Satu Gadis Dua Duda

Malam itu, Azzura benar benar pulang tepat waktu ke rumah Arya. Gadis itu juga berpapasan dengan Rena yang baru saja keluar dari dapur mengambil air minum. Karena tidak ada yang mencurigakan, Rena berlalu saja tanpa menyapa Azzura. Toh gadis itu kembali tepat pada waktunya. Malam itu Azzura dapat bernafas lega,,

Jadi teringat kembali obrolannya bersama Axel,

"Jadi dia di tinggalkan istrinya?! Kasihan Vannia, lagi lagi ada anak kecil yang tidak mendapatkan perhatian lengkap dari orang tuanya" Ucap Azzura sambil merebahkan tubuhnya karena lelah

"Kenapa sikap kak Axel padaku berubah? tidak sedingin dulu,,, coba aja dari dulu gitu,,, ah sudahlah,, lebih baik aku tidur!" ucap Azzura.

Saat baru akan tidur, bude Ratih masuk ke kamar. Mereka mengobrol sebentar dan setelah itu keduanya segera tidur .

Sampai pagi kembali menyapa, Azzura sudah berada di kamar Arya dan bersiap untuk membersihkan tubuhnya. Sebelum itu, Azzura sudah menukar obat yang dia racik semalam. Kemudian Azzura segera mengerjakan tugasnya.

Sementara itu, Rena membuka pintu dan melihat Azzura sedang menyisiri rambut Arya

"Tuan,, cepatlah anda sembuh,,, tanganku sampai pegal membolak balikkan tubuh tuan yang sangat berat ini. " ucap Azzura tidak sadar jika Rena sudah masuk kedalam kamar itu

" Ulla"

Azzura terdiam lalu menoleh ke belakang

"Iya Nyonya? sejak kapan Nyonya berdiri disana?" tanyanya Azzura sedikit was was, jangan sampai dia melihat bahkan dia mendengar ucapannya kepada Arya

"Belum lama, Aku hanya ingin mengecek persediaan obat dan nutrisi suami ku" ucap Rena lalu membuka laci persediaan obat dan Nutrisi Khusus untuk Arya agar tidak bangun bangun.

Azzura sedikit gelagepan karena dia lupa mengurangi stock obat Arya,

"Semoga saja dia tidak menyadari itu!" Azzura membatin

"Berapa kali kau suntikkan cairan obat ini?" tanya Rena, melihat stocknya seperti tidak berkurang

"Sesuai anjuran Nyonya, 3x dalam sehari. Benar kan Nyonya?" jawab Azzura dengan berusaha menahan kegugupannya.

"Iya benar,, ya sudah, minggu depan saja aku pesankan obatnya pada Dokter" ucap Rena

"Apa pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Rena

"Sudah Nyonya" jawab Azzura

"Keluarlah" ucap Rena

Azzura mengangguk kemudian dia pergi meninggalkan Rena dan Arya di kamar berdua.

"Andai kau tak menolak ku mas! kamu tidak akan bernasib begini,,!" ucap Rena

Azzura yang ingin menutup pintu jadi diurungkannya saat samar mendengar ucapan Rena.

"Aku sakit hati karena penolakan mu! Aku merelakan diriku menikah dengan mas Bian itu hanya karena ingin bersama mu! setelah mas Bian meninggal aku memang bisa mendapatkan kamu karena ada Arka, tapi,, tetap saja aku tidak bisa mendapatkan hatimu! Aku benar benar membencimu mas!" ucap Rena

Azzura sampai menganga kaget saat mendengar ucapan Rena, gadis itu tercengang saat sedang merekam keduanya.

"Jadi,, Arka bukan anak tuan Arya dan nyonya Rena?!" Azzura membatin

Belum sampai selesai pembicaraan mereka, Azzura di kejutkan saat bajunya di tarik tarik , gadis itu menoleh dan ternyata Arka yang melakukan.

"Arka?" Kemudian Azzura menutup pintu dan menyimpan ponselnya.

"Onty napa dicitu?" tanya Arka

"Ah,, tidakk,, tadi Aunty mau tutup pintu saja karena mama mau berduaan bersama papa Arka" jawab Azzura

"Oohh,, ayo tita ain?" ajak Arka

"Iya boleh,, mau main apa?" Lalu Azzura menemani Arka bermain di ruang keluarga, Sementara itu Rena keluar dari kamar Arya dan kembali ke kamarnya untuk bersiap siap ke kantor untuk bekerja.

Sepergi nya Rena, Arya membuka matanya, meski tubuhnya masih tidak bisa di gerakkan.

"Jadi benar, kau yang sudah menyebabkan kecelakaan itu Rena?! dan aku yakin kau juga yang menyebabkan Kak Bian dan juga kedua orang tuaku meninggal?! Lihat saja Aku akan membalas mu!" Arya membatin.

Arya kembali memejamkan matanya saat pintu kembali terbuka dan ternyata Azzura masuk kedalam kamar bersama Arka.

"Onty,, tita duduk cini aja" ajak Arka yang sudah naik ke atas ranjang papanya

"Aunty disini saja ya, Aunty mau pijat papa" ucap Azzura

"Ohh ote!" jawab Arka lalu duduk manis sambil melihat Azzura yang bersiap untuk memberi pijatan pada titik syaraf Arya sesuai petunjuk Om Rizalnya.

Deg!

"Gadis itu?!"

.

.

.

.

Kemarin siapa yang pengen Arya cepet sadar????? noh doi sudah sadar, cuma bisa melek aja matanya, badannya masih keras kek batu 😌 kasih bunga kek 😑