NovelToon NovelToon
Lihat Aku, Delilah

Lihat Aku, Delilah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Kehidupan bebas membuat Delilah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bersama Nayaka, kekasih yang selalu ia perlakukan buruk. Demi Delilah, Nayaka rela menerima setiap penghinaan serta pengkhianatan. Apa yang terjadi selanjutnya ? Apa cinta mereka bisa bersatu terlebih ada sosok pria yang Delilah cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penolakkan

"Hanya setengah hari. Aku membutuhkan pengasuh yang bisa menjemput Kyomi sekolah dan menjaganya selama aku berada di kantor. Tapi aku tetap mengizinkan Angel kemari. Kyomi menyukai dirinya," ucap Nayaka.

"Kau sungguh naksir padanya?"

"Bukan urusanmu. Cepatlah kau buat makanan untuk Kyomi. Dia pasti kelaparan," kata Nayaka.

Di dapur Nayaka tidak ada peralatan memasak yang lengkap. Delilah mengunakan apa yang ada saja untuk memanggang daging ayam yang telah ia fillet.

Nayaka memperhatikan itu dan ia tidak percaya atas perubahan Delilah. Dulu mantan kekasihnya itu tidak bisa apa-apa dan selalu ia yang memasak makanan selagi mereka tinggal bersama.

Aroma bawang putih, mentega serta kecap beradu. Delilah juga memanggang roti karena ia ingin membuat burger. Sementara Nayaka memotong sayur untuk membuat salad.

"Kau begitu mahir memasak," kata Nayaka.

"Tentu saja. Juno suka sekali makanan rumah dan dia suka sekali burger buatanku," jawab Delilah, yang baru ia sadari telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia ucapkan. Delilah menoleh pada Nayaka. "Aku hanya belajar sedikit."

"Calon istri memang harus begitu," ucap Nayaka. "Sejak kapan kau mengenalnya?"

"Sejak di Amerika. Dia teman Kiano."

"Kalian ...."

"Kami tidak tinggal bersama," potong Delilah cepat. "Sesekali dia hanya berkunjung ke apartemenku."

Nayaka tidak menanggapi, ia meneruskan membuat salad sayur. Sementara Delilah merasa tidak enak karena lantaran telah membuat keadaan menjadi canggung.

"Angkat roti-nya. Itu akan hangus," kata Nayaka.

Delilah kaget dan tanpa sengaja jarinya terkena teflon. Ia meringis. "Panas sekali."

"Cepat cuci pakai air dingin." Nayaka lekas mematikan kompor, lalu mengambil kotak obat dan mencari salep luka bakar di dalamnya. "Oleskan di jarimu yang terbakar tadi," ucapnya seraya mengulurkan obat itu."

Delilah menjauhkan salep itu. "Kau tidak perlu repot-repot."

"Jangan mengharapkan aku seperti dulu. Itu tidak akan pernah terjadi lagi."

"Aku tahu itu. Ketika kau mendorongku, menamparku, saat itu aku sudah melihatmu berubah."

"Setiap orang bisa berubah," jawab Nayaka. "Saladnya sudah jadi. Kau cepatlah selesaikan itu. Aku akan panggil Kyomi."

Tidak lama, Nayaka datang bersama Kyomi ke ruang makan. Delilah juga sudah selesai membuat steak ayam dan burger telur untuk putrinya. Sayangnya, sambutan Kyomi tidak memuaskan hatinya. Wajah anak itu cemberut memandang Delilah.

"Sayang, Mama buatin kamu burger sama steak. Kamu coba, ya," kata Delilah yang meletakkan satu potong ayam di piring Kyomi.

"Kyomi tidak ingin makan ini," ucapnya.

"Tapi ini enak," kata Delilah. "Coba saja, Sayang. Kalau burger telur ini mau? Tante dan pamanmu sangat suka."

"Siapa tante dan pamanku?" tanya Kyomi.

"Kau ingat saat kita pertama bertemu. Mereka semua adalah tante dan paman Kyomi. Tante Ayyana dan Anthea, lalu paman Kiano," ucap Delilah.

Kyomi tampak berpikir, lalu ia berucap, "Siapa paman tampan satunya lagi? Apa dia pamanku juga? Kyomi juga melihatnya saat di kafe waktu Papa menyanyi di sana."

Delilah gugup. "D-dia adalah ...."

"Apa dia pacar barumu?"

"Kyomi, dari mana kau belajar tentang itu?" tegur Nayaka.

"Sydney menceritakan kalau dia punya dua orang ayah dan dua orang ibu. Setiap minggu dia akan bergantian menginap di rumah mereka. Apa aku juga akan seperti itu?" tanyanya.

"Papa sudah bilang kalau kami akan mengasuhmu secara bersama-sama."

"Aku tidak ingin makan. Perutku sudah kenyang," ucapnya yang beranjak dari tempat duduk.

"Kyomi," panggil Nayaka.

"Kyomi sudah kenyang, Papa."

"Papa mohon," ucap Nayaka.

Kyomi menoleh, lalu ia kembali duduk di kursinya tadi. Delilah senang karena anaknya mau dibujuk. Ia menaruh burger telur itu ke dalam piring Kyomi, dan berharap sang putri memakannya.

"Kyomi ingin nasi goreng buatan Papa," ucapnya seraya menjauhkan makanan dari Delilah.

Nayaka menyuapkan satu sendok nasi yang cepat disambut oleh anak itu. Kyomi memang lapar, tetapi steak ayam dan burger sama sekali tidak membuatnya berselera makan.

"Pakai ini, ya?" kata Nayaka seraya menunjuk ayam panggang itu.

