"kau jangan khawatir,aku tidak akan menjadikanmu p****ur....atau pun mengulitimu" ucapnya sambil terus memainkan pisau di wajah Adinda.Mambuat tubuh wanita itu semakin gemetar
"kau akan jadi peliharaanku disini" ucapnya lagi.
"selayaknya binatang peliharaan....kau akan selamat jika kau mengikuti semua perintahku...!jika kau berani melawan...maka kau akan jadi santapanku" ucapnya lagi dengan penuh penekanan.Ia berbicara tepat di telinga Dinda,membuat Dinda bergidik ngeri.
...........
"saya tau tuan...anda menikahi saya hanya karena agar anda bisa menjamah tubuh saya..." ucapnya bergetar,kini Adinda sudah mengangkat wajahnya,menatap dalam pada pria di hadapannya.
"silahkan....itu hak anda sebagai suami saya.Tapi saya mohon...izinkan saya mengabdi selayaknya seorang istri.Kalaupun suatu saat anda bosan dengan saya dan membunuh saya,setidaknya saya tidak mati sebagai istri durhaka karena lalai akan kewajiban saya" ucap Adinda dengan mata yang mulai mengembun.
............
Adinda Zahra,gadis manja berusia tujuh belas tahun yang menjadi korban penculikan sekelompok mafia perdagangan manusia.
Namun alih alih dijual,Adinda justru di sekap dan dijadikan wanita peliharaan sang ketua mafia yang dikenal bengis,kejam,dan gila.
.......
Novel kedua...
baca juga novel pertamaku.
WANITA TANPA MAHKOTA
HANYA IMAJINASI DAN CERITA FIKTIF HASIL KEHALUAN AUTHOR YANG MISKIN ILMU....MOHON MAAF JIKA BANYAK KEKURANGAN...JANGAN DI BULLY AUTHOR NYA NANGISAN😭
🔞BUKAN AREA BOCIL...!!!
MENGANDUNG UNSUR DEWASA DAN KEKERASAN....DIPERUNTUKKAN PEMBACA DEWASA DI ATAS 21 TAHUN...❗❗❗
🥰🥰🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
*yang suka novelnya boleh lah kasih vote &hadiahnya....biar makin semangat gituu othor upnya...😢*
Malam hari.....
Di kamar yang bernuansa seram yang kini dipenuhi boneka Hello kitty itu,...
Adinda tengah fokus pada buku buku pelajarannya.Tiga minggu ia tak masuk sekolah,membuatnya cukup banyak ketinggalan pelajaran.Sedari sebelum isya' sampai kini hampir setengah sembilan malam ia belum beranjak dari meja belajarnya.Ia hanya istirahat untuk sholat,setelah itu ia kembali fokus mencatat seabrek materi pelajaran yang ia pinjam dari Farah.
ceklekk.....
pintu terbuka......
Adrian masuk ke dalam kamar tersebut,entah sudah yang keberapa kali.Ia seperti orang bingung dari tadi mondar mandir tak jelas.Adrian meletakkan secangkir kopi yang ia bawa dari dapur itu ke atas nakas disamping ranjang.Ia kemudian naik ke atas ranjang,lalu duduk bersandar di sana sambil memainkan ponselnya.Sesekali ia melirik ke arah Adinda,wanita itu masih belum berpindah dari posisinya.Ia masih berkutat dengan buku buku itu.Adrian menghela nafas.Ia merasa di abaikan gara gara Dinda yang sedari tadi terlalu fokus pada pelajarannya.Padahal malam ini ia sengaja tak pergi ke bar nya karena ingin menghabiskan waktu bersama Adinda.Eh....malah sekarang dianya di cuekin..
21:15
Adinda menggeliat di atas kursinya,melemaskan otot otot punggung nya.Akhirnya selesai juga.Adinda kemudian merapikan kembali buku bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"ehhkkmmm....."
Suara deheman itu sukses membuat Adinda menoleh.Di lihatnya sang suami sudah berada di atas ranjang sambil menatapnya tajam.
Tangan bertato itu terangkat,Adrian menggerakkan jari jarinya mengisyaratkan Adinda untuk mendekatinya.Adinda pun menurut.Ia mendekati suaminya itu lalu naik ke atas ranjang dan duduk di samping sang suami.
Tiba tiba....
buggghhh.....
sebuah kaki besar milik Adrian mendarat di paha Adinda.Adinda menoleh ke arah sang suami yang masih menatapnya tajam.
"pijit" ucap Adrian dingin.
