Stuck In Love CEO

Si kembar dan Ibu mereka makan malam bersama. Sambil makan, mereka berbincang soal kembali ke negara Indonesia. Tanah air mereka sendiri.

" Bukankah sebelum nya kamu tidak mau pergi ke Jakarta? sekarang ada apa? kamu kan suka tinggal disini " Alma tersenyum menatap heran kepada putra nya itu.

" Siapa yang bilang aku suka tinggal disini ma? mama kan selalu baik untuk tinggal dan mencintai negeri sendiri " Kelvin tersenyum cerah

Bagaimana bisa anak yang biasanya dingin ini tersenyum seperti itu? aneh.

" Kelvin, lebih baik kamu bilang sama mama. Apa maksud kamu ngajak pulang ke Jakarta?" tanya Alma curiga

" Iya, kakak aneh deh. Padahal sebelumnya kakak yang paling menolak pulang ke sana " Naina juga keheranan dengan sikap kakaknya yang tiba-tiba berubah

Kelvin berdalih bahwa itu demi Alma. Alma memang merindukan tanah airnya, tempat kelahiran nya. Dan banyak yang akan di lakukan oleh Alma jika ia kembali ke negara Indonesia. Alma juga berniat ingin menyekolahkan anaknya di sana. Belum lagi, perusahaan desain Navin miliknya ada di Jakarta.

Aku memang punya banyak kepentingan di Jakarta. Banyak yang akan aku lakukan jika aku kembali kesana. Tapi, bagaimana jika aku bertemu dengan Bryan? aku belum siap.

Kelvin yang cerdik sudah bisa menebak isi pikiran ibunya itu. Alasan Alma melamun adalah karena ia takut bertemu dengan Bryan. Kelvin curiga Bryan adalah papanya, melihat kemiripan wajahnya dan Bryan di berita yang ada di internet.

Reaksi Mama sangat mencurigakan. Berarti dugaan ku benar, kalau papa ku ada di Jakarta. Dan Mama takut untuk bertemu papa kami. Tapi kenapa? apa mereka sudah bercerai? Demi meyakinkan CEO Aditama ini adalah papa ku atau bukan, aku harus bisa membujuk Mama pergi ke Jakarta.

" Ayolah Ma, aku juga ingin bertemu kakek, nenek, dan kakek buyut yang selalu mama ceritakan. Bukannya mama juga sudah lama tidak bertemu ?" tanya Kelvin membujuk

" Benarkah ini demi Mama? apa kamu tidak punya tujuan lain?" tanya Alma sambil tersenyum pada anaknya

" Aku serius ma "

" Aku juga mau lihat kakek, nenek, sama kakek buyut " jawab Naina ceria

" Baiklah, ayo kita pergi ke Jakarta. Tapi, kita harus berkemas dulu "

Memang sudah waktunya aku keluar dari persembunyian ini dan menghadapi nya.

" Horeee!! naik pesawat ! akhirnya aku bisa naik pesawat !" Naina berjingkrak-jingkrak kegirangan.

Yes, mama setuju.Tinggal atur rencana selanjutnya. Tapi, apa aku harus melibatkan Naina dalam rencana ini?. Terlihat seringai di wajah tampan Kelvin si bocah imut itu

" Oke oke sekarang kalian cuci tangan, cuci kaki, berdoa lalu pergi tidur. Naina jangan makan kue coklat lagi tengah malam nanti kamu sakit gigi, dan Kelvin simpan ponsel mu juga !" ujar Alma kepada kedua anak nya itu.

" Iya mama " jawab si kembar patuh.

Si kembar selesai mencuci tangan, mencuci kaki, dan hendak pergi tidur. Sementara Alma masih mengerjakan sesuatu di laptopnya. Entah apa yang ia ketik.

Di kamar si kembar, ada dua ranjang terpisah. Yang satu ranjang Naina, dan satunya lagi ranjang milik Kelvin. Mereka sudah berbaring di ranjang mereka masing-masing, tapi belum tidur.

" Nai.. nai.. " bisik Kelvin memanggil adiknya yang ada di ranjang sebelah kirinya

" Kakak belum tidur?" tanya Naina setengah berbisik, takut ketahuan Alma.

Kelvin beranjak dari ranjangnya dan menghampiri adiknya sambil mengambil ponselnya. Ia menunjukkan foto Bryan disana.

" Wah, kakak jago banget ngedit fotonya. Jadi kalau kakak udah gede, kakak kayak gini rupanya " kata Naina polos

" Haha.. ini bukan aku Nai, ini orang lain. Ini bukan editan foto "

" Apa?"