Kyomi menggeleng. "Itu tidak enak. Kyomi tidak suka."

"Kau belum mencobanya," kata Nayaka.

Sekali lagi Kyomi menggeleng. "Jangan paksa Kyomi."

Delilah diam saja. Untuk kali ini tidak berkutik sama sekali. Mau marah juga harus ditahan lantaran Kyomi akan semakin membencinya.

"Kyomi pinter, makannya habis," ucap Nayaka memberi pujian. "Habis ini gosok gigi, ya."

Kyomi mengangguk kemudian berlalu dari dapur. Nayaka membereskan meja makan, tetapi tangannya terhenti ketika melihat Delilah yang belum makan sama sekali.

"Lain kali kau tidak perlu repot," ucap Nayaka.

"Kau senang aku ditolak begini."

"Sama sekali tidak. Tapi kehadiranmu di sini malah membuat luka bagi Kyomi. Dia akan terus mengingat kau ibu yang meninggalkannya."

"Kau sama sekali tidak mendukungku. Kau ingin Kyomi membenci ibunya?" kata Delilah.

"Usaha yang keras lagi. Pergilah ke kamarnya dan jadi ibu yang baik."

Delilah menuruti perkataan Nayaka. Ia menyusul Kyomi yang berada di kamar. Rupanya Kyomi tengah menyiapkan buku untuk hari esok.

"Ada yang perlu Mama bantu?" tanya Delilah.

"Aku sudah selesai."

Dalam hati, Delilah selalu mengucapkan kata sabar. Kyomi bicara seolah mereka seumuran. "Bagaimana sekolah Kyomi? Apa menyenangkan?"

"Iya, senang."

"Apa boleh Mama mengantar Kyomi sekolah besok? Mama juga ingin lihat sekolahnya," kata Delilah.

"Kyomi lebih suka naik motor daripada mobil."

Delilah tersenyum. Ia mati kutu untuk bicara pada anaknya sendiri. "Kyomi ingin tidur? Ayo, Mama temani ke kamar mandi. Kyomi harus gosok gigi dulu."

"Kyomi bisa sendiri."

Gadis kecil itu berjalan keluar kamar menuju kamar mandi. Delilah tetap mengikutinya. Ia bangga ketika melihat kemandirian Kyomi. Nayaka berhasil membesarkan putrinya.

"Kyomi sangat pintar," puji Delilah.

Sayangnya pujian itu sama sekali tidak meluluhkan Kyomi. Anak itu berlalu masuk ke kamarnya, dan lagi-lagi Delilah mengekor dari belakang.

"Kyomi tidurlah, biar Mama yang bacakan dongeng untukmu," kata Delilah membujuk.

"Kenapa Tante tidak pulang saja. Apa mama dan papa Tante tidak mencari?" ucap Kyomi.

Delilah tersentak mendengarnya. "Kyomi! Beraninya kau berkata begitu."

"Delilah!" bentak Nayaka yang baru datang dan tidak sengaja mendengar ucapan wanita itu.

Kyomi berlari memeluk Nayaka. "Papa, dia jahat."

"Aku sudah berusaha, Kak. Kau dengar apa yang dia katakan. Dia menanyakan keberadaan papa dan mamaku," ucap Delilah.

"Kyomi, pergilah ke kamar Papa," kata Nayaka.

Anak itu manut atas perintah ayahnya. Nayaka menutup pintu agar pertengkaran ini tidak didengar oleh Kyomi tentunya.

"Dia masih kecil dan kau membentaknya. Ini baru sehari, Del," kata Nayaka.

"Dia menanyakan papa dan mamaku. Kau tahu aku begitu emosional mendengarnya."

"Lalu kau menyalahkannya? Kyomi tidak tahu apa-apa. Kau seharusnya tahu itu."

"Sebaiknya aku pulang," ucap Delilah.

Nayaka bergeser dari tempatnya, mempersilakan Delilah membuka pintu dan keluar. Delilah semakin kesal karena Nayaka sama sekali tidak mencegah atau membujuknya.

Bersambung

1
Larasati
wow kurang apa lagi angel 3 milyar kerja bertahun" gak bakalan dapet segitu 😁😁
Larasati
idih si pelakor gak sadar diri 🤣🤣emang iya kalau ulet bulu mah gak tau malu
Larasati
puas lohhh dasar si jalang
MoonStar
anak Nilam.... aduhai......
Larasati
kamulah angel orang ketiganya
Larasati
😭😭😭😭
Larasati
karma mu angel
Larasati
si pelakor 😡
Larasati
puas kamu nay sudah menuduh Deli berzina dasar suami egois, ternyata benar kalau sudah punya kuasa bisa seenaknya
Larasati
dasar pelakor senang kau angel delilAh pergi dr kehidupan naya
Larasati
nyesek bacanya 😭😭😭😭
Indah Martin
Luar biasa
Larasati
pergi aja Del pulang ke keluarga mu kakak mu sayang sama kamu ,q bacanya aja nyesek sampe nangis 😭😭😭😭😭
Larasati
kasihan jg delilAh di acuhkan begitu 😭😭😭😭
Viroh Saputra
💐💐💐💐

ada lanjutannya Thor?
Larasati
cantik ganteng gimana wajahnya kyomi ya apa lebih cantik lg
Jane Hutagalung
othor sukses membolakbalikan emosi pembaca..
Indah Martin
ko cerita nya begini Thor sedih aq tuh kasian Dila sama dion
Afrina Wati
Luar biasa
Larasati
jahat banget kamu delilAh,papa Dion sama mama Dila gak punya sifat jahat seperti mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!