Lina adalah pewaris kekuatan supranatural Dorong & Tarik yang hebat, sebuah energi kinetik yang hanya mengalir di garis keturunan perempuan keluarganya. Jika Lina fokus, ia bisa memindahkan truk. Tapi karena ia ceroboh, ia lebih sering menghancurkan perabotan rumah, membuat Ayah dan adiknya, Rio, selalu waspada.
Kekuatan yang harus ia sembunyikan itu, ia gunakan secara terlalu ikhlas untuk membantu seorang kakek mendorong gerobak rongsokan, yang menyebabkannya melesat kencang di jalanan.
Insiden konyol ini ternyata disaksikan oleh CEO Aris, seorang pebisnis jenius nan tampan yang sedang diburu musuh misterius. Aris langsung terobsesi dan merekrut, apa yang terjadi di kehidupan lina Bersiaplah mengikuti drama komedi supranatural ini.lerstgooo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Perjalanan ke Markas Rahasia Dukun
Setelah insiden kencan ganda, Aris memutuskan bahwa mereka membutuhkan 'Liburan Taktis'. Namun, liburan itu tidak ke Maladewa.
“Lina, kita harus meninggalkan penthouse ini sebentar. Jika kita terus-menerus terpapar emosi panik Dika dan kegembiraan Siska, kita akan berakhir saling melempar cup ramen,” Aris mengeluh, sambil membersihkan jejak lumut yang ditinggalkan Dukun Kinetik di sudut ruangan.
“Ke mana tujuan kita, Direktur Taktis? Ke Bulan?” tanya Lina, tersenyum.
“Tidak. Kita akan ke Markas Rahasia Dukun Kinetik di pegunungan terpencil. Madam Gobi bilang dia mendeteksi sinyal kinetik baru yang sangat kuat, tapi juga sangat... aneh,” jelas Aris, menampilkan peta tersembunyi.
Sebelum pergi, Rio menyodorkan lunch box yang sangat besar. “Ambil ini! Ini Bento Kinetik Darurat! Berisi sup instan, kimchi kering, dan dessert agar mood kalian stabil!”
Saat mereka hendak keluar, Kenji menyergap. “Tuan Aris! Bisakah aku ikut? Aku ingin menganalisis anomali kinetik di pegunungan! Dan mungkin sinyal Wi-Fi di sana lebih baik?”
Lina harus menggunakan Dorong Kinetik lembut untuk mendorong Kenji dan Rio kembali ke dalam penthouse. “Maaf! Ini misi kencan ganda, eh, misi penyelidikan! Bukan tamasya gamer!”
Setelah penerbangan panjang dengan helikopter, Lina dan Aris tiba di lembah pegunungan terpencil. Markas Dukun Kinetik bukan bunker mewah, melainkan sebuah gugusan gua alami yang dihiasi dengan lumut, batu, dan aroma rempah-rempah.
Dukun Kinetik (Madam Gobi) menyambut mereka dengan senyum misterius. “Selamat datang, Cucu. Kalian mencari pewaris baru. Dia ada di gua terdalam.”
“Apa jenis kekuatannya, Nek?” tanya Lina, penasaran.
“Dia adalah Kinetik Inersia. Dia mengendalikan kemalasan mutlak. Dia tidak bergerak, tetapi dunia bergerak di sekitarnya,” jelas Dukun.
Aris dan Lina saling pandang, bingung.
Mereka mengikuti Dukun Kinetik ke dalam gua terdalam. Di sana, di atas tumpukan jerami yang nyaman, ada seorang pemuda kurus, usia awal dua puluhan, yang tampak tertidur pulas.
“Ini... pewaris kinetik terkuat?” bisik Aris.
“Dia tidak tidur, Nak. Dia sedang berinergia,” jawab Dukun.
Lina mencoba mendekati pemuda itu. Namanya Reno.
“Reno? Kami dari Liga Kinetik. Kami butuh bantuanmu,” kata Lina.
Reno tidak bergerak. Tapi tiba-tiba, semua debu di udara di sekitar Reno terhisap ke dinding gua, menjauh dari tubuhnya. Udara di sekitar Reno terasa sangat bersih dan statis.
“Lihat, Cucu,” bisik Dukun. “Dia malas bergerak, jadi dia membuat dunia di sekitarnya yang bergerak agar dia tetap nyaman.”
Aris langsung mode Direktur Taktis. “Lina, ini luar biasa! Kinetik Inersia bisa menjadi Perisai Kinetik Pasif terkuat! Dia tidak perlu mengeluarkan energi! Dia hanya perlu... diam!”