" Nai, apa om ini mirip dengan ku?" tanya Kelvin

" Ini mirip sekali sama kakak, jangan-jangan om ini.. "

" Ya kan? kamu berfikir yang sama denganku, om ini tinggal di Indonesia, di Jakarta. "

Naina tersenyum manis, ia pun menangkap maksud kakaknya itu. Tujuan sebenarnya Kelvin ingin ke Jakarta, tak lain adalah untuk bertemu dengan orang yang mirip dengannya itu. Sama hal nya seperti Kelvin, Naina juga meyakini kalau Bryan adalah papa mereka.

" Kakak tau dimana rumah nya?" tanya Naina penasaran

" Aku tidak tahu jelasnya, karena di internet tidak di tuliskan tentang semua kehidupan nya. Tapi, aku tau dimana dia bekerja" Kelvin tersenyum licik

" Baiklah kak, kita akan temui dia. Dan memastikan nya secara langsung. Apakah dia papa kita atau bukan. "

" Benar, Naina rahasiakan ini dari mama. Mama kan selalu sedih kalau kita membahas soal papa "

" Iya kak, ok. Tapi, aku senang kalau om Leon jadi papa kita "

" Aku juga senang Nai kalau itu terjadi. Tapi, mamah kan tidak mencintai nya. Mama masih mencintai papa kita. " jawab Kelvin

🍂🍂🍂

Malam itu di Jakarta, sebuah apartemen mewah dan sepi. Seorang pria misterius mengetuk salah satu pintu kamar disana.

KLAK

" Kamu? ngapain kamu kesini?" tanya Selina pada pria misterius itu

Dia sudah gila? bagaimana kalau ada wartawan yang melihatnya!

" Tentu saja bicara dengan kamu "

Pria itu masuk menerobos ke dalam apartemen Selina. Selina terlihat kesal melihat nya. Dan berusaha mengusirnya. Namun, pria itu malah duduk dengan santai di sofa, ia membuka topi dan jaket hitam nya.

" Jason, kamu sudah tidak waras ya? kamu tidak takut ada wartawan?" tanya Selina dengan suara yang kesal

" Kamu yang sudah tidak waras, beraninya kamu berselingkuh dariku dan tidur dengan sutradara itu?" tanya Jason menatap tajam gadis yang ada di depannya itu. Jason memeluk pinggang Selina dan menghimpit kan nya ke tubuhnya

" Selingkuh? dari kamu? memangnya kita punya hubungan apa? suamiku itu adalah Bryan, bukan kamu. Aku selingkuh dari Bryan dan bukan kamu !" seru Selina sambil berusaha melepaskan tangan Jason yang mengikat tubuhnya.

" Haa.. kamu lucu sekali Selina, suami mu adalah Bryan? memangnya selama 5 tahun itu apa dia pernah menjadi suami mu? selama ini aku yang selalu memenuhi kebutuhan kamu. "

Tangan Jason yang nakal menggoda Selina dengan membelai rambut pendek milik Selina. Tak cukup tangannya yang nakal, tatapan nya pada Selina pun penuh dengan *****.

" Hanya karena kamu pernah tidur dan menjalin hubungan dengan ku, tidak berarti aku memiliki status denganmu. Hubungan kita di mata hukum adalah saudara ipar. Jangan lupakan Laura, istrimu dan juga anak mu Kayla " Selina mendorong Jason dengan keras

" Tapi aku cinta kamu Selina " Jason memegang tangan Selina

" Walaupun aku sudah tidur dengan sutradara itu? apa kamu masih cinta denganku?" tangan Selina sambil tersenyum tipis

" Iya, aku akan tetap menerima mu. Bukankah kita sudah punya anak bersama " Jason mencium pipi Selina

" Jangan katakan itu ! bagaimana jika ada yang dengar !" ujar Selina marah

" Di sini kan apartemen mu, siapa yang akan mendengar nya "

" Tetap saja, jika Bryan atau keluarga Aditama yang lain tau kalau Risya bukan lah darah daging mereka. Aku tidak akan mendapatkan apa-apa dari Bryan "

" Tenang saja Selina sayang, semuanya akan aman. Aku yang menjaminnya."

" Kamu memang ular berbisa, si Laura istrimu itu benar-benar bodoh "

" Si Bryan suamimu itu juga bodoh "

" mungkin sekarang bisa disebut mantan suami, aku dan dia kan sudah menandatangani surat cerai.." Selina tersenyum tipis.

Bryan, jangan salahkan aku melakukan semua ini.Jika aku tidak mendapatkan cinta darimu, maka aku akan mengeruk hal yang lain darimu. Ini semua salahmu, bukan salahku Bryan. Aku tidak akan pernah membuatkan mu bahagia, karena kamu sudah membuatku jatuh sedalam ini.

