Stuck In Love CEO
❤️❤️❤️
Siang itu, di sebuah perusahaan mall besar bernama Mall Giant, tepatnya di ibu kota. Terlihat seorang pria tampan bertubuh tegap di ikuti oleh beberapa orang di belakangnya, sedang berjalan menuju ke arah lift.
"Apa jadwal ku hari ini Andre?" tanya Bryan Alvaro Aditama, CEO Aditama Grup.
"Siang ini bapak ada pertemuan dengan Ceo Pardian Grup, sore ini bapak ada pertemuan dengan fashion desainer dari Amerika," jawab pria berpakaian rapi disebelah Bryan.
"Kosongkan jadwalku malam ini!" ujar nya pada pria itu.
"Baik presdir" jawabnya patuh.
DUkK!
"Aduh!"
Seorang anak perempuan yang berlari tiba-tiba menabrak Bryan dan terjatuh di depannya.
"Kenapa bisa ada anak kecil sendirian disini?" tanya Bryan heran melihat ada anak perempuan berjalan sendirian.
"Seperti nya aku menabrak tembok, keras sekali." Keluh anak perempuan itu sambil memegang keningnya.
"Kamu sembarangan bicara, aku bukan tembok! "Bryan kesal ketika anak perempuan itu mengatai nya tembok.
Kenapa anak ini terlihat tidak asing? apa aku pernah bertemu dengannya.
Bryan melihat anak perempuan yang ada di depannya itu dengan seksama. Dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya.
Andre sekretaris Bryan membantu anak perempuan itu berdiri. Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita dewasa menggandeng tangan seorang anak laki-laki.
"Mama?" Anak perempuan itu berlari menghampiri wanita dewasa dan anak laki-laki yang usianya tak terlihat jauh berbeda dengannya itu.
"Naina ! kamu anak nakal, kemana saja kamu? mama dan aku sudah mencari mu dari tadi," kata anak laki-laki itu kesal sambil memukul pelan tangan Naina.
"Kakak, mama!" Naina memeluk ibu dan kakak laki-laki nya, dengan memasang senyum ceria.
"Kamu dari mana saja sayang, mama nyari kamu dari tadi?" Alma memeluk anak perempuan nya itu dengan cemas.
Deg, Bryan tersentak melihat wanita yang sedang menggandeng kedua anak kecil itu.
Alma?
"Andre, apa yang aku lihat ini bukan mimpi?" tanya Bryan tak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya.
"Tidak pak, saya juga melihatnya " Andre terpana melihat pemandangan yang ada di depannya. Itu benar-benar Bu Alma.
Dia benar-benar Alma? Alma-ku? kenapa dia membawa 2 anak? siapa anak-anak itu?
"Pak, kalau saya boleh berkomentar sedikit. Anak laki-laki yang sedang bersama Bu Alma, sangat mirip dengan bapak!" Andre melihat ke arah anak laki-laki disebelah Alma.
"Kamu benar Andre." Bryan membenarkan perkataan sekretaris nya itu.
Wanita yang meninggalkan ku selama 6 tahun, yang kucari selama ini. Dia, muncul di depanku hari ini dan membawa dua orang anak.
Bryan berlari menghampiri Alma dan kedua anak itu. Hatinya berdebar-debar saat melihat wanita yang ia cintai ada di hadapan nya. Bryan memegang tangan Alma dan menatap Alma dengan penuh kerinduan.
"Almahyra !"
"Bryan?"
Alma juga tidak kalah kagetnya dengan Bryan yang melihatnya. Wanita itu tercengang melihat pria yang ada di depannya itu.
Mereka saling bertatapan, kedua anak itu melihat Alma dan Bryan dengan penuh kebingungan dan rasa heran.
"Ma, siapa dia? kenapa dia mirip dengan kakak?" kata Naina dengan wajah nya yang polos.
"Naina, kamu jangan bicara sembarangan. Mana ada di dunia ini yang setampan aku," kata anak laki-laki itu percaya diri.
