Chelsea And The Ghosts

Yudho merasa sesuatu menyentuh tengkuknya membuat dirinya merinding. Duh, Shea .... Ini pak Sakera atau pak Longga yang usil ? Mbok ya dibawa tho pengawalnya ... Jangan kawal aku...

"Memang istri mas Zaki kenapa Bu Ita?" tanya Alfie seolah tidak tahu apapun.

"Mas...?"

"Saya Alfie dan ini Yudho ..." senyum Alfie.

"Duh, mas ... Untung aku udah nikah dan punya anak, kalau masih lajang, bisa naksir berat sampeyan ..." gelak Bu Ita.

"Ibu wong Jowo?" tanya Yudho.

"Ho oh mas. Aku wong Solo nyasar di Jakarta gara-gara ketemu sama suamiku disini. Anakku dua mas, lagi sekolah di SD dekat sini...."

"Suaminya ibu kemana ?" tanya Alfie sambil celingukan.

"Lagi berangkat kerja di bank Arta Jaya ... Jadi pengawal ..."

Alfie dan Yudho melongo. "Tunggu ... Nama suami ibu ... Pak Jampang?" ( Baca Ghost Detective )

Giliran Bu Ita yang kaget. "Kok masnya kenal suami saya ?"

"Ya Allah ... Dunia sempit benar ..." gelak Alfie. "Saya Alfie Thomas, putra Irjen Dean Thomas... Dulu papa saya ada story dengan pak Jampang..."

"Oh mas Jampang ditangkap gara-gara mencuri ya ... Saya tahu semua bosoknya mas Jampang. Tapi katanya habis kena mental di sel, terus menjalani hukuman dua tahun. Setelah bebas dan taubat serius, mencari pak Dewa Hadiyanto dan Pak Sagara Hadiyanto. Sama Pak Sagara jadi pengawalnya sampai sekarang. Jadi mas Alfie anaknya pak Dean? Terus kenal pak Jarot juga kan?" ucap Bu Ita senang bertemu dengan orang yang kenal suaminya. "Kami bertemu saat pengajian dua belas tahun lalu terus setelahnya sejarah deh. Biarpun mas Jampang lebih tua banyak, tapi dia baik ..."

"kenal lah Bu. Oom Jarot kan satu tim sama papa. Ini Yudho Sardono, sepupu saya. Tapi dia dari pak Septian, pengacara Blair and Blair..." senyum Alfie.

"Bu Ita, itu gimana ceritanya ibu tahu soal istri mas Zaki ?" tanya Yudho yang ikutan takjub karena yang mereka cari informasi, adalah orang dekat juga.

"Jadi kapan tuh pas mbak Marni... Nama istrinya mas Zaki bernama Marni, itu datang kemari sama mbak Zubaidah... Setahun lalu kayaknya... Ah iya, setahun benar terus dia hilang ... Anyway, pagi-pagi kan saya sudah biasa bangun jam setengah empat karena sudah pasti bapaknya anak-anak sama anak-anak bangunnya nunggu emaknya ini ... Saya melihat Pak Suyono membawa mbak Marni masuk ke dalam mobil dan mereka berdua pergi..."

Mata Alfie dan Yudho melebar. "Ibu melihat dari mana ?"

"Dari lantai dua mas pas saya mau periksa list tugas sekolah anak-anak apa sudah selesai semua... "

"Apa ibu tahu mbak Marni menghilang?" tanya Alfie.

"Lha ya itu mas... Saya sudah bilang sama mas Jampang kalau curiga sama Suyono. Apalagi kok mas Zaki nggak mbingungi cari istrinya. Lha saya tho mas, pulang pengajian telat sepuluh menit saja, bapaknya anak-anak sudah ngebelin ..." jawab Bu Ita semangat 45.

"Jadi ibu mengira bahwa mas Zaki tidak mencari istrinya karena akibat jampi-jampi dari Bu Zubaidah?" tanya Alfie.

"Saya sudah bilang sama mas Jampang, pasti mbak Marni dibunuh sama pak Suyono. Kan bandot tua itu kan sebenarnya naksir mbak Marni. Kelihatan kok mas mata pria yang jelalatan kalau lihat cewek !"

"Terus kata pak Jampang apa?" tanya Yudho.

"Saya suudzon..." jawab Bu Ita cemberut.

"Bu Ita, saya lihat ada CCTV ..." Alfie menunjukkan kamera kecil di sekitar rumah.

"Ah iya, untung mas Alfie mengingatkan. Saya menyimpan rekaman saat itu ... Buat jaga-jaga ..." ucap Bu Ita sambil menepuk tangannya.

