NovelToon NovelToon
Berpisah Karena Mandul

Berpisah Karena Mandul

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Cerai / Pelakor
Popularitas:697.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: AniitaLee_

Namaku Beauty Edelweis. Aku memutuskan untuk menikah muda diusiaku yang masih muda yaitu 20 tahun. Karena kekasihku yang sudah 2 tahun menemaniku memilih menikahiku. Aku tak bisa menyembunyikan rona bahagiaku karena aku memang mencintainya. Dan benar-benar mencintainya hingga aku percayakan seluruh hidupku hanya pada suamiku Cleonyl Sinatrya.

Dan 3 tahun pun berlalu. Umurku sekarang menginjak 23 tahun. Sayangnya hidupku tak secantik namaku. Banyak hal baru ku ketahui setelah membina rumah tangga. Banyak hal yang harus ku jadikan pelajaran dikemudian hari.

Pernikahan yang ku kira akan bahagia selamanya ternyata berubah seiring berjalannya waktu.

Akan kah aku harus menyerah begitu saja atau bertahan dengan semua rasa sakit dan sesak yang aku dapatkan ?

Berikut inilah kisahku..



Cerita ini murni karangan author amatir, tidak ada maksud untuk menyindir atau menyinggung. Dan sebagian memang real curahan hati seorang istri disertai bumbu p

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AniitaLee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghibur ala Juna

"Tangisan adalah cara mata berbicara ketika mulut terbungkam, tak sanggup menjelaskan seberapa hancurnya hati ini."

Seorang wanita duduk termenung di tepi jendela kamar kost nya yang berada di lantai 2. Seharian tidak ada yang wanita itu kerjakan selain hanya duduk termenung meratapi jalan takdir.

Sudah sehari dari 2 hari cuti yang Beauty ajukan dengan alasan kepentingan keluarga sudah ia lewatkan. Ia juga berharap atasannya Juna mampu memaklumi keadaannya. Karena bercerai itu bukan hal yang mudah. Semuanya terpaksa ia lakukan.

Pernikahan yang sudah berjalan selama kurang lebih hampir 4 tahun lamanya sudah kandas di tengah jalan. Ia relakan suaminya untuk wanita lain. Sulit memang sulit. Ia harus belajar move on dari masa lalunya mulai dari sekarang.

Tiba-tiba lambungnya terasa perih. Wanita itu mulai merasakan lapar. Ia baru mengingat, jika pagi tadi ia hanya memakan selembar roti selai. Tentu saja itu hanya mengganjal rasa laparnya sesaat. Bahkan ia pun juga melewatkan makan siangnya begitu saja.

Lalu diraihnya sebuah jaket untuk menghalau rasa dingin yang menusuk tulang di malam hari. Saat ia membuka pintu, betapa terkejutnya wanita itu.

Dihadapannya ada seorang pria yang tengah tiduran di atas sofa. Entah sejak kapan sofa itu berada di depan kamarnya. Ia pun tak pernah memperhatikannya.

"Pak Juna!" pekik Beauty tertahan.

Pemuda itu pun juga terkejut. Lalu ia turunkan kakinya dari sofa yang ia duduki. Dan merubah posisinya untuk menghadap kearah wanita yang sudah ia tunggu sedari tadi sambil melemparkn lirikan mautnya kepada Beauty.

"Pak Juna kenapa bisa ada disini?" tanya Beauty merasa heran dengan kedatangan Juna yang tiba-tiba sudah berada di tempat kost nya.

"Memangnya kenapa? Aku lagi lapar jadi kesini pengen ngajak kamu buat temani aku makan. Seharian tak ada kamu, membuatku lelah harus apa-apa sendirian."

Padahal sebenarnya aku merasa khawatir sama kamu Bee. Seharian tak melihatmu rasanya aku tak bisa fokus dengan pekerjaan. Semangatku menguap bersama tidak hadirnya dirimu di hadapanku.

Beauty pun menautkan kedua alisnya. Rasanya kenapa aneh sekali. Hanya makan saja kenapa harus meminta dirinya untuk menemani pemuda itu untuk makan? Inikan diluar jam kerja.

