" Pul.... kamu harus bantu , kamu harus menikah dengan lely, kalau tidak ibu akan di proses secara hukum oleh bu Aan . ucap bu Rahma kepada anaknya Saiful
" Tapi ipul sudah punya pacar buk... Meidina"
"Baru pacar pul.. kan orang tuanya may tidak suka sama kamu".
" Tapi ipul hanya....".
" pokoknya kamu harus menikahi lely Pul...."
Saiful pusing menghadapinya, membantah ibu juga tidak tega.. tapi...
Bagaimana kelanjutannya ??
Seperti apa calon istri ipul yang bernama lely itu?
No konflik & No pelakor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekampus
Pagi menjelang subuh ipul bangun, dia melihat istrinya masih tertidur lelap di pelukannya. Dia tersenyum sambil mencium kening istrinya itu.
Ipul melihat masih pukul empat lewat sedikit. Lalu dia bangun dengan pelan, dia akan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sebelum mereka berangkat ke kota tempat kuliah lely.
Saat akan bangun tiba- tiba istrinya memeluk erat lagi. Dia kembali memeluk istrinya itu. Dan mengusap pungung istrinya.
"Sayang. Bangun yuk. siap-siap kan mau ke kampus kamu?!". ucap ipul.
"Sebentar, masih mengantuk". ucap lely.
"Nanti kamu bisa tiduran di mobil, tidak enak kalau abang datang kita belum siap". ucap ipul. "Aku mandikan ya?. atau mandi bareng saja biar cepat selesai".
"Mandi sendiri saja, abang duluan saja". ucap lely melepaskan pelukannya
"Ya sudah, kamu tidur sebentar selama abang mandi". ucap ipul mencium kening istrinya.
Ipul mandi dan selama itu lely tiduran, selesai mandi dia mengendong istrinya untuk mandi. Di bawah shower saja, biar lekas selesai.
Dia membantu menyabuni tubuh istrinya, lely tidak melarangnya, karena lely ingin melihat dan merasakan layanan suaminya.
Dia melihat, apakah suaminya itu tidak tertarik atau nafsuan saat memandikannya. Tapi, ternyata dia melihat suaminya beberapa kali menarik nafas dan menelan ludah. Ternyata nafsunya terpancing.
Lely salut dengan suaminya ini. dia tetap meyabuni dan membilas tubuh istrinya sampai bersih, tanpa berbuat mesum. Seperti memegang atau meremas secara tiba-tiba. Padahal ipul hanya memakai handuk sepinggang, tanpa baju.
Bahkan dia menyabuni dan membilas secara lembut. Sampai selesai, dan memasangkan baju handuk istrinya.
Tiba-tiba lely memeluk ipul dari depan. Lely bisa merasakan punya ipul yang bangun, terasa keras di perut Lely. Lely sengaja mengerak kan perutnya, membuat adik ipul tertekan perut lely.
"Ahh... sayang.. jangan bergerak, ada yang protes nih, dari tadi dia sudah bangun, nanti susah menidurkannya!". Desah ipul sambil mendekap lely agar tidak bergerak lagi.
"Biar saja dia bangun. Memang abang tidak ada keinginan saat memandikanku?!". tanya lely menekan-nekan perutnya pada adik ipul yang semakin terasa di perut lely.
"Sangat mau lah. Ahhh Sayang.. kamu jangan nakal". ucap ipul mengangkat ketiak lely dan membawanya kekamar dan menidurkan serta menindih lely.
"Jangan salahkan abang, kalau kita mandi lagi". Ucap ipul menyingkap baju handuk istrinya. Bahkan handuk ipul telah terlepas saat dia berjalan tadi, dan telah polos saja.
"Abang... ahh..".
"Sayangh......".
Mandi menjelang subuh pun di ulang lagi, Dan mereka sholat subuh berjamaah setelah mandi dua kali.
Setengah enam Setelah selesai sholat dan berpakaian, mereka kebawah untuk membuat sarapan.
Tapi belum sempat masuk dapur, abang lely dan kedua orang tuanya datang. Ternyata ibu lely membawa sarapan untuk mereka bersama. Bahkan kopi dan susu pun sudah ada dalam termos kecil. tinggal tuang kegelas.
"Bang. katanya berangkat setengah tujuh". tanya lely saat semua sarapan.
"Abang ada pertemuan di rumah sakit abang magang pukul sepuluh, jadi kita cepat berangkatnya". ucap abang lely.
Iya. kekota tempat lely kuliah membutuhkan waktu tiga jam. Apalagi kampus lely di pinggiran kota arah ke perbukitan. Ujung kota sebalah ke batas palibg ujung.
"Nanti kalau tidak macet di jalan, akan sampai jam sembian lewat. Dan abang antarkan ke kampus bertemu dosen pembimbing kamu, yang waktu itu.
Apakah akan lanjut koasnya, dan dimana. jadi setelah itu kalian bisa cari kos atau kontakan dekat mana kamu koas". ucap abang lely.
Lely dan ipul mengangukan kepala, tanda paham.
Selesai sarapan, belum pukul enam mereka sudah berangkat. mereka pergi hanya bertiga saja. kedua orang tua lely pulang kerumah mereka. Karena ayah akan bekerja.
