Menjadi simpanan? Tak pernah ada dalam daftar hidup seorang Amelia Putri, gadis desa yang mengadu nasib di kota besar, takdir membawa nya bekerja di sebuah perusahaan terbesar di kota itu sebagai office girl.
Nasib membawa nya pada seorang pria dingin dan arrogan pemilik perusahaan dan tertarik menjadikan nya simpanan.
Bagaimana kisah mereka? Akankah status sebagai simpanan akan berubah karena cinta? Yuk baca disini☺️
Note: karya real hanya ada di aplikasi Noveltoon/Mangatoon, selebihnya itu fake atau plagiat.
salam dari author, happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Dekat
Di kantor, Roy di sibukan dengan menghadiri beberapa meeting dengan klien penting, juga Marissa yang setiap hari datang meneror dirinya.
Dia selalu datang untuk menemui Smith, tapi tentu saja Roy punya seribu satu alasan agar wanita itu terpojok dan pergi dengan kemarahan yang menggebu.
Terlebih lagi dia di pusingkan dengan hubungan nya dengan Rena yang tak kunjung membaik juga, gadis itu seolah menjauhi dan menghindari dirinya setelah kejadian cium paksa waktu itu.
Saat ini, Roy baru saja menyelesaikan meeting bersama klien dari korea, tapi tak sengaja mata nya menatap seseorang yang begitu dia rindukan beberapa hari ini. Rena sedang duduk sendirian di taman dekat kantor, tempat biasa nya dia menurunkan nona muda nya.
Gadis itu terlihat murung, entah apa yang terjadi padanya. Ingin rasa nya dia mendekat dan memeluk nya, tapi dia sadar itu malah akan membuat Rena semakin membenci nya.
Tapi masa bodoh, dia tak tahan melihat raut sendu gadis itu. Dia nekat mendekat dan duduk di samping Rena.
"Kamu kenapa Ren?" Tanya Roy pelan. Rena menoleh dengan tatapan nanar nya, lalu dia memalingkan kembali wajah nya.
"Ada apa? Kamu punya masalah?" Tanya Roy lagi, dia memegang bahu gadis itu dan membalikan tubuh nya agar mau menatap nya.
"Tolong jangan melebihi batas pak, saya bukan siapa-siapa disini, hanya pekerja biasa. Jadi bersikap lah selayaknya atasan dan bawahan." Jawab Rena lirih.
"Ada apa dengan mu Rena, kamu tak seperti biasa nya? Apa ada hal yang terjadi dan aku tak tau? Ayo bicara Rena." Desak Roy, membuat air mata yang sedari tadi Rena tahan meluncur bebas menuruni pipi cabi nya.
"Renaa, tolong jangan seperti ini. Bicara padaku jika ada yang membuat mu tak nyaman, aku akan selalu ada untuk mu."
"Benarkah?" Tanya Rena sinis.
"Tentu saja, memang nya kenapa?" Tanya Roy lagi, dia mengusap air mata di kedua mata gadis itu dengan jempol nya.
"Bisakah bapak jauhi saya dan jangan ganggu saya lagi?"
"Kenapa harus?" Tanya Roy dengan raut wajah heran nya.
"Jika bapak memang mengerti saya, tolong jauhi saya dan berhenti mengganggu saya." Tegas Rena, dia bangkit dari bangku taman dan pergi meninggalkan Roy yang masih terpaku di posisi nya.
"Ada apa dengan Rena? Kenapa dia berubah, apa ada yang mengganggu nya?" Gumam Roy, tak biasa nya gadis itu akan menangis. Setau nya gadis itu selalu ceria dan bersikap ketus pada nya.
....
Di apartemen, Marissa sedang merenung dengan keadaan kamar yang berantakan parah. Dia marah besar karena sudah tiga hari ini dia tak dapat menemui Smith, bahkan asisten nya bilang kalau Smith pergi untuk perjalanan bisnis, tapi dia tak menyebutkan kemana.
"Kemana kau Smith, aku tak mau kehilangan dirimu!" Pekik Marissa, dia menjambaki rambut nya frustasi.
Belum lagi karir nya sebagai model terbaik tahun ini sangat di pertaruhkan karena skandal prostitusi.
