PENDEKAR AWAN MERAH

Xue Yunlei tidak menerima pemberian gurunya, hal itu sudah menjadi pilihannya.

Kini remaja itu berniat untuk berlatih setiap teknik ilmu bela diri yang akan diajarkan oleh gurunya.

Dan saat malam, dia akan berkultivasi, meskipun menurut gurunya, energi Qi yang akan dia peroleh nanti lebih sedikit dari energi Qi yang akan dia peroleh jika berkultivasi secara terus menerus.

Gurunya pun menerima keputusan Xue Yunlei yang tidak menerima pemberiannya itu serta menyetujui apa yang akan dilakukan olehnya.

Kini Xue Yunlei mulai berlatih ilmu bela diri yang dimiliki oleh pria tua itu.

Hari pertama Xue Yunlei berlatih, gurunya sangat terkesan dengan kemampuan yang dimiliki oleh remaja itu, sebab hanya dalam sekali lihat saja, dia bisa mengingat dan bisa mempraktekkan setiap gerakan dengan sangat baik.

Hanya dalam jangka waktu enam bulan saja, Xue Yunlei sudah bisa menguasai seluruh teknik yang diajarkan oleh gurunya.

Akan tetapi tidak semua teknik yang bisa dia gunakan, sebab sebagian besar teknik yang dia pelajari membutuhkan energi Qi yang besar, sedangkan energi Qi miliknya masih sangat sedikit.

Kini Xue Yunlei sudah berusia 15 tahun dan baru memiliki 50 lingkaran energi Qi.

Dan jumlah energi Qi seperti itu hanyalah setara dengan energi Qi yang dimiliki oleh seorang Pendekar Ranah Dasar saja.

Sehingga Xue Yunlei masih harus berkultivasi lagi untuk meningkatkan energi Qi miliknya.

Setelah sudah selesai menguasai seluruh teknik yang dimiliki oleh gurunya, Xue Yunlei pun kini diperintah untuk memburu seekor siluman.

Dan inti jiwa milik siluman itu akan digunakan pada senjata yang akan diberikan kepada Xue Yunlei.

Remaja itu pun dengan penuh semangat melakukan apa yang telah gurunya perintahkan.

Kini Xue Yunlei tidak akan takut untuk menghadapi para siluman, sebab gurunya telah mengajarinya untuk menggunakan segel tangan agar bisa menghadapi para siluman.

Namun siluman yang akan dirinya hadapi hanyalah sebatas siluman yang baru berusia ratusan tahun saja.

Karena dirinya belum memiliki kemamouan untuk menghadapi para siluman yang sudah berusia ribuan tahun.

Para siluman yang sudah berusia ribuan tahun sudah bisa menggunakan wujud manusia, serta memiliki kekuatan yang hanya bisa dihadapi oleh para pendekar yang sudah berada di Ranah Pendekar Langit.

Gurunya memberikan petunjuk kepada Xue Yunlei untuk menuju ke arah Utara agar bisa masuk lebih dalam lagi ke hutan tersebut.

Sebab dirinya tidak akan menemukan seekor siluman jika berada di dekat dari hutan yang biasa di masuki oleh manusia.

Tidak hanya itu saja, gurunya juga menyuruh Xue Yunlei untuk mengambil setiap tumbuhan herbal yang dia temukan, agar bisa digunakan untuk pembuatan pil.

Ramuan - ramuan herbal itu bisa di jual dipasar atau pun di toko obat yang ada di kota - kota besar, sehingga dari hasil penjualan tersebut, Xue Yunlei bisa menggunakannya untuk membeli apa yang dia inginkan.

Remaja itu pun mengiyahkan apa yang gurunya perintahkan.

Setelah sudah memasuki hutan itu sejauh lima kilo meter, suasana disekitarnya mulai berubah drastis.

Seakan udara disekitarnya mulai menipis dan membuat remaja itu sulit untuk bernapas.

Disaat merasakan hal tersebut, jantung Xue Yunlei langsung berdetak kencang, kepalanya mulai terasa pusing dan setelah beberapa saat kemudian, remaja itu bisa melihat sosok ayahnya kini sedang memanggilnya.

Hati Xue Yunlei pun merasa senang disaat dirinya bisa melihat kembali ayahnya.

"Ayah! Apa itu benar diriMu?". Kata - kata yang keluar dari remaja itu.

Sosok yang dilihatnya pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

Xue Yunlei pun segera mengejar sosok ayahnya tersebut yang tanpa dia sadari saat ini dirinya sedang menuju ke salah satu jurang yang sangat curam.

Disaat sedikit lagi kakinya akan melangkah untuk masuk ke jurang itu, Xue Yunlei langsung bisa tersadar.

Namun semua itu telah terlambat, sebab disaat pengaruh ilusi yang berasal dari salah satu siluman yang berusia ribuan tahun itu hilang, langkah kaki remaja itu sudah tidak bisa dihentikan.

Sehingga tubuh remaja itu pun langsung terjatuh kedalam jurang tersebut.