Aris mencoba menyentuh Reno. Tiba-tiba, jaket Aris di bagian bahu berubah menjadi sangat berat, seolah jaket itu sendiri menolak untuk bergerak mendekati Reno.
“Wow! Dia membuat jaketku berinersia!” seru Aris, berusaha melepaskan jaketnya.
Lina tertawa. “Reno! Bangun! Kita butuh kamu untuk misi!”
Reno akhirnya membuka mata. Suaranya terdengar sangat pelan dan malas. “Siapa kalian? Aduh, kenapa kalian bergerak terlalu cepat? Itu mengganggu inersia-ku.”
Lina menjelaskan tentang Nova Prime, Liga Kinetik, dan perlunya Reno bergabung.
Reno menghela napas panjang, yang terdengar sangat melelahkan. “Bergabung? Aduh… itu butuh energi. Saya sangat malas untuk berorganisasi.”
Aris, yang melihat potensi besar, mencoba menyuap Reno. “Reno, jika kamu bergabung, aku akan memberimu vila di tepi pantai dan kasur anti-gravitasi! Kamu tidak perlu bergerak sama sekali!”
Reno tampak tertarik. “Kasur anti-gravitasi? Itu ide yang bagus. Tidak perlu membalik badan saat tidur.”
Lina menyela. “Reno, kami tidak butuh kamu jadi pesuruh malas. Kami butuh kamu sebagai senjata. Jika Nova Prime datang, kami butuh kamu untuk membuat semua armor dan senjata mereka menjadi sangat berat, sehingga mereka tidak bisa bergerak!”
Reno berpikir keras. Butuh waktu lama, dan wajahnya tampak kelelahan hanya karena berpikir.
“Baiklah,” kata Reno, sangat pelan. “Aku akan bergabung. Tapi syaratku adalah… aku hanya akan bergerak dua kali setahun.”
Aris dan Lina saling pandang. Kesepakatan Kinetik yang paling aneh.
“Deal,” kata Aris. “Tapi kamu harus ikut kami ke penthouse di Jakarta.”
Reno menggelengkan kepala, sangat pelan. “Tidak. Aku malas bepergian. Kalian saja yang harus tinggal di sini bersamaku selama dua hari. Itu butuh energi adaptasi.”
Lina dan Aris terpaksa tinggal di gua Dukun Kinetik selama dua hari, yang merupakan kekacauan logistik bagi Aris.
Aris mencoba mengirim email dengan laptopnya. Tiba-tiba, laptopnya macet total.
“Kenapa laptop ini crash?!” Aris panik.
Dukun Kinetik menyahut. “Dia tidak crash, Nak. Laptopmu sedang berinergia. Dia malas bekerja.”
Aris harus menggunakan Dorong Kinetik kecil untuk memaksa laptop-nya berfungsi.
Sementara itu, Reno, tanpa bergerak, membuat semua makanan di Bento Kinetik Darurat Rio terbang secara otomatis dari kotak dan mendarat sempurna di mulutnya.
Lina menatap pemandangan itu. “Aris, kita tidak bisa membawa dia ke penthouse. Rio akan bunuh diri jika dia melihat cup ramen-nya melayang ke mulut Reno.”
Aris mengangguk. “Reno adalah senjata diam. Dia terlalu kuat dan terlalu malas untuk dibawa. Kita akan menjadikannya Pusat Logistik Kinetik Liga kita di sini.”
Mereka membuat Kontrak Kinetik Inersia: Reno akan tinggal di gua, dan Liga Kinetik hanya akan memanggilnya dalam keadaan darurat mutlak. Sebagai imbalannya, Aris akan mengiriminya kasur anti-gravitasi super mewah dan seorang pelayan yang bertugas membacakan buku agar Reno tidak perlu membalik halaman.
Saat mereka bersiap untuk kembali ke Jakarta, Lina menarik Aris ke sisi air terjun gua.
“Kamu lelah, Direktur Taktis?” tanya Lina.
“Sangat lelah. Aku menghabiskan 48 jam melawan kemalasan kinetik. Aku butuh Tarikan Emosi yang kuat darimu,” Aris memohon.
Lina mencium Aris. Ciuman itu intens dan penuh energi, yang Aris juluki Ciuman Anti-Inersia.
“Ini adalah kekuatan kita, Aris,” bisik Lina. “Kita tidak bisa diam. Kita harus terus bergerak, terus chaos, terus mencintai. Itu adalah Kontrak Hati kita.”
Aris memeluk Lina erat-erat. “Ayo kembali, Lina. Aku tidak sabar melihat kekacauan apa yang Dika dan Siska ciptakan di penthouse kita.”
Mereka terbang kembali, meninggalkan Reno yang sudah pulas di atas kasur anti-gravitasi barunya.