NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW 10 Perjodohan bertahun lalu

"Kamu ke rumah sakit tadi malam, San?" Laila langsung menginterogasi Hasan pagi ini, setelah jam mapel usai.

Hasan tidak menjawab. Dia baru saja mengirim materi soal soal fisika berikut pembahasannya pagi ini pada Luna. Dia menghela nafas panjang, berusaha sabar menghadapi calon istri yang selalu kakeknya inginkan untuknya

Gadis itu terlalu ikut campur dengan urusannya. Dia tau dari uminya?

"Umi Siti yang ngasih tau. Tapi kenapa kamu ngga cerita sama umi siapa orang tua Luna?" tanya Laila lagi. Kali ini nada suaranya agak direndahkan. Teman temannya dan teman teman Hasan seakan mengerti jadi saat ini seperti sengaja memberikan kesempatan padanya untuk berbicara dengan Hasan.

"Umi ngga perlu tau."

Laila tercekat mendengar jawaban Hasan yang terkesan menuduhnya.

"Aku ngga kasih tau umi, kok. Cuma agak bingung aja waktu umi nanya ke aku," jelas Laila cepat agar Hasan tidak salah paham.

"Aku sudah bilang ke umi kalo sakit Luna ngga parah, sudah ditangani dengan baik. Aku sengaja melakukan itu agar Umi Siti tidak merasa khawatir," sambung Laila lagi ketika tidak melihat tatapan penuh tuduhan Hasan lagi padanya.

"Terimakasih." Hasan berdiri dan berjalan meninggalkan kelas. Riyas dan keempat temannya mengikuti Hasan.

Laila mematung, ngga mengira reaksi Hasan sedatar itu.

Janna, Bilqis dan Namia saling tatap.

"Bagaimana nanti rumah tangga mereka, ya?" bisik Janna.

"Hasan terlalu dingin dan cuek dengan Laila." Bilqis ikut berbisik juga.

"Kalo aku jadi Laila, lebih baik membatalkan perjodohan. Dari pada ngga bahagia," sambung Namia.

"Susah juga kalo udah kecintaan begitu," sambung Janna yang diangguki kedua temannya.

Laila bukannya tidak tau teman temannya sedang membicarakannya. Tapi dia pura pura tidak peduli. Baginya mendapatkan Hasan adalah impiannya sejak kecil. Kakek dan nenek mereka sangat mendukung perjodohan ini. Tidak akan dia gagalkan hanya karena Luna, yang tidak bisa dibandingkan dengan dirinya.

Tapi sikap Hasan semakin hari semakin membingungkan. Dia lebih rajin ke perpustakaan. Laila yang membuntutinya bersama ketiga temannya melihatnya tampak serius belajar dan yang aneh, teman temannya diminta menjauh dari mejanya. Karena sesekali dia melihat Hasan sibuk dengan ponselnya dan seperti membuat video.

Hanya saja yang membuat Laila lega saat bertanya pada uminya Hasan tentang keberadaan Hasan, uminya selalu menjawab kalo Hasan sedang sibuk belajar buat ujian. Dua minggu lagi mereka memang akan ujian kenaikan kelas.

Untungnya dia selalu punya banyak alasan saat bertanya hingga uminya Hasan tidak tau kalo dia curiga Hasan ke rumah sakit.

Leganya lagi gadis hedon itu juga tidak pernah terlihat lagi.

Semoga tangannya benar benar patah, jadi dia akan merasa insecure dengan Hasan, harapnya selalu.

Dia bukan orang jahat, tapi tiap mengingat Hasan menggendong Luna, hatinya selalu dikobari api kebencian.

Minggu ini kakek neneknya datang lagi dan mengajak dirinya bersama abi dan umi ke rumah Hasan.

Laki laki itu ada di sana, dia baru saja selesai mendengarkan hapalan para santri. Dan yang paling membahagiakan Laila, kakek dan nenek Hasan juga ada menyambut kedatangan mereka.

"Cucu kita sangat serasi," senyum Kyai Arifin-kakek Laila.

"Iya," balas Kyai Mukhtar-kakek Hasan sambil menatap Hasan dan Laila.

"Laila juga akan melanjutkan kuliah ke Kairo juga. Ada Hasan, jadi kita sekeluarga lebih tenang," jawab Nyai Roshida-nenek Laila dengan senyum sumringah.

"Laila juga harus mempersiapkan diri juga, kan, karena nanti akan jadi istri pimpinan pondok" Nyai Hafiza-nenek Hasan juga mengembangkan senyum lebarnya.