"Seperti nya banyak yang harus kita bicarakan Alma." ucap Bryan tegas.
"Saya tidak ada yang perlu dibicarakan dengan anda. Saya juga tidak kenal dengan anda! " ucap Alma formal dengan nada yang sedikit sarkastik.
Anak laki-laki itu melihat Bryan, ia mengakui bahwa Bryan memang sedikit mirip dengannya. Tapi, bagaimana bisa?
Wanita itu menepis tangan Bryan dengan mata yang penuh kekesalan. Kedua anak yang ada disisi mereka bingung melihatnya.
Pria ini, yang sudah menodai kesetiaan dan kesucian ku. Kenapa bisa muncul di depanku? kenapa kita harus bertemu lagi? seharusnya aku tidak pernah memberikan hatiku padamu, karena pada akhirnya aku lah yang terluka.
****
7 tahun yang lalu
Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang membahagiakan untuk setiap orang yang akan melangsungkan nya.
Namun, seperti nya ini berbeda dengan apa yang akan dialami oleh Almahyra, Seorang gadis dari kalangan biasa, mahasiswi semester 7 jurusan administrasi perkantoran, yang akan menikah karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka. Gadis itu, memiliki tinggi sekitar 165 cm, wajah yang mungil, hidung yang mancung, kulit putih, rambut hitam, panjang sampai ke pinggangnya, bola mata nya berwarna coklat muda.
Gadis yang baru berusia 20 tahun itu, akan menikah dengan seorang pria yang 8 tahun lebih tua darinya, yaitu Bryan Alvaro Aditama, CEO dari Aditama Grup. Pria tampan blasteran itu, memiliki tinggi 180 cm bak model, kulit putih, hidung mancung, tubuh kekar. Siapapun wanita yang melihatnya pasti akan terpesona oleh ketampanan nya.
Sebelum upacara pernikahan akan dilangsungkan, Bryan menemui Alma yang serang duduk di pelaminan, disana adalah tempat biasanya pengantin akan duduk.
Saat melihat sosok Bryan dihadapannya, Alma langsung beranjak dari tempat duduknya, ia sedikit terkejut saat melihat pria bertubuh kekar di depannya itu memakai setelan jas berwarna putih, Alma mengakui ketampanan pria yang ada di depannya itu, tentu saja dalam hatinya.
Bryan juga sama terkejutnya, hanya saja ia bisa menjaga ketenangan di wajahnya.
Melihat nya memakai gaun seperti ini, rasanya aneh juga. Karena aku biasa melihatnya memakai baju casual dan dia terlihat kampungan sebelumnya. kata Brian dalam hatinya, sambil melihat Alma dari atas ke bawah.
" Pak Bryan, ada apa kemari?" tanya Alma ragu-ragu, seperti nya gadis itu gugup.
" Apa aku tidak boleh menemui calon pengantin ku?" nada bicara Bryan terdengar sarkastik, ia bahkan tak tersenyum sama sekali.
" Maafkan saya pak " Alma menunduk
" Kamu ingat tidak sih perjanjian kita? apa harus selalu aku ingatkan?"
" Per-perjanjian?" Alma sedikit mengangkat kepalanya. Alma terpana melihat Bryan sudah berdiri dekat di depannya. " Pak Bryan.."
Tanpa ragu Bryan memegang pinggul calon istrinya itu. Membuat wajah mereka berdekatan, Alma tercengang dibuatnya. Kedua mata nya membulat menatap wajah Bryan.
" Meskipun kamu cuma jadi istriku selama 3 tahun, tapi ingatlah baik-baik. Kamu menyandang nama Bryan Alvaro aditama. Maka kamu harus bertingkah selayaknya istri keluarga Aditama. Paham?"
Bryan mengangkat dagu Alma, kata-kata nya itu terdengar dingin, belum lagi wajahnya terlihat datar.