"Kenapa diam?" lanjut Juna saat tak mendapat jawaban dari wanita di hadapannya.

"Oh..maaf pak, saya hanya heran kenapa bapak ingin saya menemani pak Juna makan?" balas Beauty berusaha mengungkapkan rasa penasarannya.

"Karena kamu sekretarisku! Udah pokoknya kamu ikut aku saja!" paksa Juna sambil menarik pergelangan tangan Beauty.

"Eh..sebentar pak biar saya tutup pintunya dulu."

Setelah Beauty mengunci pintu kamarnya, lalu ia mengikuti langkah pemuda yang menjadi atasannya dari belakang.

"Kita mau kemana pak Juna?" tanya Beauty dengan terus berjalan mengikuti langkah kaki Juna.

"Nyari makan." balas Juna singkat sambil memainkan ponselnya.

Beauty pun mencebikkan bibirnya. Ia sudah tahu akan pergi makan tapikan ia hanya pengen tahu tempat makan yang mana yang akan mereka datangi nantinya.

Tak berselang lama mereka sampai di sebuah kedai makanan bertenda yang terletak di pinggir jalan dekat kawasan tak jauh dari perusahaan.

"Pak Juna serius mau makan disini?"

"Memangnya kenapa? kamu nggak mau? Yasudah kita pindah tempat saja."

"Tidak! maksud saya tidak masalah untuk saya pak, tapi saya khawatir sama pak Juna. Orang seperti pak Juna mana bisa makan di tempat seperti ini?" sanggah Beauty.

"Cckk! kamu meremehkanku?" tanya balik Juna.

Beauty hanya meringis dengan tatapan skeptis kearah pemuda itu.

"Pak!"

" Ssstt! Jangan panggil aku bapak, aku bukan bapakmu!" sergah Juna.

"Eh..iya Juna, rasanya aneh jika orang berpenampilan berjas sepertimu makan di tempat seperti ini. Lihat saja pelang-gan yang lain pada melihat kearah kita?" lirih Beauty.

Dan benar saja semua pelang-gan disana kebanyakan terdiri karyawan biasa memperhatikan dengan tatapan antara heran dan kagum kearah mereka berdua. Mereka seperti melihat artis K-pop tengah makan di warung pinggiran.

Bahkan dari mereka ada yang mengabadikan potret Juna yang tengah makan dengan cuek.

"Abaikan saja, lebih baik kita makan. Bukannya kamu lapar? makan saja habis ini kita akan pergi ke tempat lain," tutur Juna seraya melahap sepotong udang menggunakan tangan.

Meskipun Juna terlahir menggunakan sendok emas sedari kecil, namun sikapnya yang humble dan sifatnya yang terkadang cuek serta ingin mempelajari sesuatu diluar teritorial keluarganya, membuatnya terbiasa dengan kebiasaan rakyat biasa. Ya itulah Juna, iya hanya ingin dipandang setara meski ia adalah tuan muda dari keluarga Narendra.

Beauty pun mengikuti keinginan pemuda itu. Wanita berlesung pipi itu mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Rasanya iya tak nyaman makan di tempat umum dengan tatapan beberapa pasang mata yang terus saja memperhatikan gerak gerik mereka berdua.

Setelah kedua sejoli itu mencukupkan acara makan malam mereka, lalu keduanya terlihat pergi ke suatu tempat.

Kali ini Beauty tercengang, pasalnya Juna mengajaknya masuk ke sebuah mall dan menggiringnya ke sebuah tempat permainan Timezone.

"Pak ngapain kita kesini?" tanya Beauty terheran-heran. Jujur selama ini ia tak pernah bertandang ke tempat permainan seperti itu. Selama ini Cleo hanya membawanya kencan ke tempat-tempat yang romantis dan tentu saja berkelas.

"Ayo kita nge-game, kartuku punya saldo unlimited disini jadi kita bisa main game sepuasnya. Kita taruhan siapa yang bisa mencapit boneka paling banyak, ia sebagai pemenang terus yang kalah harus pergi ke kantor pakai costume ayam. Gimana?" tawar Juna sambil menaik turunkan alisnya.

