Angin kekacauan berhembus dari utara, membawa peperangan yang tiada akhirnya. Seorang pemuda berjubah merah berdiri di atas takhtanya, memandang tiga alam di bawah kakinya. Qin Shan menutup matanya dan mulai mengangkat pedangnya ke atas langit tertinggi seraya berkata, “Beri aku waktu seribu tahun untuk mengakhiri kekacauan ini.”
Genre: Wuxia, Xianxia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LEVIATHAN_M.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 33 - Seorang Monster
Kedatangan Qin Shan membuat semua yang ada ditempat itu terpana, mereka sama sekali tidak bisa bergerak walau aura membunuh Qin Shan hanya mengarah pada Hu Jie.
Disisi lain Ye Duan terlihat senang, dia ingin menghampiri Qin Shan tapi tidak bisa. Dia hanya dapat diam ditempat dan memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Beberapa hari ini aku sedikit lesu karena semua hewan buas disini sangat lemah, tapi sepertinya aku mendapat lawan yang sepadan kali ini?"
Qin Shan menarik kembali aura membunuhnya, saat itu terjadi semua orang dapat bergerak dan bernapas dengan leluasa. Hu Jie menatap Qin Shan dengan takut, tubuhnya gemetar dan mengeluarkan keringat dingin.
"Kalau kau berani mendekat, maka nona ini akan kubunuh!" ucap Hu Jie dengan nada yang sedikit gemetar.
Qin Shan tertawa lantang sebelum kembali maju kedepan, "Kau pikir bisa menghentikanku dengan itu?"
"A-apa?!"
Sebelum Hu Jie sempat bereaksi, Ling Qin Shan telah berada tepat dibelakangnya. Dia mencengram erat tangan Hu Jie lalu meremukannya.
"Benar-benar lemah, dengan kemampuanmu ini kau berharap dapat mengehentikanku?"
Tangan Hu Jie kemudian lepas dari leher Ling Yue, sedangkan tangan kanannya telah remuk dengn tulang-tulang yang hancur.
"Ahhh!!! Sialan kau! Aku adalah Hu Jie, tuan muda keluarga Hu! Aku bisa melenyapkanmu dengan mudah!" Hu Jie menggila, dia mengutuk Qin Shan lalu melemparkan pisaunya.
Tentunya Qin Shan dapat dengan mudah menangkap Pisau tersebut. Dia kemudian berjalan mendekati Ling Yue dan Bei Mu yang terduduk ditanah.
"Hu Jie? Aku tidak peduli kau siapa, tapi jika kau berbuat lebih dari ini maka aku akan membunuhmu!"
Hu Jie terdiam, ketakutan menguasai tubuhnya. Dia ingin lari meninggalkan tempat itu, namun sepertinya tatapan Qin Shan membuatnya tak bisa bergerak.
"Sekarang kau pergi, dan ingat ini..."
Crassct!
Tangan kiri Hu Jie segera terpotong ketika Qin Shan menarik pedang Kayu Neraka tanpa diketahui siapapun. Kecepatannya tidak dapat ditangkap oleh mata telanjang.
Teriakan kesakitan Hu Jie bergema di Gunung Persik. Qin Shan hanya menatap dengan dingin kearah Hu Jie.
"Hmph! Kau dapat pergi!"
"Uhk! Tunggulah saat ujian ini berakhir, kau akan mati!"
Qin Shan tertawa kecil. "Aku sudah mendengar kalimat itu sebelumnya, dan aku tidak peduli akan hal itu.... Sekarang pergilah atau tinggalkan nyawamu disini,"
Hu Jie segera meninggalkan tempat itu dengan tangannya yang telah hilang, sedangkan 4 anak buahnya yang lain mengikutinya dari belakang setelah kondisi mereka membaik akibat serangan dari Ye Duan.
.......
"Jadi waktu kita disini hanya satu hari lagi, apa yang akan kalian lakukan dalam waktu yang singkat itu?"
"Kau tahu sendiri di ujian ini kita hanya disuruh untuk membunuh Hewan Buas lalu mengambil intinya, mungkin aku akan membunuh beberapa lagi."
Qin Shan kemudian menoleh ke puncak Gunung Persik, dia sungguh ingin tahu apa yang ada dipuncaknya itu hingga para tetua Klan tidak memperbolehkan siapapun pergi kesana.