Kata-kata dingin itu begitu menusuk bagi Alma yang tidak pernah bertemu dengan orang sedingin dan sekasar Bryan. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan pria seperti Bryan, wajahnya saja yang tampan, tapi sikapnya benar-benar tidak bisa ditebak. Yang jelas, ia mendengar dari gosip, kalau calon suaminya ini adalah playboy yang suka bermain wanita.
Bryan mendorong Alma, gadis itu hampir saja terjatuh. Untungnya Alma bisa menjaga keseimbangan dirinya dengan baik. Bryan terlihat sinis saat menatap calon istrinya itu, jelas tidak ada cinta di antara mereka. Begitu pula yang dirasakan oleh Alma. Alma hanya menjalankan amanat kakek Bryan, bahwa salah satu anak dari Aditama sudah dijodohkan dengan Almahyra, cucu dari sahabat kakek Bryan.
Dan Bryan adalah satu satunya cucu laki-laki dari keluarga Aditama. Maka ia lah yang harus menikah dengan Alma. Tidak masalah bagi Alma yang harus menikah dengan seseorang karena Alma adalah anak yang patuh kepada kedua orang tuanya.
Selama 3 tahun, aku harus Hidup dengan pria dingin ini? apa aku bisa?
" Apa kamu lihat-lihat? sudah paham atau belum?" tanya Bryan sinis
Aku lihat-lihat karena aku punya mata. Dasar menyebalkan. Tentu saja kata-kata ini hanya diucapkan Alma di dalam hatinya.
" Saya paham pak " jawab Alma singkat
" Di depan orang banyak jangan panggil aku bapak, tapi kakak. Apalagi di depan kakek, kita harus berakting sebagus mungkin. "
Geli banget, aku harus manggil dia kakak? om kali bukan kakak.
Alma memutar matanya, ia malas mendengarkan ceramah dari Bryan. Tapi jika persoalan nya tentang kakek Bryan atau orang tua Bryan , Alma selalu menurut tanpa membantah. Berbeda dengan Bryan, ia adalah tipe anak pembangkang. Pertanyaan nya bagaimana Bryan yang pembangkang bisa setuju menikah dengan Alma?
Kalau bukan karena diancam tidak akan diberi warisan, aku mana mau nikah sama bocah kampungan ini. batin Bryan kesal sendiri.
" Iya saya mengerti pak. "
" Ya, memang kamu harus patuh. "
Dasar tirani kejam.
" Oh ya pak, bagaimana penampilan saya? apa saya tidak akan membuat malu bapak?" Alma tersenyum seperti berharap akan di puji oleh Bryan
" Cantik "
" Saya cantik? benarkah?" Alma senang, pertama kalinya ia mendapatkan pujian dari Bryan. Karena selama ia magang dan bekerja di kantor Aditama, ia tak pernah mendengar Bryan memuji orang lain.
" PFutt.. Haha.. aku bukan memuji wajahmu atau tubuhmu. Kau sama sekali tidak cantik, gaun mu saja yang cantik " Bryan tertawa mengejek Alma.
" A-Apa?" Alma terlihat kesal dengan calon suaminya itu.
Apa dia tertawa? apa di mengejekku? Tuhan benar-benar tidak adil ya, masa wajah nya itu tetap tampan meskipun sedang mengejek orang lain? Btw, ini pertama kalinya aku melihat tirani ini tertawa?
" Pokoknya, selama 3 tahun ini aku minta bantuannya. "
" Ya pak, saya juga mohon bantuannya " Alma tersenyum ramah pada Bryan.
" Kalian ada disini rupanya, sebentar lagi upacara nya akan dimulai. " kata seorang wanita cantik dengan wajah ramahnya. Ia adalah Laura, kakak Bryan.