Jason tersenyum, dan merebahkan tubuh Selina di atas ranjang. Jason melahap Selina seperti kelaparan. Seperti sudah putus urat malu nya, saudara ipar itu menghabiskan malam panas bersama di apartemen Selina.

Sementara Laura, dan anaknya Jason. Menunggu Jason pulang dengan cemas.

🍂🍂🍂

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali.

Bandara Jakarta,

Si kembar dan Alma udah sampai di sana. Dan disambut oleh Leon.

Naina langsung berlari dan memeluk Leon dengan gembira. " Om Leon "

Sementara sang kakak terlihat mengantuk karena mereka naik penerbangan paling pagi.

" Aku pikir kamu tidak akan pernah datang kemari lagi, kamu membuat keputusan yang benar " kata Leon sambil menggendong Naina di bahunya.

" Banyak kenangan pahit dan indah disini, namun aku harus menghadapi nya. "

Alma tersenyum cerah

Setelah bertahun-tahun, akhirnya Alma mulai kembali tersenyum. Syukurlah..

Tidak seperti saat terakhir kali ia pergi meninggalkan negara itu, ia menangis di bandara dalam pelukan Leon. Sekarang ia kembali dengan senyuman, membawa kedua anak nya juga. Alma terlihat lebih bahagia, bahkan menjadi lebih cantik dan dewasa. Penampilan elegan, rambut yang rapi, meskipun ia sudah mempunyai 2 anak.

Rupanya, hidup dengan dua anak membuat hidupnya semakin bahagia. Alma kembali dengan sukses, ia adalah pemilik perusahaan desain Navin terkenal nomor 1 di Indonesia. Akhirnya cita-cita nya menjadi desainer tercapai. Leon semakin kagum dan terpesona dengan single parents yang cantik itu.

Mereka pergi ke rumah baru mereka yang baru saja di beli Alma. Kedua anak itu tampak senang dengan dekorasi rumah baru mereka.

Naina berlari menuju ke belakang rumah, ia melihat taman disana. Ada ayunan, dan kolam renang disana.

" Wah, Ma ! ada ayunan, ada kolam renang, aku bisa berenang disini "

" Iya, kamu bisa berenang setiap hari sayang " Alma tersenyum senang melihat senyuman cerah dari wajah anaknya itu.

" Naina, kebiasaan deh suka berlebihan. Oh ya ma, nanti aku sama Naina sekolah dimana?" tanya Kelvin dengan gaya cueknya

" Mama sudah daftarkan kalian di salah satu sekolah yang ada disini. Jangan khawatir, Kelvin "

Anak ini, dia tidak mirip denganku. Dia sangat cuek dan dingin. Untuk anak seumuran nya, dia begitu dewasa.

" Iya ma, aku mau main games dulu ya ma. Ada komputer kan disini?" tanya Kelvin

" Ada di kamar kamu sayang "

" Ok ma"

Saatnya mencari tau informasi tentang si Bryan Aditama itu.

" Jangan lama-lama main games nya nak "

Kelvin melambaikan tangannya pada ibunya, ia pun masuk ke kamar nya. Menyalakan komputer dan segera mengetik sesuatu disana.

" Kenapa aku tidak bisa mendapatkan akses pribadi tentang nya? padahal aku sudah meretas akun nya. " gumam Kelvin sambil berfikir.

Lalu Kelvin pun terkejut saat melihat ada berita dulu tentang Bryan. Foto pernikahan Alma dan Bryan ada di akun pribadi milik Bryan, banyak juga foto Alma disana.

" Loh, ini kan mama?! jadi mama, pernah nikah sama pak Bryan Aditama ini?" Kelvin tercengang melihatnya. " Apa dia benar-benar papa aku dan Naina? tapi kenapa mama gak pernah mau bilang. Apa ada sesuatu diantara mereka yang membuat mereka berpisah?" gumam Kelvin berfikir

Sudahlah, yang penting besok aku dan Naina harus bisa mempertemukan Mama dan si pak Bryan ini.

Kelvin terus mengetik dengan fokus, ia berusaha mencari informasi tentang orang yang ia yakini sebagai ayah kandung nya itu. Dengan sengaja ia mengacaukan satelit perusahaan Aditama.

🍂🍂🍂

Sore itu..

Di kantor Bryan, terjadi keributan besar, karena ulah Kelvin.