Akan tetapi saat terjatuh, kesadarannya tidak hilang, sehingga dia bisa meraih akar pohon yang menggantung di dinding jurang itu.

Saat Xue Yunlei berusaha untuk memanjat, akar pohon itu tidak sanggup menahan beban tubuhnya sehingga putus.

Tubuh remaja itu kembali lagi terjatuh ke dalam jurang.

Xue Yunlei kembali bisa meraih akar pohon lagi, namun karena ukuran akar pohon itu kecil, sehingga tidak sanggup juga untuk menahan beban tubuhnya.

Sekali lagi tubuh Xue Yunlei pun terjatuh, namun tubuhnya tersangkut di salah satu pohon yang berukuran sedang yang tumbuh didinding jurang itu.

Xue Yunlei pun mulai membetulkan posisi tubuhnya agar tidak kembali terjatuh.

Setelah posisi tubuhnya sudah pas, remaja itu mulai menganalisa lingkungan disekitarnya.

Lapisan material dari dinding jurang tersebut tidak seperti material dinding tebing dimana teradapat goa yang dia tempati bersama dengan gurunya.

Dinding jurang itu sangat lembek dan licin, sehingga tidak bisa untuk dipanjat.

Sedangkan akar - akar pohon yang ada, hanyalah memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak sanggup untuk menanggung beban tubuhnya.

Xue Yunlei pun memeriksa situasi yang ada dibawahnya.

Remaja itu kini melihat hanyalah ujung pohon - pohon besar yang sedikit ditutupi kabut.

"Sepertinya kedalaman jurang ini masih berkisar ratusan meter lagi kebawah".

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin aku hanya berdiam diri disini, lambat laun aku pasti akan terjatuh juga karena kekurangan makanan".

Xue Yunlei menjadi dilema dengan situasi yang dia alami saat itu.

"Semua ini karena salahKu sendiri karena dengan mudah masuk dalam jebakan siluman".

"Aku harus segera keluar dari tempat ini bagaimana pun caranya".

"Apakah aku bisa mempertahankan posisiKu jika menuruni jurang ini dengan menancapkan senjata rahasia milikKu ini?".

"Jika aku bisa mempertahankan posisiKu, aku rasa cara ini bisa berhasil".

"Akan tetapi jika aku tidak bisa mempertahankan posisiKu, sudah bisa dipastikan hidupKu akan berakhir dibawah jurang ini".

Xue Yunlei terus berpikir tentang cara yang akan dilakukan olehnya serta konsekuensi yang harus dia terima jika mengalami kegagalan.

"Baiklah, hidup dan matiKu saat ini akan aku pertaruhkan, aku harus mencoba trik itu untuk melakukannya".

Gumam Xue Yunlei.

Remaja itu pun segera meraih dua senjata rahasia miliknya.

Kini ditangan kiri dan kanannya, masing - masing sudah memegang senjata rahasia miliknya.

Remaja itu pun segera menusukkan kedua senjata tajam tersebut kedinding jurang itu dan mulai meluncur kebawah.

Xue Yunlei menggenggam erat senjata miliknya dan tetap mendorong ke arah dalam dinding jurang agar senjata miliknya itu tetap tertancap di dinding jurang, sehingga kecepatan jatuhnya akan melambat.

Setelah sudah sekitar seratus meter tubuh remaja itu meluncur turun, salah satu senjata miliknya tersangkut disebuah batu yang berada di dinding jurang.

Tangan kiri yang memegang salah satu senjata langsung terlepas dari dinding jurang dan senjatanya sudah tidak tertancap lagi.

Tubuh Xue Yunlei hampir terhempas kebelakang menjauh dari dinding jurang.

Dan jika hal itu terjadi, sudah bisa dipastikan tubuhnya akan terjun bebas ke dasar jurang tanpa ada hambatan sedikit pun hingga jatuh di ujung pohon yang masih berada serarus meter lebih dibawahnya.

Dengan jarak ketinggiannya itu, sudah bisa dipastikan nyawa remaja itu tidak akan selamat.

Xue Yunlei kembali mengatur tubuhnya agar bisa berada di posisi seperti semula.

Remaja itu pun kini memindahkan posisi tubuhnya ke dinding jurang yang lembek agar dirinya kembali bisa menuruni jurang itu seperti sebelumnya.

Akhirnya tubuh Xue Yunlei kembali meluncur menuruni jurang itu.

Aksi remaja itu sangatlah beresiko tinggi dan nyawa yang menjadi taruhannya jika dia sedikit saja melakukan kesalahan.

Tidak lama kemudian, kecepatannya pun mulai berkurang, hal tersebut disebabkan karena material di dinding jurang itu kini sudah mulai padat tidak seperti material sebelumnya.

Akhirnya tubuh Xue Yunlei sudah tidak lagi meluncur turun, namun jarak untuk bisa sampai ke ujung pohon yang berada dibawahnya masih berkisar puluhan meter lagi.

Sehingga Xue Yunlei pun berinisiatif untuk menuruni jurang itu dengan cara seperti yang dia lakukan disaat menuruni tebing dimana gurunya berada.

~Bersambung~