" Wah, Al. Ini pertama kalinya kakak lihat kamu pakai gaun, biasanya kamu suka pake celana jeans, ternyata kamu cantik juga ya " Laura melihat calon adik iparnya itu dari ujung kepala sampai ujung kakinya, tampaknya Laura juga takjub dengan penampilan Alma yang dibalut oleh gaun pengantin berwarna putih.
" Hehe, kakak ngejek aku ya?" Alma nyengir
" Ngejek apanya? seriusan, kamu cantik banget Al. Iya kan Bryan?" Laura mengalihkan matanya pada Bryan.
Bryan bergumam dan mengatakan " cantik "
" Tuh kan Bryan juga bilang kamu cantik " Laura tersenyum tulus pada Alma
" Aku tidak bilang dia cantik, yah lumayan lah " elak Bryan
Laura terkekeh sendiri melihat kelakuan adiknya itu. Dalam hatinya ia berharap agar Bryan bisa berubah setelah menikah dengan Alma. Laura berharap dan yakin pada Alma, bahwa Alma bisa membawa perubahan untuk Bryan. Menghilangkan julukan Brengsek yang selalu melekat pada adik nya itu.
" Hey, Bryan ! awas ya kalau kamu berani menyakiti hati adik kesayangan kakak ini. Kamu mati di tangan kakak ! " Laura mengancam Bryan dan memegang bahu Alma.
" Jadi sekarang adik kakak itu dia? bukan aku?" tanya Bryan
Keributan kakak adik itu berakhir saat kedatangan Delia ( ibu Bryan ) yang memberitahukan bahwa pernikahan antara Bryan dan Alma akan segera dimulai.
Tuan Hardi, kakek dari Bryan lah yang menjadi wali untuk menuntun Alma di hari pernikahan nya. Karena Alma sudah kehilangan kedua orang tuanya saat usianya 16 tahun.
Pernikahan berlangsung khidmat, dan diakhiri dengan prosesi tukar cincin. Semua tamu yang hadir memberikan selamat dengan tepuk tangan yang riuh. Pernikahan yang dilakukan dengan tema outdoor itu berlangsung meriah.
Pak Hardi menangis setelah pesta pernikahan itu, pria tua itu menangis bahagia karena sudah melaksanakan amanat dari sahabatnya yang sudah tiada untuk menikahkan kedua cucu mereka. Begitu pula dengan janjinya pada sahabatnya itu, yang tak lain adalah kakek Alma.
Pria tua itu bersyukur, masih diberikan kehidupan untuk melihat cucu nya Bryan menikah dengan Alma. Dengan membawa harapan yang sama dengan Laura, bahwa Alma bisa merubah sikap Bryan. Dan Bryan akan berubah setelah menikah.
Bryan mendapatkan banyak ucapan selamat dari rekan kerja nya, saat Bryan sedang sibuk di dengan para tamu. Alma duduk sendiri di belakang pelaminan, ia lelah terus berjabatan tangan dengan para tamu. Terlebih lagi dengan memakai gaun pernikahan yang bergelombang ditubuhnya, membuatnya kegerahan.
" Huu.. apa pernikahan orang kaya memang seperti ini? banyak sekali tamu yang datang. " Alma menghela napasnya
Sembari duduk rebahan sejenak untuk menghilangkan lelahnya ,ia memikirkan kejadian besar yang baru saja menimpanya. Dalam hatinya ada rasa bersyukur mendapatkan keluarga mertua yang baik, dan ia merasa sial mendapatkan suami yang menyebalkan dan kasar.
Tuhan, apa pilihanku untuk menikah itu salah? ini tidak salah kan? ini amanat alm. kakek. Pilihan kakek menikah kan ku dan cucu kakek Hardi pasti pilihan yang baik kan? Kakek yang sudah ada di atas sana aku minta maaf, sebenarnya aku tidak benar-benar menikah dengan tirani menyebalkan itu, kami hanya menikah kontrak. Aku berdosa kakek.
Berkali-kali Alma meminta maaf pada kakeknya yang sudah lama tiada, karena ia melakukan pernikahan kontrak dengan Bryan.