"Ah Bu Itaaaaa ! Kenapa tidak bilang dari tadi !" seru Yudho dan Alfie.

Bu Ita hanya tersenyum manis.

***

Shea tampak melamun di ruang kerja Brigjen Rayyan membuat Oomnya menatap keponakannya macam galau dan gundah gulana.

"Kamu kenapa Shea ?" tanya Brigjen Rayyan. "Itu skripsi kalau tidak kamu ketik, tidak selesai - selesai... Moving fingers Shea ..."

"Oom, bang Steven mengajak eh... Naksir aku, Oom..." jawab Shea akhirnya.

Brigjen Rayyan pun tersenyum. "Terus ? Kamu ada rasa nggak sama Steven ?"

Shea mengusap keningnya. "Aku menganggap bang Steven sebagai Abang ... Tapi mau aku tolak, kok tidak tega ..."

Duh ! Aku tuh tidak punya anak wedhok jadi gimana nasehatinnya ya? Mas L dan Mbak Nyes kok ya lama di Palermo sih ... "Shea, coba dijalani dulu. Memang Steven mau ajak kamu kemana ?"

"Tadinya mau ajak pergi malam Minggu tapi kan biasanya kita-kita pada ke Dojo kalau malam Minggu jadi aku tolak. Kita mau jalan-jalan hari minggunya ke acara CFD Sudirman..." jawab Shea.

"Kamu lihat dulu saja, jalan bareng dua atau tiga kali terus kamu lihat bagaimana perasaan kamu ..." Brigjen Rayyan menatap Shea lembut. "Jika kamu tidak memiliki perasaan apapun pada Steven, maksud Oom lebih dari sekedar Abang, ucapkan baik-baik. Bagaimana pun kami para pria pasti akan patah hati ... tapi karena hati ini buatan Allah, akan kuat. Beda kalau hati ini buatan manusia, Wis remuk pedhot ( putus ) bolak balik ..."

Shea mengangguk. "Terima kasih Oom atas nasehatnya..."

"Apakah kamu sudah ada seseorang di hati?"

Shea tersenyum. "Otak aku itu isinya kasus mas Zaki dan skripsi dulu Oom..."

***

Menjelang sore, Alfie dan Yudho tiba di ruang kerja Irjen Dean Thomas sambil memperlihatkan rekaman CCTV yang didapat dari Bu Ita, istri Jampang.

"Tunggu, bukankah Jarot kemarin urus kasus di kampungnya Jampang ? Kenapa tidak sekalian?" ucap Irjen Dean Thomas.

"Karena kasusnya beda RT jadi Oom Jarot fokus di kasus itu ... Lagian kan tidak kepikiran soal itu karena Bu Ita dibilang pak Jampang suudzon..." jawab Alfie.

"Coba kita sekarang kita lihat rekaman CCTV dari rumah Jampang dan Bu Ita..." ucap Brigjen Rayyan sambil menyetel tv layar lebarnya.

Yudho melihat ke arah Shea yang tampak tidak bersemangat, membuat pria berkacamata itu mendekati sahabatnya.

"Kamu baik-baik saja ?" tanya Yudho sambil duduk di sebelah Shea.

"Nggak begitu ..." jawab Shea sambil meletakkan kepalanya di bahu Yudho. Kebiasaannya dari SMP kalau sedang galau.

"Kalau skripsi kamu ada kesulitan, aku bantu, Shea ..."

"Ini bukan masalah skripsi, Dodo ... Ini masalah rasa tafsir emas ..." gumam Shea.

"Kamu mau jual emas kamu?" tanya Yudho bingung.

"Iiiissshhhh..."

"Whoah !" seru Irjen Dean Thomas dan Brigjen Rayyan bersamaan. "CCTV ini bagus banget ! Suyono adalah orang terakhir bersama Marni !"

Ayah Alfie Thomas itu langsung menghubungi Iptu Steven. "Dik, minta rekaman CCTV dari lalu lintas per tanggal yang ada di CCTV Bu Ita !" perintah Irjen Dean Thomas. "Tanggalnya ... Terus mobilnya Toyota Veloz dengan nopol ..."

"Oom, kenapa tidak pakai satelit Jang ?" tanya Shea.

"Jangan dikit-dikit pakai satelit Jang, Shea. Biarkan kami selidiki dulu, kalau menthok ya baru pakai itu ..." jawab Irjen Dean Thomas.

Brigjen Rayyan melihat bagaimana relaksnya Shea meletakkan kepalanya di bahu Yudho, hanya bisa terdiam. Apa kamu ternyata suka Yudho?

***

Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️