Bidadari Syurgaku

Hari ini adalah hari terakhir nasya ulangan umum, hari ini juga ada jadwal periksa kandungan. Nasya menelepon araf memgabarkan kalau dia sudah pulang sekolah. Araf berada di basecamp belakang sekolah bersama yang lainnya.

Drrttt .... drrrttt .....

hp araf bergetar, araf segera mengangkat, "hallo sayang"

"mas aku udah pulang aku tunggu dipos ya" ucap nasya sambil berjalan pelan-pelan dipapah hana, nita dan vita mengikuti dibelakang.

"iya sayang kamu hati-hati ya jalannya" ucap araf sambil berdiri mengambil kunci mobil dan berjalan.

"iya mas, assalamu'alaikum" nasya mengucap salam

"wa'alaikumsalam" sahut araf yang langsung berpamitan dengan teman-temanya.

"Syaaa lu nunggu disini sendiri gapapa?" tanya hana

Nasya mengangguk, "gapapa paling juga sebentar lagi mas araf dateng" ujar nasya setelah duduk didepan pos jaga sekolahnya. Satpam sedang mengatur kendaraan yang sedang keluar.

"maaf ya sya soalnya ibu aku telepon katanya ada yang penting" hana merasa tidak enak hati.

"iya udah sana kamu pergi aku baik-baik ja kok" nasy tersenyum pada hana untuk tidak terlalu menghawatirkan dirinya

Vita dan nita juga berpamitan karena ada yang mendesak. Nasya sendiri memperhatikan orang keluar masuk gerbang sekolah.

Tak sampai menunggu lama araf datang berjalan ke arahnya, "ayo sayang pelan-pelan ya" titah araf lembut

Nasya tersenyum menurut, "mobilnya parkir dimana mas?" tanya nasya

"Didepan sayang soalnya kalau masuk nanti jadi macet" ucap araf .

Nasya mengangguk saja. Saat mereka berjalan ada 2 orang mat-mata dari sekolah lain. Dilihatnya araf sedang menuntun nasya ke arah mobil.

"gila kalau cewe-nya cantik banget gitu gue ga akan nolak buat myulik terus gue pake...." ujar salah seorang mata-mata dari sekolah angkasa bernama tomi. Sedangkan temanya menyahuti, "padahal ini cewe cntik banget dibanding karen kenapa ya si vano kaya cinta mati ama karen?"

"bingung gue juga, ah.... ngapain sih dipikirin. Udah sana lapor yang lain umpan dah jalan otw masuk kandang" ujar tomi yang segera meninggalkan tempat persembunyian mereka bersama temannya itu.

Ditikungan arah jalan raya mobil araf dicegat 4 buah motor. Araf mengerem mendadak hingga membuat shock.

"siapa mereka mas?" tanya nasya pada araf saat melihat anak dari sma lain mencegat mereka.

Araf langsung mengerem tangan mobilnya saat hendak keluar dicegah oleh nasya, "mas jangan keluar" pinta nasya memelas

Araf menatap pada nasya, "kamu disini aja ya nanti tolong hubungi daffa dari hapeku"

"kamu jangan keluar mas" Nasya mencegah araf lagi

"gapapa sayang kamu hubungi teman-reman aku ya" titah araf kemudian keluar dari mobil.

Nasya menatap nanar pada araf yang keluar sendiri. Diluar sudah ada 6 orang mengerumuni araf. Nasya segera mengambil hp araf dan menghubungi daffa teman araf di wa

Drrrttt.... kemudian nada dering dari jorja smith berbunyi di hp daffa

"hallo raf kenapa?" tanya daffa yang sudah menganggkat telepon

"assalamu'alaikum ka daffa ini aku nasya" suara nasya terdengar panik

"iya sya ada apa?"

"kak daffa tolong mas araf kita dicegat ditikungan mau ke jalan raya mana sepi banget lagi" nasya mulai merasa panik saat salah seorang memukul araf dari belakang dengan menggunakan tongkat baseball mbuat Araf tersungkur

"aaa...." pekik nasya

"lo jangan kemana-mana sya kita otw kesana tolong lo jangan keluar dari mobil" perintah dafda.