Laila menunduk malu ketika kakek dan nenek mereka membicarakan masa depannya dengan Hasan.

"Setelah lulus nanti, apakah pertunangan mereka bisa dilakukan?"

Hasan sampai menatap kakeknya yang baru saja berucap begitu

"Bagaimana Hasan?" tanya Siti Azizah-uminya sambil menatap lekat putra pertamanya.

"Kalau Laila terserah Hasan," sambung Nyai Roshida membuat hati Laila makin tidak tenang.

Hasan masih belum menjawab. Ini pertanyaan kedua kali dalam rentang waktu dua tahun.

"Hasan masih memikirkan ujian, ya. Laila juga pasti begitu. Kita saja sebagai orang tua yang ngga pernah sabar. Mereka masih remaja, tapi sudah kita paksa untuk menikah," kelakar abinya Laila-Yahya Salim.

"Ya, ya." Terdengar tawa berderai lagi.

"Tunggu saja setelah mereka selesai kuliah. Hasan dan Laila juga pasti tidak akan. mengecewakan kita," jawab kakek Hasan-Kyai Mukhtar.

Laila melirik Hasan yang sampai akhir pertemuan tidak mengatakan apa apa.

Hingga berhari hari kemudian, ujian pun diadakan. Hasan sekalipun tidak pernah membahas perjodohan mereka.

*

*

*

Luna sudah mempersiapkan hadiah spesial buat Hasan. Jam tangan seharga setengah M.

Rasanya Hasan sangat pantas dihadiahi seperti ini. Lagi pula dia tidak meminta uang orang tuanya. Luna hanya menguras sedikit tabungannya saja.

Video video pembelajaran yang dikirimkan Hasan selalu membuatnya tersenyum dan dadanya riuh berdebar.

Laki laki itu memang tidak pernah datang lagi ke rumah sakit atau menanyakan kabarnya walaupun sudah mempunyai nomor telponnya.

Tapi dia berlagak menjadi tutor yang handal mengajarinya beberapa mapel yang memang sulit dipelajari sendiri oleh Luna.

Bukannya Luna tidak mau bertanya pada Fadel dan Fathir, tapi keduanya terlalu serius bersaing menjadi yang nomer satu. Kalo pun nanti bertanya, jawabannya pasti tidak akan sedetil Hasan.

Ini hari terakhir dan Luna akan memberikan jam tangan ini yang pasti akan membuat Hasan terlihat semakin macho di matanya jika mengenakan di lengan kokohnya.

Jantung Luna berdebar riuh lagi. Teringat Hasan pernah menggendongnya.

"Udah selesai?" tanya Nathalia berbisik ketika melihat Luna yang sudah merampungkan ujiannya setengah jam lebih cepat dari waktu yang diberikan.

Luna ngga menjawab, hanya tersenyum penuh rahasia. Dia pergi meninggalkan sepupu sepupunya yang menatapnya heran.

Luna agak mempercepat langkahnya menuju kelas Hasan yang cukup jauh dari kelasnya. Dia tau, laki laki itu pasti juga sudah selesai karena Fadel dan Fathir pernah membicarakannya.

"Hasan," panggil Luna. Tidak dipedulikannya teman teman Hasan yang ada di sana juga, kini ikut menoleh menatapnya heran.

Luna tersenyum ketika Hasan juga tersenyum sambil berjalan mendekatinya.

"Ada apa?" tanya Hasan. Setelah dua minggu baru mereka bertemu lagi.

"Buat kamu." Luna menjadi gugup karena mata teduh Hasan terus menyorot padanya. Biasanya hanya menatap sebentar.

Tangan Luna sampai gemetar saat meraih totte bag kecil yang polos tampa merek, berwarna hitam yang dia simpan di dalam tas punggungnya.

"Kalo ngga suka disedekahin aja, ya. Buat amal jariyah," ucapnya lagi setelah Hasan menerimanya.

Walaupun Hasan belum merespon, Luna buru buru beranjak pergi. Dia ngga mau ketahuan sepupu sepupunya kalo sudah mendatangi Hasan.

Hasan menatap kepergian Luna dengan hati ngga tenang.

"Apa ini?" tanya Riyas ketika mencoba mengintip isi totte bag yang Hasan pegang.

"Wow..... Ini jam tangan mahal, San," ucap Anwar yang juga ikut melihatnya.

