
Thiva ShiRegarr II
Luar biasa
Thiva ShiRegarr II
Lumayan
emak chayank anak
luar biasa...
alurnya menarik...
konfliknya buat emosi naik turun...
ga bs berhenti baca...penasaran terus...
jadi dendam mana yang didustakannnnn....👍👍✊️
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
orang tua punya cara masing masing dalam mendidik anak anaknya,,cuma terlambat bagi papa Candra menjelaskan kenapa dia begitu keras terhadap Andreas,,dendam sudah tertanam rencana sudah di jalan kan tinggal tunggu kehancuran
Eva Dewi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!