Ada wartawan yang memergoki nya keluar dari hotel dengan seorang pria bule dan itu adalah Geraldio, kekasih gelap nya. Pria yang selama in selalu bisa memuaskan nya di ranjang.
Di tambah lagi Smith yang menghilang entah kemana, tak ada kabar berita nya sama sekali. Pria itu bagai hilang di telan bumi, tak ada petunjuk sama sekali mengenai keberadaan pria berstatus tunangan nya itu.
Hanya satu yang dia curigai, OG itu juga tak masuk kerja selama tiga hari ini. Receptionist bilang kalau OG itu pulang kampung karena orang tua nya sakit, apa itu hanya sebuah kebetulan? Atau memang sudah di rencanakan, apa memang Smith dan OG itu memiliki hubungan spesial di belakang nya?
Marissa mengambil ponsel nya dari meja nakas dan menekan tombol memanggil seseorang.
Tapi hingga beberapa kali, tak kunjung tersambung juga.
"Sialan, kemana pria brengsekk itu pergi? Kenapa sangat susah di hubungi ketika di butuhkan." Gerutu Marissa.
Gerald, pria itu juga sulit di hubungi seminggu ini. Entah kenapa dan ada apa dengan pria itu, semua masalah ini membuat kepala nya terasa ingin pecah.
Lalu bagaimana nasib hubungan nya dengan Smith? Bahkan kedua orang tua nya saja sudah angkat tangan dan tak mau mengurusi nya lagi.
"Aarrrrgggghhhhh, sialann. Hidup ku hancur berantakan!" Teriak Marissa, dia kembali melempari benda-benda yang ada di dekat nya hingga berserakan.
...
Amelia tengah menikmati sejuk nya udara sore hari di kampung nya bersama Smith, pria itu seperti magnet yang selalu menempel pada setiap benda yang mengandung besi.
"Yang, dingin.. Pulang yuk." Ajak Smith, pria itu menggigil kedinginan. Padahal dingin nya tak seberapa di bandingkan dingin nya salju.
"Sebentar lagi sunset nya muncul tuan, tunggu sebentar ya.." Kekeh Amelia, gadis itu ingin melihat sunset di dekat sawah.
"T-tapi dingin.."
"Apa dingin nya sudah melebihi salju di negara asal tuan? Bukan kah jauh lebih dingin salju di korea?" Tanya Amelia dengan dahi yang berkerut.
"Kamu mau ke Korea?"
"Tentu saja, aku ingin bertemu Idol kpop."
"Kamu suka kpop?" Tanya Smith.
"Tentu saja, setiap orang pasti suka dengan orang Korea. Karena mereka ganteng-ganteng." Jawab Amelia dengan wajah yang memerah.
"Berarti kamu menyukai aku kan? Aku juga orang korea dan banyak yang bilang kalo aku mirip salah satu member BTS."
"Ya, tuan mirip Jeon Jungkook." Celetuk Amelia.
"Itu tau, by the way kapan kita akan pulang?" Tanya Smith.
"Kalau bisa aku tak mau kembali ke kota, aku nyaman disini."
"Lalu aku bagaimana? Jangan membuat aku tak bisa tidur sayang.." Rengek Smith manja.
"Iya, bagaimana kalau lusa? Besok aku ingin mengajak tuan memancing."
"Memancing apa?"
"Memancing keributan, ya memancing ikan tuan. Cuma beda nya kita mancing nya di sungai." Jawab Amelia.
"Ohh yaudah deh." Smith merapatkan tubuh nya ke tubuh gadis nya, dia merangkul pundak Amelia dan menyandarkan kepala nya di dada bidang nya.
Tak lama, semburat cahaya jingga memenuhi langit, matahari mulai terbenam dengan indah nya.
"Indah sekali tuan.. Lihat.." Tunjuk Amelia.
"Semua ciptaan tuhan memang indah sayang, termasuk kamu."
"Tuan pinter gombal."
"Siapa yang gombal, fakta nya gitu." Jawab Smith.
"Udah lah, kita pulang aku lapar."
Amelia bangkit dari duduknya dan menarik tangan Smith, mereka pulang dengan saling menggenggam tangan. Sesekali mereka saling tatap dan melayangkan senyuman penuh kebahagiaan
....
🌻🌻🌻
kemarin gak jadi up 3 bab, karena ketiduran🤭🤭🤣🤣