NovelToon NovelToon
Love Me Please

Love Me Please

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Disfungsi Ereksi / Trauma masa lalu
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

TAMAT 22 MEI 2024

Teruntuk para ibu tangguh, ingatlah kalian tidak lemah. Kalian manusia luar biasa yang pantas bahagia, novel ini untuk kalian semua.

Seorang wanita muda berusia 21 tahun benama Latica, harus menerima kenyataan pahit saat dia berada di bangku kuliah. Peme*rkosaan yang terjadi kepadanya telah membuntukan segala harapan yang dia miliki.

Derita yang luar biasa itu dapat di hadapinya meski tangis di setiap harinya terus menghampiri kehidupannya. Latica yang pada awalnya menganggap anak dalam perutnya sebagai bencana berubah menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keteguhan yang dia miliki menjadikannya kuat, dan sang anak menjadi kekuatannya. Namun dia tidak percaya akan pria, dia takut sesuatu yang mengerikan itu terulang.

Bagaimana jadinya bila pria dari masa lalunya kembali? Mampukah Latica menerima cinta pria itu?
Bagaimana pula bila Ayah dari Putranya muncul dengan segala ancaman yang dia layangkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"I-itu Kak, kenapa itu ada di tangan Kakak?" Latica tertegun, dia tak bisa bergerak kala itu, kakinya seolah terpaku di tempat.

"Ca?" Elvin mendekat dan Latica masih tak dapat bergerak, dia seolah tertangkap basah saat dia tengah mencuri.

"Beri aku kesempatan, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan itu lagi." Elvin berusaha menggenggam tangan Latica, sebelum akhirnya wanita itu mundur dan berbalik pergi.

Latica merasakan kedua pipinya yang menghangat, antara malu bercampur dengan sedih. Latica juga langsung mengemasi makanan yang akan dia bawa ke sawah dan akhirnya pergi dari rumah itu.

'Kenapa sesulit itu memberi aku kesempatan Ca?' Bisik Elvin dalam hati, dia juga merasakan dadanya yang sesak untuk penolakan yang di lakukan oleh Latica.

Hal itu tidak membuat Elvin menyerah dengan mudah, sore hari itu Elvin dan Pak Ica melakukan jalan-jalan sore keliling kampung. Hingga akhirnya kembali ke rumah, Elvin juga tidak terlalu gencar mendekati Latica.

Karena saat Elvin mendekat, Latica justru menjauh darinya. Elvin tak ingin mendorong wanita yang di cintanya itu kian menjauh darinya, dia ingin agar Latica kembali mengakui perasaannya dan bisa menerima perasaan Elvin.

Hingga 5 hari berlalu dan Elvin bersama Latica harus kembali ke Jakarta, Setelah subuh mereka akhirnya bersiap pergi. Tak ada tangisan dari Rayyan, bocah laki-laki itu nampak bersemangat dan meminta banyak hal pada Latica.

Mereka akhirnya berangkat kembali ke kota, setelah bunga yang di temukan oleh Elvin di atas lemari pakaian. Keesokan harinya bunga itu telah menghilang dari tempatnya, sepertinya Latica mengambil bunga itu.

Sedangkan saat ini, Elvin yang berada di belakang kemudi memperhatikan Latica yang sejak hari itu tak pernah lagi menatap matanya. Mata berwarna coklat terang itu selalu menunduk.

Bila saja Elvin lebih gencar mengejar Latica, bisa saja Latica saat ini tak mau kembali ke kota karena takut. Untunglah Elvin bisa menahan diri dan tidak melakukan pendekatan dengan lebih brutal.

"Besok, teman-teman ku akan datang ke rumah. Bisa minta bantuannya buat makanan manis?" Tanya Elvin dengan mata yang fokus ke depan.

"Bisa, berapa banyak Kak?" Latica mengangkat wajahnya, dia menatap Elvin yang tengah fokus berkendara.

'Sangat tampan pria ini. Astagfirullah Latica, apa yang baru saja kamu fikiran.' Latica bergumam dalam hati.

"Akan ada sekitar 15 atau 20 orang, ada teman semasa kuliah dan juga teman kerja di Rumah sakit." Jawab Elvin yang menyadari Latica saat ini tengah memandanginya.