Adinda pun menurut.Ia mulai menggerakkan tangannya yang sebenarnya sudah terasa sangat pegal itu untuk memijit kaki sang suami.
"pakai tenaga bodoh...!" ucap Adrian.Netra hijau itu tak henti menatap wajah Adinda yang nampak mengantuk itu.Adinda sekuat tenaga mencoba melawan rasa kantuknya.Ia Membelalakkan matanya lebar lebar agar tak terpejam.Seutas senyuman terbentuk dari bibir Adrian.
"Dinda....!!!" bentaknya membuat Adinda yang sangat mengantuk itu terlonjak kaget.
"apa sih maaass.......?"
"mijit aja nggak bisa!" ucapnya sambil menendang paha Adinda
"i....iya...maaf..." ucap wanita itu.Ia pun kembali memijit kaki sang suami dengan lebih keras.Adrian mengulum senyum melihat ekspresi sang istri.
Setengah jam kemudian....
Tangan Dinda sudah terasa pegal,matanya sudah tidak bisa dikondisikan lagi.Ia benar benar mengantuk.Adrian tersenyum lucu melihat sang istri yang terkantuk kantuk.
"mas...udah ya.....capek...." ucap Adinda dengan wajah memelas.
"jangan manja!" ucap Adrian dengan suara dingin.
Adinda menghela nafas panjang,ia mengerucutkan bibirnya,mau tak mau ia harus terus memijit kaki sang suami.Padahal aroma bantal empuk itu sudah menari nari minta ditiduri kepala Dinda.
22:30
Adinda sekuat tenaga mencoba membelalakkan matanya.Berkali kali ia hampir jatuh tersungkur lantaran matanya yang benar benar meminta untuk terpejam.
"mas.....aku besok sekolah...." rengeknya lagi.
Adrian tak mejawab,ia menatap tajam wanita yang kini memasang wajah memlas itu.Dengan satu gerakan ia menarik tangan Adinda membuat wanita muda itu jatuh tepat di dada bidang milik Adrian Tama.
Adinda menatap wajah sang suami yang kini jaraknya sangat dekat dengan dirinya.Pria itu sebenarnya sangat tampan,tapi sikapnya yang bisa tiba tiba berubah membuatnya jadi sedikit takut pada laki laki itu.
"ngantuk?" tanya Adrian.
Adinda hanya mengangguk.Adrian tersenyum,ia mengarahkan kepala Adinda untuk menempel ke dada nya.
"tidurlah....." ucapnya lalu mencium pucuk kepala Adinda.Adinda tersenyum,Adrian baik sekali akhir akhir ini,membuat Adinda merasa nyaman.Semenjak sadar dari koma Adrian selalu bersikap manis dibalik gayanya yang cuek.Pria itu tak pernah lagi bersikap kasar padanya.
Adinda mengulum senyum.Tangannya tergerak memeluk dada bidang itu,sedangkan kakinya terangkat mengapit kaki Adrian.Ia memeluk sang suami layaknya memeluk guling.Hanya dalam hitungan detik,wanita muda itu sudah terlelap dalam mimpinya.Suara dengkuran halus terdengar dari sana.Adrian tersenyum....entahlah....ia merasa sangat nyaman berdekatan dengan wanita cantik itu.
Secara tidak langsung wanita itu sudah berhasil sedikit demi sedikit merubah tabiat buruk seorang Adrian Tama.Pria itu kini tak lagi bersikap kasar padanya.Pria itu tak lagi mencari Sheila sebagai pemuas na*su nya tiap malam.Ya....Adrian mulai menemukan kenyamanan dari wanita peliharaannya itu.Kini banyak waktu dan pikiran Adrian tercurah hanya untuk Adinda.Pria itu seolah ingin menebus kesalahannya karena telah membuat nyawa makhluk yang sempat bersemayam di perut Adinda itu lenyap.
...****************...
Pagi menjelang....
Lantunan ayat suci Al Quran menggema memenuhi ruangan bernuansa seram tempat bersemayamnya ratusan boneka hello kitty dari berbagai ukuran itu.
Adinda tengah khusyuk dengan kitab sucinya.Sedangkan Adrian kini tengah berada di kamar mandi,tengah membersihkan diri.Adinda selesai dengan ibadahnya,ia kemudian melipat mukenah dan sajadahnya lalu meletakkannya di atas meja.Adinda sudah siap dengan seragam sekolahmya,ia kemudian memasukkan buku bukunya ke dalam tas.
Adrian keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan di pinggang....