David yang melihat daffa panik bertanya, "kenapa daf?"

Daffa berpaling pada david, "kita harus siapin pasukan Araf dikeroyok ditikungan. Mana kondisi nasya lemah banget kita hrus bantu dia"

"yaudah ayo cepetan kita jalan"

Daffa menghubungi yang lain juga

Nasya turun saat salah 1 anak hendak memukul araf dengan tongkat lagi araf yng sudah tidak berdaya tergeletak bersimbah darah namun dia masih bisa berkata, "sya masuk ke dalam!" perintah araf

Nasya menatap sedih pada suaminya kemudian ke arah vano, "kalian benar-benar pengecut beraninya keroyokan. Dasar banci!" teriak nasya.

Salah 1 anak buah vano hendak mencekal tangan nasya namun bisa ditangkis dan nasya menusuk ulu hati anak buah vano dengan dua jari telunjuk. Dia pun memekik keras. Anak buah vano tersungkur kesakitan, Vano merasa geram dia pun maju mengepung nasya dengan teman-temannya.

"sialan lo berani banget lo ya hah!" bentak vano sambil hendak menampar nasya, nasya berhasil menangkis namun dia terhuyung kemudian jatuh terduduk karena nasya sedang lemah dia tidak bisa menyeimbangi jekuatan vano, seketika perut nasya terasa sangat sakit.

Araf yang dipegangi 2 orang teman vano berontak, "jangan sentuh istei gue....!" teriak araf sekuat tenaga. Vano tersenyum miring, "ooo jadi cewe cntik ini istri lo makin suka gue untuk menodai dia!" Dengan tatapan iblis vano mendekat pada nasya yang sedang memegang perutnya.

Vano mendekat hendak menyentuh wajah cantik namun pucat milik nasya. Nasya berhasil menepis, "jangan sentuh saya!" teriak nasy dengan tatapan tajam. Vano merasa geram dia pun menampar nasya sekuat tenaga hingga nasya terjatuh kesamping. Nasya merasa sudah tidak kuat lagi, "ya Allah tolong beri hamba pertolongan" batin nasya. Dia merasa ada darah mengalir keluar dari selngkangannya, "mas araf perutku..." Nasya sudah ga bisa menahannya lagi.

Araf yang panik segera memberontak tidak lama kemudian datang teman-teman araf membantu araf. Araf mendekat pada nasya yang sudah tidak sadarkan diri. terlihat darah segar membasahai rok sekolah nasya. Fariz mendekati araf, "lebih baik lo segera bawa nasya ke rumah sakit" sejenak araf tersadar kemudian dia membawa nasya masuk ke mobil kemudian fariz menyetir mobil araf dengan kecepatan tinggi.

"syaaa... bangun syaaa... riz badan nasya dingin riz" tangis araf. Fariz memukul setir mobil, "ahhh brengsek kenapa pake macet segala sih!" gerutu fariz dia terus mengklakson mobil araf, "woiii ada orang sekarat cepat monggir!" teriak fariz sambil mengeluarkan kepalanya dari jendela. Kecepatan mobil terus ditambah hingga banyak kendaraan mengklakson mobil araf.

Sesampainya di rumah sakit araf langsung membawa nasya ke ugd, sesampainya di ugd nasya langsung dibawa dokter dan suster ke ruangan. Hoodi araf sudah bersimbah darah. Araf duduk dibangku ruang tunggu matanya sembab wajahnya sangat kuyu. Fariz menatap kasihan pada araf dia mendekat, "sabar raf berdoa semoga nasya baik-baik saja"

Araf menatap pada fariz, "makasih" ucap araf dengan pandangan nanar. Fariz melihat keadaan araf sangat lesu, kuyu, kucel berantakan bukan seperti araf yang biasanya. Fariz merasa sangat kasihan, "gue beli minum dulu sebentar ya" Araf hanya mengangguk.

Fariz melangkah meninggalkan araf sendiri ke arah kantin hendak membeli minuman