"Baiklah, jam berapa harus selesainya?" Tanya lagi Latica, dia bertanya sangat rinci karena bagaimanapun itu adalah acara Elvin di rumahnya.

"Malaman sekitar habis isya, kamu juga ikut kumpul ya?" Elvin kini menatap Latica, sontak saja Latica langsung kembali menundukkan pandangannya.

"T-tidak Kak,"

"Ada teman kuliah kamu juga, saat ini dia sudah bekerja di rumah sakit yang aku pimpin. Bagaimana Ca?" Latica bungkam, apa lagi ada teman masa kuliahnya, Latica malah ingin menghilang saja kalo bisa.

"T-tidak Kak, saya akan di belakang saja." Tutur Latica, Elvin menghela nafas berat.

"Baiklah bila itu mau mu," Elvin kembali fokus berkendara, dia pada akhirnya sampai saat siang menuju sore di kediamannya.

Nampak di rumah itu masih sangat sepi, hanya ada satpam yang berjaga di depan gerbang dan menunduk saat mobil Tuan muda rumah itu memasuki pelataran rumah.

"Aku tidak tahu apa saja yang harus di beli untuk membuat makanan manis kecuali gula mungkin, besok temani aku belanja ya?" Pinta Elvin.

"Iya Kak," Latica mengangguk, entah kenapa Elvin merasa lega mendengar jawaban Latica.

Mereka kembali ke kamar mereka masing-masing, Latica merapikan barang bawaannya. Begitupun dengan Elvin, dia merapikan semua barangnya dan beristirahat. Namun Latica tidak, dia langsung menyapu halaman belakang dan langsung memasak.

Hingga saat malam hari tiba, Elvin baru saja bangun dan mendapati makanan telah tersaji di atas meja makan, Elvin juga mendapati Latica yang tengah menyajikan makanan itu.

"Kita makan bareng aja Ca, lagian Papa gak ada di rumah. Bi Lastri juga gak ada, ayo duduk!" Elvin menepuk-nepuk kursi di sampingnya.

"Tidak usah, saya akan makan di belakang saja." Jawab Latica, gemas juga rasanya Elvin pada Latica yang selalu saja menolak niat baiknya.

Elvin menarik lengan Latica hingga wanita itu akhirnya mau duduk di sampingnya, Elvin juga mengambilkan nasi untuk Latica meski beberapa kali Latica sempat menolaknya namun Elvin yang pada dasarnya suka memaksa tidak perduli dengan ucapan Latica.

"Habisin, jangan buang-buang makanan." Ucap Elvin terkekeh saat Latica melongo melihat banyaknya makanan dk atas piringnya.

"Kak, saya tidak makan sebanyak ini." Latica menghela nafas berat, Elvin seolah mendapati ada lampu yang berpijar di atas kepalanya.

"Aku juga males makan Ca, bisa suapin aku gak?" Mata Latica kembali membulat mendengar permintaan Elvin, sedangkan Elvin malah meletakkan kepalanya di atas meja makan dengan wajah malas.

"T-tapi, saya tidak berani." Latica bergumam seraya menunduk. Elvin mengangkat sudut bibirnya ke atas dan meraih tangan Latica.

"Aku demam gak si Ca?" Elvin meletakkan tangan Latica di pipinya, sontak mata Latica membulat.

"I-iya, Kakak sakit ya?" Ucap Latica merasakan pipi Elvin yang memang memanas, Elvin terkekeh. Padahal kedua pipinya itu berubah panas karena saat ini dia tengah berada di samping Latica.

'Beginikah rasanya menyentuh pipi pria, aduh jantungku sampe mau lompat-lompat.' Gumam Latica dalam hati.

"Pengen di suapin Ca, aku sakit." Gumam Elvin, Latica mengigit bibir bawahnya tak dapat berucap apa-apa. Dia akhirnya mengambil sesendok makanan dan menyodorkannya ke depan mulut Elvin.

"Kamu dulu Ca," Gumam Elvin, Latica menghela nafas dan memasukan makanan itu ke dalam mulutnya. Latica juga beranjak mendorong kursi makannya ke belakang.