"selamat pagi suami.....buruan ganti baju ya....aku mau ke bawah duluan siapin sarapan..." ucapnya sambil melangkah pergi dengan ranselnya meninggalkan Adrian yang baru saja keluar dari kamar mandi itu.
Adrian tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.Istri kecilnya itu makin lama makin berani.Seolah yang saat ini ia hadapi hanyalah laki laki biasa,bukan psychopath gila sang bos mafia yang kejam dan bengis.
Adrian segera mengenakan pakaiannya.Ia kemudian bergegas menyusul sang istri ke meja makan.Seperti biasa wanita itu nampak sangat lincah jika sudah berkutat dengan peralatan dapur.Adrian duduk di salah satu kursi di meja makan tersebut,mata tajam nya tak henti mengamati setiap pergerakan wanita berseragam SMA yang kini tengah sibuk mengolah makanan disana.Seutas senyum kembali terbentuk di bibir pria bernetra hijau itu.
Tak butuh waktu lama,Adinda selesai dengan aktifitas memasaknya.Ia lantas membawanya ke meja makan.Adinda menyiapkan piring untuk sang suami,lalu mengisinya dengan nasi goreng tersebut.Tangan kekar Adrian tergerak,ia merengkuh pinggang Adinda,lalu membenamkan wajahnya ke perut sang istri yang berdiri di sampingnya itu.
"aku mau anak darimu...." ucapnya.
deggghhh....
Adinda menghentikan aktifitsanya,ia mematung mendengar ucapan sang suami.
"a....anak mas?"
"ya...." ucapnya sambil terus mendusel di area perut Adinda.
"ta....tapi....."
"jangan membantah!aku selalu mendapatkan apa yang aku mau Dinda" ucapnya.
"i...iya mas...." ucap Adinda.
Jujur saja...ia belum siap jika harus punya anak di usianya yang masih tujuh belas tahun.Ia masih ingin sekolah.Nggak lucu dong kalau dia harus sekolah dalam kondisi perut buncit??.
Adrian melepaskan pelukannya pada tubuh Adinda yang mematung.Wanita itu memejamkan matanya..ia tak mau punya anak dulu.Ia harus memutar otak untuk menggagalkan keinginan sang suami.
"duduk..!jangan berfikir untuk melakukan hal yang bodoh Dinda..!" ucap Adrian dingin.
tuh kan....dia bisa baca pikiran Dinda lagi....
Adinda mematung,ia masih sibuk dengan pikiran nya sendiri.Ada rasa kesal dalam dirinya,ia lagi enak enaknya menikmati masa masa SMA malah dimintai anak.Belum lagi ancaman Adrian waktu itu yang katanya akan menghamilinya,lalu membuangnya dan membunuh anaknya.Dasar laki laki....kalau ngomong seenak jidat.Kemarin ngomong apa sekarang ngomong apa.
nggak tau aja nih bocah kalo udah pernah bunting😜
Adrian menatap tajam pada wanita yang kini mengerucutkan bibirnya itu
"aku ti...." ucapan Adrian terhenti.
"tidak suka mengulangi perkataanku Dinda..!udah tau mas....udah hafal..." ucap nya dengan fasih,ia memang sudah sangat hafal dengan kata kata keramat milik suaminya itu.Ia kemudian duduk dan mengisi piringnya dengan nasi goreng dan memakannya dengan raut wajah kesal.
"jangan ngelunjak kamu disini!jangan mentang mentang aku baik padamu akhir akhir ini kamu jadi bersikap tidak sopan padaku..!aku bisa membunuhmu kapanpun aku mau Dinda" ucapnya dengan suara yang dibuat tegas,membuat Adinda menjadi susah payah menelan makanan nya.
"ma...maaf mas..bercanda doang..." ucap Dinda sambil menunduk.
Adrian mengangkat salah satu sudut bibirnya melihat ekspresi takut sang istri.Entahlah....wanita itu nampak begitu lucu di mata Adrian.
...----------------...
***BOLEH LAH KASIH LIKE VOTE DAN KOMEN NYA BIAR SEMANGAT UP NYA🙏🙏
JANGAN LUPA JUGA DI ADD KE RAK BUKU KAMU🥰🥰🥰
JANGAN LUPA JUGA MAMPIR DI NOVELKU LAINNYA....
WANITA TANPA MAHKOTA
👇👇👇👇***



***JANGAN LUPA LIKE KOMENT & VOTE NYA....🥰🥰🥰
TERIMA KASIH😍😍😍😍***