NovelToon NovelToon
Suami Duda Kaya

Suami Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Widya27

Semua bermula ketika si kecil Aiden lepas dari penjagaan pengasuhnya dan pengawalnya.

Atas dasar tidak sengaja, ternyata bisa membuat Aletta si gadis biasa mendapatkan antara keberuntungan atau terjebak dalam hal yang tidak semestinya.

Penasaran dengan alur ceritanya? yuk cari tahu lebih dalam agar tidak tertinggal kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#3

Karena takut anak itu merasa bosan jadi Aletta mencoba bertanya siapa namanya dan berniat mengajaknya membeli mainan agar dia tenang.

"Ganteng kamu nama kamu siapa? Pasti nama kamu bagus ya?" ucap Aletta dan anak itu terlihat seperti berpikir sejenak, kemudian menjawab pertanyaannya.

"Nama atu Ayden tak, tatak tantik namanya siapa?" jawab anak itu dengan khas anak anaknya.

"Ayden ya? Nama kakak Aletta, mau ikut kakak beli mainan mau?" ajak Aletta.

Mendengar kata mainan seperti nya dia tertarik dan mau ikut.

"Mau tatak antik mau" dengan semangat anak itu ingin digendong. Dengan senang hati Aletta menggendongnya.

Mereka mencari tempat penjual mainan anak anak dan akhirnya menemukannya jadi ia membeli beberapa mainan yang disukai Ayden. Kurang lebih ada tiga mainan yang dibeli, Aletta tidak masalah dengan harganya asal anak itu senang.

Setelah memilih dan membayar ke kasir, Aletta kembali ke tempat tadi dan selang tidak bertahan lama ada yang menghampiri mereka berdua. Terlihat dari interaksi mereka, Aletta bisa menebak itu adalah Babysitter dan dua bodyguard.

"Tuan Ayden, syukurlah tuan Ayden ada disini. Saya panik mencari tuan ketika tau tuan pergi dari pandangan saya" ucap seorang wanita yang tidak terlihat tua tapi tidak muda juga.

Walaupun Ayden kecil tidak mengerti apa maksud dari pengasuhnya tapi terlihat jelas diwajah pengasuh bahwa ia sangat panik dan senang karena bisa bertemu anak asuhnya.

Saking senangnya bisa ditemukan pengasuh itu sampai lupa ada Aletta disana. Sampai akhirnya ia sadar san berterima kasih karena sudah menjaganya.

"Terima kasih nona sudah menjaga tuan Ayden, jika tuan Ayden tidak bertemu anda dan tidak dijaga entah apa yang akan terjadi" ucapnya sesekali menunduk.

"Eh iya sama sama, sudah jangan sampai begitu" ucapnya mengulas senyum.

"Saya senang bisa bertemu dengan Ayden karena dia sangat lucu dan menggemaskan, aku suka itu. Oh iya, ini saya sempat membelikan Ayden beberapa mainan. Dia sangat menyukai mainan itu jadi saya membelinya" ucapnya ramah tanpa bermaksud meminta imbalan.

"Eh nona maaf merepotkan anda, saya jadi tidak enak dan takut dimarahi oleh Daddynya" pengasuh itu terlihat sungkan dan enggan menerima pemberian itu.

"Tidak apa apa, aku sangat suka Ayden jadi terimalah ini" ujar Aletta memberikan itu pada salah satu cara bodyguardnya.

"Terimakasih nona, sekali lagi makasih nona. Maaf sudah mengganggu waktu anda" pengasuh itu membungkuk tapi ditahan Aletta.

"Iya sama sama, jangan sampai begitu" ucapnya.

"Ayden kecil kakak pergi dulu ya, kalau bertemu lagi nanti kita main lagi ya" ucapnya sambil mengusap kepalanya sebelum pergi meninggalkan mereka.

Melihat itu Ayden menarik tangannya dan seperti ingin menangis tidak ingin ditinggal.

"Eh jangan menangis, nanti lucunya Ayden hilang" Aletta menyetarakan tingginya dengab Ayden dan memeluk anak kecil itu sambil menenangkan.

"Tatak jangan pelgi" katanya disela sela tangisnya.

"Kapan kapan kita main lagi oke?" Aletta mengajak si kecil bernegoisasi.

Terlihat bocah kecil itu tidak ingin ditinggal dan benar benar menempel pada Aletta.

"Ganteng dengar kakak, kalau Ayden tidak pulang nanti Daddy khawatir sama Ayden. Jadi Ayden pulang ya, Ayden tidak mau kan jadi anak nakal dam membuat daddy Ayden marah?" bujuknya yang membuat si kecil Ayden berpikir dua kali.