"Oke, siapa takut!" seru Beauty.

Wanita itu berlari menuju box yang berisi banyak sekali macam boneka. Dari belakang Juna nampak menarik sudut bibirnya tipis. Setidaknya ia bisa membuat wanita itu bersemangat kembali.

Berbagai permainan tak luput mereka mainkan. Dan hasil keduanya pun seri, belum ada yang menang ataupun kalah membuat keduanya bersemangat untuk melanjutkan persaingan mereka selanjutnya.

"Aku curiga, katamu kamu ini baru pertama kalinya datang ke timezone ini. Tapi kenapa kamu belum kala-kalah juga?" tanya Juna pura-pura kesal.

Beauty pun tampak menutup mulutnya saat tertawa. Tentu saja karena pertanya Juna yang lucu. Baginya permainan di timezone tidak ada yang sulit. Hanya butuh kesabaran dan taktik saja.

"Kenapa kamu ketawa Be? Apa ada yang lucu dariku?"

"Pak Juna lucu sih, memang selama ini belum ada yang mengalah pak Juna waktu main disini?" tanya balik Beauty.

Juna pun menggeleng pelan.

"Jono dan Jeki selalu kalah kalau mereka aku ajak main disini."

Beauty tertawa tertahan lagi. Kenapa rasanya begitu menggelikan, seorang direktur mainnya di tempat permainan anak-anak ini. Meski sebenarnya tempat itu di peruntukan untuk umum. Bukan anak-anak saja.

"Sudahlah, aku mengaku kalah lebih baik kita pergi ke tempat lain saja," putus Juna pura-pura cemberut lalu mulai beranjak pergi.

"Pak ..pak Juna kenapa cemberut? Kita bisa ngulang semuanya dari awal pak kalau pak Juna belum bisa terima? Bukankah kartu bapak saldonya unlimited ?" ucap Beauty seraya mengikuti langkah Juna dari belakang.

"Sudah ku bilang panggil saja Juna, kita kan diluar jam kerja jadi jangan bicara formal begitu kepadaku Be," ingat Juna lagi.

"Oh maaf Juna. Sudah terbiasa sih," balas Beauty dengan cengiran.

Dalam hati Juna sebenarnya tengah merasa bahagia karena bisa membuat wanita di sampingnya bisa tersenyum kembali.

"Kita karaoke yuk Jun!" seru Beauty sambil menarik lengan pemuda tersebut.

Kini mereka pun masuk ke dalam tempat karaoke. Setelah membayar uang masuk, keduanya mulai memasuki ruangan yang luasnya sekitar 3x3 meter. Beauty pun mulai memilih lagu-lagu duet yang mudah untuk dinyanyikan.

Tak berselang lama terdengar suara dari keduanya menggema memenuhi ruangan karaoke itu. Meski konser mereka hancur oleh suara Juna yang tak sesuai dengan irama musiknya membuat keduanya tertawa puas.

Berbagai musik dari yang slow hingga rock keduanya nyanyikan. Rasa puas begitu tersirat jelas di wajah Beauty. Wanita itu seakan terlepaskan beban yang telah membelenggu hatinya.

Setelah puas menyanyi, kedua sejoli itu pun mampir ke sebuah kedai outdoor yang menyediakan berbagai macam minuman hangat.

Dengan menikmati secangkir caramel bercampur susu hangat yang berada di genggamannya, Beauty tampak tersenyum memperhatikan pertunjukkan outdoor dari sebuah band lokal.

"Bagaimana perasaanmu saat ini?" tanya Juna tiba-tiba.

"Eh..maaf, Kamu nanya apa Jun?"

"Bagaimana perasaanmu saat ini?" ulang Juna kembali dengan sedikit meninggikan suaranya karena suara musik band yang sudah di mulai.

"Aku bahagia hari ini Jun! Terima kasih ya!" balas Beauty dengan sedikit berteriak.

