No boomlike, baca pelan-pelan. Anak kecil di harap menyingkir....
IG : Abiyu686
Halwa Callista adalah seorang wanita muda, memiliki paras yang sangat cantik dan memiliki sejuta kemampuan. Dia adalah seorang pengusaha wanita di Belanda. Dia terpaksa menyembunyikan identitasnya karena ingin mengungkapkan sebuah rencana pembunuhan terselubung kepada saudara kembarnya bernama Salwa Callista Mereka berpisah sejak bayi karena perceraian kedua orang tuanya. Salwa Callista sendiri terbaring koma tidak berdaya di Rumah Sakit karena sebuah kecelakaan yang sangat tragis.
Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Halwa Callista terpaksa berpura-pura menjadi saudari kembarnya, istri dari Dimas Sanjaya dan ibu dari anak berusia lima tahun bernama Noah.
Siapakah yang bertanggung jawab atas kecelakaan saudari kembarnya sampai terbaring koma di Rumah Sakit?
Baca dan ikuti kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 : Kecurigaan Besar
Keesokkan paginya Reyhan hendak menjenguk relasi bisnisnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Sebelum masuk ke ruangan rawat pasien, Reyhan menyempatkan diri membeli buah-buahan di Supermarket terdekat yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit.
Setelah membayar belanjaannya ke kasir, dia keluar dari Supermarket. Tiba-tiba secara tidak sengaja, dia berpapasan dengan seorang pria yang pernah dia temui di Cafe, saat itu dia sedang serius berbicara dengan Salwa.
"Bukankah pria itu, pria yang tempo hari bersama Salwa," gumamnya.
Dia pun berjalan tanpa memperdulikan pertemuannya dengan Asisten Adam. Karena memang mereka tidak saling mengenal. Reyhan melangkahkan kakinya masuk ke rumah sakit dan mencari ruang rawat inap pak Bastian.
Ternyata di dalam ada istri dan anaknya yang menunggu. Reyhan dipersilahkan duduk oleh istri pak Bastian. Awalnya mereka sedikit mengobrol, dan tidak terasa cukup lama mereka bercerita dan bertukar pikir. Hingga satu jam lamanya, akhirnya Rehan memutuskan untuk pulang. Dia pun berpamitan kepada pak Bastian beserta keluarga. Mereka sangat berterimakasih kepada Reyhan, karena mau repot-repot datang menjenguk.
Reyhan keluar dari pintu ruangan. Dia berjalan menyusuri lorong, namun saat pas di belokkan, Reyhan kembali dipertemukan oleh Adam. Adam sedang berjalan, menuju ke suatu ruangan VIP. Rayhan yang memiliki jiwa penasaran tingkat dewa, dia pun memutuskan untuk mengikutinya.
Adam memasuki ruangan rawat kelas VIP. Reyhan pun mengekor di belakangnya, namun dia tidak ikut masuk ke dalam. Dia hanya mengintip di balik pintu. Dimana pintu tersebut sebagian atasnya adalah kaca. Dia nampak dengan jelas, Adam sedang menemui seorang wanita di ruangan tersebut, akan tetapi wanita itu berdiri membelakanginya.
Manik Reyhan beralih ke tempat tidur pasien, dia begitu terkejut saat melihat seseorang yang sangat dia kenal. Tangannya pun memegang daun pintu hendak membukanya, namun dia dikejutkan lagi dengan wanita yang sekarang berbalik ke arah pintu hendak keluar. Reyhan pun buru-buru bersembunyi di tempat yang tidak terlihat. Wanita yang sangat mirip dengan Salwa sedang berbicara serius dengan laki-laki itu. Namun Reyhan tidak bisa mendengar suara mereka.
Wanita dan laki-laki itu berjalan menjauhi ruang rawat Salwa. Setelah agaknya mereka tidak terlihat, Reyhan mencoba untuk memastikan kembali bahwa yang dilihatnya benar. Dia membuka daun pintu secara perlahan. Ia memasuki ruangan tersebut dan memastikannya.
Reyhan sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Wanita yang sangat dikenalnya terbaring lemah di tempat tidur Rumah Sakit, dengan peralatan yang menopang di tubuhnya. Reyhan menyentuh pipi yang pucat itu, dan nampak rahang yang menonjol. Badan yang kurus dan keriput, tapi masih nampak cantik dimatanya.
"Apa yang telah terjadi?" tanya Reyhan kepada wanita yang masih terbaring lemah. "Apakah kau Salwa? Jika Kau Salwa, lalu siapa wanita tadi?" tidak terasa air matanya luluh begitu saja.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau bisa sampai seperti ini?" sedihnya.
Tidak mau terlalu lama di ruangan. Reyhan pun keluar dari ruangan itu. Dia pun pulang dengan banyak pertanyaan di benaknya. Pertanyaan yang menurutnya seperti sebuah teka-teki dan penuh dengan misteri.