Ipul tadi subuh sudah me wa temannya, agar minta izin ke bos untui dia izin hari ini. Ipul belum tahu pasti kapan untuk pindah mengikuti istrinya yang kuliah akan koas lagi dimana.
Perjalanan mereka memakan waktu tiga jam lebih. Lely yang katanya mengantuk tidur di kursi belakang. Ipul di depan dan abang lely mengendarai mobil.
Sesampai di kampus, mereka menuju ruang dosen yang akan mereka temui. Tadi satu jam menjelang sampai abang lely menelfon dosen itu.
Makanya mereka langsung keruangan, karena sudah di tunggu, juga ada dua dosen lagi yang ikut menunggu.
Abang lely dan lely menceritakan semua kejadian kecelakaan lely dan keadaan lely dua tahun belakangan. juga memberikan semua data tentang kuliah dan koas yang lely bawa.
Setelah menjelaskan sedikit tentang lely, Abang lely duluan izin pergi, karena ada keperluan. Tinggal lely yang di temani ipul membicarakan dan menyelesaikan semua.
Lely menjawab semua yang di tanya dosen pembimbing itu, juga dua orang dosen yang menangani masalah lely ini.
Mereka bertanya dan mendengar semua tentang lely alami selama dua tahun. Dan juga melihat semua nilai dan data lely bawa dari rumah tadi. Juga surat dokter tentang kecelakaan yang lely alami.
Banyak pertanyaan para dosen tentang perkuliahan, yang dijawab lely dengan baik.
Hingga ketiga dosen yang menanyai lely, lebih tepatnya seperti tes wawancara. Karena banyak pertanyaan mengenai perkuliahan. Apakah lely masih ingat dengan pelajarannya.
Semua puas dengan jawaban lely. mereka tahu, lely merupakan mahasiswi yang cerdas, pembimbingnya mengakui kecerdasan lely, walau sudah hampir dua tahun Amnesia masih bisa mengingat semua pelajaran.
Dan hasilnya. Lely akan koas ulang. Karena kata dosen pembimbing itu koas lely dua tahun yang lalu baru berjalan enam bulan. Sementara koas itu dua tahun.
Karena mata kuliah lely sudah selesai, dan menurut dosennya itu lely boleh fokus koas dulu. Dan lely minta izin untuk bisa koasnya di rumah sakit daerah di kota tempat tinggalnya. dosen pembimbing itu menyetujuinya, dengan syarat dia harus mempelajari ketertinggalannya. Dibimbing doktet senior di tempat koasnya.
Dan dosen pembimbing itu memberikan seorang temannya, dokter ternama yang mempunyai pekerjaan tetap di rumah sakit daerah di kota lely tinggal.
Setelah selesai semua keperluan dan mendapatkan surat izin untuk koas di rsud tempat tinggal lely. Lely dan ipul keluar dari kampus itu.
Mereka keluar kampus hampir azan Zuhur. Karena banyak surat menyurat yang di urus untuk tugas koasnya. Dan surat lainya yang dibutuhkan.
"Senangnya ya bang, bisa koas di tempat kita tinggal, hadi tidak repot untuk pindahan". ucap lely membimbing lengan ipul.
"Alhamdulillah.. Itu karena kamu pintar sayang. Kamu tadi seperti sedang di wawancara oleh para dosen. Semua pertanyaan para dosen tadi dapat kamu jawab. Dan mereka tidak meragukan kemampuanmu itu". ucap ipul merangkul istrinya itu sambil tersenyum.
"Berkat dukungan abang, aku tadi merasa punya kekuatan lebih saat abang dampingi. Terimakasih". ucap lely membalas senyum ipul.
"abang cuma duduk saja kok. malah tadi seperti tidak di anggap oleh para dosen disana. Bahkan tadi mereka kaget kalau kamu sudah menikah". jawab ipul.
Tadi abang lely juga mengenalkan ipul yang merupakan suami lely. Bahkan dosen itu sempat bertanya sedikit kepada ipul mebanyakan umur. Karena memang ipul masih terlihat seperti anak sma.
Dan mereka baru percaya setelah melihat surat nikah yang ternyata di bawa juga oleh lely. Hingga para dosen itu memberikan dukungan dan semangat kepada ipul untuk mendampingi istrinya itu.
Lely me wa abangnya, dia tidak mau menelfon karena was-was, kalau abangnya masih sedang ada pertemuan.
Lely bilang kalau dia dan suaminya akan sholat di mesjid dekat kampus dan akan jalan-jalan ke salah satu mall besar di kota ini. untuk sekedar jalan dan makan.
Abangnya membalas, kalau dia akan mengabarkan jika akan menjemput nanti. karena masih ada keperluan.
.
dan ipulnya jg sangat tau diri.
baca ulang lg thor,biar konsisten jl ceritanya😊❤
lagian anak mereka cuma 2 , utk siapa lg kekayaan mrk kalau tdk utk anak dan cucu mereka.spt yg dikatankan ayah lely.
yg penting ipul selalu setia, sayang dan perhatian sm anak istri dan keluarga.
ternyata....