Sebelum Ayden menjawab, babysitternya berkata.

"Maaf nona, kalau boleh saya meminta nomor anda supaya bisa dihubungi apabila tuan Ayden menginginkan bertemu dengan anda" tanyanya berhati hati, pengasuh itu tahu hal itu adalah hal privasi orang lain tapi demi tuan kecilnya saja.

Aletta berpikir sebentar, kemudian mengeluarkan kertas dan pulpen untuk mencatat nomornya beserta namanya. Sesudahnya memberikan pada pengasuh itu dan diterima dengan baik.

"Terima kasih nona saya akan menyimpannya, barangkali Daddynya bisa menghubungi anda" ujar pengasuh tersenyum ramah.

"Ganteng kakak pamit ya, nanti bisa hubungi dan minta bibi menelpon kakak oke" kali ini Aletta memberikan pelukan terakhir sebelum benar benar pergi dari hadapan mereka.

Terlihat anak kecil itu sedih tapi akhirnya mau diajak pulang. Sesampainya di mansion Franklin anak itu tampak bermain dengan robot dan mobil yang dibelikan Aletta.

Sore harinya saat Zayn pulang, jam masih menunjukkan jam 5 sore. Sebelum ke lantai 2 ia melihat anaknya bermain dengan mainan yang baru dan itu menarik perhatiannya karena dirinya tidak merasa membelikan mainan itu.

"Sayang, Daddy pulang" sapa Zayn saat anaknya tengah bermain di ruang tamu.

Melihat Daddy kesayangannya pulang, Ayden kecil berlari menabrakkan diri di kaki jenjangnya Zayn. Dengan mudahnya Zayn menggendong Ayden kedalam gendongnya.

"Sayang, Daddy baru lihat mainan kamu. Itu baru beli ya? Apa Opa dan Oma yang membelikannya?" tanya Zayn lembut.

Ayden hanya menggeleng pelan dan tatapan Zayn mengarah pada pengasuhnya.

"Maaf tuan, saat Nyonya besar dan Tuan besar sedang makan di mall. Tuan Ayden ingin berkeliling tapi sempat hilang dari pandangan saya dan bodyguard jadi sempat menjadi mencarinya. Beruntungnya, Tuan Ayden bertemu dengan wanita baik hati dan sepertinya mengajak tuan Ayden membeli 3 mainan baru. Ia sempat memberi nomornya karena saya memintanya dan itu saya lakukan karena tadi tuan Ayden sempat menolak berpisah dengan wanita itu. Diperjalanan pulang pun sempat rewel ingin bertemu lagi dengan wanita itu" jelas panjang lebar pengasuh itu.

Mendengar hal itu Zayn meminta nomor itu dan melihat ada nomor sekaligus namanya

"Aletta" batin Zayn.

"Baiklah silakan kamu pulang, lain kali aku harap hal ini tidak terjadi lagi" ucapnya dan dibalas pengasuh penuh sesal karena lalai dari pekerjaannya.

Setelah kepergian pengasuh itu, Zayn mengajaknya ke kamarnya.

"Sayang, lain kali hati hati dengan orang yang tidak dikenal ya. Itu berbahaya sayang, bagaimana kalau kamu diculik orang? Daddy khawatir dan tidak mau itu terjadi" dengan lembut ia mengusap kepalanya dengan sayang.

"tapi tataknya baik, Ayden suta tataknya daddy" ucapnya dengan cadelnya membuat siapapun pasti gemas melihatnya.

"Tapi kasian kakaknya sampai membeli maian banyak untuk kamu sayang" ucapnya lagi, tidak bermaksud marah tapi sudah banyak mainan Ayden yang sudah dia belikan.

Ayden menganggap Daddynya marah dan berujung menangis dipelukan Zayn. Terlihat mata kecil itu mulai berair deras bersamaan dengan suaranya yang semakin kencang.

Zayn pun tidak punya pilihan lain selain menenangkannya, setelah beberapa lama menangis akhirnya Ayden mulai terlelap dipelukan dan dipangkuan Zayn.

Zayn menidurkan bayi kecil nya itu dan segera membersihkan diri di dalam kamar mandi. Selesai mandi dia segera merebahkan dirinya diatas ranjang sebelah Ayden yang masih tertidur pulas.

Zayn pikir dia bisa mengganti uang wanita itu besok hari karena sudah membelikan Ayden mainan.

1
veragarden ✷
Gak bisa tidur sampai selesai baca ini cerita, tapi gak rugi sama sekali.
Widya: makasih ya, pantau terus supaya bisa tau update selanjutnya
total 1 replies
paulina
Plot yang kompleks dengan twist yang tak terduga.
Widya: makasih udah mampir di cerita aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!