Sampai di Apartemen, Reyhan langsung menghubungi Antonio untuk datang ke Apartemennya. Mobil Antonio langsung meluncur ke Apartemen Reyhan. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk ke sana, karena memang Antonio melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Sampai di Apartemen Reyhan, Antonio buru-buru menaiki lift supaya dapat cepat sampai ke Apartemen Bos-nya.
Tok ... Tok .... Tok
CEKREEK ...
"Masuklah!" suruh Reyhan.
"Ada apa? Lo nyuruh gue buru-buru ke sini!" ucap Antonio sambil mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.
"Tolong bantu gue menyelidiki Salwa!" suruh Reyhan.
"Kenapa harus diselidiki?" tanyanya. "Memangnya dia anak TK?"
"Ck, Kau ini! Dengar baik-baik Antonio, hari ini aku melihat ada dua Salwa di Rumah Sakit," jelas Reyhan.
"Tunggu, Bro! Maksud kamu bagaimana, Bro? Mana mungkin ada dua Salwa? Lo pikir Salwa setan?" bingung Antonio.
"Astaga, Antonio! Lo bego banget sih! Gue nggak bilang kalau Salwa yang satunya itu setan, gue cuma bilang ada dua Salwa di Rumah Sakit. Dan gue mau Lo menyelidikinya!" perintah Reyhan.
"Hey, Bro. Lo nggak sakit kan?" ucap Antonio sambil memegang kening Reyhan. Reyhan langsung menepis tangan Antonio.
"Sialan Lo! Lo pikir gue gila!" sungut Reyhan.
"Sorry, Bro! Tapi, gue masih bingung!" bingung Antonio.
"Hari ini, gue memang melihat dua Salwa sekaligus. Yang satu sehat dan cantik. Dan satunya terbaring lemah di Rumah Sakit. Badannya sangat kurus, tubuhnya memucat. Gue bertanya ke pihak Rumah Sakit, dia terbaring koma lumayan lama. Gue yakin, Bro. Dia Salwa yang asli. Dan pertanyaan gue, siapa Salwa yang selama ini bersama Noah?" tanya Reyhan.
"Lo yakin itu, Salwa?" tanya Antonio.
"Gue yakin, Bro. Gue sempat masuk ke ruangan Salwa di rawat. Tubuhnya ditopang oleh selang oksigen dan infus. Gue ngeri melihatnya!" jelas Reyhan. "Bro, Tolong selidiki semua ini! Gue bisa gila memikirkan semuanya," ujar Reyhan.
"Oke, gue akan bantu menyelidikinya!" ucap Antonio.
Dimas mendatangi rumah mertuanya, dia mengetuk pintu rumah mertuanya dengan sangat keras.
Tok .... Tok .... Tok
CEKREEK ....
"Dimas?" ucap Jesslyn.
"Mana Anita, Mam?" tanya Dimas menyerobot masuk ke dalam rumah mertuanya.
"Anita? Anita?" teriak Dimas.
"Ada apa, Dim? Kamu datang malah teriak-teriak!" kesal Jesslyn.
"Mah, katakan kepadaku! Dimana Anita?" tanya Dimas kepada mertuanya.
"Kenapa baru sekarang kamu menanyakan kabar Anita? Kemana saja kamu selama ini? Setelah Salwa kembali dan merubah penampilannya bertambah cantik, kau lupa kalau masih memiliki istri lain!" kesal Jesslyn.
"Bukan begitu, Ma. Anita yang tidak mau hidup bersama-sama dengan Salwa. Dia terus menuntut, agar aku menceraikan istri pertamaku," jelas Dimas.
"Bukankah itu janjimu dulu," ujar Jesslyn.
"Maaf, Mama. Aku datang kesini bukan untuk berdebat dengan Mama. Aku datang kesini ingin bertemu dengan istriku!" tegas Dimas.
"Oh, sekarang, kau sudah berani berbicara denganku dengan nada tinggi rupanya!" ucap Jesslyn.
"Tolong, Ma. Aku datang kesini bukan untuk berdebat. Aku ingin bertemu Anita. Aku ingin meluruskan sesuatu. Tolong katakan di mana Anita, Ma!" mohon Dimas.
"Tidak bisa! Ada keperluan apa kau menemui anakku?" tanya Jesslyn.
"Aku ingin menanyakan perihal tentang Salwa. Aku dengar Salwa kecelakaan, Anita ada hubungannya dengan ini. Apakah mamah tahu sesuatu?" tanya Dimas.
Degh .....
"Dimas mulai curiga," batin jesslyn.
"Mama tidak tahu apa-apa. Siapa yang mengatakan itu semua? Jangan mudah percaya dengan kata-kata orang? Apakah Salwa yang mengatakan itu semua?" cecar Jesslyn.
"Itu tidak penting, Ma. Untuk meluruskannya aku membutuhkan jawaban Anita. Semuanya bagiku seperti teka-teki. Dan aku harus menemukan jawabannya," ucap Dimas. Membuat Jesslyn diam terpaku.
to be continued....