BRAK

" Bagaimana bisa ini terjadi? apa saja kerja kalian HAH?!" Bryan menggebrak mejanya dan menatap tajam ke semua pegawai teknisi di perusahaan nya

" Kami masih berusaha melacak Id peretas nya, mohon pak Presdir bersabar dulu" kata salah satu teknisi itu ketakutan melihat kemarahan Bryan

" Bagaimana bisa ada yang meretas satelit perusahaan ini dan akun pribadiku ? siapa yang bisa mengakses informasi seperti ini? orang seperti apa?" tanya Bryan dengan penuh kemarahan

" Ini pastinya adalah seorang genius, pak. Kami belum pernah menemukan yang seperti ini. Itulah sebabnya, kami agak lama melacak Id nya " jelas salah satu teknisi

Siapa yang berani dan bisa meretas satelit perusahaan Aditama dengan mudah? padahal keamanan nya sangat ketat.

" Cari ! dalam 24 jam. Si Genius itu harus ketemu, kalau tidak... aku akan memecat kalian semua sampah tidak berguna !" ujar Bryan

" Ba-baik pak "

Para teknisi itu keluar dari ruangan Bryan dengan wajah yang sedih dan takut. Mereka segera melakukan pekerjaan mereka.

" Seperti nya kita harus begadang "

" Ya kita harus menemukan nya, kalau tidak anak istriku mau bilang apa nanti kalau aku di pecat?"

" Iya iya, kita harus menemukan si genius ini "

Andre segera masuk ke ruangan Bryan. CEO Aditama grup itu tampak frustasi, karena sedang banyak masalah.

" Andre, apa jadwalku hari ini?" tanya Bryan sambil memegang kepalanya yang terasa nyut-nyutan

" Tidak ada rapat, selain penandatanganan dokumen pak "

" Baik, aku akan pulang lebih awal. Kepalaku sakit "

" Perlu saya antar pak?"

" Aku akan pulang sendiri "

Andre merasa Bryan sudah banyak berubah, sejak bercerai lalu menikah lagi dengan Selina. Hidupnya berubah drastis, ia memang suka menghabiskan waktunya di luar rumah sejak menikah dengan Selina. Tapi, ia tak pernah bermain wanita lagi atau tidur dengan mereka.

Hatinya tetap setia untuk Alma. Dan kehadiran Risya adalah ketidaksengajaan nya tidur dengan Selina saat dalam pengaruh alkohol. Saat itu Bryan pun tidak merasakan pernah menyentuh Selina, namun tidak ada bukti yang bisa membuktikan Bryan tidak bersalah.

🍂🍂🍂

Keesokan harinya, siang itu Kelvin dan Naina merengek pada Alma untuk pergi ke sebuah mall besar bernama Giant mall. Kelvin tampak sedang merencanakan sesuatu di kepalanya, anak berusia 5 tahun itu merenung layaknya orang dewasa.

Aku sudah cek jadwalnya kalau hari ini CEO aditama grup itu akan pergi ke Mall Giant. Semoga dia masih ada disana. Kamu memang pintar Kelvin.

" Kan masih banyak mall yang lain, kenapa kalian mau kesana? mall itu kan lumayan jauh dari sini "

Aku memang harus belanja untuk keperluan rumah, tapi kan mall itu cukup jauh dari sini. Kenapa anak akan ngotot kesana?

" Ayolah Ma ! aku dengar mall itu adalah mall terbesar di Jakarta. Dan disana ada toko buku juga boneka-boneka yang besar-besar." kata Naina sambil merentangkan tangannya lebar-lebar. " Ayolah Ma, sambil jalan-jalan "

Bagus Naina. Bagus. Kelvin tersenyum dan memberikan jempol pada Naina. Gadis kecil itu tersenyum pada kakaknya.

" Tapi kan kakak kamu biasanya suka malas kalau bepergian jauh?" tanya Alma bingung

" Ah enggak kok ma, aku gak keberatan. Aku juga mau lihat-lihat Jakarta " jawab Kelvin

Tumben, anak ini menurut.

" Ya baiklah, ayo kita pergi " Alma tersenyum dan menggandeng kedua anak nya.

Butuh waktu tempuh 20 menit perjalanan untuk sampai ke mall yang letaknya di pusat kota itu. Alma dan si kembar pun turun dari mobil setelah Alma selesai memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Mall itu benar-benar mall yang besar dan megah seperti kata Naina.

Tak lama setelah Alma dan si kembar masuk ke dalam area mall, Bryan dan Andre terlihat di tempat parkir dan juga baru turun dari mobilnya. Diikuti oleh para bodyguard nya.

" Kamu yakin tempat pertemuan nya disini?" tanya Bryan

" Iya pak, kantornya ada di lantai 3 mall ini " jawab Andre

" Kalau begitu ayo "

Bryan dan Andre berjalan masuk ke dalam area mall.

Apakah takdir akan mempertemukan Bryan dengan Alma dan anak kembar mereka?

...---***---...