Saat menikmati acara musik yang tengah berlangsung tanpa sadar, tangan keduanya menyentuh cangkir yang sama. Membuat keduanya terpaku sesaat. Ada gelayar aneh yang keduanya rasakan.

🎶 Denyut jantungku berdebar

Terasa indahnya 🎶

🎶Dunia ini kita yang punya

🎶Akulah mataharimu

Kaulah kekasihku🎶

🎶Kita kan bersama selamanya

Beberapa detik kemudian Juna pun tersadar dan melepaskan genggaman tangannya pada cangkir yang juga Beauty genggam.

"Akh! maaf..." seru Juna. Lalu ia pun menjauhkan tangan dan memasukannya ke dalam saku celana takut jika tangan nakalnya bertindak ceroboh lagi.

"Tidak apa- apa."

Untuk sesaat keheningan menyelimuti keduanya. Karena sentuhan yang tak sengaja memberikan getaran-getaran yang mengusik hati Beauty. Hanya terdengar nyanyian merdu dari sang vokalis yang menghibur para pengunjung.

"Sudah malam, lebih baik kita pulang," ajak Juna kepada Beauty yang masih duduk terdiam.

"Baiklah."

Kedua sejoli itu pun mulai beranjak menuju mobil yang terparkir tak jauh dari kedai minuman itu.

Tanpa sadar, seseorang tengah memperhatikan keduanya. Dengan wajah yang sudah basah di penuhi derai air mata, orang itu mulai bergumam pada dirinya sendiri.

"Aku mengenalmu lebih lama daripada dia, tapi sepertinya hatimu sudah tertaut padanya. Apakah aku harus senang atau sedihkah? Mencintaimu dalam diam itu sulit Jun! Bahkan perhatian yang ku berikan selama ini tak bearti apa-apa dibandingkan dia yang kini duduk di sampingmu."

Jangan lupa dukungannya tinggalkan like, koment dan favorit ya..

Kalau tidak suka bisa skip saja..

Selamat membaca 😘😘

1
Dewa Dewi
jangan mau Bee
Vahrysa
Luar biasa
Lee: Terima ksih bnyak sdah brknan mampir kakk...😭😘😘
total 1 replies
Cut Dini
Betty
Cut Dini
yg ketemu di danau klo gak salah,yg minta makanan dr rantang si bee
Lee: Yups! Bnaar skalii kak...trima ksih sdh brknan mampir bca y 😘😘
total 1 replies
Nora♡~
Syukurlah.. Akhirnya Beuty❤Juna hidup bahagia di samping keluarga.. lanjut...
Lee: Terima ksih bnyk sdh brknan mampir y kakk...😘😘😍
total 1 replies
Franny Yeni Tampi
Luar biasa
Lee: Terima kasih bnyak kak sdh brknan mampir dkarya author yg receh ini..😭😘 big hug
total 1 replies
Franny Yeni Tampi
jangan bilang itu orang suruhannya cleo
Herlina Putu
di tempatku namanya boni
Mamu Cartiviel
na gitu song...
jangan lemmah kali la...
Mamu Cartiviel
memng bodoh bin tolol kamu...
gampangan banget, lemah, arghhhhhhhh
Mamu Cartiviel
goblok bin tolol... lemah, gampangan, mauan, arghhhhhhh.... ceritanya nggk seruuuuu,
Elok Pratiwi
buruk .... kok suka sih pada bikin cerita pemeran utama wanita nya lemah menderita ... cerita gitu kok pada suka ... tidak ada kah cerita yg lebih baik
Franny Yeni Tampi
Beauty sekalipun kamu tidak bisa hamil setidaknya sayangi dirimu sendiri
Silvi Vicka Carolina
laki emng gtu .....gampang baget ...dan kelemahan nya sama wanita
Dewa Dewi
semoga aja Sisie yg mandul
Dewa Dewi
bego amat sih lu Beauty kalo engga salah utk apa minta maaf
Dewa Dewi
dengan begonya Beauty masih mau bertahan
Silvi Vicka Carolina
salep 88.../Grin/
Dewa Dewi
bukan istrinya tapi selingkuhannya yg maniak sex
Safa Almira
serru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!