" kamu disini rupanya, nak " terlihat senyuman di wajah pak Hardi yang keriput itu.
" Kakek?" Alma langsung berdiri saat melihat pak Hardi menghampiri nya.
" Duduk saja nak, kakek mau bicara sama kamu " Pak Hardi tersenyum ramah pada cucu menantunya itu.
" Kakek juga duduk, tidak baik loh kek berdiri lama-lama " Alma dengan sopan nya mempersilahkan Pak Hardi untuk duduk di sebelahnya.
Pak Hardi pun duduk di sebelah Alma. Pria tua itu mulai berbicara pada Alma. Pertama-tama ia mengucapkan terimakasih kepada Alma yang sudah menerima keluarga Aditama sebagai keluarga nya. Terutama untuk menikah dengan Bryan.
" Saya yang harusnya berterimakasih pada keluarga Aditama. Terutama pada kakek, yang sudah menerima saya masuk ke dalam keluarga Aditama. Saya kan hanya anak yatim piatu, tanpa orang tua tanpa saudara, dan saya juga tidak kaya seperti keluarga Aditama "
Alma sadar diri bahwa secara status sosial, ia memang seharusnya tidak bisa masuk dalam kriteria menantu keluarga besar, dan konglomerat seperti keluarga Aditama.
" Jangan bilang begitu nak, kami justru beruntung karena kamu bersedia menikah dengan Bryan. Tolong jangan bicara formal dengan kakek ya, sekarang kakek adalah keluarga mu kan?" Pak Hardi tersenyum tulus pada Alma, seolah ia menganggap Alma adalah cucunya sendiri.
Bagaimana bisa orang baik seperti kakek Hardi, punya cucu seperti pak Bryan?
Kakek itu mengatakan kepada Alma untuk bisa bersabar dengan semua tingkah Bryan. Ia juga tak segan mengatakan harapannya pada Alma agar Alma bisa menjaga cucu nya dan mengarahkan cucunya ke arah yang lebih baik dalam hal karakter.
" Tapi kek, aku tidak bisa. "
" kamu adalah istrinya sekarang, kakek percaya kamu bisa merubah Bryan. " Pak Hardi memegang tangan cucu menantu nya, matanya menaruh harapan penuh pada Alma
" Aku akan mencoba, kek " Alma tidak tega menghilangkan senyuman di wajah kakek itu, jika ia mengatakan tidak bisa maka Pak Hardi akan sedih. Hati kecil nya tidak tega melihat kakek sedih, ia jadi teringat kakek nya sendiri.
" Kamu disini rupanya, aku cari kamu dari tadi tau !" ujar Bryan membentak Alma.
BUK
Pukulan dari tongkat yang dibawa oleh Pak Hardi mendarat di punggung lebar Bryan.
" Sakit kakek !"
" Anak nakal ! beraninya kamu bentak bentak istri kamu !"
" Aku minta maaf, aku lagi capek. Jadi tanpa sadar aku marah marah. Alma sayang, maaf ya "
Dalam sekejap wajah dingin Bryan berubah menjadi wajah manis dan ramah. Disertai dengan senyuman di bibirnya. Alma menahan tawa, berusaha mempertahankan ketenangan nya. Alma tak menyangka bahwa dari mulut Bryan yang biasanya selalu terdengar pedas bisa keluar kata-kata manis dan menggelikan.
Dia pasti sedang menertawakan ku di dalam hatinya. Awas saja kau bocah.
Apa aku tidak salah dengar? tirani ini bilang sayang? bilang maaf? apa matahari terbit dari Utara?
Pak Hardi tersenyum senang melihat Bryan tersenyum pada istrinya itu.
...---****---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Stevani Siahaya
❤
2023-06-11
1
Ana Uhibbuka Fillah
awal yang bagus dan keren kak 👍👍
aku mampir kak
2022-11-21
2
Wirda Lubis
lanjut
2022-06-29
1