Jadi cewe yang kuat, mandiri, bisa ngerjain kerjaan cowok, itulah yang Chelsea jalani semasa muda nya. Dan kini saat dia bercerai, kembali ia jalani hari harinya dengan tanpa masalah. Sampai suatu hari, sang mantan kembali dan mengajaknya untuk rujuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon herlia ia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 33. Nice Tattoo
Tiba di bengkel, Brian masih menggenggam tangan Chelsea di dadanya, ia menoleh pada Chelsea, menatapnya sambil tersenyum, sesekali mencium tangannya.
"Kalo kek gini terus, bisa meleleh tangan aku"
Tangan Chelsea semakin diciumnya dalam."Lepas iiii bau jigong tau".
"Biarin, yang penting sayang"
"udah sana ih telat ngantor nanti"
"Iya sayang iyaa, ga usah salting gitu dong"
"ck... apaan sih? mau turun dulu?" tukasnya kemudian membuka seat belt, seraya menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Aku langsung aja ya sayang" tak hentinya menatap lekat Chelsea, seolah enggan untuk berpisah.
"Lepas napa tangannya?"
"Kamu ikut aja yuk"
" Ngaco ih, udah sana ah ga enak tau sama si bos aku dah absen berapa hari coba"
" masa lupa kalo aku bos nya"
"eh iya..lupa, ampun pak bos, jan dipecat yaa dah sana tar kan ketemu lagi." Chelsea menarik paksa tangan yang terus digenggam Brian, namun cekalan Brian lebih kuat dan menariknya.
"cupa cup dulu" ucap Brian melemah sambil menunjuk bibirnya yang maju.
"ck.. dasar manja"
cup
Chelsea menggerutu namun mengecupnya sekilas. Semburat merah memenuhi wajahnya, Brian terkekeh melihatnya.
"Nanti aku jemput ya"
"ok, bye"
Saat masuk ke workshop, Chelsea melihat sebuah Audi ** hitam sedang menunggu tindakan.
"Pagi pagi dah ada pasien aja bos" ucapnya ceria mendekati Seto yang sedang mengutak atik ponselnya.
"Baru aja mau di telpon. Tuh customer langganan, ganti seragam dulu sana." Perintahnya.
"Siap bos" seraya mengangkat tangan kanannya ke pelipis seolah memberi hormat, ia pun berlalu ke arah locker karyawan.
Saat ia kembali ke workshop, tampak seorang wanita cantik paruh baya, dan seorang wanita muda berpakaian seksi yang bergelayut manja di lengan wanita paruh baya itu, yang tampaknya...
'keknya gue kenal nih cewe' batinnya.
saat mendekat
'Siska'
Dan wanita berpakaian seksi itu kompak menoleh bersamaan dengan wanita matang disebelahnya, pun tampak terkejut.
"Ini montir baru kami nyonya, dia cukup handal. Berhubung montir yang biasa sedang sakit, sementara Chelsea yang meng-handle, jangan khawatir dengan kemampuannya nyonya" ucap Seto memperkenalkan Chelsea pada pelanggan tetap bengkel itu. Tak seperti wanita muda disampingnya, wanita matang ini tampak tertegun melihat penampilan Chelsea, ia pun memindai nya dari ujung rambut hingga ujung kaki, namun matanya berhenti di leher sebelah kirinya, yang sontak membuat Chelsea reflek menutupi leher sebelah kirinya itu.
"Nice tattoo" ucap wanita itu kemudian sambil menampilkan senyumnya ramah.
"I'm sorry, I'm Beatrice, nice to meet you" sambil mengulurkan tangannya duluan ke arah Chelsea.
"Halo, I'm Chelsea, nice to meet you too" jawab Chelsea sedikit gugup.
Tunggu..
Gugup?
Chelsea tak pernah merasa gugup berhadapan dengan siapapun.
Seto dan Siska yang berdiri di sebelah mereka baru menyadari sesuatu.
"Mami ayo pindah aja ke bengkel lain mi, keliatannya dia ga ngerti apa apa" rengek Siska.
'Mami? sejak kapan dia punya ibu? kapan dia di adopsi?' tanyanya membatin.
"Udah disini aja, mami udah biasa kok, lagian mami percaya bengkel ini punya kualifikasi rekrutment yang bagus.
Ya udah, Chelsea, saya percayakan mobil saya ditanganmu" ucapnya kemudian tak ingin dibantah, lalu naik ke ruang tunggu VIP, diikuti Siska yang sesekali menoleh tak suka padanya. Dan tanpa Siska tau, wanita yang ia sebut mami juga berkali kali mencuri pandang padanya.