Ling Yue segera berdiri, menepuk pakaiannya yang berdebu karena tanah. "Aku ada yang ingin dibicarakan dengan kakak Qin..."
Bei Mu dan Ye Duan menatap heran, mereka kemudian mengalihkan pandangan kearah Qin Shan.
"Tunggu, saudara Qin... Apakah kau telah...."
"Berisik, kau tunggu saja disini!"
Ye Duan tertawa kecil, sekarang dia hanya ditemani oleh Bei Mu disampingnya. Ling Yue mengajak Qin Shan ketempat yang sekiranya tidak dapat diketahui orang lain.
Awalnya suasana diantara mereka sedikit canggung, sebelum Qin Shan yang angkat bicara terlebih dahulu.
"Malam ini segel Basis Kultivasimu akan pudar bukan?" ucap Qin Shan santai sambil duduk diatas rerumputan dibawah tebing kecil.
"Kau memang mengetahuinya.... Aku hanya ingin bertanya satu hal padamu,"
Qin Shan mengangkat keningnya, "Apa itu?"
"Apakah kau bisa menyegel kembali basis kultivasiku walau hanya satu minggu saja?"
.......
Ditempat lain, tempat ketiga tetua berkumpul.
"Hmm... Ini sangat menarik, dibanding tahun-tahun sebelumnya, tahun inilah yang masih memiliki banyak peserta yang bertahan,"
"Kau benar tetua ketujuh, setidaknya mungkin ada 40 peserta yang akan lulus."
Ketiga tetua menganalisis hasil semua pertarungan dari hewan buas dan para peserta, mereka juga melihat sekilas perselisihan antara Qin Shan dan Ling Mo.
"Tapi tetua pertama, Ling Qin Shan itu menurutku dia terlalu kejam... Dia memotong tangan orang-orang yang berani memprovokasinya," Kata tetua ketujuh.
Mereka hampir melihat keseluruhan pertarungan yang terjadi di gunung persik, karena itulah mereka menyaksikan adegan Qin Shan memotong tangan peserta lain.
Tetua Pertama diam, dia sendiri tidak menyangka Qin Shan dalah anak yang seperti itu, berbanding terbalik dengan ayahnya yang selalu halus dan lembut.
"Sepertinya Tetua Ketiga menghasilkan seorang monster yang dapat melambung tinggi kelangit.... Ini mungkin ada hubungnnya dengan ibunya, selama ini kita tidak mengetahui pasti dari keluarga atau klan mana Ha Yue berasal..."
Ucapan tetua pertama sedikit menarik bagi Tetua Kedua, sebetulnya dia sangat ingin mengetahui dari mana ibunya Qin Shan berasal setelah Ling Wei membawanya ke klan Ling dengan seorang anak laki-laki.
"Ya, aku juga sangat penasaran.... Waktu itu 15 tahun yang lalu Tetua Kelima membawa Ha Yue bersama anaknya... Ha Yue hamil diluar nikah, tapi entah kenapa Tetua Pertama yang sebelumnya menutup mulut seolah tahu sesuatu..." kata Tetua Kedua mengelus janggutnya yang panjang.
Suasana didalam ruangan itu menjadi hening, mereka kemudian melihat pertarungan Qin Shan dengan Hu Jie, mereka mengamati pertarungan dengan serius hingga akhirnya pertarungan itu selesai.
Ketiga tetua kembali menghela napas, mereka melihat sesuatu yang menyebabkan mereka sedikit gemetar. Aura membunuh Qin Shan bahkan sampai terasa walau hanya dilihat melalui layar besar yang tercipta oleh Harta Magis.
"Dia memang monster, darimana dia mendapat aura membunuh yang demikian pekat itu? Tapi selama ini Qin Shan lah yang menjadi peserta terbaik," kata Tetua Pertama.
"Tetua Ketujuh, kau pergilah siapkan pertandingan 2 hari kedepan bersama tetua keenam dan keempat." Tetua Pertama kemudian berdiri, dia menuju Gunung persik dengan kecepatan yang tinggi. Kedua tetua hanya melihatnya menghilang dari pandangan mereka.
.......
Jangan lupa klik Like disetiap Ch ya! klik Favorite juga biar dapat notif saat Novel ini Up 👍
500 ribu km , jauh boss ,...
500000 km = 39 kali diameter bumi , atau
= 12 kali keliling bumi ,...
69 3
hhhhhh