'Aduh manja banget, Ya Allah lindungi aku.' Ucap Lagi Latica dalam hati.

"Mau ke mana?" Elvin meraih tangan Latica, Latica melepaskan tangan Elvin dan menatap pria itu yang nampak begitu lemas.

"Mau ambil sendok," Jawab Latica hendak melangkah pergi.

"Pakek yang itu aja Ca, aku gak mau di tinggalin sendiri." Latica melongo mendengar gumaman Elvin, akhirnya Latica kembali duduk dan memberikan suapan pada Elvin.

Mungkin karena kesal atau mungkin senang pada Elvin, Latica menjadi tidak dapat berfikir jernih. Dia menyuapi Elvin dengan dada yang berdetak tak karuan, namun setelah minum. Elvin nampak semakin lemas dan membuat Latica tidak tega.

"Mau saya belikan obat dulu?" Tanya Latica, Elvin menggelengkan kepalanya cepat. Dia kembali menggenggam tangan Latica, saat ini Latica tak memberikan penolakan.

'Hem, ternyata Latica lemah sama orang tak berdaya. Hihihi, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.' Kekeh Elvin dalam hati, wajah khawatir Latica nampak begitu manis.

"Ca, aku mau tiduran di sana." Elvin menunjuk sofa di ruang keluarga, karena bila dia kembali ke kamar tentulah Latica akan pergi karena tak mau berduaan di kamar.

Latica menggandeng tangan Elvin menuju ke sofa, hingga akhirnya Elvin dapat berbaring dengan nyaman dan menutup kedua matanya. Latica buru-buru mengambil handuk kecil dan air hangat untuk mengompres kening Elvin.

'Aduh bahagianya, padahal bukan penyakit demam tapi lagi demam cinta ini.' Kekeh Elvin dalam hati.

1
Yura Anita
thor di ica di perkosa bergiliran ?
𝔑𝔲𝔞𝔥: hooh kak
total 1 replies
Ani
jadi penasaran apakah Alvin ikut serta di malam naas Latica atau aduh jadi tambah deg degan nih.

semoga Rayan tidak apa apa 😣😣😣😣😣
Ani: lega rasanya
𝔑𝔲𝔞𝔥: Gimana setelah baca kak?
total 2 replies
Ani
😆😆😆😆😆😆😆😆 jahil nih kk Author nya..
Ani: 😂😂😂😂😂😂
𝔑𝔲𝔞𝔥: ngintip dong, kalo gak ngintip ya gak tau apa yang mereka lakukan🤣
total 2 replies
Ani
hahhh sukurlah bukan Latica wanita yang disukai Alvin sempat deg deg an bacanya.
𝔑𝔲𝔞𝔥: kenapa deg degan kak?
total 1 replies
Ani
semoga Abah lekas pulih sedia kala
𝔑𝔲𝔞𝔥: aamin
total 1 replies
Ani
😢😢😢😢😢😢😢😢
Khafiza Achmad
dapat surat cinta
𝔑𝔲𝔞𝔥: iya kak, tapi zonk🤣
total 1 replies
Ani
otw sah
Uswatul Khasana
lanjutt
Uswatul Khasana
lanjut
Ani
siapa kah yang berani menyebarkan video itu. semoga cepat terselesaikan masalah Latica
Khafiza Achmad
nikah nikahi aku kak/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ani
bener bener 😡😡😡😡😡 .
gimana reaksi Wina setelah tahu kenyataan bahwa suaminya sendirilah yang menghancurkan sahabat baiknya
Ani
antara sedih dan gemes bacanya .
kesempatan dalam kesempitan ya Vin 😄😄😄😄😄😄
Khafiza Achmad
/Panic//Panic//Panic//Panic/
Khafiza Achmad
pak satpam cepat,tlpn bos
Ani
semoga pak Satpamnya gercep. dan Bagas dkk segera tertangkap . 😡😡😡😡😡😡😡
Ani
jadi benar kamu pelakunya.. siap siap terima balasan atas perbuatanmu.
Ani
kurang ajar 👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡😡
Ani
Alhamdulillah mbak udah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!