"Sepertinya video yang kamu kirimkan berhasil, ya." Dimyati tersenyum lebar.

DEG

Laila yang mendengarnya terkejut. Dia mengira Hasan sudah putus komunikasi dengan Luna. Ternyata hubungan keduanya sudah melesat jauh di belakangnya.

"Video apa? Kamu ngga tau, Laila?" tanya Bilqis yang juga terkejut, kedua teman mereka yang lain juga begitu. Padahal Laila beberapa hari yang lalu sudah menunjukkan foto pertemuan keluarga besarnya dan Hasan yang membahas rencana pertunangan mereka.

Laila tau, dia harus segera mengambil tindakan tegas pada Luna. Juga Hasan.

1
Zea Rahmat
harusnya umi liat dr sisi hasan dan luna sm Laila dong... bijak dalam bersikap
maret
gregetan bgtttt.... kakek nenek Monggo Dateng... di selesaikannn.. q pusing ikut mikirin... 😅🫰
🟡 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Semangat Hasan Memperjuangkan Luna
Tri Handayani
next thorrr'semoga ada triple up'semangat thorrr
Tri Handayani
umi siti seharusnya udah bisa menilai laila seperti apa dr obsesinya mendapatkan hasan.
Tri Handayani
tak kenal maka tak sayang fariz'mungkin kalau kamu udah kenal luna dan keluarganya'kamu jg akan mengerti kenapa kakakmu bertahan mencintai luna dr dulu sampe sekarang.
Tri Handayani
umi siti azizah bilang sama laila'hasan g mau menikahi gadis manapun selain luna'biar laila tau.
Tri Handayani
pede banget kamu laila'mau mendepak luna'yang ada kamu itu yg d depak k luar angkasa...
Tri Handayani
bukan karena luna hasan jadi keras kepala dan membangkang umi,dulu hasan g punya modal dan keberanian untuk mendapatkan luna'selain cinta.sekarang dia punya semua dan g mau kehilsngan luna.
Ray Aza
ga usah cari kambing hitam deh umi. km bs liat hasan keras kepala utk luna tp tdk bisa melihat obsesi laila terhadap hasan. dr segi kejiwaan laila itu sdh bermasalah umi. anda lupa hasan sdh pernah menolak laila dan menutupi hal tersebut dr semua? ga takut pny menantu sakit jiwa? gejala npd akut loh mi
Yana Phung
Jgn2 ummi hasan malah berpikiran negatif dg luna
jujur aku penasaran kenapa hasan menolak laila??
ataukah dulu kasus luna dilabrak laila,, hasan tau??
Yana Phung
aku bingung dg pemikiran orang tua laila
udah ditolak hasan kok malahan mendukung tindakan laila??
dwi ka
Uminya hasan jg aneh, sehrsnya wkt ukhti munafik nelp & blg rela di poligami, umi hrsnya bs menilai wanita spti apa laila itu.. Wanita yg cm luarnya aja tertutup tp dalamnya luar biasa busuk.. Mana ga ada harga dirinya lg, udh kyk j4l4ng aja
Bunda Keisha
cinta yg di pendam selama 8 tahun abi Ali.. plisss ngertiin Gus Hasan yg sudah menahan cinta selama 8 tahun dgn belajar dan bekerja keras demi mendapatkan cinta Ning Luna 😍
Laila nya aja yg gak tahu diri, 2x ditolak msh aja ngejar²😡
Ray Aza
defini beragama tapi tidak berakhlak, berotak tapi tidak berpikir, berilmu tp tdk berhati. benar kamu beragama tapi kamu sama sekali tidak berTuhan jd nafsu yg lbh menguasaimu. katanya kl blm berhijab belum dpt hidayah, belum naik haji krn belum dipilih sbg tamu Allah, kalo macam laila gini disebutnya apa ya? kebaikan apalg yg belum diksh kedia?
Tri Handayani
laila...hasan jg mikir seribu kali kalau mau poligami,d samping dia cintanya sama luna'mana dia berani macem"sama luna pingin habis sama keluarga airlangga wisesa.
Tri Handayani
bisa-bisa nanti ada ratna kedua nich yg berakhir d rumah sakit jiwa
Tri Handayani
ya ampun...kok ada y cwe begitu'g punya malu atau memang obsesimu yg terlalu besar'laila
Lusi Hariyani
emang org2 kolot sich para ortu y hasan&laila g spt kluarga besar y luna yg welcome sm siapa aja
Rahmawati
awas aja hasan kl berani palogami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!